Matahari sudah keluar dari perpaduannya, tetapi tokoh utama kita masih tertidur nyenyak padahal ini baru pertama kalinya dia tertidur ditengah hutan yang seharusnya merasakan ketidak nyamanan karena keluar dari zona nyamannya yaitu kasur empuk, smartphone, dan cemilan.
Keempat orang lainnya sudah bangun lebih dulu yaitu Huanran dan ketiga bawahannya karena sudah terbiasa terjaga dan waspada diperjalanan jauh.
Menunggu Alesha bangun mereka menyiapkan sarapan dengan cara memetik buah dibeberapa pohon disekitar tempat mereka bermalaman.
Tetapi Alesha tidak kunjung bangun, membuat Huanran merasa aneh karena walaupun tidak tinggal dengan adiknya beberapa tahun ini tetapi dia tahu bahwa adiknya terbiasa bangun pagi.
Takut terjadi sesuatu dengan adiknya didalam tenda sendirian, Huanran mengecek nya dan masuk kedalam tenda, tetapi pemandangan didepannya membuatnya mulutnya ternganga lebar.
Posisi Alesha saat tertidur sangat absurd dan tidak anggun terlihat juga bercak bekas air liur yang menetes, bagaimana mungkin seorang Nona keluarga besar tertidur dengan cara seperti ini?
Apa yang terjadi dengan adiknya selama setahun ini saat dia tidak sempat mengunjungi nya di Desa Kui? Adiknya berubah drastis! Apakah karena pria dari kekaisaran tetangga yang bermasalah dengan adiknya membuat kelakuannya pun berubah?
Semakin Huanran berpikir terlalu banyak semakin membuat kepala nya pening. Huanran memutuskan untuk mencari tahu sendiri, sekarang yang terpenting membangunkan adiknya dan melanjutkan perjalanan.
""Feng'er, Bangun! Bangun, sudah pagi!" Ucap Huanran menepuk pipi Alesha dengan memakai kipas yang dipegangnya.
Alesha membuka kedua matanya, dia bukan tipe orang yang susah untuk dibangunkan kecuali saat dia merasa malas baru dia akan melanjutkan tidurnya tanpa menghiraukan orang yang membangunkannya.
Melihat seseorang didepannya yang cukup asing tetapi terasa familiar pun membuat otaknya merestart ulang untuk mengkonfirmasi identitas orang didepannya.
"Cepat bangun, Kenapa diam saja? Kita harus melanjutkan perjalanan" Ucap Huanran yg melihat Alesha hanya terdiam menatapnya.
Mendengar ucapan Huanran membuat Alesha mengingat apa yabg terjadi pada dirinya, dia kira kejadian ajaib dan aneh ini hanya mimpi saat dia terbangun dari tidurnya semua kembali normal, tetapi tidak menyangka kalau ini benar/-benar terjadi.
"Apakah aku masih melanjutkan bermimpi? Kapan terbangun dari mimpi ini? Kenapa lama sekali aku merasa merindukan pipo kecil?" Gumam Alesha pelan, tentu saja Huanran juga mendengar gumaman itu karena jarak dan ruang mereka yang cukup dekat dan sempit didalam tenda ini.
popo kecil adalah nama sebutan yang diberikan Alesha kepada ponselnya yang sangat dia sayang, terdengar menggelikan bukan?
Melihat dan mendengar apa yang adiknya gumamkan Huanran semakin merasa otak dan akal adiknya bermasalah.
Alesha menoleh memandang Huanran yang menatapnya dengan tatapan aneh,
"Ada apa dengan tatapanmu itu? Cepat singkirkan tatapanmu jangan memandangiku seperti itu! Baiklah, sekarang kita perjelas lagi kesalahpahaman yang terjadi diantara kita." Ucap Alesha tegas kepada Huanran.
Huanran yang mendengar ucapan yang Alesha yang tegas dan memerintah itupun tersentak kaget. Pasalnya selama ini Qiaofeng tidak pernah melakukan hal itu.
Alesha sendiri ingin memperjelas semuanya dan membuat Huanran mengetahui bahwa adik kandungnya sudah tidak ada, dan dia bukanlah siapa/-siapa, mungkin dengan cara ini Alesha bisa pulang, karena dilihat dari drama, novel, dan komik yang dia baca hal pertama yang harus dilakukan adalah menjalankan misi kebaikan. Menolong Huanran dan Qiaofeng termasuk kebaikan, mungkinkah itu salah satu cara.
"Aku tidak akan banyak berbicara lagi, Seterah kau ingin mempercayai ucapanku sebelumnya atau tidak. Aku hanya menginginkan satu hal, bawa aku ke sungai tidak jauh dari sini dan kau akan tahu kalau ucapanku benar mengenai adikmu itu." Ucap Alesha tidak menerima bantahan.
Dia merapihkan penampilan dirinya dan beranjak berdiri keluar dari tenda terlebih dahulu.
Saat keluar dari tenda tiga orang pria yang cukup tampan terlihat dengan banyak buah/-buahan di depan mereka. Melihat Nona muda mereka keluar dari tenda dan menghampiri mereka untuk sarapan pun membuat mereka menunduk memberikan hormat.
Saat melihat ketiga pria itu melakukan hal tersebut karena tidak terbiasa membuat Alesha menunduk melalukan hal yang sama, Ketiga pria tersebut cukup terkejut dengan perilaku yang mereka kira Nona Besar Xiu pun bersujud----mengira Nona nya marah dan mempersalahkan tindakan mereka yang tidak cukup sopan.
'Tak' Suara lutut menyentuh tanah dengan keras dan cepat.
"Mohon hukum kami kalau tindakan kami menyinggung, Nona. Semoga Nona bisa berbelas kasih." Ucap mereka serempak
Alesha yang melihat itupun ternganga lebar dan sedikit bingung, kenapa gerakan ini terasa familiar seperti sering melihatnya, setelah beberapa detik mengingat dan mencerna kejadian dia pun mengingat adegan di drama kolosal yang sering dia tonton pernah menampilkan adegan seperti ini.
Cukup bingung sebenarnya, karena mana ada di dunianya orang yang minta dihukum?
"Memangnya dimana letak kesalahannya yang mengharuskanku menghukum kalian?" Tanya Alesha
Ketiga pria itupun saling melirik sebenarnya mereka tidak tahu dimana letak kesalahan yang mereka buat, tetapi karena tindakan Alesha yang ikut menunduk hormat kepada mereka pun mengira itu suatu bentuk teguran.
"Lihat! kalian saja tidak tahu dimana letak kesalahan yang kalian buat," Ucap Alesha menatap ketiga pria itu cukup intens
Mendengar ucapan Alesha membuat ketiga pria itu tidak lagi berani mendongkakan kepala mereka dan terus menunduk, hanya berharap tuan mereka yang sebenarnya cepat datang karena mereka tidak tahu harus berbuat dan berbicara seperti apa kepada Alesha, lebih baik dihukum langsung oleh tuannya karena kesalahan yang jelas.
Mereka mengira Alesha sedang mencobai dan mempersulit mereka dengan pertanyaannya itu.
Melihat reaksi ketiga pria itu, Alesha tersenyum lembut tanpa sadar------merasa mereka cukup imut didukung oleh wajah mereka yang tampan itu membuat pagi Alesha lebih berwarna.
"Berdirilah! Lain kali saat menghadapi suatu kejadian seperti ini lagi, tidak mengerti dimana letak kesalahan dan tidak merasa ada yang salah---jangan takut mempertanyakannya walaupun itu kepada orang yang memiliki otoritas yang lebih tinggi dibandingkan kalian, karena saat itulah jawaban yang diberikan orang itu menunjukan layak atau tidak untuk statusnya dan dihormati. Ada orang yang memiliki otoritas tinggi tetapi menindas orang dibawahnya tanpa alasan apapun hanya untuk kesenangan saja." Lanjut Alesha mengutarkan isi pikirannya.
Ketiga pria tersebut mendongkakan kepala dan berdiri tanpa sadar, mereka menatap Alesha kagum saat mendengar setiap kalimat yang Alesha ucapkan membuat mereka melupakan etiket.
Melihat reaksi ketiga pria ini yang berlebihan pun Alesha tertawa kecil, membuat ketiga pria ini tersentak dan bersemu merah.
"Aku belum mengenal kalian, Siapa nama kalian dan juga nama pria yang yang menjadi atasan kalian itu?" Tanya Alesha, Karena sejujurnya Alesha belum tahu nama Huanran karena tidak dijabarkan dengan jelas dipercakapan mereka.
Yang Alesha tahu Huanran adalah kakak lelaki Qiaofeng. Sebenarnya dia masih ragu apakah harus mempercayai ucapan Huanran atau tidak---bisa sajakan dia musuh Qiaofeng dan menyamar jadi kakak lelaki Qiaofeng.
Tetapi kalau dipikir lebih jauh tebakan ini tidak masuk akal bagaimana mungkin pembunuh yang mengenal Alesha sebagai Qiaofeng berpura/-pura menjadi kakak lelakinya, kalau memang benar ini Qiaofeng yang asli bukankah tidak akan tertipu karena pasti Qiaofeng mengenal kakak kandungnya.
Pertanyaan itu membuat ketiga pria itu kebingungan, Apakah Nona muda begitu cepat melupakan mereka? Bahkan melupakan kakak lelaki keduanya yang begitu dekat dengannya.
"Kalian bertiga cepat kemari!" Ucap suara dari belakang tubuh Alesha yang ternyata adalah Huanran, sepertinya Huanran juga mendengar dan menyaksikan kejadian tadi. Ketiga pria itu berlalu pergi meninggalkan Alesha untuk menghampiri Huanran.
Alesha yang melihat itupun mengedikan bahunya acuh, berjongkok mengambil buah dan memakannya dengan tenang.
•••••••••••••••••
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 304 Episodes
Comments
Kiniwati
lanjut athor
2021-12-28
1
IG : tatani2896
kenapa ngga ngegali kuburan nya sih biar percaya 🙄
2021-09-10
3
Yelly Erti
Kayaknya alexsa di bawa sama emaknya ke masa depan dech!!
2021-09-09
1