Setelah sampai di uks raka langsung membaringkan kara di bangkar uks dan mengambil minyak kayu putih untuk membangunkan kara, raka mengoleskan di belakang telinga, di pelipis, dan di sekitar hidung, beberapa menit kara mulai membuka matanya sambil memegangi kepalanya
"eh gue kok bisa disini" ucap kara sambil memegang kepalanya yang masih sakit
CEESSHHHHH
tiba tiba pipinya terasa dingin
"eh lo gila ya dingin tau" bentak kara tiba tiba dan melihat ke arah samping dan terkejut melihat ketua osis galak itu, "bentar lo kenapa ada disini dan siapa yang bawa gue kesini?" tanya kara pada raka yang masih memegangi kaleng minuman dingin itu
"gue ada disini karna udah bawa lo kesini" jawab raka datar
"dan ini ngapain lo nempelin gue minuman dingin?, lo gak tau ini dingin" tanya kara sambil menunjuk kaleng di pipinya, dan sedikit menjauhkan kaleng itu
"karna gue tau ini dingin makanya gue tempel di sini" jawab raka biasa dengan mode datarnya, sambil menunjuk pipi kara
"wah wah wah lo nyarik masalah sama gue hah?" tanya kara dengan menatap raka
" enggak" jawab datar raka
"terus?" tanya kara kesal
"buat ngompres pipi lo yang merah" jawab raka sambil memberikan minuman dingin itu pada kara.
Kara menerima kaleng minuman itu dan baru menyadari jika pipinya terkena tamparan.
"oh ya gue tunggu lo di ruang osis sekarang!" ucap raka dan meninggalkan kara sendiri.
"dasar ngeselin gue sumpahin tu orang bakalan dapet pacar yang juga ngeselin" ucap kara kesal
"gue denger" ucap raka sedikit teriak
"lah ternyata dia denger kata gue, gue kira kagak denger tu ketos" sambung kara dan bangkit dari tidur dan duduk sebentar, "oh ya kenapa gue bisa pusing karna ditampar? tapi emang keras banget sih tu tamparanya" ucap kara berdialog sendiri
"awas aja tu nenek lampir gue bales nanti" sambung kara dan berjalan menuju ruang osis.
Sampai di ruang osis raka langsung duduk di mejanya dan memanggil rama.
"lo udah menindaklanjuti pertengkaran tadi?" tanya raka pada rama
"udah, tadi kakak kelas itu udah nyeritain semuanya ke gue, dan karna dia kakak kelas jadi gue hukum dia cuma bersihin toilet cewek" jawab rama pada raka.
BRAKKKK
Tiba tiba pintu osis terbuka dan menampilkan kara yang sambil menempelkan minuman dingin di pipinya, anak osis yang sudah mengenal kara dengan baik pun langsung menyambutnya bak putri kerajaan
"selamat datang tuan putri" sapa salah satu osis yang termasuk sudah menjabat jadi osis dari kelas sepuluh, jadi dia sudah tau seperti apa kara, raka menaikan salah satu alisnya mendengar hal itu, tapi tidak untuk osis yang lain bagi mereka sudah biasa dan dulu saat andy menjabat sebagai ketua osis pun memanggil kara sebutan tuan putri, karna saking seringnya datang ke ruang osis.
"silahkan tuan putri pangeran anda sudah menunggu dari tadi!" sambung dimas pada kara, kara masuk dan langsung duduk di kursi berhadapan dengan raka.
"lo bisa sopan gak kalau datang?" tanya raka sambil menatap gadis di depanya ini
"Kenapa lo nyuruh gue kesini?" tanya kara to the point ke raka, tanpa menjawab pertanyaan raka, raka melihat rama dan mengisyaratkan agar dia menjelesalkan kejadianya, rama yang ngerti langsung mengatakan pada kara tujuanya di panggil ke ruang osis.
"jadi gini kara putri, icha atau kakak kelas 12 yang lo siram tadi bilang ke gue bahwa lo udah ngunci dia dikamar mandi apakah itu benar?" tanya rama pada kara, dan kara seolah olah terkejut dengan pernyataan rama
"ohhh itu benar! terus?" ucap kara santai sambil membuka minuman yang dipakai kompres tadi dan meminumnya
"terus berarti lo salah" jawab raka tegas, kara menatap raka tak suka
"terus lo gak mau mendengar penjelasan gue kenapa gue kunci dia?" tanya kara pada raka dengan menatap tajam ke arahnya, raka pun memberi kesempatan pada kara untuk membela diri
"gue kunciin dia karna dia udah nguciin gue duluan dan gue gak terima, jadi gue bales apa yang dia lakukan biar impas ngerti lo, dan pas yang di kantin sebenarnya gue pengen nampar dia tadi, tapi gue takut tangan gue banyak kuman kalau namapar dia, jadi gue siram aja" jelas kara sedikit berbohong sebenernya dia tidak menampar icha karna dia sudah tidak kuat dan pergi dengan cepat karena tidak kuat dengan kepalanya yang pusing
"jadi kalau gitu gue juga hukum lo sama kayak dia bersihi toilet cewek bagian utara biar impas!" final raka, kara langsung bangkit dari duduknya dan keluar dari ruang osis, tapi sebelum keluar kata kata raka menghentikanya. "lo gak mau bilang makasi ke gue udah bawa lo ke uks?" tanya raka pada kara
"sorry ya gue gak ada nyuruh tuh lo buat antar gue ke uks, itu kan mau lo sendiri" ketus kara dan berjalan keluar meninggalkan ruangan osis dan segera menjalankan hukumanya
"lo ngapain nganter dia ke uks ka?" tanya dimas dan duduk di depan meja raka
"pingsan" jawab raka datar
"wih tumben banget tu anak pingsan" sambung dimas lagi,
"sabar ya ka dia emang kayak gitu, dulu si andy aja sampai nyerah buat ngurusin dia!" tenang rama pada raka, setelah itu mereka semua masuk ke kelas masing masing untuk mengikuti pelajaran.
Setelah selesai membersihkan toilet kara memilih pulang karna 10 menit lagi bel pulang dan menitipkan tasnya pada kedua sahabatnya. Dan akhirnya bel pulang sekolah berbunyi, seluruh siswa dan siswi pulang kerumah masing masing. Raka berjalan menuju parkiran dan mengambil motor kesayanganya dan melaju untuk pulang. Saat itu banyak yang mengagumi raka yang terlihat sangat tampan menggunakan jaket kulit berwarna hitam.
"oh pangeran ku tampan sekali"
"bonceng aku dong kak"
"gila calon suami ku ganteng bingitss"
"gue ramal kak raka bakal nikah sama gue"
"halu lo"
" halu boleh tapi jangan ketinggian"
" biarin iri aja lo"
Seperti itulah kata kata gaib yang terdengar di parkiran karna mengagumi sosok raka yang bak pangeran kerajaan bagi siswi siswi di sekolah tersebut.
Sampai dirumah raka disambut oleh adiknya yang masih duduk di kelas 3 smp, "selamat datang kakak ku yang paling ganteng tapi masih jomblo" ejek sasa adik raka, raka merasa kesal dengan ucapan adiknya itu dan ingin menjitaknya tapi sasa lebih dulu kabur, dan raka mengejarnya, mereka berdua kejar kejaran seperti anak kecil mengelilingin sofa, mami ida tersenyum melihat keakraban adik kakak itu walaupun usianya tidak terlalu jauh,
"Raka kamu mandi dulu nanti turun langsung makan ya sayang!" suruh mami ida
"iya mi" jawab raka sedikit berteriak
"ihh kakak bau belum mandi sasa gak mau deket deket" kata sasa sambil menutup hidungnya dan pergi menemui maminya sebelum kakaknya marah, raka hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan adik kecilnya itu, ya raka selalu menganggap sasa masih kecil dan tetap akan menjadi adik kecil kesayanganya.
Raka pergi ke kamarnya dan masuk ke kamar mandi untuk memulai ritual mandinya, sekitar 15 menit raka selesai mandi dan merebahkan badanya di kasur kesayanganya dan menatap langit langit sambil memikirkan akan seperti apa dia jika terus berurusan dengan murid murid yang melanggar aturan, dan akhirnya raka terlelap di mimpi indahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Novia Cutez Yankslaluchynkmamah
novelnya keren
2022-05-27
0
Alvika cahyawati
o...pusing jd osis tuh😇😇😇
2022-05-24
2
Ainur Cutee
boleh lyt visual ny thor🙏🙏🙏
2021-05-22
5