Setelah melewati malam panjang, mereka berdua tampak canggung satu sama lain. selesai membersihkan diri, mandi lalu Ariani mengeringkan rambutnya. aroma shampo merebak harum, Bram menggeliat dari balik selimutnya. Ariani menatapnya dari pantulan cermin rias. jelas hari ini Bram terlambat ke tempat kerja. Hyuk sudah menunggu di bawah.
Ariani melangkah mendekati lelaki yang masih menggeliat di dalam selimut. ia menyibak selimutnya. tampak wajah Bram sedikit memerah. Bram mencengkram kuat selimutnya seolah istrinya itu akan memperkosanya. Ariani tergelak.
"Bangun tuan, apa kau tidak mau berangkat bekerja?, Asisten cerdas sudah menunggu di bawah", Tak ada jawaban, Bram malah menyembunyikan wajahnya, membenamkan ke dalam selimut. Ariani menarik selimut itu dan terlihat tubuh Bram yang polos tak mengenakan apapun. Ariani sedikit malu tapi bukan kah ia istrinya dan ia juga sudah melihat semua.
"Apa ini?", Bram menutupi dada telanjang nya dengan kedua lengan yang disilangkan.
"Mandilah tuan Bram, atau...kau kuperkosa sekarang juga?!", Ariani menaikan satu kakinya ke atas tempat tidur, bergaya sok penjahat yang akan melucuti kegadisan seseorang di depannya.
Bram segera melangkah menuju kamar mandi, di kamar mandi ia tidak berendam seperti biasanya. ia memilih mengguyur seluruh tubuhnya dengan shower dari atas kepala hingga rata. ia tersenyum mengenang kejadian semalam.
Terjadi juga, sekarang kau miliku Ariani Admaja.
Bram selesai mandi, Ariani membantunya mengenakan pakaian. Bram memandangi istrinya tanpa melewatkan satu gerakan pun dari istrinya. Bram menarik bangku kecil dengan kakinya saat Ariani akan memasangkan dasi.
"Naiklah", Bram memasukan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Ariani terlihat fokus dengan dasi suaminya. Bram sengaja mengambil helaian rambut istrinya dan menghirup aroma wangi shampo yang menggoda. Ariani tidak bergeming, ia selesai dengan dasi dan memakaikan jas berwarna navy pada suaminya. Bram tampan sekali. Ariani terkadang bingung kenapa lelaki itu bisa memilih dirinya. Ariani cukup tau sedikit banyak reputasi wanita di sekeliling Bram. ia juga tau mantan kekasih terakhir Bram sebelum dengannya. artis papan atas,seorang penyanyi dan jelas ia muda dan cantik.
"Kau melamunkan apa?," Suara lirih Bram membuyarkan lamunan Ariani. lelaki itu dalam hitungan detik sudah menyambar bibir istrinya. mengecup ringan sebanyak tiga kali.
Ariani diam, ia memukul pelan dada Bram lalu turun dari bangku kecilnya.
"Sarapan sudah siap",
keduanya menuruni tangga, Bram menggenggam tangan istrinya dengan lembut. semua yang melihat sedikit tercengang terkecuali Bibi Nam. ia sudah paham semua kondisi. di usianya yang sudah paruh baya tidak perlu susah payah mencerna apa yang terjadi denga tuannya. ia bahkan hafal di luar kepala sikap dan watak Bram.
"Woooww ada apa ini?, apa kalian sedang di mabuk asmara?", Petra dengan wajah jahilnya melihat pipi Ariani yang mendadak memerah.
"Kakak ipar kenapa wajah mu memerah begitu?, apa kakak ku melakukan sesuatu yang hebat tadi malam?", Oceh nya terus. semakin mbuat wajah Ariani merah padam.
"Kakak ipar, pagi ini kau terlihat sangat cantik", Petra memperhatikan kakak iparnya dengan cermat. Bram yang tadinya tidak menganggap ocehan Petra akhirnya terprovokasi juga.
"Hyuk seret dia pergi",
"Baik tuan", Hyuk sudah berdiri melangkah mendekati Petra.
"Hey apa apaan kau tuan Hyuk, aku kan hanya bergurau dengan kakak ipar ku",
Petra kembali tenang menikmati sarapannya, Hyuk tidak jadi menyeretnya. sedang mama hanya senyum melihat tingkah anak-anaknya.
"Ariani besok ada pameran busana, apa kau mau ikut?", mama mengajak Ariani untuk pergi bersama ke peragaan busana.
Ariani melirik Bram meminta persetujuan suaminya itu.
"Jangan besok ma, aku mau mengajaknya ke pesta perusahaan",
"Baiklah kalau begitu lain kali",
"Kakak ipar apa nanti siang kau mau jalan bersama ku?, aku akan mengajak mu ke pembukaan resto temanku", Petra lagi lagi mulai memancing kakaknya, sebenar nya memang tulus ia mau mengajak Ariani pergi.
"Bagaimana sayang? apa aku boleh pergi dengan adik ipar tersayang ini?". Ariani tergelak melihat ekspresi wajah Bram saat ia mengucapkan adik ipar tersayang.
Bram tidak menggubris celotehan antara kakak ipar dan adik ipar itu. ia melangkah menuju pelataran rumah utama, Hyuk sudah siap di balik kemudinya. Bram membuka kaca mobilnya melihat Ariani dan memandang adiknya yang tersenyum memuakan.
"Pergilah, jangan pulang terlambat",
"Terimakasih sayang",
Hyuk menjalankan mobil melalui pelataran luas menuju pintu gerbang utama. dan mobil Bram tak terlihat lagi.
***
Ariani dan Petra siap pergi ke pembukaan resto teman Petra. itung-itung mengusir bosan, akhirnya ia jalan dengan adik iparnya yang tampan dan flamboyan itu.
"Apa kau ini benar benar adik Bram?",
Ariani membuka percakapan dengan gurauan. sementara Petra yang mengemudi langsung tertawa.
"Bukan hanya kakak yang bertanya begitu", Ucapnya bangga. dari segi wajah mereka memang mirip apa lagi senyumnya, tapi dari segi sikap dan karakter jelas sangat berbeda. bagai bumi dan langit. yang satu ibarat batu es dan yang satu semanis es krim.
"Ceritakan tentang kakak mu", Ariani mencoba mengulik sedikit tentang suaminya. berharap adik iparnya mau bercerita sesuatu.
"Kau berharap aku bercerita apa kakak ipar?,"
"Apa saja, tentang sekolahnya, masa lalunya, percintaanya, apa saja asal jangan pekerjaannya karena aku sudah hafal dengan satu ini",
Petra memainkan bibirnya, jarinya mengetuk pegangan setir beberapa kali.
"Kakak ku tidak sekolah di sekolah umum seperti yang lain, dari kecil ia sudah di perlakukan disiplin oleh ayah. dia juga jarang bermain, hampir tidak punya teman. mungkin hanya kak Joan temannya dari kecil",
"Joan? Joan Winata maksud mu?",
"Benar, apa kakak mengenalnya?",
"Sedikit", Ariani terus berusaha agar Petra mau bercerita tentang kisah asmara Bram.
"Kakak ku pernah menjalin kasih selama lima tahun dengan seorang wanita, dia artis, apa tidak masalah kalau aku bercerita soal ini padamu kak?",
"Tentu saja tidak ada masalah, aku mau tahu. ceritakan lagi kenapa mereka bisa berpisah",
"Mereka berpisah karena kakak ku menyukai seorang gadis di masa kecilnya dulu", Mata Ariani terbelalak, ia terkejut dengan cerita Petra. ia tiak menduga cerita itu.
"Gadis itu penah kakak jumpai sewaktu usia sekolah dasar, setelah beberapa kali pertemuan gadis itu pindah negara dengan keluarganya, kakak kehilangan jejak",
Ariani tergelak, ia tidak menyangka Bram yang ia kenal bisa memiliki kisah seperti itu.
"Kau pasti heran ya kak?", Petra juga ikut tertawa.
"Sampai sekarang apa dia masih mencari gadis itu?,".
"Entahlah aku tak tau soal itu,",
"Bagaimana dengan Brenda?", Tanya Ariani lagi.
Petra tau Ariani di nikahi oleh kakanya secara mendadak dan mungkin tanpa cinta. Petra menduga Ariani tidak tahu apa-apa soal Bram kakaknya. jadi ia tidak merasa keberatan menjawab pertanyaan dari Ariani.
"Brenda hanya sebatas teman, kakak ku tidak tertarik dengannya",
Petra membelokan mobilnya di pelataran sebuah resto yang baru buka, resto itu terlihat ramai. ia mengajak Ariani masuk dan menemui sang pemilik resto.
...***...
* hayalan thor untuk pemeran disini
Lee min ho : Tuan Bram Admaja
Song hye kyo : Ariani Admaja
Song joong ki : Joan Winata
Brenda : Son hye jin
ki boom : Petra Admaja
yoo ah in : Wisnu
yang namanya hayalan tidak wajar dan tidak masuk akal bebas aja guysssss, kalau mau berimajinasi dengan tokoh di cerita ini juga boleh di ganti dengn siapa saja. yang penting nikmat dan terhibur dalam membaca kisah di novel ini.
selamat membaca yaaaA........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
jangan² ariani gadis kecil itu.
2023-08-10
0
Ratih Septiani
sukaa cerita nyaa
2021-03-17
0