"Xiu Qiaofeng sudah meninggal, Aku bisa menunjukan makamnya." Lanjut Alesha berteriak, saat mendengar ucapan itu langkah pria tersebut mendadak berhenti dan berbalik menatap Alesha.
••••••
Pria itu menatap Alesha intens. Melihat Reaksi Pria didepannya Alesha melanjutkan ucapannya.
"Aku berbicara jujur, kau bisa mempercayaiku. Qiaofeng meninggal dihadapanku dia tertikam belati di dadanya oleh pembunuh. Aku seorang diri yang menguburkan jasadnya didekat sungai." Jelas Alesha
"Lalu kau itu siapa?" Tanya Pria itu
Entah apakah dia mempercayai ucapan Alesha atau hanya ingin bermain.
"Namaku Alesha. Wajahku hanya mirip dengan adikmu tetapi aku bukan Qiaofeng, Saat pertama kali bertemu Qiaofeng ditepi sungai itu aku juga sama kaget melihatnya." Jawab Alesha
"Nama yang unik, cukup bagus! aku tidak pernah mendengar nama seperti itu selama ini. Kau datang darimana?" Ucap Pria itu merasa adiknya sedang bermain/-main walaupun begitu tetap menghargai tingkat kreativitas adiknya.
"Aku---- Aku tidak tahu harus berkata apa, entah kau akan mempercayai ucapanku atau tidak. Aku jatuh dari atas langit." Ucap Alesha bingung dan terbata-bata
"Tentu saja..." Ucap Pria tersebut
"Tentu saja kau percaya?" Tanya Alesha senang.
"Tentu saja tidak percaya. Haha, Adik perempuan! sepertinya kau menjadi bodoh, lihat perilaku mu ini jauh berbeda dari terakhir aku bertemu dengan mu." Ucap Pria itu tertawa senang menutup mulutnya dengan kipas ditangannya.
Alesha kesal, Pria ini memang dari awal tidak mempercayai ucapannya, untuk apa dia membuang energi untuk berbicara dengan Pria Menyebalkan ini.
"Baiklah sudah bermainnya, kita tidak bisa melanjutkan perjalanan keluar dari hutan sekarang karena hari sudah gelap. Aku memutuskan membuat tenda untuk kita tinggal." Ucap Pria itu berjalan kearah tiga orang bawahannya yang sibuk mengambil barang dari pelana kuda, telihat empat kuda terikat di batang masing/-masing pohon besar.
Alesha tidak menyadari itu sebelumnya karena berusaha meyakinkan Pria Menyebalkan ini. Sebenarnya sekalipun Alesha tidak berbicara, Pria itu akan menyelidiki sampai tuntas masalah adik perempuan kesayangannya.
Entah apa sebenarnya yang terjadi pada adiknya, saat kemarin Huanran tiba di Desa Kui dan berniat untuk membawa adiknya pulang karena waktu yang ditentukan telah tiba, sesuai janji sepuluh tahun yang lalu---adiknya hanya berguru ilmu pengobatan dengan salah satu pendeta taois di kuil Desa Kui sampai umur 15 tahun.
Saat Huanran tiba adiknya sudah tidak ada, dan penduduk setempat yang mengenal adiknya berkata kalau Qiaofeng sudah pergi terlebih dahulu karena terlibat suatu masalah dengan pria berstatus tinggi dari kekaisaran tetangga.
Huanran yang mendengar itupun khawatir terjadi sesuatu dengan adiknya, memerintah organisasi yang dibawah naungannya mencari berita mengenai adik perempuannya, dan menemukan arah perjalanan adiknya kearah hutan ini.
Kalau ditanya apakah Huanran tidak bisa membedakan Alesha dan Qiaofeng? jawabannya adalah tidak. karena perbedaan Alesha dan Qiaofeng setahun yang lalu hanya warna kulit Alesha yang sedikit lebih gelap dibanding Qiaofeng. Setahun yang lalu saat Huanran terakhir bertemu Qiaofeng, tubuh Qiaofeng seramping dan sekecil Alesha sekarang. Perubahan kulit manusia tentu saja akan berubah jadi Huanran tidak memperhatikan itu terlalu detail.
Lagipula saat bertemu Huanran, Alesha sudah memakai Pakaian milik Qiaofeng. Huanran hanya merasa berbeda dari sikap dan sifat Alesha dan Qiaofeng. Dia merasa adiknya terbentur sesuatu dikepala nya karena perilaku dan ucapan gadis itu sangat tidak masuk akal.
Alesha hanya berdiri melihat para lelaki itu bekerja, sedang berpikir harus bagaimana kedepannya.
Saat semua peralatan dan tenda sudah siap, Huanran memanggil Alesha untuk menghampiri nya yang sedang duduk didepan api unggun membakar daging.
"Feng'er, Kemarilah! Kau pasti lapar bukan? Saat mencarimu tadi aku memburu beberapa kelinci untuk kami makan, dan syukurlah sekarang masih tersisa banyak jadi tidak perlu menghabiskan waktu untuk memburu lagi." Jelas Huanran memberikan daging yang sudah matang kepada Alesha.
Alesha yang sudah kelaparan sejak tadi pun langsung menerimanya tanpa berpikir apapun lagi, memakan daging itu dengan lahap walaupun rasanya hambar tetapi tingkat kematangan daging itu sangat pas, Huanran ini sepertinya terbiasa berburu dan memanggang daging buruannya sendiri.
Melihat cara makan Alesha yang barbar, Huanran cukup kaget tetapi kemudian menatapnya dengan lembut seperti memaklumi perilaku tak sopan Alesha.
Tiga orang pria bawahan Huanran yang melihat perilaku Nona muda mereka, hampir saja menjatuhkan rahang. Bahkan salah satu dari mereka hampir tertawa keras kalau tidak ditatap tajam oleh majikannya dan rekannya sendiri. Mereka merasakan Nona Muda Xiu begitu imut walaupun perilakunya tidak sesuai konteks Nona Muda keluarga besar.
Selesai memakan daging, Alesha teringat bagaimana jadinya kalau tidak bertemu Huanran, apakah dia akan kelaparan semalaman? ini makanan pertama yang dia makan sejak datang ketempat antah berantah ini, menoleh kearah Huanran yang sedang sibuk memakan daging, memikirkan kalau benar dia kakak Qiaofeng, pasti dia akan sedih mendengar adik perempuannya meninggal seorang diri, mata Alesha berkaca-kaca Huanran yang tidak sengaja menoleh kearah Alesha pun melihat gadis yang dia kira adiknya akan menangis menjadi khawatir.
"Ada apa, Feng'er? Apakah ada yang menyakitimu?" Tanya Huanran menaruh daging yang dia makan dan menghampiri Alesha, Dia memilih menunda kegiatan makannya saat dirasa adiknya membutuhkan dirinya.
Alesha yang melihat perilaku kecil tetapi manis, ini pun hatinya merasa hangat. Sejak dulu dia ingin memiliki kakak lelaki tetapi tidak akan pernah terjadi dikehidupan ini karena dia anak pertama perempuan yang harus lebih kuat dibanding kedua adiknya.
Air matanya mengalir begitu saja tanpa bisa dicegah, membuat Huanran bertambah khawatir dan sedikit panik, pasalnya mereka sekarang tengah berada dihutan kalau terjadi sesuatu dengan adiknya akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membawanya keluar dari hutan dan kembali ke kediaman.
Huanran menyeka airmata di kedua mata Alesha, Alesha hanya diam saja menatap Huanran karena masih sibuk mengendalikan dirinya sendiri.
"Gēgē disini, Jangan Takut!" Ucap Huanran menarik Alesha kepelukannya karena mengira Alesha ketakutan ditengah hutan yang gelap. Mungkin kalau Qiaofeng yang mendapatkan perilaku seperti ini dia akan merasa tidak asing karena perilakunya saat ini pernah dia lakukan kepada Qiaofeng yang saat itu berumur 3 tahun.
Alesha yang mendapat perilaku seperti inipun menangis sesegukan meluapkan segala perasaan yang tersimpan selama ini dibenaknya, tidak pernah diperilakukan seperti ini sebelumnya karena orang disekitarnya selalu menganggap dia itu orang yang kuat dan selalu tenang.
Tanpa sadar Alesha tertidur dipundak Huanran karena kelelahan menangis. Huanran yang melihat itu dengan cepat memindahkannya kedalam tenda.
Saat dirasa gadis yang dia kira adiknya sudah mendapatkan posisi yang lebih nyaman pun dia beranjak pergi, sebelum pergi dia menyeka bercak airmata yang tersisa dan mencium kening Alesha.
•••••••••••••••
Gēgē: Kakak lelaki
'er: dibelakang nama seseorang berarti sayang, seperti panggilan kesayangan.
Contoh:
Qiaofeng : Feng'er
Huanran: Ran'er
Qixuan: Xuan'er
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 304 Episodes
Comments
Inonk_ordinary
Bakal runyam
2022-08-27
1
ARA
awal yang memukau..kereeenn👍😀
2021-11-10
1
Ida Blado
ih alesha kurang jeras usahanya buat buktiin,kslau perlu bawa kemakamnya lalu bongkar lgi biar percaya
2021-10-19
2