Saat istirahat tiba dimas, rama, raka dan bara memutuskan pergi ke kantin, saat sampai dikantin fokus siswi teralihkan
"my beby beby ku"
"oh my sun"
"raka aku padamu"
"raka love you"
"dimas my love"
"rama busurmu menyentuh hatiku"
"my bara bear"
Suara suara gaib terdengar di kantin dan menjadikan kerusuhan saat pangeran sejolah datang ke kantin
"siapa sih kak kok ribut gitu" tanya sasa heran
"itu pangeran sekolah datang" sahut ina biasa saja
"pangeran sekolah?, sekolah ini punya pangeran?" tanya sasa penasaran
"entahlah itu hanya dibuat oleh anak anak alay" sahut kara dan mulai memakan makananya
"gabung ya" ucap seseorang dari belakang sasa, saat sasa berbalik melihat arah sumber suara sasa membelalakan matanya
"nah ini ni orangnya, eh lo nipu gue tadi maksud lo apa hah" cerocos bara, ya yang di belakang sasa tadi adalah bara dan sekarang dia marah marah gak jelas, dimas, raka, rama, kara, ina, dan juga sinta mengerutkan dahinya
"nah ini kak yang udah nipu gue tadi" adu bara pada raka, "gue gak mau tau lo harus gue kasih pelajaran" kesal bara dan menarik tangan sasa
"ihh gak mau, kak raka tolongin sasa" sasa menepis tangan bara dan bersembunyi di belakang raka, ina sinta dan bara terkejut saat sasa meminta pertolongan pada raka, tapi tidak untuk dimas, rama dan juga kara, karena mereka tau sasa itu adik raka
"apa hubungan sasa sama kak raka" batin ina
"ihh dasar cewek itu keganjenan banget" batin sinta
"hah sedeket apa raka sama cewek baru itu" batin bara
"ohh jadi kamu sa yang nipu si bara?" tanya dimas dan mulai tertawa lagi, "aduh bar bar lo nyarik lawan yang salah"
"hah maksudnya?" tanya bara kurang paham
"lo gak tau ni cewek adiknya si raka" kata rama, dan benar saja ina, sinta dan juga bara terkejut mendengar bahwa sasa adalah adik raka
"apaa adik lo kak?" tanya bara dan diangguki oleh raka
"tapi walaupun dia adik gue, gue percayain lo buat hukum dia" enteng raka dan dapat tatapan tajam dari sang adik dan juga kara
"sia sia dong gue nyelametin sasa ujung ujungnya di hukum juga" bati kara kesal
"kok kak raka tega sih adiknya di hukum, kak raka jahat" ketus sasa
"salah kamu siapa suruh dateng telat" ujar raka sambil duduk di samping kara
"jahat lo ka, kasian sasa tau baru sekolah udah dihukum" ketus kara membela sasa
"biarin gue kayak gitu supaya dia gak ngikutin jejak lo yang sering terlambat" kata raka datar, "udah bar lo bawa dia dan hukum terserah lo" sambung raka lagi
"kak kara tolongin aku" rengek sasa pada kara tapi kara juga tidak bisa berbuat apa apa, dia takut akan membongkar tentang pertunanganya dengan raka jika para sahabatnya melihat kedekatanya denga sasa
"oke kak makasi" seyum bara senang dan menarik sasa menuju lapangan sekolah
"kak raka, kak kara tolong" rengek sasa lagi dan langsung ditarik oleh bara
"wih hari ini dapat pj dong" kata dimas spontan
"pj? siapa yang jadian nyet?" tanya ina yang penasaran
"lo gak tau kun?" tanya dimas dan disambut gelengan oleh ina
"emang siapa?" tanya kara yang juga penasaran, sedangkan raka sudah menatap tajam ke arah dimas
"nih si raka" sambung rama, seketika 3 gadis itu membelalakan matanya bersamaan terkejut, namun beda dari ina dan sinta, kara terkejut karena berfikir apa rama sama dimas tau tentang pertunanganya dengan raka, kara melirik ke arah raka dan raka hanya menganggukan kepalanya.
"siapa?" tanya ina
"sama temen lo tuh kun" sambung dimas lagi dan membuat raka dan kara pasrah saja
"temen gue, maksud lo gimana sih nyet gue gak ngerti, temen gue yang paling deket sam gue cuma kara dan sinta, kalau sinta gak mungkin, soalnya punya rama, kalau kara mungkin aja sih tapi itu mustahil setau gue mereka gak pernah akur" sahut ina menerka
"tidak ada yang tidak mungkin kunti" sahut dimas, dan seketika ina dan sinta saling tatap dan langsung menatap kearah kara dan raka untuk meminta penjelasan dari yang dikatakan oleh si monyet atau dimas.
###
Di sisi lain di pingir lapangan yang cuacanya tidak terlalu panas ada seorang siswa dan siswi yang sedang bercekcok
"kenapa lo bohongin gue?" tanya bara menatap sasa tajam
"gue gak bermaksud bohongin lo kak, gue hanya ingin lolos dari hukuman saja" ucap sasa sambil memainkan kukunya
"kalau orang lagi ngomong itu ditatap" ketus bara, dan sas mendongakan kepalanya agar bisa menatap bara yang memang sedikit lebih tinggi darinya
DEG DEG DEG
Tiba tiba jantung sasa berdetak tak karuan saat melihat mata bara yang seakan menghipnotisnya, sasa memegang dadanya yang masih berdetak sangat kencang
"apa ini kenapa jantung gue berdetak kayak gini, dan apa itu matanya kenapa buat gue sampai gak bisa berpaling" batin sasa yang masih menatap mata bara dengan lekat
"lo kenapa?" ketus bara dan membuat sasa sadar, dan entah dari mana tiba tiba saja bola melayang kearah mereka berdua, bara mengetahui itu dan memukul bola dengan tangan sebelum mengenai sasa.
"eh main bola yang bener napa jangan sampai kena orang" kesal bara
"iya iya sorry bar gue gak sengaja" ucap salah satu siswa yang sedang bermain basket.
Sasa makin tertegun dengan apa yang dilakukan oleh bara padanya dan tiba tiba saja senyuman terukir di bibirnya
"emang gak salah gue milih lo buat gue jadiin gebetan gue" batin sasa, "gue akan berusaha dapetin lo apapun itu caranya, gue bakal tempuh" tekat sasa
"oke hukuman lo sekarang bersihin lapangan ini dengan bersih saat jam pulang nanti" kata bara kepada sasa yang masih terdiam dengan terseyum, bara mengerutkan dahinya, bingung kenapa dengan gadis di depanya ini?
"gilakah dia?" batin bara
"lo denger guekan?" tanya bara akhirnya, dan membuat sasa tersadar dari lamunanya
"iya kak aku paham" jawab sasa sambil terseyum manis, bara semakin mengerutkan dahinya
"kenapa gadis ini tadi pakai lo-gue sekarang aku" batin bara, "kenapa sikapnya berubah dratis tadi cuek dan sekarang terseyum?" batin bara lagi
"oh tuhan kau kirimkan orang yang tepat untuk aku," batin sasa senang sambil terseyum
"apakah ni gadis kesambet" batin bara
"oke kalau gitu lo boleh pergi dan ingat hukuman lo nanti" ucap bara dan bersiap untuk pergi dari lapangan namun di hentikan oleh sasa
"tunggu kak kita belum kenalan secara resmi, kenalkan nama ku sasa" ucap sasa sambil mengulurkan tanganya, bara melirik uluran tersebut dan menatap sasa
"bara" ujar bara dan menyambut uluran tangan sasa
"kalau gitu gue pergi dulu" sambung bara dan berlalu pergi meninggalkan sasa yang masih terdiam di sana
"kak bara, kak bara kau berani sekali ya, berani sekali mencuri hatiku" gumam sasa terseyum bahagia, "lihat saja nanti kak bara aku akan membuat mu jatuh cinta kepada ku" ujar sasa, "eh udah kaya lagu aja tuh" sambungnya lagi, dan berlalu pergi meninggalkan lapangan.
Saat menuju kelas sasa berjalan dengan hati yang bahagia dan senang, memikirkan bara yang sudah mulai memasuki fikiranya
"aku bisa membuatmu jatuh cinta kepada ku meski kau tak cinta kepada ku," sasa berjalan di koridor menuju kelas sambil beryanyi
"eh anak baru lo gak usah cari muka ya disini" ucap salah satu siswi yang entahlah sasa gak tau namanya
"maaf ya gue udah punya muka buat apa gue cari muka lagi" sambung sasa enteng dan berjalan melewati orang itu
"gue belum selesai ngomong ya" ucap siswi itu dan menarik tangan sasa dengan kasar
"lepasin gue, gue gak tau siapa lo dan gue gak ada urusan sama lo" kata sasa menatap tak suka ke arah siswi tersebut
"oh berani lo ya sama gue" ucap gadis itu
"buat apa gue takut," enteng sasa sambil melipat tangan di dadanya
"lo salah berurusan sama gue" ketus siswi itu dan berjalan pergi meninggalkan sasa
"bukan gue yang salah berurusan sama lo, tapi lo yang salah berurusan sama gue" teriak sasa kepada siswi itu, "siapa sih dia" ketus sasa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Zrhy Wahyuni Nur Bilal
wah sasa penerus kara donk
2022-10-02
0
Elvasepti Wijayakusuma
waduh Sasa jadi penerus nya kara ni kayak nya wkwkwk
2021-07-04
6
Phoenix VR
sasa bakal calon pebinor kecil ya dlm hubungan si bara 😅😅😅
2021-04-29
3