Terlihat seorang gadis sedang duduk santai dengan memutar-mutar plakat ditangannya yang diatas plakat itu tertulis Kediaman Xiu.
Gadis itu adalah Qixuan, di perjamuan sebelumnya dia mendapatkan plakat resmi kediaman yang hanya dimiliki anggota keluarga utama Xiu. Sekarang dia sudah resmi menjadi Nona Besar.
Saat ini dia sedang berpikir harus melakukan apa lagi kedepannya, dengan kejadian tadi saat Xiu Yue berusaha menjebaknya mungkin dia bisa lolos tapi tidak tahu apakah di masa depan dia bisa menghadapi serangan yang lebih jahat lagi.
Disini dia tidak memiliki bakat apapun, miris memang. Sempat berpikir kenapa harus dirinya yang dikirim ke dunia kuno ini, bukankah harusnya seperti di cerita yang dia baca kalau yang menjadi traveller itu adalah mafia, polisi atau dokter.
Qixuan hanya gadis berusia delapanbelas tahun yang baru saja lulus sekolah menengah atas, tidak mempunyai kecerdasan dan bakat khusus.
Qixuan tahu saat tadi membalas serangan Xiu Yue dia tidak benar-benar memiliki bakat khusus untuk melawan, itu hanya bagian dari keberuntungan miliknya.
Dia ingin pulang tapi tidak tahu caranya pulang, bertahan hidup disini cukup sulit kalau tidak memiliki banyak keberuntungan. Entah sampai kapan keberuntungan miliknya habis.
Sudah beberapa minggu sejak dirinya tiba, terhitung diperjalanan menuju kediaman yang memakan waktu lumayan lama, dan baru tinggal dikediaman ini beberapa hari.
"XuanXuan, kenapa belum beristirahat?" Tanya Xiao Taoli dari luar jendela kamarnya, Xiao Taoli melihat lilin yang masih menyala dikamar Qixuan dan bayangan seorang gadis yang sedang duduk.
Xiao Taoli tidak berani masuk karena hari sudah tengah malam, tidak baik untuknya memasuki kamar Nona Besar seorang diri ditengah malam, bisa berakibat ada rumor buruk tentang mereka.
Qixuan yang sedang melamun terlonjak kaget tetapi kemudian dia berdiri dan membuka jendela kamarnya.
"TaoTao, Aku tidak bisa tidur. Banyak yang harus aku pikirkan. Aku tidak ingin memikirkannya dan hanya ingin menikmati hidupku, tetapi pikiranku tidak bisa dikendalikan." Ucap Qixuan sedikit merengek dan mengeluh.
Xiao Taoli bingung karena tidak biasanya Qixuan merengek mengungkapkan perasaan yang dia rasakan seperti ini.
"XuanXuan, kau bisa meminta bantuan padaku kalau kau ingin, kau bisa berbicara padaku semau-mu dan aku akan mendengarkanmu, Nona Besar Xiu yang terhormat." Ucap Xiao Taoli mencoba menghibur Qixuan dengan cara bicara dan tindakannya yang berlebihan.
Qixuan terkekeh pelan tetapi kemudian ekspresinya berubah menjadi sendu.
"TaoTao, sampai kapan keberuntungan milikku habis tidak tersisa?" Tanya Qixuan
"XuanXuan, Apa maksudmu? Aku tidak mengerti, Tentu saja kamu akan selalu memiliki keberuntungan disepanjang hidupmu. Kalau keberuntungan milikmu habis aku akan memberikan semua keberuntungan milikku." Jawab Xiao Taoli sungguh-sungguh.
"Kau benar, hidupkan tidak akan terlalu sulit kalau ada TaoTao didekatku." Ucap Qixuan tersenyum manis dan Xiao Taoli bersemu merah mendengar kalimat yang dikeluarkan Qixuan.
"TaoTao, Aku ingin belajar beberapa bakat yang seharusnya dimiliki Nona Besar. Apakah mungkin memiliki seorang guru sastra diusiaku ini?" Tanya Qixuan, sejak tadi dia memiliki pikiran untuk belajar banyak hal lagi, tidak hanya mengandalkan ingatannya mengenai tata cara hidup sebagai traveller dari drama yang dia lihat.
"Tentu saja, aku akan membicarakan ini ke Jenderal Besar. Jenderal akan mencarikan dan memberikan guru yang hebat untuk XuanXuan." Jawab Xiao Taoli antusias.
"Kalau bisa guruku harus muda dan tampan, agar aku lebih bersemangat." Ucap Qixuan memberi pendapatnya, tetapi memang dia benar-benar menginginkan pendapatnya itu terwujud.
"XuanXuan, jangan berbicara seperti itu lagi, tidak baik untuk seorang Nona Muda." Peringat Xiao Taoli tidak senang dengan ucapan Qixuan.
"Betapa merepotkannya." Ucap Qixuan mencebik.
"TaoTao, besok kau bertemu dengan Ayahku dan urus semua yang aku inginkan. aku hanya tinggal dikediaman seharian untuk membaca buku, jadi kau tidak perlu menemaniku." Lanjut Qixuan membiarkan Xiao Taoli tidak mengikuti aktivitasnya besok, karena Qixuan sedang suntuk dan ingin merasakan kebebasan miliknya.
Keesokan Harinya
Xiao Taoli sedang menjalankan perintah Qixuan yaitu menemui Jenderal besar dan mencarikan guru yang cocok untuk Qixuan.
Saat ini Qixuan baru saja menyelesaikan sarapannya, dia sudah memiliki pikiran untuk keluar kediaman dan berjalan-jalan sebagai orang biasa diluar tanpa membawa status Nona Besar miliknya.
Besok adalah hari dimana Li RuoRuo mulai bekerja untuknya, Qixuan cukup menantikan hari itu.
Memerintahkan Pelayan dan Penjaga Manor Xing untuk tidak menganggunya sampai sore hari, dan menutup gerbang manor dari tamu yang berkunjung.
Qixuan memerintah satu pelayan wanita yang usianya sekitar Duapuluh tahunan untuk masuk ke dalam ruangannya. Wanita itu memiliki postur tubuh yang sedikit mirip dengan miliknya.
Bernegosiasi dengan pelayan wanita itu yang awalnya selalu menolak perintah untuk meminjamkan baju pelayan, tetapi akhirnya pelayan itu menyetujui karena Qixuan mengancamnya.
Berganti pakaian dan riasan dengan pakaian pelayan untuk keluar dari kediaman tanpa memakai identitas Nona Besar dan membawa cukup banyak uang untuk membeli apapun yang dia inginkan, ini adalah suatu kesenangan untuk menghibur dirinya sendiri.
Terlihat dua orang gadis pelayan keluar dari ruangan, salah seorang pelayan menundukan wajahnya dengan sangat dalam, berjalan keluar Manor.
"Kalian ingin melakukan apa? Nona memerintahkan agar gerbang manor tertutup hingga sore hari." Ucap Salah Satu Penjaga menghadang.
Qixuan yang sedang menundukan wajahnya ingin sekali menepuk jidat, sepertinya dia salah memberi intruksi. tetapi dia menahan diri dan membiarkan pelayan wanita disebelahnya melakukan peran yang sudah dia atur tadi.
"Kami ingin membeli suatu barang yang diperintahkan Nona Besar." Ucap Pelayan itu mengunjukan plakat keluar masuk kediaman yang tadi diberikan Qixuan.
Para penjaga itu melemparkan pandangan satu sama lain dan mengangguk memberi jalan.
Berjalan keluar manor cukup mudah sekarang mereka harus berjalan melewati gerbang besar kediaman yang cukup jauh.
"Jiejie, Apakah ada jalan keluar lainnya yang tidak mengharuskan kita melewati gerbang utama kediaman?" Tanya Qixuan kepada pelayan wanita itu.
"Jawab Nona, Kediaman memiliki gerbang lain yaitu samping dan belakang. Tetapi Gerbang belakang hanya dilalui oleh pelayan saja." Jawab pelayan wanita itu
"Baiklah, kita lewat gerbang belakang saja. Dimana arahnya?" Tanya Qixuan bersemangat.
"Nona, tetapi itu tidak cukup layak dan pantas dilalui seorang Nona Besar." Ucap Pelayan itu ragu.
"Sudah jangan membantahku lagi, cepat tunjukan jalannya. Tenang saja aku tidak akan melibatkanmu jika terjadi sesuatu." Ucap Qixuan mengerti ke khawatiran pelayan itu.
Pelayan mengangguk menjalankan perintah mengunjukan arah dan mengantar Qixuan keluar kediaman dengan cukup mulus dan lancar.
Saat sudah keluar gerbang belakang kediaman, Qixuan tidak membiarkan pelayan itu mengikuti dirinya, dia hanya ingin berkeliling sendiri. Pelayan itu awalnya ingin membantah tetapi karena melihat tatapan tajam Qixuan dia akhirnya mengangguk menyerahkan plakat yang diberikan tadi padanya dan kemudian berlalu masuk ke kediaman kembali.
Sesaat sesudah pelayan itu pergi Qixuan baru mengingat sesuatu, dia harus pergi ke pusat kota menaiki apa? tidak mungkin harus berjalan kaki, karena dia begitu malas.
••••••••••••••••
Jiejie : Kakak Perempuan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 304 Episodes
Comments