Keesokan paginya Ariani berangkat sendiri dengan mobil yang ada di garasi rumah utama. ia menuju rumah sakit untuk melihat kondisi gadis yang melahirkan kemarin. semoga selamat semua. gumamnya pelan.
sesampainya di rumahsakit ia melihat bayinya terlebih dahulu bayi perempuan yang cantik dan menggemaskan.
Ariani memberikan bayi itu pada ibunya. ia mengelus punggung tangan gadis itu. ia teringat perjuangan gadis itu tanpa di temani suami. karena lelaki yang menghamilinya menolak bertanggung jawab dengan berbagai alasan. gadis itu tersenyum cerah dan menunjuk bayinya dengan rasa bangga. Ariani mengangguk mengerti maksudnya. Ariani berniat mengantar pulang gadis itu dan keluarganya, karena hari ini mereka boleh pulang. sesampainya di parkiran ada seorang lelaki yang menghampiri mereka. ia merebut kasar bayi di gendongan gadis itu. Ariani langsung sigap menghalangi, tapi lelaki itu memang kasar, ia melukai tangan ariani dengan pisau kecil. darah mengucur. semua panik. saking kagetnya Ariani pingsan. apa lagi tadi pagi ia tidak sempat sarapan. beberapa perawat berlari untuk menolong Ariani. segera mereka menghubungi keluarga. Wisnu tak menjawab telpon ia sedang sibuk dengan magangnya. rumah sakit menghubungi Hyuk karena nama itu berada di deretan paling atas dan terlihat paling sering menelpon dari riwayat panggilan.
***
Hyuk mengangkat ponselnya yang bergetar. nomor yang tidak di kenal menghubunginya beberapa kali.
"Bisa bicara dengan tuan Hyuk?", Suara di ujung sana terdengar asing.
"Ini siapa?", tanyanya datar.
"Dari rumah sakit, apakah anda kerabat nona Ariani Admaja?,
"Rumah sakit?", Hyuk berdiri dari kursi kerjanya. sepertinya ia cukup kaget mendengar nama Ariani di sebut dari sebrang sana.
"Ada apa dengan nona Ariani",
"Nona Ariani mengalami insiden penusukan dan jatuh pingsan sekarang dalam perawatan",
Hyuk mematikan ponselnya. ia bergegas menuju ruang kerja Bram. di ruang kerjanya Bram sedang sibuk dengan laptopnya .
Hyuk bejalan mendekat.
"Tuan, nona di rumah sakit",
Bram mengentikan pekerjaannya ia berdiri menatap Hyuk dengan tajam.
"Apa maksudmu?",
"Nona mengalami insiden penusukan dan sekarang sedang di rawat di rumah sakit", Bram mencekik leher Hyuk dengan satu tangannya. "Apa yang orang-orang mu lakukan?, kenapa hal ini bisa terjadi?, kau bayar mereka untuk apa?!",
Hyuk hanya terdiam. ia jelas mengakui kesalahannya dan menghawatirkan kondisi Ariani. keduanya bergegas ke rumah sakit.
sesampainya di rumahsakit Bram segera menuju kamar rawat Ariani. matanya menatap gadis itu terbaring tak berdaya dengan infus menancap di pergelangan tangannya. lengannya di balut perban.
"Dokter bilang nona sudah tidak apa-apa tuan, semua sigap menangani",
"Cari tahu siapa yang berani melakukan semua ini dan bereskan dia,!!".
"Baik tuan",
lihat dirimu kau sedang terbaring dinranjang ini. kau tahu seberapa aku mengkhawatirkan mu?, bahkan aku hampir membunuh Hyuk karena lalai menjagamu. aku berjanji aku yang akan menjagamu sekarang dan sampai nanti.
Bram mengecup kening Ariani. gadis itu terbangun membuka matanya dan mendapati Bram di sisinya.
"Sayang kenapa kau disini?",
"Kau terluka, maaf aku tak bisa menjagamu",
Degh!
Ariani menatap mata Bram yang tersirat penyesalan. ia mengusap wajah Bram yang masih lekat memandanginya.
"Aku yang salah sayang, jangan marah pada siapapun. ku mohon",
Bram mengangguk. ia sudah menyuruh Hyuk membereskan orang itu tanpa sepengetahuan Ariani tentunya.
"Dimana adik kesayangan mu itu?",
"Wisnu sedang magang, kumohon jangan menyalahkannya sayang, aku yang salah. aku janji tidak akan mengulangi lagi",
"Karena kau sudah memohon dan berjanji, jadi kaupun harus menepati", Bram mengusap halus wajah istrinya yang pucat. ia menarik pembatas ranjang lalu naik dan berbaring disisi istrinya. ia menggenggam tangan Ariani. seolah sangat takut gadis itu aka pergi darinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments