Veriel Tersenyum di balik topengnya, lalu berkata "Yah anda juga harus memprioritaskan keluarga, jangan pernah mengabaikan salah satu keluarga anda, meskipun ada orang kerajaan yang tidak berguna seperti tidak mempunyai mana" lalu Veriel menatap Gadis di sisi Raja, dan berkata "Putri anda tidak bisa menggunakan sihir, tapi aku melihat anda memperlakukannya dengan baik"
Raja lalu melihat Putrinya yang sedang terdiam sedih karena ucapan Pria dihadapannya yang mengingatkan dirinya tidak bisa menggunakan Sihir, lalu Raja menatap Veriel, dan berkata "Yah saya tidak peduli tentang itu, meskipun Putriku tidak bisa menggunakan Sihir, tetapi dia masih tetap Putri kandungku" lalu raja mengelus rambut Putrinya dengan kasih sayang.
Veriel tersenyum dibalik topengnya, lalu ia mencoba melihat keadaan Gadis itu, dan terlihat tubuh sebenarnya mempunyai mana, tapi semua mananya tidak terkontrol, dan sedikit mengacau membuat dirinya tidak bisa menggunakan sihir. Ia menatap Gadis itu, lalu berkata "Mana Putrimu sangat kacau, jadi harus bisa mengontrol Mana nya terlebih dahulu sebelum menggunakan Sihir" Lalu Veriel menatap Raja dengan Serius, dan Berkata "Jika memaksakan menggunakan Sihir dalam keadaan Mana yang Kacau akan membuatnya sangat terluka"
Raja, dan Putri sangat terkejut mendengar pemberitahuan dari Pria di hadapannya, mereka merasa masih memiliki harapan saat Pria dihadapannya Tau tentang Kondisi Putri sebenarnya.
Putri menatap Veriel dengan tatapan harapan, dan bertanya "Bisakah anda mengajari saya tentang mengontrol mana? Hampir semua orang tidak mengetahui keadaan Saya, dan ketika mendengar ucapan anda itu membuat saya memiliki harapan"
Raja mengangguk, lalu menatap Veriel dengan tatapan memohon, dan berkata "Saya akan memberikan apapun jika anda bisa menyelesaikan masalah dari Putriku"
Veriel menghela nafas lalu menatap Rose yang sedang memeluknya, dan berkata "Rose kamu bisa mengajarkannya" Rose balas menatap Veriel, dan berkata "Yah aku bisa menyelesaikan masalah Gadis itu" Lalu Rose menatap mereka berdua, dan berkata "Kalian tidak usah memberi apapun kepada kami, aku hanya ingin meminta sesuatu kepada Suamiku" Mendengar Ucapan Rose, Veriel bingung, dan berkata "Apa maksudmu meminta kepadaku" Rose tersenyum, lalu menatap Veriel lagi, dan berkata "Kamu harus berjanji akan mengabulkan keinginanku jika sudah menyelesaikan permasalahan gadis itu"
Veriel menghela nafas mendengar ucapan Rose, dan berkata "Baik, tapi hanya satu keinginan bebas, tidak boleh lebih" Rose tersenyum bahagia, dan berkata "Satu sudah cukup, tapi apapun harus kamu kabulkan" Veriel tersenyum kecut, dan berkata "Jika aku sanggup, maka akan aku kabulkan" Rose tersenyum lalu memeluk leher Veriel semakin erat, dan berkata "Aku percaya kamu pasti sanggup" Veriel tersenyum di balik topengnya, dan berkata "Hmm akan ku tunggu permintaanmu".
Lalu Veriel menatap Kedua orang dihadapannya, dan berkata "Putri anda bisa tinggal bersama kami beberapa hari untuk belajar dengan Rose, dan jangan mengajakku tinggal dikerajaan karena itu sangat menganggu ketenanganku"
Raja tersenyum bahagia, lalu menganggukan kepala, dan berkata "Terimakasih, saya sangat berhutang pada anda. Jika anda butuh bantuan, atau butuh sesuatu saya akan dengan senang hati membantu anda"
Veriel mengangguk, dan berkata "Tidak masalah" lalu menatap Putri, dan berkata "Anda akan melupakan identitas sebagai Tuan Putri saat bersama kami, dan semoga anda bisa nyaman saat bersama kami"
Putri mengangguk cepat, lalu menatap Veriel dengan senyuman bahagia, dan Berkata "Aku akan menuruti apa yang kalian katakan nanti"
Rose menatap Gadis itu, dan berkata "Jika anda sudah bisa menggunakan sihir tidak boleh menindas orang, dan usahakan banyak membantu orang yang lebih butuh" lalu Rose menatap Veriel kembali, dan berkata "Sayang kamu tidak boleh melupakan permintaanku nanti" Rose teringat sesuatu, lalu menatap Gadis itu dan berkata "Anda juga tidak boleh terpesona jika melihat wajah tampan suamiku"
Veriel menaikan alisnya mendengar ucapan Rose karena ada larangan seperti itu, dan dirinya juga tidak mungkin lupa untuk memberi permintaan pada Rose, tapi ia hanya diam mengangguk.
Putri mengangguk karena dirinya memang sudah merasakan rasanya di rendahkan, dihina, dan diabaikan oleh seseorang. saat ia ingin berbicara, tiba tiba Rose menatap dirinya lagi, dan sedikit bingung tentang perkataannya. Putri menatap Rose berkata "Aku sudah merasakan hal seperti direndahkan, jadi aku berjanji tidak akan melakukan hal seperti itu" lalu melanjutkannya dengan expresi bingung "Untuk Wajah Tampan aku tidak mengerti"
Rose tersenyum puas mendengar ucapan Gadis itu, dan menatap Veriel masih memakai topeng jadi mereka berdua tidak mengetahui Wajahnya yang sangat tampan, ia juga percaya Gadis itu akan terpesona dengan Wajah Veriel. Rose menatap Veriel, dan berkata "Sayang apa kamu bisa membuka topengnya" Lalu ia menatap tajam Gadis itu, dan berkata "Ingat tidak boleh terpesona"
Saat Veriel ingin membuka Topeng tiba tiba kereta berhenti, ia lalu lihat keluar, dan melihat susah sampai gerbang. Veriel memutuskan untuk turun dari kereta, dan mencari Rumah baru untuk dirinya tinggal, Lalu Veriel menatap Raja, dan berkata "Kita akan turun disini agar tidak merepotkan menjadi pusat perhatian jika masih ikut dalam kereta kerajaan" lalu menatap Rose, dan berkata "Rose kita turun disini, dan turun juga dari pangkuanku dulu karena aku tidak bisa berdiri
Raja mengangguk, lalu menatap Veriel, dan Berkata "Tentu anda bisa turun disini, dan anda bisa membawa putriku" lalu menatap putrinya, dan berkata "Ayah menunggu kamu menjadi hebat saat pulang nanti" Putri tersenyum bahagia, dan berkata "Ya ayah aku akan membanggakanmu" Raja hanya tersenyum menepuk kepala Putrinya kesayangannya. Putri lalu turun dari kereta kuda meninggalkan ayahnya yang masih di kereta, dan ia tidak pernah melepaskan senyumnya karena sebentar lagi bisa menggunakan sihir.
Rose sedikit kesal karena dirinya sudah sangat nyaman di pangkuan Veriel, ia terpaksa turun dari pangkuannya lalu berjalan turun dari kereta kuda.
Saat mereka bertiga turun dari kereta kuda, tiba tiba Rose mendekati Veriel memeluk tangannya, dan menatapnya dengan wajah memelas, lalu berkata "Sayang aku ingin di gendong lagi" Veriel berusaha tidak menatap Rose, dan Berkata "Tidak, jika kamu dalam gendonganku nanti akan menjadi pusat perhatian" Veriel lalu melihat kereta kerajaan sudah jauh, lalu menatap Putri, dan berkata "Kamu bisa mengikuti kami" Putri hanya mengangguk.
(Note:Mereka Bertiga tiga ditanyakan identitasnya oleh penjaga gerbang karena melihat Tuan Putrinya, dan untuk nama dari mereka Author sedikit males mikir hahahahahahahah)
Setelah itu mereka berjalan didalam kota mencari penjual rumah yang sedikit besar untuk latihan Putri nanti, dan agar lebih menikmatinya jika mempunyai Rumah Sendiri.
Dalam Perjalanan mencari Rumah, mereka selalu melihat beberapa Ras yang berbeda, ada Rass Elf dengan Telinga Runcingnya, dan Dwarf rambut yang berwarna putih mempunyai Aura Suci.
Rose terpaksa hanya memeluk tangan Veriel, dan bersandar dibahunya, ia masih ingin di gendongan Veriel karena merasa sangat hangat saat memeluknya
Setelah beberapa menit mereka mencari Rumah, Veriel akhirnya sudah menemukan Rumah yang sedikit besar cukup untuk bertiga, dan ia bisa membuat tempat pelatihan untuk Putri nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
PIKACHU
thor kasih nama kayak biasa yg ada di buku aja,kayak UDIN sama BENI atau EDO
2023-02-18
0
Don T
🤮
2022-11-01
0
Eros Hariyadi
ngeliat si rose lama² kok terasa jijik bangeeet...lebbaayy...🤮🤮🤮
2021-06-07
1