Episode 18

"Ini hari ulang tahunku," ucap Kak Adrian lirih saat melewati bangku mejaku, usai berucap ia kini berlalu.

Sedikit aku menoleh kearah belakang, ia kini berjalan melewati bangku mahasiswa lain dan hari ini aku sedang menjalani ujian.

Sedikit bingung, kenapa Kak Adrian mengatakannya diwaktu seperti ini, namun setelahnya aku tersenyum dan menggelengkan kepala.

"Kenapa An?" tanya Nisa dengan nada ucapan serendah mungkin.

Aku menggeleng, tak kusangka ada temanku yang memperhatikanku. Aku pun kembali memfokuskan diri meski sempat terdengar Nisa mengataiku dengan sebutan kata 'Aneh,' namun aku tak peduli dan melanjutkan lagi mengerjakan soal-soal yang belum ku selesaikan.

Waktu ujian sudah habis, itu artinya sudah tak ada lagi jam kuliah. Notifikasi pesan diponselku kini mengurungkan niatku saat hendak membuka pintu mobil. Segera kurogoh ponselku yang kutaruh dikantung blazer yang kukenakan.

Dilayar tertera nama Kak Adrian, dari pesannya tertulis,

From : Kak Adrian

Tetap berdiri di posisimu, hingga aku sampai kesitu.

Sontak akupun menoleh ke arah sekitaran, mencari sang pengirim pesan, dan sorot mataku menemui sosoknya yang kini tengah melambai di atas gedung, tepatnya lantai tiga. Tangannya melambai kearahku dan akupun membalasnya dengan senyuman. Tak lama ponselku kini terdengar bunyi notifikasi lagi, setelah kubuka ternyata isinya,

From : Kak Adrian

Tunggu disitu

Saat aku menatap lagi ke gedung lantai tiga sudah tak kudapati lagi dirinya disana, namun selang beberapa waktu dia muncul dengan membawa sebuket bunga. Sedikit terperangah sebab Kak Adrian kini menyodorkannya padaku.

"Harusnya aku yang diberi hadiah, tapi ini pengecualian sebab ini adalah bentuk dari sebagian usaha," ucapnya seraya meraih tanganku untuk menerima bunganya.

"Kak—," ucapku terhenti begitu saja sebab Kak Adrian kini menarik lenganku.

"Kita mau kemana?" tanyaku setelah aku dan Kak Adrian sampai di parkiran motor. Kami berhenti di motor sport berwarna merah. Tak menjawab ia kini justru memakaikan helm dikepalaku tak lupa dia juga mengaitkan tali helm.

Aku sedikit ragu sebab aku jarang sekali menaiki motor, apalagi yang ada dihadapanku motor lelaki, tapi Kak Adrian justru menarik tanganku dan mau tak mau aku mulai mendudukan diri di jok belakang motornya, hingga jarak kami kini begitu dekat.

"Pegangan," perintahnya. Ragu tanganku mulai mengulur, namun dengan cekatan Kak Adrian menarik tanganku dan mengarahkannya untuk melingkar dipinggangnya setelah itu motor kini melaju.

Sungguh, sebenarnya aku tak merasai nyaman dengan posisi dudukku kini. Rasanya aku ingin segera sampai ke tempat tujuan kami. Setelah motor berputar-putar yang tak ku tahu jalan apa, kini barulah kami terhenti disalah satu Cafe yang menurutku asing. Bangunannya klasik dengan ornamen khas, menonjolkan suasana ruang yang tampak begitu berbeda. Interior Cafe menjadi terlihat sangat atraktif dengan suasana yang begitu inviting.

"Cafe ini baru buka satu minggu yang lalu," kata Kak Adrian mulai memecah fokusku sebab dari tadi aku sibuk memandangi tempat ini, tak sadar sampai aku terbuai dengan jalan pikiranku sendiri.

"Apa kamu menyukainya?" tanya Kak Adrian lagi.

"Suka, banget malah," ucapku sambil menyesap ice cappucino.

"Konsep ini sudah sejak lama terpikirkan, mungkin sejak dan saat aku duduk dibangku SMA, dan kini baru bisa terealisasikan," jelas Kak Adrian.

"Really?" tanggapanku spontan dan orang dihadapanku kini menganggukkan kepalanya.

"Aku sedikit tak percaya, diusia yang masih muda seperti ini Kak Adrian sudah bisa membangun usaha dan lagi bisa membuka lapangan pekerjaan tentunya," ucapku sedikit bangga akan usahanya.

"Maka dari itu, aku juga butuh seorang pendamping untuk mau mendorong dan menyemangatiku untuk maju," ucapnya dan terkesan ambigu ditelingaku.

"Apa aku terlalu mendesakmu?" tanyanya sebab kini dia menangkap ekspresiku yang tengah memaksakan senyum.

Aku mendesah, rasanya aku ingin jujur mengatakan kepadanya tentang statusku yang sebenarnya. Ketulusannya, seakan aku tak bisa membiarkan dia kecewa dan terluka atas pengharapannya yang aku pikir tak mungkin untuk membalasnya sebab dalam perutku kini ada janin yang tengah tumbuh dan berkembang.

"Aku akan mengantarmu pulang, sebentar lagi gelap" ucapnya dan aku menutup mulutku yang sedikit terbuka, mengurungkan niatku yang hendak berbicara.

Sesampainya di rumah hari sudah gelap, sekitar pukul tujuh kurang. Tadinya aku memintanya untuk mengantarkan aku saja kembali ke kampus mengambil mobil, tapi Kak Adrian tetap memaksa mengantar aku hingga sampai di depan rumah.

Aku turun dari motornya dan diikuti oleh Kak Adrian yang telah melepas helmnya. "Terimakasih untuk hari ini, tapi maaf bunganya tadi tak sengaja terhimpit saat duduk di jok motor," ucapku sambil menunjukan bunga yang telah rusak.

Kak Adrian tersenyum. "Tak masalah, dan terimakasih karena sudah menemaniku hari ini," ucapnya dengan langkah maju mendekat, menghentikan pergerakan tanganku yang hendak melepas helm miliknya. Dia semakin mendekat dan mendaratkan satu kecupan tepatnya pada helm yang masih aku kenakan.

Aku terkejut, memandangnya tak percaya. Tapi dari arah belakangku kini terdengar langkah kaki yang mendekat, saat aku hendak menoleh seketika aku tersentak kaget sebab Mas Pras kini tiba-tiba datang dan melayangkan pukulan tepat diwajah Kak Adrian.

Bughh

Sontak aku terpekik kaget, darah segar kini keluar dari sudut bibir Kak Adrian. Aku berusaha menghalangi dan menarik lengan Mas Pras, tapi justru lengan Mas Pras kini menyentakku hingga tubuhku terhuyung kebelakang.

Aku sudah tak kuasa melihat wajah Kak Adrian yang sudah babak belur, akupun terpekik seraya menangis meminta agar Mas Pras menghentikan pukulan-pukulannya.

"Mas— kumohon berhenti!" teriakku dengan tangis histeris.

Mas Pras menghentikan pukulannya dan menoleh ke arahku dengan tatapan tajam. "Inikah yang kamu lakukan diluar rumah!" ucapnya membentak disertai amarah yang nampak diwajahnya.

Dan baru ini aku mendengar dia meninggikan suara, urat-urat dilehernya nampak terlihat juga rahangnya sudah sangat mengeras. Disaat ini aku sungguh merasa takut, dengan tubuh sedikit memundurkan langkahku justru Mas Pras kuat mencekal dan mencengkeram tanganku seakan aku tak boleh lari darinya.

"Kamu tahu wanita ini telah bersuami," ucap Mas Pras dingin menunjukkan cincin yang tengah kupakai ke arah Kak Adrian.

Terlihat jelas diwajah Kak Adrian, raut muka yang seakan menolak ucapan Mas Pras.

Tak menunggu waktu lama kini Mas Pras menarik lenganku kasar guna mengikuti langkahnya untuk masuk kedalam rumah.

"Mas lepasin," ucapku berusaha terlepas dari cengkeramannya, tapi yang kudapat justru Mas Pras mencengkeramku kian erat hingga terasa sakit.

Tak mau menjawab ucapanku, Mas Pras kini mempercepat langkahnya hingga tubuhku terseok—terseret mengikuti langkah lebarnya. Sekilas aku menoleh ke arah belakang terlihat raut wajah Kak Adrian yang menatapku penuh kecewa, sebelum tubuhku benar-benar masuk kedalam rumah sempat kulihat Kak Adrian tengah mengelap sudut bibirnya dengan menggunakan punggung tangannya.

To be Continue

Apa yang terjadi dengan Anna, ikuti saja... ngomong-ngomong helmnya Adrian masih nyangkut ya dikepala Anna

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😲😲😲

2023-07-28

0

susi 2020

susi 2020

😔😔🙄

2023-07-28

0

incess cenayu

incess cenayu

bagus Thor, bikin ana sadar dia sudah nikah, kak pras mantep

2022-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Ruang Rindu
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 RUANG RINDU
99 Ekstra Part
100 Ekstra Part
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Ruang Rindu
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
RUANG RINDU
99
Ekstra Part
100
Ekstra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!