Setelah sampai di taman dan berdiri di sebelah motornya raka, sambil menikmati malam indah berdua
"lo minta bantuan apa?" tanya kara pada raka sambil menatap raka yang berada di sebelahnya
"gue mau lo lakuin kayak yang gue lakuin ke lo" sahut raka pada kara dan balik menatap kara, tiba tiba kara menyentil kening raka
"awww lo gila ngapain lo nyentil kening gue?" tanya raka sambil mengelus elus keningnya
"lah bukanya lo bilang tadi, lo nyuruh gue buat lakuin apa yang lo lakuin?" tanya kara heran "kurang,bentar!" kara sedikit berjinjit untuk meniup kening raka dan mengelusnya, raka terkejut dengan perlakuan kara sehingga jantung raka seperti berdetak lebih cepat.
"baper kan lo gue gituin?" tanya kara, dan menyudahi pekerjaanya
"jangan kepedean lo" jawab raka kembali ke mode datarnya "lo ngapain nyentil gue terus lo elus elus lo kira gue kucing?" tanya raka sedikit kesal
"bukan, lo itu kan kodok" ucap kara enteng "udah kan makasi ya udah tolongin gue" ucap kara dan ingin pergi
"ehh lo mau kemana? gue belum minta balesanya" ujar raka sambil menarik tangan kara
"lah yang tadikan udah atau kurang keras sentilan gue?" tanya kara polos
"bukan sentilannya yang gue maksud, maksud gue lo juga harus jadi pacar gue buat membatalkan perjodohan gue" ucap raka geram
"lah lu dijodohkan juga?" tanya kara terkejut, "kok bisa sama ya sama gue atau jangan jangan,,," batin kara mengira
"iya dan lo bantuin gue juga buat batalin perjodohan itu, gimana setujukan?" tanya raka pada kara
"oke, tenang aja saat ortu lo liat gue, gue pastiin perjodohan itu langsung batal gue jamin" ucap percaya diri kara, "kapan ketemunya malam ini juga? ayok gas langsung" ucap kara tidak sabaran
"bukan sekarang, nanti gue kabarin" ucap raka dan menaiki motornya
"lo mau kemana?" tanya kara melihat raka naik ke motornya
"ya pulanglah lo kira rumah gue disini, lo kalau mau disini silahkan gue mau balik dulu oke" ujar raka santai, dan pergi meninggalkan kara yang kesal setengah mati melihat kelakuan raka. Kara langsung melajukan mobilnya menuju rumah, sampai dirumah ia dikejutkan oleh kedua orang tuanya
"mama papa ngapain sih ngejutin kara kayak gitu?" tanya kara sedikit kesal melihat kedua orangtuanya
"papa cuma mau bilang, papa belum bebasin dari perjodohan sebelum papa ketemu sama orang tuanya raka" kata papa doni dan diangguki oleh mama nana
"kenapa begitu?" tanya kara heran
"ya mungkin sajakan kalian pacaran bohongan supaya perjodohan ini dibatalkan" kata mama nana, dan membuat kara menegang, kara bingung harus jawab apa, kara berfikir sedikit lama
"eee iya nanti kara minta ijin raka buat ketemu sama keluarganya" jawab raka agak kurang meyakinkan
"papa mau ketemu besok gak ada penolakan" ucap papa doni dan meninggalkan kara yang mematung ditempat, setelah itu mama nana menyusul suaminya pergi ke kamar, kara bingung dia harus gimana akhirnya dia memutuskan menelpon raka saja
"aduh gue lupa gue gak punya nomer si pogi lagi" ucap kara, dan kara sudah merubah nama raka menjadi pogi atau maksudnya frog, biar lucu aja di ganti pogi, "besok aja deh" akhirnya kara memilih tidur.
Pagi harinya seperti biasa kara bangun terlambat dan pasti datang terlambat ke sekolah, dan dia memilih untuk melewati gerbang, toh dia juga mau ketemu sama raka membahas yang kemaren. Saat sampai di ruang osis seperti biasa di sambut bak tuan putri
"eh tuan putri tumben kesini sendiri tanpa di kawal?" tanya salah satu osis
"gak usah banyak omong mana si pogi?" tanya kara sedikit kesal
"pogi siapa pogi?" tanya dimas yang entah datang dari mana
" eh gue lupa kan cuma gue yang ngasik nama raka dengan pogi jelas aja mereka gak tau" batin kara
"siapa?" tanya dimas lagi
"eh maksud gue ketos lo si raka, mana dia?" tanya kara dengan melihat ke seluruh ruangan
"ngapain lo nyarik gue?" tiba tiba terdengar suara dari arah pintu, kara menoleh ke arah suara
"gue mau ngomong" ketus kara
"sebelum lo ngomong mending bersihin dulu toilet sekolah, setelah itu belajar kalau udah istirahat baru lo bisa ngomong" sahut raka datar
"ish ngeselin minggir lo" ucap kara dan berlalu meninggalkan ruang osis dan menjalankan hukumanya
"kenapa tumben banget cewek itu nyarik lo?" tanya rama heran, dan raka hanya mengakat bahunya dan duduk di kursi kebesaranya
"oh iya ka gimana udah dapet pacar?" tanya dimas pada raka
"udah" jawab raka enteng
APAAAAA
Teriak dimas dan rama membuat mereka di lihat oleh anak anak osis yang lainya
"sorry sorry" ucap rama pada anggota osis yang lain sambil cengiran sok tak berdosa
"sama siapa?" tanya dimas menatap lekat sahabatnya raka
"kepo lo, udah gue mau ke kelas mau belajar" ucap raka dan pergi meninggalkan kedua temanya
"gila emang kalau orang ganteng cari pacar gampang ya" ujar dimas sambil geleng geleng kepala
"orang ganteng selalu di nomer satukan" ujar raka
"kenapa?" tanya bara yang baru datang karena mendapat tugas jaga
"itu si raka udah punya pacar" jawab rama pada bara
"ouwhhhh bagus dong, supaya gak ketularan sama kalian berdua, jomblo abadi" ucap bara dan pergi setelah menemukan apa yang dia cari
"dasar kayak punya aja lo" sahut dimas yang kesal
"lah kan emang bara udah punya" jawab rama
"lah iya berarti cuma kita yang gak punya dong" jawab dimas sedih
"kita? lo aja kali gue sih ada sinta, ya walaupun belum jadian tapi gue punya gebetan" sahut rama dan pergi meninggalkan dimas yang masih mematung
"dasar teman gak ada perhatianya" kesal dimas dan mengejar rama, bell istirahat berbunyi kara langsung menuju ruang osis berharap disana dia menemukan raka, dan mungkin sebuah keberuntungan kara menemukan raka di sana
"eh pogi gue mau ngomong penting" kata kara dan dusuk di depan raka
"pogi siapa?" tanya raka menaiki satu alisnya
"ya lo lah" sambung kara
"nama gue raka bukan pogi" ucap raka dengan nada malas, "lagian apa itu pogi" sambung raka
"pogi itu kodok ya sama kayak lo yang kena kutukan kodok" sahut kara enteng
"pertama gue gak pernah di kutuk jadi kodok dan kedua bukan pogi tapi frog" jelas raka pada kara
"biar gak ada yang tau kalau lo itu kodok makanya gue samarin dikit" jawab kara, "oke itu gak penting yang penting,,," ucapan kara terpotong oleh raka
"orang tua gue mau ketemu sama lo nanti malem di cafeXX jangan telat!" suruh raka
"lah orang tua gue juga katanya mau ketemu sama orang tua lo gimana?" tanya kara bingung
"ya sekalian aja di cafe itu bisakan" jawab enteng raka
"iya sih bisa tapi, gue takut nanti kebenaranya terungkap gimana?" tanya kara sedikit takut
"tenang aja yang penting kita kelihatan beneran pacaran di depan mereka oke kayak kemaren itu" sahut raka menenangkan kara, "dan lo harus meyakinkan orang tua gue kalau lo itu bener pacara gue oke" sambung raka lagi
"tenang aja gue udah ada rencana buat meyakinkan keluarga lo" jawab kara tersenyum
"rencana apa?" tanya raka kepo
"liat aja nanti" sahut kara.
Dan tak terasa jam pulang berdenting semua murid keluar dengan wajah yang senang akan menyambut kasur kesayangan mereka, kara memilih pulang lebih dulu meninggalkan sahabatnya.
"si kara kenapa sih tumben tu anak di ajak ke cafe gak mau" kata ina heran melihat kara
"enggak tau mungkin ada urusan penting" sahut sinta dan diangguki oleh ina, mereka melajukan mobilnya pergi meninggalkan sekolah, sama seperti kara, raka juga pulang lebih dulu karena harus mempersiapkan untuk pertemuan kedua keluarga, eh udah kayak mau lamaran aja.
Dan malam pun tiba dimana akan ada yang berubah diantara raka dan kara. Kara sampai di cafe tersebut dan sudah ditunggu oleh raka, kara mengunakan dress selutut berwarna putih ditambah rambut yang terurai dan make up yang natural menambah kesan kecantikan kara di mata raka, raka pun tidak berpaling dari kara.
"ni cewek kok bisa cantik gini sih, imut lagi" batin raka yang masih memandang kara
"pogi lo liat apaan?" tanya kara
"eh enggak enggak" jawab raka dan kembali ke mode awalnya yaitu dingin, "orang tua lo kemana?" taya raka yang tidak melihat adanya orang tua kara
"ouwhhh nanti mereka nyusul" jawab kara, "gimana, orang tua lo udah di dalem?" tanya kara dan diangguki oleh raka
"terus penampilan gue gimana cantikan?" tanya kara pada raka
"biasa aja" jawab raka
"alah isi bilang biasa aja, dari tadi gue liat ya lo itu mandang gue sampai gak berkedip" sahut kara, dan membuat raka salting
"lo ngapain coba dandan cantik gini?" tanya raka keceplosan
"nah tuh kan lo bilang gue cantik, ya jelas dong guekan mau ketemu camer calon mertua" jawab kara sambil menaik turunkan alisnya
"calon mertua?" heran raka
"iya ayok cepetan gue udah gak sabar memulai akting gue" jawab kara dan menarik lengan raka
Saat sampai di depan ruangan, kara berhenti sejenak menarik nafas agar tidak gugup, raka melihat itu hanya terseyum kecil dan geleng geleng menurutnya itu sangat menggemaskan, setelah merasa lebih tenang kara dan raka masuk ke dalan ruangan yang telah disiapkan raka
"hah kamu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Ce Habibah
kara pasti ketemu adiknya raka nih
2024-06-18
0
Novia Cutez Yankslaluchynkmamah
gumuuush
2022-05-27
0
Anonymous
gemas ih..
2022-02-19
0