Sama seperti raka, kara setelah sampai di rumah ia membersihkan diri dan dia merebahkan tubuhnya di kasur dan tak berapa lama dia tertidur dan menuju mimpi indahnya.
Keesokan harinya kara bangun terlamabat, seperti biasa pasti dia telat dan saat di perjalanan menuju sekolah kara melihat seorang gadis yang diganggu oleh preman dan kara berniat menyelamatkanya walaupun kara tidak jago bela diri tapi sebisa mungkin dia akan menyelamatkan gadis itu.
"woii!! kalian gak ada kerjaan lain selain ganggu gadis?" tanya kara dengan sedikit bentakan
"wah wah wah mangsa nambah satu lagi nih bos" ucap salah satu preman itu
"eh lo kira gue apaan, binatang sampai bilang mangsa mangsa" kata kara dengan ketus, gadis yang diganggu oleh preman itu sedikit merasa lega karena ada yang membantunya, tapi dia juga meragukan cewek yang menyelamatkanya apakah bisa menyelamatkanya dari preman itu
"aduh duh duh jangan galak galak dong cantik lebih baik kalian ikut kita nanti abang kasik semua yang adek mau" rayu preman itu
"kakak bisa lawan mereka?" tanya gadis itu, karena gadis itu melihat kara memakai seragam SMA pasti dia memanggil kara dengan kakak
"ee gimana ya nanti saat gue hitung sampai tiga kita lari ya!" bisik kara pada gadis itu gadis itu hanya mengngguk mengerti
"eh cantik bisik bisik apa sih bilang kita ganteng ya" tanya salah satu preman itu kara pun mempunyai ide agar dia dan gadis itu bisa kabur
"nanti kalau gue hitung sampai tiga kalian liat belakang ya soalnya dibelakang kalian ada cewek cantik banget sedang nungguin kalian!" tanpa rasa curiga preman itu mengangguk senang
"oke gue hitung 1.2.3" kara dan gadis itu berlari tapi sial tangan mereka di pegang oleh preman itu
"hahahah kalian kira kita bodoh apa mau dibohongi bocah kecil kayak kalian" kata preman itu sambil tertawa kara pun mengisyaratkan gadis itu untuk menggigit tangan preman itu dan
AAAAAAAA
Kara dan gadis itu berlari menuju mobil kara dan langsung meninggalkan tempat itu, kara dan gadis itu merasa lega karena bisa lolos dari preman tadi setelah mengumpulkan nyawa yang hampir hilang gadis itu membuka percakapan
"eeeee terimakasi ya kak udah nolongin aku" kata gadis itu sambil memandang kara dengan senyum
"satai aja kali mungkin ini takdir kita biar bisa ketemu" jawab kara santai "oh iya lo masih smp?" tanya kara pada gadis itu
"iya kak kelas 3" jawab gadis itu
"ohh tapi kok lo masih diluar jam masuk kayak gini?" tanya kara pada gadis itu
"lah kakak juga kenapa masih diluar juga kan udah siang" tanya balik gadis itu pada kara
"biasa terlambat bangun" jawab enteng kara
"nah kita sama kak aku juga telat bangun, pengenya pakai jalan tikus biar cepet eh malah ketemu preman" jawab gadis itu
"ohh klau gitu kita sama" ucap kara sambil tertawa mereka berdua menertawakan diri mereka masing masing
"oh iya kenalin nama aku sasa kak" sambil mengulurkan tangan nya pada kara
"kara" singkat padat jelas
"kakak gak takut dihukum sama osis?" tanya sasa pada kara
"enggak kakak itu udah kebal yang namanya dihukum kamu tau kakak itu hampir tiap hari terlambat" jelas kara pada sasa
"beneran kak?wah kakak keren gak takut sama sekali" puji sasa.
"iya dong! dan lagi satu kamu itu kalo ketemu sama ketua osis kakak, kamu pasti juga sama kayak kakak males buat berurusan sama dia" kata kara sedikit memincingkan kedua alisnya
"emang ketua osis kakak kayak gimana?" tanya sasa penasaran
"aduh galak banget, sok tegas, sok dingin ee apalagi ya" ujar kara sambil mengingat ngingat
"ganteng gak kak?" tanya kara
" iya sih dia emang ganteng, cool, berwibawa dan sedikit dewasa" kata kara memuji raka
"alah kakak tadi bilang galak tapi sekarang lain awas nanti jodoh" sahut sasa sambil tertawa
" no no no gak mau kakak gak mau berjodoh sama dia" ketus kara
"Oh iya kalau gitu kak kakak mau gak kalau aku kenalin sama kakak aku, kakak aku itu gantengnya parah kak sama kayak aku cantiknya parah" terang sasa dengan pedenya dan kara hanya tersenyum dan geleng geleng kepala
"emang kakak kamu kelas berapa?" tanya kara
"kelas 3 SMA kak, selain ganteng dia juga pintar" ucap sasa memuji muji kakaknya
"mau ya kak supaya aku punya kakak ipar kayak kakak" sambungnya lagi kara hanya tersenyum mendengarnya
"iya kalau sempet nanti kakak ketemu sama kakak kamu yang guanteng itu oke" jawab kara sambil tersenyum kearah sasa dan sasa pun senang dan menyuruh berhenti di halten bis, kara berniat mengantar sampai disekolahnya tapi sasa tidak mau merepotkanya jadi kara pun menuruti kemauan sasa dan mereka berpisah di halte bis sebelum sasa keluar sasa mengucapkan terimakasi.
Setelah itu kara melaju pergi kesekolahnya dan karna dia sudah tau pasti akan dihukum jadi dia memilih pergi kebelakang sekolah dan berniat meloncati tembok belakang sekolah tersebut setelah sampai puncak tembok, kara dibuat terkejut dengan kehadiran raka si ketua osis galak, menurut kara ini sangat menjengkelkan.
"Lo terlambat lagi?" tanya datar raka
"ya lo liat sendirikan gue terlambat pakai nanya lagi" ketus kara yang masih di atas tembok dan duduk dengan santai sambil mengayun ayunkan kakinya
"gue tunggu di ruang osis" ucap raka datar dan meninggalkan kara yang masih berada di atas tembok.
"eh eh eh bantuin kek malah pergi lo kira gue apaan bisa loncat dari tembok yang tinggi kayak gini" kata kara sedikit meninggikan suaranya.
" naik bisa seharusnya turun bisa" ucap raka santai
"lo bener bener ya pengen gue sleding aja tu pala" gerutu kara dan berniat meloncat.
Raka pun berbalik dan meninggalkan kara yang masih di atas tembok bersiap siap akan meloncat, setelah 2 langkah raka berhenti karena mendengar teriakan kara yang jatuh dari tembok
"awww kaki gue sakit" ringis kara sambil memegang kakinya, raka berbalik dan menghampiri kara
"gimana enak jatuhnya?" kata raka sambil berjongkok di depan kara, raka berniat membantu kara tapi malah ditepis oleh kara dan kara berusaha berdiri dan berjalan pincang meninggalkan raka yang masih berjongkok, raka menghela nafasnya panjang dan berdiri langsung menggendong kara.
Kara berusaha memberontak tapi raka tidak menghiraukanya raka langsung membawa kara ke uks dan mendudukan di bangkar uks dan pergi meninggalkan kara bersama petugas uks, sebelum pergi raka memberitahu kara agar datang ke ruang osis setelah jam istirahat kara mendengus kesal terhadap cowok itu karena telah meninggalkanya sendiri dia berharap cowok itu seperti di novel novel yang mengobatinya saat terluka tapi ini malah kebalikanya ditinggal di uks bersama petugas.
Raka keluar dari uks dan langsung menuju kelasnya karena ia tidak mau ketinggalan pelajaran lama karena menjabat sebagai ketua osis. Jam istirahat pun berbunyi kara langsung pergi ke ruang osis dengan sedikit pincang sampai di ruang osis kara disambut seperti biasa bak tuan putri istana dan langsung duduk di kursi depan meja ketua osis
"Tuan putri apa gerangan anda masuk keistana jam istirahat seperti ini?" tanya rama yang sedikit membungkukan badanya kara hanya memutar balik matanya malas menghadapi sikap semua osis yang selalu seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
putrie
ky begitu keren 🤦♀️🤦♀️
2022-09-28
1
nafis
harusnya kelas XI sih
2022-07-27
0
nafis
kok sama2 nama santan ya 🤭
2022-07-27
1