Setelah itu kara turun untuk ikut makan malam bersama orang tuanya.
"Malam ma pa" ucap kara sambil menuruni tangga
"malam sayang" jawab mama dan papa kara melihat anak gadisnya yang menuruni tangga,
"ayo kita makan ada sayur kesukaan kamu sayang!" kata mama nana dan menyiapkan piring untuk putrinya
"wah enak nih sayur tumis kangkung" kara langsung mengambil nasi dan sayur kesukaanya dan langsung melahapnya, selesai makan mereka berbincang bincang di ruang keluarga.
"ma pa kakak pulangnya kapan sih udah lama banget dia di luar negeri gak tau apa adiknya kangen banget" kesal kara dengan wajah cemberut.
"Kan kamu bisa vidio call sayang" jawab mama nana dengan lembut
"udah tapi dia selalu bilang sibuk" ucap kara sambil cemberut
"ya mungkin dia memang sibuk sayang" sambung papa doni, kara menghela nafas panjang dan ijin untuk pergi kekamarnya untuk istirahat
Malam pun berganti menjadi pagi yang cerah, sinar sinar matahari memberikan kehidupan pada bumi, untuk ketua osis yang baru raka telah sampai di sekolah pada pukul 06.00 dan mulai mengkoordinasikan untuk seluruh anggota osis mengambil tugas masing masing. Karna raka ketua osis baru jadi dia memilih untuk menjaga di depan pintu gerbang agar mengetahui siswa siswi yang bermasalah atau sering terlambat.
Pukul 07.00 gadis cantik yang baru bangun langsung melakukan ritual mandinya dan bersiap siap untuk sekolah, saat menuruni tangga kara tidak melihat orang tuanya tidak seperti biasanya
"bik mama sama papa mana?" tanya kara pada artnya
"tuan sudah brangkat nona dan nyonya sedang bertemu temanya" jawab sopan artnya dan menyiapkan sarapan untuk nona mudanya
"tumben pagi pagi udah pergi" ujar kara dan mendekat ke meja makan
"Maaf nona tapi ini udah siang udah jam 8 kurang" jawab artnya lagi
"apa!!! gue kesiangan banget ini namanya" kara langsung bergegas keluar melajukan mobilya dengan cepat, karena dia tidak pernah kesiangan seperti ini plingan jam 8 kurang seharusnya sudah sampai di sekolah lah ini jam 8 kurang baru brangkat.
Sampainya di sekolah seperti biasa gerbang sudah tertutup tapi ada yang beda, yang biasanya wajah wajah yang ia kenal sekarang malah wajah wajah baru yang dia lihat, kara turun dari mobil dan berjalan ke depan gerbang dan menyuruh satpam membuka gerbang dan memarkirkan mobilnya, saat sudah terbuka baru dua langkah tanganya ditarik oleh seseorang dan membuat kara berhenti.
"lo gak ada sopan sopannya ya langsung masuk, udah tau terlambat" kata wanita itu yang bername tag gina dan almamater osis dan kara tau dia adalah anggota osis baru dan juga musuhnya di sma ini
"oh jadi gue harus apa?" tanya kara dengan nada polosnya, "oh gue tau" kara melangkah kebelakang sedikit dan membungkuk memberi hormat, "selamat pagi kakak osis baru" sapa kara sambil tersenyum manis
gina yang meresa terejek tidak tinggal diam "eh lo adik kelas dan cewek pembuat onar lo ngejek gue hah" bentak gina sampai sampai seluruh anggota osis mendekat kearahnya
"eh gue udah sopan ya lo kenapa malah marah kayak gitu lagi pms lo" tanya kara yang juga balik membentak
"dasar cewek pembuat onar bangga lo" kata gina masih dengan nada tingginya
"iya gue bangga, karna dengan ini gue bisa dikenal banyak orang bukan kayak lo yang gak ada yang kenal" ketus kara "dan kalau lo gak pakai nametag dan almamater osis mungkin gue kira lo tukang sapu" sambung kara, seluruh anggota osis hanya melihat pertengkaran ini, dan rama mencoba mengakhirnya memberanikan diri untuk menyudahi pertengkaran ini tapi malah di bentak balik oleh dua cewek itu.
Karna takut akan panjang dimas memanggil raka yang berada di mading, menempelkan jadwal osis baru setelah memberitahu raka kejadianya raka dan dimas bergegas ke halaman depan, saat raka sampai gina dan kara sudah saling jambak dan karna kesal raka mendekat ke arah kara dan gina
"stopp!!" suara keras dan tegas menghentikan pertengkaran antara kara dan gina, raka menatap tajam mereka berdua dan anggota osis yang melihat kemarahan raka menjadi takut kecuali kara dia sama sekali tidak takut itu baginya sudah biasa dibentak oleh osis
"kenapa kalian bertengkar?" tanya raka dengan tatapan tajamnya, gina tidak berani menjawab dia sangat takut melihat kemarahan raka
"eh tukang sapu jawab tuh ditanya sama temen lo!" sahut kara menatap gina
"gue gak nanya sama dia aja ya, itu juga berlaku buat lo!" tegas raka sambil melihat kara
"eh mas biasa aja dong ngomongnya gak usah ngegas" jawab kara sambil menatap tak suka pada raka
seluruh osis kagum dengan kara yang berani bentak ketua osis tapi ya gak aneh sih dulu pas andy jadi ketos dia juga gitu.
"eh lo gak tau dia ini siapa?" dimas mulai bicara
"gak tau lah emangnya dia idiol harus gue kenal?" tanya kara dengan malas
"gue ketua osis disini" sahut raka dengan tegas, kara memasang wajah seolah olah terkejut.
"Apa jadi lo ketua osis barunya? ckckck" kara bedecak sambil memandang raka dari atas sampai bawah "lumayan" kara memanggut manggut kepalanya.
"iya dia pengganti andy, lo jangan cari masalah deh" sahut rama memperingati kara.
"oke gue bakalan perkenalkan diri gue ke lo ketos baru" ucap kara sambil tersenyum sulit diartikan.
Raka hanya menatap gadis didepanya ini tanpa merespon sedikitpun.
Kara maju sedikit mendekati ketua osis itu, "mungkin hampir semuanya kenal sama gue, tapi gue sedikit ragu kenapa lo bisa gak kenal gue ya?, dan gue juga gak pernah liat lo" kata kara dan seluruh osis hanya mendengarkanya
"oke kenalkan gue kara putri murid tercantik di sma ini dan ketua tim basket putri, oh ya lagi satu gue adalah tuan putrinya istana osis yang lo tempati sekarang kenapa gue bilang ruang osis adalah istana karna hampir tiap hari gue selalu berkunjung kesana dan gue harap lo gak bosen liat gue" perkenalan kara pada si ketos
"ohh jadi ini yang namanya kara yang katanya selalu bermasalah" batin raka sambil menatap kara,
Raka menghela nafas panjang, "oke karna hari ini gue baru jadi lo gue lepasin gue harap lo bisa berubah" ucap raka datar
" denger ya kakak ketos galak gue gak akan pernah berubah, lo gira gue bunglon bisa berubah sesuai tempat?" tanya kara tak suka, dan lagi satu gak akan ada yang bisa ngerubah gue" tegas kara
" kalo gue bisa?" tanya raka sedikit menantang
"oke denger ya semuanya kalau gue bisa berubah karna ni cowok atau ni ketos galak gue bakal... kata kata kara terhenti dia sedang memikirkan sesuatu
"lo bakal nuruti kemauan gue, gimana?" tantang raka, seluruh osis melihat ke arah raka
"oke gue setuju, tapi kalau lo gak bisa berarti lo harus nurutin perintah gue gimana?" ucap tegas kara dan mengulurkan tanganya pada raka
"oke gue setuju" menerima uluran tangan kara, setelah itu kara langsung meninggalkan ketua osis itu dan pergi ke kelasnya.
"ka lo gak salah nerima tantangan itu?" tanya dimas
"enggak" sahut raka datar
"dim kita lihat siapa yang bakalan menang, pangeran atau tuan putrinya" sahut rama
setelah itu raka membubarkan seluruh osis untuk pergi ke kelas agar tidak ketinggalan pelajaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
okelah kalo begitu .....lannnjuuut
2022-12-08
1
Alvika cahyawati
wah seru nich ceritanya
2022-05-24
1
Helen Apriyanti
mkin seru nih bca nya ..
smngttt kk author
2022-05-04
1