Ariani sudah pulang ke rumah. Bibi Nam memberinya ramuan obat herbal agar kesehatannya segera pulih. Bram melarangnya melakukan aktivitas apapun. ia hanya boleh beristirahat. jika memerlukan sesuatu ia tinggal memanggil bibi Nam. pagi itu Bram melakukan aktivitasnya seperti biasa. karena lengan Ariani masih sakit jadi ia tidak memasang dasi untuk suaminya. ia hanya memandangi Bram yang sibuk dengan dasinya.
*D*ia tampan sekali. pantas Lisa tergila-gila padanya.
"Apa kau sedang mengagumi ketampanan ku?", Ariani tersentak wajahnya memerah.
"Siapa yang memandangimu sayang, aku hanya melihat kau memakai dasi",
Bram tersenyum, ia menghampiri Ariani yang sedang duduk di sofa. Bram mengangkat tubuh mungil Ariani dan mendudukan di pangkuannya. ia melingkarkan lengannya di pinggang Ariani. kepalanya menyandar di punggung istrinya itu.
Eh kenapa dia ini?,
"Apa kau mau kutemani di rumah?",
"Tidak perlu sayang, pergilah bekerja. kau pasti sibuk sekali hari ini", Hyuk sudah menunggu dia bawah. Ariani tadi berpapasan dengan lelaki itu.
"Baikalah, istirahat dan panggil bibi Nam jika kau perlu sesuatu",
"Baik sayang",
Ariani mengantar Bram menuju mobilnya. Hyuk sudah siap membukakan pintu mobil untuk Bram. Hyuk menerima kotak sarapan dari bibi Nam. Bram tak sempat sarapan di rumah jadi bibi Nam membawakannya ke tempat kerja.
Ariani melambaikan tangannya. Bram tersenyum kecil. ia masih khawatir dengan kondisi Ariani. lukanya belum sembuh total.
"Kau sudah bereskan orang yang mencelakai Ariani?",
"Sudah tuan",
"Siapa dia?",Hyuk mengerinyitkan dahinya tumben sekali tuannya perduli dengan hal kecil seperti ini.
"Lelaki yang menghamili gadis yang di tolong oleh nona tuan",
"Pastikan Ariani tidak terlibat lagi dengan kegiatan itu, jika perlu peringatkan Wisnu dengan keras. tapi jangan samapi Ariani tau".
"Baik tuan", mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju gedung utama Admaja Group.
***
Bibi Nam memanggil Ariani. ada tamu yang berkunjung untuk menjenguknya. Ariani segera turun ke ruang tamu. dilihatnya Lisa sedang berbincang dengan Petra. mereka nampak akrab satu sama lain. tak terlihat jarak atau kecanggungan sama sekali.
"Hai kakak ipar", Petra berdiri dari duduknya dan menuntun Ariani secara berlebihan. seolah Airiani adalah barang pecah belah. Ariani tertawa melihat tingkah adik ipar flamboyannya itu. lihat saja cara dia mengobrol dengan Lisa terlihat sekali dia seorang profesional di bidang itu.
Lisa melihat Petra yang sepertinya sudah sangat akrab dengan Ariani. muncul kecemburuan di hatinya. seharusnya ia yang di perlakukan bak ratu di rumah ini. seharus nya ia yang mendampingi Bram, dan menjadi kakak ipar Petra.
"Kapan kau datang Lisa?". Ariani membuka percakapan.
"Baru saja, aku segaja kemari mau melihat keadaan mu",
"Terimakasih Lisa aku baik baik saja",
"Aku turut prihatin dengan yang menimpamu",
"Sekali lagi terimakasih Lisa",
"Baiklah aku ada urusan, akan ku tinggalkan kalian bicara berdua",
Petra melangkah pergi menuju garasi. sepertinya ia memang akan pergi tadi. tapi ia sengaja menemani Lisa terlebih dahulu sembari menunggu Ariani.
"Ariani sejak kapan kau mengenal Bram?". selidik Lisa.
"Sejak aku bekerja di salah satu unit Admaja Group. sebenarnya aku tidak terlalu mengenalnya hanya saja aku tau tuan Bram pimpinan disana",
"Apa kau mencintainya?",
apa maksud pertanyaan Lisa kenapa ia bertanya begitu . apa ia sedang mencari celah untuk masuk dalam hubunganku dengan Bram.
"Ah ya aku mencintainya", Lisa tersenyum simpul.
"Ku rasa Bram tidak mungkin mencintaimu, pasti ia hanya bermain main dengan mu. kau tahu kan aku menjalin hubungan dengannya cukup lama?",
"Ya aku tau", terserah apa katamu Lisa . mau dia memcintaiku atau tidak itu bukam urusan mu lagi pikir Ariani.
"Apa kau tahu saking cintanya ia padaku bahkan ia pernah mencelakai orang. dan orang itu tewas',
Degh!! Ariani tersentak. kalau yang satu ini di luar dugaannya. benarkah yang dikatakan Lisa? pikirnya. seberapa besar Bram mencintai Lisa dulu sampai ia melakukan hal buruk itu?, dan kalau ia mencintai Lisa kenapa ia menikah dengan ku?, pikir Ariani. Ariani segera tersadar bahwa Bram sudah menolongnya dan keluarganya. entah apa niat Bram tapi setidaknya ia menyelamatkan nasib keluarganya.
"Pasti tuan Bram sangat mencintai mu ya nona Lisa",
"Apa kau tau Bram sempat berkelahi dengan kakak lelakinya yang sekarang koma di rumahsakit?, Bram tidak rela jika warisan ayahnya jatuh ketangan kakaknya. karena itulah ia membuat kakak lelakinya masuk rumahsakit tak sadarkan diri sampai sekarang".
apa lagi ini. apa kau mau membuat jantung ku lepas dengan ceritamu tentang suami ku. dan yang lebih parah aku bahkan tak tau apa apa tentangnya. ia punya saudara lelaki selain Petra rupanya.
"Nona harus beristirahat, jadi silahkan kembali kemari lain waktu nona Lisa", bibi Nam muncul dan mempersilahkan Ariani untuk kembali kekamarnya. dan Lisa pamit pergi. sebelum pergi ia berpesan pada Ariani untuk mencari tau lebih dalam pada Bram. jangan sampai ia korban selanjutnya karena cepat atau lambat Bram akan kebali padanya. pada Lisa seorang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments