Saat sudah sampai di ruangan osis raka memulai pembicaraanya dengan gina raka memilih untuk duduk di kursi kebesaranya dan gina duduk di depan meja raka atau berhadapan dengan raka, gina merasa sangat gugup karena bisa menatap raka sedekat ini
"gin gue boleh minta tolong?" tanya raka memulai pembicaraanya
"ehh kenapa minta tolong? gak langsung nembak?" batin gina heran
"gin lo denger guekan?" tanya raka lagi
"eh iya iya ada apa? mau minta tolong apa?" tanya gina setelah sadar dari lamunanya
"gini gin, ee gimana ya gue bilangnya gue gak enak sama lo" ucap raka sedikit bingung
"aduh benerkan dia mau nembak gue, keliatan dia gugup banget, aduh nanti gue jawabnya gimana ya" batin gina berdialog sendiri sambil menatap raka
"kalau lo gak mau,,," gantung raka
"enggak! gue mau kok" jawab gina spontan, raka terkejut dengan jawaban gina
"lo tau apa yang bakal gue omongin?" tanya raka heran
"iya gue tau kok" jawab gina malu malu
"hah beneran?" tanya raka lagi, raka berfikir dari mana gina tau, "ahh gak penting dia tau dari mana" batin raka
"jadi lo beneran mau?" tanya raka pada gina untuk memastikan perkataanya tadi
"iya gue mau kok" jawab gina senyum dan menatap raka
"makasi ya gin lo udah mau" ucap raka merasa sedikit lega
"jadi mulai sekarang gue pa,,," ucapan gina terpotong oleh raka
"iya sekarang lo bisa memulainya" potong raka dan mengambil catatanya "nih gue serahin semuanya sama lo, kalau ada apa apa lo bisa tanya ke gue" ucap raka sambil memberikan catatanya pada gina, gina menatap catatan itu bingung dan juga kata kata raka tadi
"ini apa?" tanya gina heran dan bingung
"ini catatan yang harus ada di laporanya" ujar raka santai
"laporan?" tanya gina bertambah bingung
"iya, kalau udah selesai lo serahin dulu ke gue biar nanti gue yang nyerahin ke kepala sekolah" ucap raka sambil melihat hpnya
"hah bentar bentar, maksud lo gimana gue gak ngerti" tanya gina kepada raka
"bukanya lo udah tau ya, kan lo sendiri yang bilang mau" jawab raka melihat gina
"hah i ya" saat ini gina sangat sangat bingung apa yang terjadi
"gini gin, gue minta tolong ke lo untuk buat laporan tentang camping, soalnya gue lagi ada urusan yang harus gue selesaikan" jelas raka "dan gue lihat lo bisa ngerjainya dengan cepat dan bagus" sambungnya lagi.
Dan saat itulah petir serasa menyambar hati gina dan membuat retak sampai jantung dan ginjal, gina hanya diam melihat kenyataan yang ada, harapan dia menjadi pacar raka pupus
"sekali lagi thanks ya gina gue pergi dulu" raka pergi meninggalkan gina yang masih mematung di tempatnya
"hah gak gue pasti mimpikan ini gak bener" bati gina sambil geleng geleng kepala
"ka bukanya lo " ucapan gina terputus saat melihat dihadapanya sudah tidak adanya raka
"hah raka dimana" bingung gina sendiri, dia menjambak rambutnya frustasi dengan perkataan raka tadi, gina mengira raka akan menembaknya tapi itu tidak terjadi karena raka hanya meminta bantuan agar menyelesaikan laporan, setelah raka keluar dari ruang osia dia menuju ke parkiran mengambil motornya dan melaju pulang kerumah.
###
Di rumah, kara memilih untuk pergi ke kamarnya dan langsung mandi, setelah itu dia merebahkan tibuhnya di kasur kesayanganya
"duh gimana caranya gue batalin perjodohan ini?" bingung kara sendiri, kara lama memikirkan ini sampai dia terlelap dalam mimpi indahnya atau mimpi buruk? entalah hanya dialah yang bisa menebaknya. Sekitar jam 6 sore kara bangun dan langsung mandi setelah itu dia turun untuk makan malam
"sayang gimana kamu udah ada jawaban kan?" tanya mama nana
"udah, kara memutuskan kara gak mau di jodohkan" jawab kara tegas
"kalau kamu gak mau papa bakal cabut semua fasilitas kamu" ucap papa doni
"ish papa gak asik ah mana bisa cabut fasilitas kayak gitu" kesal kara pada papanya
"oke papa kasi pilihan buat kamu, papa akan batalin ini kalau kamu bawa pacar kamu sekarang juga untuk menemui papa" jawab papa doni memberi pilihan
APAAAA
Teriak mama nana dan kara barengan karena terkejut dengan pilihan yang di buat papa doni
"pacar" lirih kara sendiri, "gimana bawa pacar gebetan aja gak punya" bati kara, mama nana menatap ke arah suaminya menerka sebenarnya apa yang di rencanakan oleh suaminya ini
"gimana kamu setuju?" tanya papa doni pada anaknya
"oke kara setuju besok kara bawa buat ketemu sama papa" ujar kara dengan percaya diri
"bukan besok tapi sekarang" ucap papa doni menatap anaknya
"hah sekarang aduh gimana ini guekan gak punya pacar, kalau besokan bisa gue cari di sekolah lah ini harus sekarang gue cari dimana coba" bati kara berperang
"oke papa tunggu kara bakal ajak pacar kara sekarang" jawab kara langsung bangun dari duduknya
"kamu mau kemana" tanya mama nana
"mau jemput pacar kara" teriak kara karena dia sudah jauh dari meja makan
"kenapa harus di jemput suruh aja langsung kesini" usul papa doni
"enggak! sekalian nanti mau jalan sebentar" jawab kara lagi dan menaiki mobilnya menuju ke suatu tempat.
"papa ini kenapa harus ada pilihan kayak gitu, nanti kalau bener kara bawa pacar gimana?" tanya mama nana pada suaminya
"gak mungkin kara punya pacar" jawab enteng papa doni
"dari mana papa tau coba, mungkin sajakan kara memang punya pacar" sahut mama nana lagi
"kita lihat saja, nanti kalau kara memang sudah punya pacar papa bakalan ngomong baik baik buat batalin perjodohan itu, gak apa apakan ma?" tanya papa doni
"hemm gak apa apa tapi sebelum itu papa harus lihat benar benar pacar kara itu ya" ujar mama nana tersenyum
Di sisi lain kara menuju sebuah taman dan duduk di kursi panjang sambil memandang lurus
"gue cari pacar dimana coba malem malem? kalau nyarik pacar kayak beli baju pasti gue pilih yang paling mahal" guman kara
"hah bara!? gue suruh aja bara jadi pacar pura pura gue bara lumayan ganteng" ucap kara dan mengambil hpnya untuk menghubungi bara saat mendial nomer bara kara urungi lagi "ah jangan bara deh, nanti kalau pacarnya tau bisa gawat gue harus denger kecerewetanya, lagian si bara aneh malah mau pacaran sama orang kayak gitu, eihh ngapain gue ngurusin tu nak masalah gue aja belum kelar" kara berdebat dengan dirinya sendiri.
"Tuhan tolong kirimkan pangeran yang ganteng dong buat aku sekarang penting ini tuhan, atau langsung kirimkan saja jodoh ku tuhan aku udah siap bertemu denganya" ucap kara sambil melihat ke arah langit, tiba tiba ada yang loncat loncat menghampirinya, saat kara melihatnya
AAAAAAAA
Teriak kara saat melihat dengan jelas ternyata itu seekor kodok mendekat kearahnya kara berusaha mengusirnya saat ini kara berdiri di atas kursi yang tadi dia duduki
" ush ush pergi napa ngapain lo yang dateng sih guekan pengen pangeran" kesal kara masih mencoba mengusir kodok itu
"eh bentar bentar tadi gue minta ke tuhan itukan pangeran ya, apa yang dikirim tuhan itu pangeran kodok?" tanya kara pada dirinya sendiri
"tapi masa pangeran kodok sih,?" bingung kara "alah itukan cuman dongeng, gak mungkinkan kodok itu pangeran" sambungnya lagi
"tapi boleh dicoba kan" pikir kara sambil tersenyum, "kalau di dongeng dongeng gue harus cium kodok itu biar jadi pangeran tapi karna gue takut dan gak mau juga buat cium tu kodok gue bilang i love you aja deh" batin kara, kara memejamkan matanya dan sedikit menunduk
"I LOVE YOU" ucap kara sambil menahan tawanya, dan kara membuka matanya dan dia sangat terkejut
"gak ini gak mungkin"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Duwi Ayu lestari
haduk kara... nyium kodok🤣
2022-01-06
1
Phoenix VR
😂😂😂😂😂😂
2021-04-29
3