"Silahkan nona ikut dengan saya", Ariani mengekor di belakan Hyuk, tadi Hyuk sempat meminta izin kepada mrs.Sena untuk membawanya menghadap seseorang. dan reaksi wajah mrs.Sena langsung pucat, ia segera memerintahkan Ariani untuk ikut dengan Hyuk.
Hyuk membawa ariani ke sebuah ruangan megah di perusahaan itu. begitu memasuki ruangan ia di sambut dengan interior yang membuat mata terbelalak. ia baru saja berfikir jangan-jangan ini adalah kamar hotel bintang lima yang sengaja di pindahkan ke perusahaan itu. Ariani mengedarkan pandangannya menikmati setiap sudut ruangan itu, dan sampailah pandangannya menatap ke arah seseorang yang berdiri di dekat jendela, memandang keluar. dari belakang terlihat sempurna, sosok lelaki itu tinggi dan tegap kulitnya bersih. stelan jas berwarna navy membuat nya terlihat gagah dan bersinar.
lelaki itu membalikan badan dan menatap Ariani. seketika gadis itu menggigil. beberapa detik terlewati tanpa ada yang membuka suara. lelaki di depannya sedang memandanginya dengan wajah datar dan tentu saja wajahnya memang tampan bahkan lebih tampan dari yang di selembar foto kemarin.
"Hyuk jelaskan padanya" Perintahnya pada si asisten cerdas yang berdiri di belakang Ariani.
"Baik tuan".
Hyuk dengan santai menatap Ariani.
"Nona, tuan Bram adalah pemilik perusahaan ini, sekaligus pemimpin Admaja group".
"Apa kau mengenal tuan Bram?" tanyanya membuyarkan pikiran yang berkecamuk di kepala Ariani.
bagaimana ini, Ariani
"Saya tidak mengenal tuan Bram sebelumnya" jawab Ariani terbata. terlihat Bram mengedutkan bibirnya seolah tidak terima dengan jawaban gadis itu.
"Baiklah nona mulai sekarang anda bisa mulai mengenal tuan Bram dengan baik".
"Tuan hyuk, boleh saya bertanya sesuatu" pinta Ariani.
"Silahkan nona".
"Sebenarnya ada urusan apa saya di bawa kemari dan mau apa?., apa saya membuat kesalahan besar yang merugikan perusahaan? apa tuan akan memecat saya? tanya Ariani. tubuhnya tampak bergetar tapi ia mencoba tenang menguasai dirinya.
"Begini nona, sebelumnya anda dan tuan sudah pernah bertemu, mungkin anda lupa".
Bertemu di mana? rasa rasanya tidak pernah.
"Aku tau kau bekas tunangan Joan". suara berat itu terdengar sangat lelaki dan Ariani merasa bergetar mendengarnya. apa lagi dia tadi menyebut nama Joan si brengsek sok kaya itu.
"Darimana tuan tau saya dan tuan Joan....".
"Begini nona, tuan Bram juga mengenal tuan Joan dengan baik".
"Dan tuan Bram ingin mengenal nona lebih dekat".
Asisten gila ini ngomong apa sih, aku jadi bingung. Ariani
"Tuan muda berniat untuk menikahi anda nona".
"Apa?! me...menikah?".
Ariani semakin tidak mengerti dengan kegilaan orang orang ini. mereka kenapa sih...menikah, menikah apanya? kenal juga belum.
"Aku akan memberikan penawaran pada mu, ". suara itu lagi pikir Ariani. ia mulai terbius dengan suara khas itu.
"Ku dengar usaha percetakan milik ayahmu sedang bermasalah dan hampir bangkrut?".
Tau lagi,dia ini mau apa sih...
"Aku akan membatu menyuntikan modal agar usaha ayah mu selamat dan hutangnya lunas, aku juga akan membiayai adik lelakimu masuk ke perguruan tinggi terbaik di negara ini". Ucapp Bram datar.
Ariani terdiam mencerna setiap kalimat, setiap kata yang terlontar dari bibir Bram. memang benar keluarganya sedang terpuruk saat ini. ia harus mati-matian menabung untuk biaya adiknya ke perguruan tinggi. bahkan sampai saat ini belum terkumpul seperti yang di syaratkan. kalau ia menerima tawaran lelaki di hadapannya ini tentulah keluarganya selamat dan tidak lagi di kejar hutang, tapi ia juga tidak mengenal siapa lelaki di hadapannya ini. ia ingin menikah berdasarkan rasa cinta dan saling mengenal tentunya. bukan dengan sembarangan orang macam tuan Bram dan asistennya yang menyebalkan itu.
"Pikirkan baik-baik, aku memberimu waktu sampai ...besok pagi".
"Apaaa?!". besok pagi dia bilang,
Ini persoalan besar hidup dan mati dan dia memberi waktu berfikir hanya semalam. Ariani menggigil dan berkeringat beberapa kali ia menyeka keringat di dahinya dengan punggung tangannya.
"Tuan tapi kita tidak saling kenal atau bahkan saling mencintai layaknya pasangan yang mau menikah", Ariani mencoba berfikir waras.
"Nona tuan akan memberi waktu dua minggu untuk saling mengenal",
Lagi-lagi asisten aneh ini seenaknya bicara, pernikahan sekali seumur hidup dan ia hanya di beri waktu dua minggu untuk saling mengenal lebih dalam. ariani semakin pusing, ia hampir beranjak meninggalkan ruangan Bram tapi suara Bram menghentikan langkahnya.
"Pikirkan baik-baik tentang keluargamu". Ucap Bram datar.
Epilog.
Siang itu Bram duduk di taman perusahaan sendiri tanpa Hyuk di sampingnya. ia sedang memberikan tugas pada asistennya itu. tiba- tiba perutnya kram dan ia kesakitan. seorang gadis yang tak sengaja lewat memperhatikannya dan berjalan mendekatinya. ia menanyakan apa Bram baik-baik saja karena lelaki itu nampak kesakitan. gadis itu tanpa menunggu jawaban langsung pergi dan kembali dengan satu cup teh hangat di tanganya. ia mencoba membantu Bram untuk minum, lalu tanpa sengaja ia malah menumpahkan teh hangat tersebut ke dada Bram. lelaki itu meringis menahan rasa panas yang menyentuh kulit dadanya yang putih bersih.
"Maaf tuan saya tidak sengaja", Lalu gadis itu mengeluarkan saputangan dan membersihkan kemeja Bram yang terkena noda teh. lalu gadis itu pamit dan pergi. Bram memandang saputangan yang masih di genggamnya, ada tulisan bordir indah bertahta nama Ariani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Phya Bpt
pertemuan pertamanya
2021-07-12
0