Seorang wanita cantik berdiri tegap di hadapan Bram. Hyuk baru saja mempersilahkan wanita itu masuk ke ruang kerja Bram. gadis itu bertingkah seolah bram merindukannya. padahal ia tahu Bram sudah menikah. Hyuk mengawasi mereka berdua tanpa bicara. ia hanya menebak apa yang akan di lakukan Bram. karena tersirat Bram tak akan mengusir Lisa.
Pintu ruang kerja di ketuk, Hyuk membukanya. dan muncul Ariani. ia terlihat terkejut dengan keberadaan wanita cantik itu. ia teringat kata- kata Joan tempo hari . pasti dia Lisa , pikir Ariani. setidaknya ia sudah siap mental kalau Bram menendangnya dari kehidupannya dan menukar denga si cantik Lisa.
"Ah nanti saja tuan Hyuk, aku akan kembali lagi",
"Masuklah Nona, tuan Bram hanya sebentar",
*E*h kenapa asisten cerdas ini yang memutuskan. Bram terlihat diam dan tak nyaman. apa gara-gara keberadaan ku ya.
Bram melangkah menyambut Ariani yang baru masuk ruang kerjanya, ia meraih dagu istrinya dan mengecup ringan bibir mungil Ariani.
Ariani mematung kaget dengan tindakan Bram.
Apa yang dia lakukan, bukan kah itu sama saja ia bunuh diri di depan Lisa. bukan kan mereka saling mencintai.
Lisa memandang jengah pada Ariani atas apa yang di lakukan Bram. ia lalu memandang asisten Bram, Hyuk. Hyuk malah melengos membuang pandangannya.
"Lisa kau tahu aku sudah menikah?, ini istriku Ariani", Ariani terlihat memasang senyum manis pada Lisa. seolah ia jngin mengatakan kalau Bram tidak menyukainya. eh tapi mereka tidur bersama. Ariani seketika mematung bingung.
"Sayang aku hanya mau bicara sebentar, tapi nanti saja. kalian lanjutkan berbincang dulu. aku akan kembali ke kamar",
"Kau tetap disini, kau nyonya rumah ini. sudah sepantasnya kalau ada tamu kau juga ikut menyambut",
Eh ....semua di luar dugaan Ariani. ia menurut dan mematung di samping Bram yang melingkarkan lengannya di pinggang Ariani.
Lisa yang semakin jengah akhirnya pamit pergi, dengan diantar Hyuk sampai ke pelataran rumah utama dimana Lisa memarkirkan mobilnya.
"Ada apa?", Bram melepas tangannya yang melingkar di pinggang istrinya.
"Sayang aku ada kegiatan sosial dengan teman- teman ku dan adik lelaki ku Wisnu, bolehkan aku ikut serta?",
"Kegiatan sosial apa?",
"Kami membantu orang gangguan jiwa agar mendapat pengobatan layak, terutama mereka yang sedang hamil dan akan melahirkan",
Bram mengerutkan keningnya. setahu nya Ariani tak punya bekal ilmu kesehatan untuk menangani masalah semacam itu.
"Bagaimana bisa, kau bukan ahlinya kan?,
"Memang bukan tapi ada ahlinya yang menangani nanti, aku cukup membatu sebisa mungkin, sayang aku sangat berharap bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat. ijin kan aku sayang ku mohon",
"Baiklah tapi kau hanya boleh keluar rumah satu minggu 2 kali saja. jangan kecapaian dan jangan lalai tugas mu melayaniku",
"Tentu saja sayang, " Refleks Ariani duduk di pangkuan Bram dan mengecup bibir lelaki itu. Bram sedikit terkejut lalu membalas ciuman itu lebih dalam dan panjang.
Petra terkejut ketika masuk ke ruang kerja Bram. ia menyaksikan pemandangan langka di sana. kedua orang itu sedang berciuman mesra.
"Wooowww...maaf aku mengganggu kemesraan kalian", Kata Petra sambil menahan tawa.
"Apa tangan mu tak bisa mengetuk pintu dulu?",
"Baiklah lain kali aku akan mengetuk pintu kak", mata Petra melirih genit pada Ariani. ia menggoda kakak iparnya yang sekarang wajahnya seperti kepiting rebus, merah padam.
Ariani bergegas pergi sebelum adik ipar gilanya itu semakin membuatnya malu.
yang terpenting baginya keinginannya terkabul oleh Bram.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments