"Ya apalagi kalau bukan buat onar" sindir gina yang sedang duduk di sofa dekat meja ketua osis, kara masih diam tidak menanggapi kata kata penunggu ruang osis
"eh ra lo ngapain disini?" tanya seorang laki laki yang hampir sama sifatnya seperti ketua osis, dia adalah wakil ketua osis dan merupakan teman sekelas kara bernama bara wiguna, karena osis diambil bukan hanya dari kelas 11 saja namun juga kelas 10 jadi tidak heran jika teman kelas kara menjadi osis
"biasa tuan putri ingin menghampiri pelayan pelayan istananya" jawab santai kara
"maksud lo apa bilang gue pelayan hah?" Tanya gina sambil menatap kara
"eh gue gak ada bilang lo itu pelayan tapi kalau lo nyadar sendiri itu lebih bagus dong" jawab kara sambil tersenyum mengejek.
"Udah udah jangan ribut ucap bara datar dan duduk di kursinya tak lama datanglah raka dengan dimas, raka yang melepaskan almamater osisnya dan memegangnya dengan tangan terlihat sangat mempesona, gina yang melihat itu tersenyum manis sedangkan kara hanya tetap fokus pada jari kukunya.
Raka duduk di meja kebesaranya dan berhadapan dengan kara, raka memandangi kara dengan tatapan tajamnya namun kara hanya melihat raka sekilas
"gue mau nanya kenapa lo bisa terlambat hari ini" tanya raka pada kara
"ka dia kan hampir tiap hari terlambat gak usah ditanya lagi" jawab gina
"eh nenek lampir dia itu nanya ke gue ngapain lo yang jawab hah" sahut kara sambil menatap gina "gue tau lo itu pelayan gue yang paling menurut tapi pertanyaan ini khusus untuk tuan putri, jadi biarkan saja tuan putrinya yang jawab oke!" sambung kara dengan senyum pada gina dan gina menatap tak suka pada kara
"Gue gak sudi jadi pelayan lo" kata gina hampir marah
"diam!!" Bentak raka dan seluruh osis diam dan sedikit takut karena bentakan raka kecuali kara
Raka menatap kara yang hanya biasa saja
"oke sekarang lo jelasin kenapa terlambat?" tanya raka datar pada kara
"kalaupun gue bilang alesanya gue terlamabat apakah gue bakal bebas dari hukuman?" tanya kara pada raka dan balik menatap raka
"gue bakalan bebasin lo dari hukuman kalau alasan lo masuk akal dan dapat dipercaya" ucap raka dan bersandar di kursinya, jika dilihat saat ini ketampanan raka menjadi sempurna ditambah jarinya bermain di dekat bibirnya
"oke sekali lagi kalau gue bilang gue trlambat karena gue habis nolongin gadis yang di ganggu preman apakah lo percaya?" tanya kara sambil menatap lekat mata raka, semua anggota osis bengong mendengar perdebatan antara kara dan raka, dan raka diam seribu bahasa karena kata kata kara ada benarnya
"nah diam kan lo gak bisa jawab, lebih baik bilang ke gue hukuman apa yang lo beri ke gue" tanya kara santai setelah berfikir sejenak raka pun mengambil keputusan bahwa kara akan di hukum membersihkan ruangan osis pada jam pulang nanti, setelah mendengar itu kara langsung berdiri dan meninggalkan ruangan osis atau bisa di sebut istana neraka.
Sampai di kelas kara langsung mendapat pertanyaan dari kedua sahabatnya
"jadi gimana lo dihukum apa lagi?" tanya ina pada kara
"suruh bersihin istana neraka" jawab ketus kara
"apa neraka?" nerakakan panas ra dan gimana caranya lo kesana?" tanya ina khawatir
"atau jangan jangan lo bakal dibunuh sama kak raka dan dikirim ke neraka" sambung ina
"AAAAAA gue gak sanggup harus kehilangan lo secepat ini ra, gue belum kenalin calon suami gue ke lo, HIKS" sambung ina lagi
"sok dramatis" sinta yang jengah dengan kata kata ina pun menjitak kepala ina
"Na gue tau lo itu punya otak, bisakan sekali kali pakai otak lo! maksud kara istana neraka itu bukan neraka tempat temen lo tapi ruang osis maksud kara" jelas sinta pada ina.
"Ohh ruang osis gue kira kara bakal beneran dikirm ke neraka sama kak raka" jawab ina polos "dan lagi satu lo bilang apa tadi temen gue? lo bilang neraka itu tempat temen gue??" tanya ina pada sinta dan sinta hanya menggguk
"ohh akhirnya lo nyadar juga sin" ujar ina sambil menepuk bahu sinta pelan
"maksudnya nyadar apa?" tanya sinta sedikit bingung
"ya nyadar kalo tempat lo itu di neraka" jawab ina
"hah??" Sinta menaikan satu alisnya menandakan tidak mengerti apa yang diucapkan ina, dan kara juga bingung apa yang dikatakan oleh kedua sahabatnya ini
"lah tadi lo kan bilang temen gue tempatnya di neraka berarti lo tinggal di neraka karna lo itu temen gue" jawab ina sambil menahan tawa, sinta memasang wajah marah pada ina dan menjitak kepala ina dengan sedikit keras
"aww dasar lo ya sin main jitak jitak pala gue lo kira pala gue terbuat dari batu apa" kesal ina sambil memegang kepalanya
"makanya lo itu jangan asal ngomong" ketus sinta
"lah kan lo sendiri yang bilang kok lo marah ke gue sih?" kata ina juga sedikit ketus
"udah kalian bikin gue tambah gak mood deh" lerai kara agar kedua sahabatnya ini diam, ina dan sinta melirik kara dan meminta maaf
Akhirnya jam pulang sekolah pun berbunyi semua siswa dan siswi berhamburan keluar menuju parkir untuk pulang ke rumah masing masing, berbeda dengan kara dia pergi ke ruang osis untuk melaksanakan hukumanya.
Sampai di ruang osis ternyata disana ada raka yang sedang duduk di mejanya, raka melihat sekilas ke arah pintu terbuka dan kembali mengerjakan pekerjaanya. Kara langsung mulai membersihkan ruangan tersebut, tiba tiba pintu itu terbuka menampilkan bara, dimas, dan rama mereka bertiga mendekati meja raka
"kak acara campingnya dibatalin soalnya terhalang sama ujian kelas 12" ucap bara pada raka
"iya ka katanya nanti aja setelah kenaikan kelas" sambung rama
"iya ka dan sekarang kita disuruh untuk mempersiapkan kelulusan" ujar dimas
" oke gak apa apa, kita siapkan untuk kelulusan aja!" suruh suruh raka dan mulai sedikit mengerjakan pekerjaanya
" oke kita nyarik tema aja dulu gimana?" tanya rama dan diangukan oleh yang lainya
" gimana kalau temanya pesta topeng?" usul dimas
"gak jangan!! gimana kalau superhiro?" usul rama
"enggak! gimana kalau pesta dansa?" usul bara
" pesta topeng"
"seperhiro"
" pesta dansa"
Ketiga cowok tampan itu saling beradu untuk memilih temanya sedangkan raka hanya diam mendengar pertengkaran mereka.
"garden party aja kan bagus" tiba tiba kara berpendapat, semuanya melihat ke arah sumber suara
" lah sejak kapan ada lo ra?" tanya bara, dan diangguki oleh rama dan dimas
" oke gue pilih garden party" ucap raka dan beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan ruang osis, rama dimas dan bara menatap tak percaya raka setuju dengan usul kara
"kalian mau diem disini? kalau iya gue pulang dulu ya, gue udah selesai" sahut kara dan juga pergi meninggalkan ruangan osis.
Seperkian detik akhirnya ketiga cowok itu tersadar dan keluar dari ruang osis dan pulang kerumah masing masing.
Sampai dirumah raka disambut oleh adiknya dan adiknya bercerita tentang kejadian yang menimpanya tadi pagi
"terus kamu gak kenapa kenapakan" tanya raka kahwatir
"engak kak akukan udah bilang tadi diselamati oleh kakak cantik
"oke kalau gitu mulai besok kamu diantar jemput oleh sopir kakak gak mau tau! kalau kamu nolak kakak bakal bilang sama mami dan papi biar kamu sekolah di luar negeri aja" jawab raka sedikit menakuti adik kecilnya
"iihh kak raka ngeselin" ketus sasa sambil cemberut
" makanya kamu turuti kemaunan kakak" jawab raka
" iya iya kakak ku sayang" ucap sasa
Setelah itu raka pergi ke kamarnya dan beristirahat, saat merebahkan diri di kasur raka ingat kata kara bahwa dia terlambat karna menolong gadis di ganggu preman.
"apa yang nolong sasa itu cewek pembuat onar itu? batin raka "palingan tu cewek bohong" sambungnya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Ainur Cutee
Klo emg kara yg nolongin Sasa gmn ka???
2021-05-22
9