bab 15

Saat raka dan kara masuk ke ruangan yang sudah disiapkan ada seorang gadis yang sedang duduk dengan memainkan ponselnya, raka dan kara mendekat ke arah gadis itu, seketika kara dan gadis itu sama sama terkejut.

"kamu" ucap mereka berbarengan, raka melihat kedua gadis itu bergantian

"kalian udah saling kenal?" tanya raka selanjutnya

"kak aku kan udah pernah bilang, saat aku di ganggu sama preman aku di tolongin sama kakak cantik, ya kakak cantik itu kak kara" ucap sasa antusias, ya gadis yang duduk diruangan itu adalah sasa adik dari raka

"what kakak? jadi raka itu kakaknya sasa" batin kara menebak

"kak kara aku kangen banget sama kakak" ucap sasa sambil memeluk kara

"iya aku juga kangen sama kamu udah lama gak ketemu, aku kira kamu udah gak ingat" sahut kara dan membalas pelukan sasa

"jadi yang nolongin kamu itu kara?" tanya raka pada adiknya itu dan diangguki oleh sasa, raka nampak berfikir dan mengikat saat itu dia menghukum kara karna tidak percaya apa yang dia katakan

"nah sekarang nyesel kan lo udah ngehukum gue waktu itu, makanya orang ngomong itu dipercaya" ucap kara sedikit meledek raka

"ya saat itu lo gak bisa dipercaya makanya gue hukum lo" sahut raka tak mau kalah

"udah udah kalian jangan ribut, oh iya kak kara kakak ngapain ke sini?" tanya sasa "dan kak raka mana pacar kakak?" tanya kara lagi, raka dan kara saling diam dan saling tatap

"oh iya kak kara, gimana kabar ketua osis kakak? dia masih sok galak, sok tegas, sok dingin?" tanya sasa, dan raka langsung melihat ke arah kara dengan tatapan tajam, kara hanya melihatkan cengiranya

"enggak" sekarang raka yang menjawab ketus, sasa lqngsung melihat kearah sang kakak

"kak raka kenapa? kan aku nanya kak kara, atau jangan jangan,,," sasa menggantung kalimatnya, raka dan kara mengernyitkan alisnya penasaran

"bentar pacar kakak mana, dan kenapa kalian bisa dateng barengan, bukanya kak raka mau kenalin pacar kakak kesini, tapi kenapa kak raka bawa kak kara, dan kenapa kak raka yang jawab saat aku singgung ketua osis kak kara," cerocos sasa "ahhhh aku tau kak raka sama kak kara pacaran?" tanya sasa akhirnya sambil menatap kedua orang yang kelihatan sedang bingung

"iya" jawab raka akhirnya, dan sasa langsung memeluk kara karena merasa senang doanya dikabulkan oleh tuhan

"AAAAA, aku seneng banget kak kara jadi pacar kak raka" ucap sasa dan melepaskan pelukanya, "jadi ketua osia itu kak raka? dan apa, kak kara bilang kak raka itu juga ganteng, dewasa dan cool" sambung sasa lagi, kara memelototkan matanya dan beralih menatap raka yang sedikit tersenyum

"lo jangan kepedean, gue cuma asal bilang kayak gitu" bisik kara pada raka dan raka acuh akan hal itu, tiba tiba orang tua raka datang dan duduk disofa, kara menetralkan rasa gugupnya dengan tersenyum

"mi pi kenalin kara pacar raka" ucap raka pada kedua orang tuanya

"cantik sekali, kamu bener pacar raka?" tanya mami ida dan mendekat ke arah kara, kara terkejut dengan sikap ibunya raka yang langsung menyambutnya tidak seperti orangtuanya yang isi introgasi dulu. Sama seperti kara, raka juga heran dengan sang mami yang langsung menyambut kara baik

"iya tante" jawab kara sedikit gugup

"jangan tante dong pangil aja mami dan ini panggil aja papi oke kara" ujar mami ida sambil menunjuk sang suami

"iya kara kamu panggil saja saya dengan sebutan papi" sambung papi beni, kara dan raka sama sama terkejut dengan sikap orang tuanya yang langsung percaya bahwa kara adalah pacar raka

"iya pi sasa juga senang kalau kak kara jadi pacar kak raka" ujar sasa juga senang

"pi mi kalian gak isi tanya gitu, kalian percaya raka sama kara pacaran?" tanya raka meyakinkan lagi

"ohh kalian pura pura pacaran?" tanya sang mami

"enggak kok mi kami beneran pacaran" jawab raka cepat dan diangguki oleh kara

"terus kenapa kamu nyuruh kami bertanya?" papi beni bertanya sedikit menyelidik

"ya aku kira papi sama mami gak percaya" sambung raka lagi

"kalau gitu supaya mami sama papi lebih percaya lagi mami mau kalian langsung tunangan sekarang" kata mami serius, kara dan raka langsung terkejut dan menatap mami ida dengan tidak percaya

"apa tunangan?" suara itu tidak berasal dari kara dan raka melainkan orangtua kara yang baru tiba

"doni, nana" ucap ida dan beni

"beni, ida" doni dan nana barengan

"kalian kenapa disini?" tanya ida pada sahabatnya itu

"aku ingin ketemu sama calon mertua dari anak ku" jawab nana, "kalian ngapain?" sambung nana

"kita mau ketemu calon menantuku" jawab ida, "kalian orangtua kara?" tanya ida, dan diangguki oleh doni dan nana

"anak kalian raka?" tanya nana dan diangguki oleh beni dan ida, seketika seyum di wajah 4 orang itu mengembang, tapi tidak untuk raka, kara dan juga sasa yang bingung melihat mereka

"kalau gitu kita langsung saja" kata beni dan diangguki oleh doni, nana, dan ida

"sayang kamu mencintai kara kan?" tanya ida pada raka dan di jawab anggukan oleh raka, kara pun sama dia hanya mengangguk karena mereka berdua tidak mengerti apa yang terjadi

"ayo langsung saja pertunanganya" sahut nana dan ida barengan

"APAA!!" ucap raka dan kara

"kok kalian kelihatan gak senang? seharuanya kalian senang, kan kalian saling cinta" sahut ida

"gak usah basa basi langsung saja mami udah bawa cincinya langsung saja oke" ida mengeluarkan cincinya

"lah mami kok bisa bawa cincin segala?" tanya sasa heran

"iya mami emang mau langsung mengikan kakak kamu sama pacarnya setelah mami tau pacar raka adalah kara anak temen mami yang kenapa harus ditunda" ucap ida

"coba aja kamu dengerin papa buat ikut perjodohan itu, mungkin sekarang kamu udah tunangan" ucap doni melihat pitrinya

"hah maksudnya gimana pi?" tanya kara yang bingung

"kamu tau yang mau dijodohin sama kamu itu raka anak teman mama" sahut nana senang dan seketika raka dan kara membelalakan matanya

"aduh salah strategi ini namanya" batin kara

"kenapa bisa kebetulan sih" batin raka

"ayo kita mulai" kata beni

"tapi" ucap raka dan kara barengan

"gak ada tapi tapian langsung sekarang" tegas ida

"kalian udah saling cinta kenapa harus ditunda?" tanya nana

"kita pacaran bohongan" ucap raka dan diangguki oleh kara cepat

"ouhhh kalian bohong?" tatapan tajam mengarah ke raka dan kara, "gak apa apa sih kalian tetap tunangan" ujar nana

"kenapa? kan kita gak pacaran" tanya kara heran

"kamu lupa papa pernah bilang kalau kamu punya pacar, papa akan batalin perjodohan ini, tapi sekarang apa kamu bohongin papa jadi hukumanya kamu tunangan sekarang" tegas doni

"tapi" ucap kara

"gak ada ayo dimulai acaranya" tegas beni, dan pertunangan itu berlangsung secara kekeluargaan saja, raka dan kara pasrah karena dari awal yang salah adalah mereka. Acara itu berakhir dengan makan malam setelah itu mereka pulang ke rumah masing masing tapi tidak untuk kara dan raka mereka memilih untuk pergi ke taman berdua. Sampai ditaman mereka berdua saling diam dalam fikiran masing masing.

"ini salah lo" kata raka memecah keheningan diantara mereka berdua

"kok lo nyalahin gue sih?" tanya kara heran

"iya lo yang ngajakin gue pacaran duluan" jawab raka ketus

"lah kok gue sih?" tanya kara kesal

"yang nembak gue siapakan lo" ketus raka lagi, kara berfikir dan mengingat kejadian malam itu, memang benar dia yang memulai duluan

"lo juga mau" ucap kara tak mau kalah, raka menarik nafas pelan untuk menenangkan sedikit fikiranya

"gimana ini kita udah tunangan sekarang" kata kara sedikit cemberut

"ya gimana lagi gue juga bingung" jawab raka yang berjalan kedepan mengambil sesuatu dan balik lagi di tempat ia dan kara duduk, kara melihat apa yang dibawa raka dan saat itu kara terkejut bukan main

"pogi jauhin itu dari gue" teriak kara dan mulai menjauh dari raka, raka mengenyitkan alisnya dan seketika senyum jahilnya muncul, raka mengejar kara sambil membawa belalang yang ia tangkap

"ihhhh pogi jangan dikejar dong gue takut tau" teriak kara, dan tiba tiba kara berjongkok dan menutup wajahnya, raka mendekati kara dan saat itu raka mendengar isakan tangis dari kara

"lo nangis?" tanya raka setelah membuang belalang itu dan mendekati kara

"gue hiks takut hiks hiks" ucap kara terbata bata, raka kasihan melihat kara yang menangis, raka memeluk kara dan mengusap kepalanya

"maaf gue gak tau" ucap raka

"hiks lo jahat hiks hiks"

"oke maafin gue ya, gue gak tau, sekarang gue anter lo pulang" ucap raka dan membantu kara berdiri, kara berdiri dengan masih meneteskan air matanya

"udah gak usah nangis lagi lo jelek tau" ucap raka mencoba menghibur kara, kara cemberut sambil menatap raka

"aduh lucu banget tunangan gue, gemes, pengen gue karungin langsung" batin raka menatap kara

"udah liatin gue? ati ati nanti lo cinta lagi sama gue" sahut kara dan membuat raka sadar

"gak apa apalah lo sekarangkan tunangan gue" ucap raka santai dan dapat pelototan oleh kara, "ayo pulang, tunangan ku" sambung raka dan menarik tangan kara, kara heran melihat raka yang aneh hari ini

"apa dia kesambet ya atau jangan jangan,,,"

Terpopuler

Comments

putrie

putrie

jangan dikarungin raka tapi bawa ke KUA 🤭🤭🤭

2022-09-28

0

putrie

putrie

🤣🤣🤣🤣 kejebak permainan sendiri maka'y org tua jangan dibohongin kualat tuch

2022-09-28

0

RpeeWirana

RpeeWirana

suer ceritanya bagus dech

2022-09-25

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 AUTHOR
19 bab 18
20 bab 19
21 bab 20
22 bab 21
23 bab 22
24 bab 23
25 bab 24
26 bab 25
27 bab 26
28 bab 27
29 bab 28
30 bab 29
31 bab 30
32 bab 31 Taruhan dulu?!
33 bab 32
34 bab 33 Menyesal
35 bab 34 kepercayaan
36 bab 35 masih marah?
37 bab 36
38 bab 37 gak mau jadi pacar?!
39 bab 38 badboy??
40 bab 39 kalung itu,,,
41 bab 40 RKcafe
42 bab 41 Kesempatan
43 bab 42 Murid baru
44 bab 43 Sahabat
45 bab 44 Masalalu
46 bab 45 persiapan
47 bab 46 gue kembali
48 bab 47 kalung?!
49 bab 48 pistol
50 bab 49 jahat
51 bab 50 kakak
52 bab 51 ultah
53 bab 52 mahendra
54 bab 53 lagi?!
55 bab 54 keputusan
56 bab 55 akhirnya
57 bab 56 berulah
58 bab 57 terimakasi
59 bab 58 perasaan aneh
60 bab 59 rindu
61 bab 60 kecolongan
62 bab 61 Diculik
63 bab 62 pergerakan
64 bab 63 semoga suka aja
65 bab 64 ternyata
66 bab 65 seru gak?!
67 bab 66 END
68 bab 67 EXTRA PART — hari pertama
69 bab 68 EXTRA PART — menarik
70 bab 69 EXTRA PART — gak tau
71 bab 70 EXTRA PART — Ssebentar lagi
72 bab 71 EXTAR PART — dikit lagiiii
73 VISUAL
74 bab 72 EXTRA PART — Akhirnya
75 bab 73 EXTRA PART — melamar
76 bab 74 EXTRA PART — bertemu kembali
77 bab 75 EXTRA PART — Sorry baru up
78 bab 76 EXTRA PART — curiga
79 bab 77 EXTRA PART — kebenaran
80 bab 78 EXTRA PART — tau
81 bab 79 EXTRA PART — selesai
82 bab 80 EXTRA PART— hanya waktu
83 bab 81 EXTRA PART— sebentar lagi
84 bab 82 EXTRA PART— akhirnya
85 bab 83 EXTRA PART
86 bab 84 EXTRA PART
87 bab 85 EXTRA PART
88 bab 86 EXTRA PART
89 bab 87 EXTRA PART
90 bab 88 EXTRA PART
91 bab 89 EXTRA PART
92 BAB 90
93 bab 91 HALLO I AM BACK
94 bab 92
95 93
96 Akhirnya selesai
Episodes

Updated 96 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
AUTHOR
19
bab 18
20
bab 19
21
bab 20
22
bab 21
23
bab 22
24
bab 23
25
bab 24
26
bab 25
27
bab 26
28
bab 27
29
bab 28
30
bab 29
31
bab 30
32
bab 31 Taruhan dulu?!
33
bab 32
34
bab 33 Menyesal
35
bab 34 kepercayaan
36
bab 35 masih marah?
37
bab 36
38
bab 37 gak mau jadi pacar?!
39
bab 38 badboy??
40
bab 39 kalung itu,,,
41
bab 40 RKcafe
42
bab 41 Kesempatan
43
bab 42 Murid baru
44
bab 43 Sahabat
45
bab 44 Masalalu
46
bab 45 persiapan
47
bab 46 gue kembali
48
bab 47 kalung?!
49
bab 48 pistol
50
bab 49 jahat
51
bab 50 kakak
52
bab 51 ultah
53
bab 52 mahendra
54
bab 53 lagi?!
55
bab 54 keputusan
56
bab 55 akhirnya
57
bab 56 berulah
58
bab 57 terimakasi
59
bab 58 perasaan aneh
60
bab 59 rindu
61
bab 60 kecolongan
62
bab 61 Diculik
63
bab 62 pergerakan
64
bab 63 semoga suka aja
65
bab 64 ternyata
66
bab 65 seru gak?!
67
bab 66 END
68
bab 67 EXTRA PART — hari pertama
69
bab 68 EXTRA PART — menarik
70
bab 69 EXTRA PART — gak tau
71
bab 70 EXTRA PART — Ssebentar lagi
72
bab 71 EXTAR PART — dikit lagiiii
73
VISUAL
74
bab 72 EXTRA PART — Akhirnya
75
bab 73 EXTRA PART — melamar
76
bab 74 EXTRA PART — bertemu kembali
77
bab 75 EXTRA PART — Sorry baru up
78
bab 76 EXTRA PART — curiga
79
bab 77 EXTRA PART — kebenaran
80
bab 78 EXTRA PART — tau
81
bab 79 EXTRA PART — selesai
82
bab 80 EXTRA PART— hanya waktu
83
bab 81 EXTRA PART— sebentar lagi
84
bab 82 EXTRA PART— akhirnya
85
bab 83 EXTRA PART
86
bab 84 EXTRA PART
87
bab 85 EXTRA PART
88
bab 86 EXTRA PART
89
bab 87 EXTRA PART
90
bab 88 EXTRA PART
91
bab 89 EXTRA PART
92
BAB 90
93
bab 91 HALLO I AM BACK
94
bab 92
95
93
96
Akhirnya selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!