Sampai di kelas kara mengetuk pintu terlebih dahulu, karena malas menegur kara yang hampir tiap hari terlambat guru yang mengajar memperbolehkan kara masuk, dia berfikir kara sudah mendapatkan hukuman dari anak osis. Setelah kara duduk pelajaran pun dilanjutkan, jam pelajaran selesai semua murid berhamburan keluar kelas ada yang kekantin, perpus atau berada di taman sekolah.
Seperti biasa kara dan kedua sahabatnya pergi kekantin dan memesan makanan kesukaan mereka, tiba tiba rama datang bersama dimas dan duduk di meja kara lebih tepatnya berhadapan dengan ina dan sinta.
"hay sintanya rama apa kabar, kok nambah cantik aja" goda rama pada sinta, yang di goda hanya memutar bola matanya dan melanjutkan makananya
"eh sinta lo dicariin tu sama rama lo" ucap ina pada sinta "oh iya tanyain juga ngapain dia bawa temen monyetnya kesini" sambungnya lagi, rama terkekeh medengar apa yang dikatakan ina
"lo ngatain gue monyet?" tanya dimas pada ina
"kapan gue bilang lo monyet? tapi kalau lo sadar sih itu lebih bagus" kata ina tanpa dosa
"udah ngaca belum lo" tanya dimas kesal
"udah lah hampir tiap tahun tiap bulan tiap minggu tiap hari tiap jam tiap menit dan tiap detik gue ngaca tapi anehnya" ina menggantung kata katanya
"anehnya?" tanya dimas penasaran
"anehnya kaca gue selalu bilang gue cantik" ucap ina dengan pedenya
"sok cantik lo" sindir dimas
"emang gue cantik mau apa lo" tanya ina sambil melotot ke arah dimas
"idih kepedean lo" sambung dimas lagi
"biarin suka suka gue kenapa?" tantang ina ke dima
"stop!! lo lo berdua bisa diam gak? nati jodoh baru tau rasa lo pada" kesal kara karena ia makan diganggung dengan mereka, seketika ina dan dimas diam
Selang beberapa menit raka datang kekantin dan seketika semua siswi menjadi heboh.
"ka sini!" panggil rama sambil melambaikan tanganya, raka menghampirinya ke meja dan duduk di depan kara, tapi kara tidak menghiraukan kehadiran raka, melainkan malah terus makan.
"hay kak raka ya? kenalin kak nama gue ina ini sinta" tunjuk ina pada sinta, sinta tersenyum raka hanya mengangguk
"eh lo ya manggil raka aja pakek kakak manggil gue pakek nama dasar lo pilih kasih" sindir dimas pada ina
"terus gue harus manggil lo apa kalau bukan pakek nama?" tanya ketus ina pada dimas "nah gue tau gue punya panggilan khusus buat lo, gue panggil lo monyet gimana kan lo sering berduaan sama si rama kan pas" sambung ina sambil tersenyum mengejek
"monyet? gak ada bagusan selain itu? lo denger ya kunti nama gue dimas dan jangan lo ganti ganti" jawab dimas agak kesal dengan cewek di depannya ini
"eh lo manggil gue kunti mau gelud lo ma gue hah?" ina sudah berdiri dan sedikit melipat lengan bajunya
"lo kira gue takut apa dasar kunti" dimas berdiri dan menatap tajam kearah ina
"kalian berdua bisa diam gak" tegur raka dengan nada datar dan dingin, dimas dan ina melihat ke arah raka
"ahh maaf kak biasa ni monyet kalau gak dapat makanan gak bisa diam" jawab ina sambil duduk kembali dimas hanya menatap tajam ina
"sinta lo mau gak manggil gue dengan panggilan khusus" tanya rama dengan senyum manisnya, sinta hanya melihat sekilas ke arah rama
"ada gue panggil lo rahwana mau lo" ketus sinta pada rama
"kok rahwana sih eh tapi gak apa apa deh entar berarti gue culik lo ya dan gue bawa keistana gue kita langsung nikah aja gimana" goda rama pada sinta, sinta menjadi salah tingkah tapi dia tutup dengan sikap cueknya
"gak mempan tuh gombalan lo" sindir dimas
"diam lo" ketus rama menatap tidak suka kepada dimas.
Dari tadi raka tak melepas pandanganya pada cewek didepanya ini, dari tadi dia hanya diam dan tidak berbicara satu kata pun raka jadi bingung kenapa cewek di depanya ini bisa disebut cewek pembuat onar ya dan tiba tiba
BRAKKKKKKKK
Meja di gebrak oleh kakak 12 yang sok kecantikan dia adalah icha
"eh ini kerjaan lo kan ngunciin gue di kamar mandi" bentak icha pada kara dan membuat seisi kantin menoleh ke arah meja kara, raka bingung apa yang terjadi tapi kedua sahabat raka dan kara sudah mengetahui apa yang akan terjadi karna mereka hampir tiap hari melihat kara mendapat masalah, bukan mendapat masalah tapi lebih tepatnya membuat masalah, kara bangun sambil menatap icha
"kalau iya kenapa?" tanya kara dengan senyum meremehkan, tiba tiba icha menampar pipi kara dengan keras
PLLAKKK
semua seisi kantin terkejut termasuk raka yang hanya diam melihat itu, kara memejamkan matanya sebentar karena merasa pusing saat terkena tamparan, setelah itu kara langsung mengambil minumanya menyiram wajah ica
BYURRRRR
karna sudah tidak tahan dengan kepalanya yang pusing kara meninggalkan kantin dan raka melihat ada yang aneh dari kara, akhirnya raka ikut meninggalkan kantin dan menyuruh rama untuk mgengajak icha atau kakak kelas itu datang keruang osis untuk di tindak lanjuti kejadian itu.
"dasar lo gak tau diri apa? lo duluan yang nguciin sahabat gue ya" bentak sinta ke icha
"dasar nenek lampir sok kecantikan" ketus icha
" lo berdua diam ya, gue gak ada ngomong sama lo" bentak icha
"gue sahabat kara jadi siapa yang berbuat yang gak enggak sama kara juga berurusan sama gue" sambung sinta dan ingin menarik rambut icha tapi di halang oleh rama
"udah berhenti lo ikut gue" suruh rama pada icha
"lo siapa bisa nyuruh nyuruh gue kayak gitu" tanya icha dengan tak suka
"maaf ya kalau gue gak sopan tapi gue disini osis dan gue bertanggung jawab atas sekolah ini dan tata tertib disini" jawab rama tegas
"dan karna lo udah memulai masalah ini jadi kita wajib buat hukum lo" sambung dimas dengan suara datar
"ehh denger ya yang mulai itu kara, gadis pembuat onar itu" ucap icha sedikit berteriak
"lo duluan yang mulai bukan sahabat gue" sambung sinta juga dengan sedikit berteriak
" lo berani ya teriak teriak di depan gue" tunjuk icha pada sinta
"buat apa gue takut emang lo uler?" tanya sinta, "upss emang lo kan uler bebisa" ujar sinta dengan nada mengejek
"lo!!! dasar cewek......" ucapan icah terpotong
" udah lo ikut gue sekarang" potong rama dan menarik paksa icha.
Dimas dan rama membawa icha pergi keruang osis sebelum pertengkaran itu diketahui oleh guru guru yang lainya, sedangkan ina dan sinta pergi ke kelas untuk menemui kara karna mereka kira kara pergi ke kelas.
Setelah keluar dari kantin kara berlari menuju halaman belakang sekolah yang sepi dan merebahkan diri di kursi panjang yang terdapat disana karna sudah tidak kuat menahan kepalanya yang pusing, beberapa menit raka datang membawa minuman dingin dan melihat kara tertidur di kursi panjang, raka mendekat dan membangunkan kara tetapi kara tidak kunjung membuka matanya raka menyadari bahwa kara pingsan, raka segera menggendong kara menuju uks, untung saja bel masuk telah berbunyi jadi tidak ada yang melihat hal itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Alvika cahyawati
jgn2 kara punya penyakit tp ngk ada y tahu🤔🤔🤔
2022-05-24
1
StAr1086
itu kara kenapa thor kok bisa pingsan... apa dia punya penyakit..
2022-02-05
3