Seharusnya saat acara pernikahan itu kau mati saja' Ucapnya seraya mengambil handuk kimono ya dan kemudian membelitkannya di tubuhnya.
" Ternyata dia benar-benar orang yang hendak membunuhku saat itu. Sungguh, belum masuk rumah besar ini saja hidupku sudah hampir berakhir apalagi setelah aku ada di genggamannya, sungguh neraka apa yang sedang aku pijak saat ini" Batinku.
Tok! Tok! Tok!
Pintu mulai di ketuk.
" Tuan muda, Maaf mengganggu... Nyonya dan Tuan besar datang berkunjung kemari, dia menunggu anda di ruang keluarga" Ucap kepala pelayan.
Mileas yang sedari tadi mengunci pintu kamar mandi itu mulai keluar, Rambutnya basah kuyup karena air shower.
" Suruh tunggu sebentar lagi aku akan segera turun" Balas Mileas dingin.
" Sayang, kau akan pergi?" Tanya Shanny.
" Tunggulah di sini, aku akan turun sebentar menemui orang tuaku" Balasnya Seraya melempar sebuah kunci borgol ke arah Shanny, Shanny pun menangkap sigap.
" Sayang, ini maksudnya..." Tanya Shanny.
" Ia, itu adalah kunci borgol. Simpan baik-baik. Jika orang tua ku memanggilnya, lepaskan borgol itu" Ucap Mileas.
" Baiklah, apapun yang akan membuatmu puas, aku pasti akan melakukan nya" Balas Shanny.
Apa katanya? Apa wanita ini serius, saat mengatakan apapun asal iblis itu puas, Apakah termasuk perintah untuk mengakhiri hidupnya demi menunjukan rasa setianya pada iblis ini, Cih jangan bercanda! Aku berani bertaruh dia Takan mungkin melakukan itu. Batinku
Mileas sudah pergi sedari tadi. Ia menutup pintu setelah ia keluar dari kamar tersebut.
Aku terus memandang pintu yang tertutup rapat itu. Rasanya, aku ingin lari keluar kamar ini dan kabur. Rasanya, hidupku akan lebih menderita lagi dari ini.
" Ahem!" Erang seseorang.
Akupun menoleh, Itu adalah Shanny, Dia meraih kimono malamnya dan memakainya.
Ia berdiri dan mendekat ke arahku yang saat ini tampak menyedihkan. Matanya terus menyimak seakan tak ingin lepas dari ku.
" Apa yang kau dapat dengan menatapku seperti itu? Ada apa dengan tubuhku?!" Tanyaku.
" Cih, payah" Ucap Shanny seraya mengamatiku tanpa jeda.
" Payah? Maksudmu aku?" Tanyaku mulai sedikit senyum sinis.
" Tentu saja itu adalah kau, kau pikir di kamar ini aku bicara dengan siapa" Jelas Shanny.
" Bukankah kata Payah itu pantas di arahkan pada dirimu sendiri? Payah!" Balasku puas. Shanny mendelik matanya mulai mencerit terlihat amarah yang mulai timbul di wajah cantiknya.
" Kenapa kau bisa berpikir bahwa aku adalah orang payah yang kau maksud?"
" Karna kau sangat rendah!"
" Apa katamu? Bahkan kau bicara sedemikian rupa! Aku tak pernah menyangka jika kekasihku akan menikahi seorang wanita urakan, tidak modis dan tidak cantik sama sekali, juga sangat lancang!" Bantah Shanny.
" Biar buruk rupa, Tapi aku adalah istri dari suamiku yang jadi kekasihmu saat ini! Bukan kekasih dari suami wanita lain, Sekarang bahkan kau terlihat sangat malang" Balas ku dengan wajah datar.
" Kau beraninya padaku!! Tapi akulah wanita yang selalu membuat Mileas puas, kau hanya memiliki selembar kertas, tapi kau takan pernah memiliki hatinya seumuh hidup mu!!"
" Wah kau pikir begitu? Tapi setelah aku ada di sini, akulah yang akan terus menemani tidurnya sepanjang malam seumur hidupku"
Mendengar ocehan ku itu membuat Shanny makin marah. Ia mengepalkan tangan dan mulai mengarahkan tangannya untuk menamparku.
Tangannya melesat cepat hingga aku marah dan menendangnya sekeras mungkin.
DUAK!! Kerasnya terjangan kakiku menghempas tubuhnya ke lantai.
" Agh! Sakit!" Pekik Shanny seraya mengerang dan merintih.
" Wanita jalan* jangan lempar tangan kotorku itu untuk menyentuhku, karena kau sungguh sangat menjijikan, lebih menjijikan dari seekor lalat liar!" Jelasku, Tanpa sengaja Shanny mengabaikan kunci borgol itu di samping aku yang masih terikat borgol.
Aku yang melihat peluang itu segera meraihnya dengan kakiku, kemudian menyerahkannya ke tangan kiriku, tak lama kemudian akupun terlepas dari jeratan borgol itu.
Aku segera berdiri dan ku saksikan tubuh malang kekasih suamiku yang telah pucat pasi.
" Jangan over acting! Berdirilah, aku tahu kau tidak semenderita itu! Jangan buat dirimu terlihat lebih menjijikan dasar penjilat!"
Aku segera berjalan menuju pintu keluar.
" Dasar, Wanita iblis! Wanita apa yang di nikahi kekasihku!" Ucapnya seraya mengerang dan masih terkapar. Akupun mengarahkan pandangan ku ke wanita itu seraya bergumam...
" Aku memang wanita penebus hutang orang tuaku, tapi itu Takan menutup kemungkinan jika diantara kami akan mulai tumbuh perasaan cinta, terutama di hati kekasihmu itu , akan ku buat Mileas berlabuh di perahuku, Cinta itu datang Karana terbiasa... ingat itu'' Balas ku lantang dengan tangan dikepal erat, aku bicara seakan aku menikmati hubungan ini, tapi yang jelas, rasa sedih di hatiku sungguh tak bisa ku sembunyikan .
Aku mulai meraih pintu, Kubuka pintu itu... Ternyata Mileas telah berdiri di depanku, Ia memandangku dengan aura membunuh.
" Eh!" Degugku. Mileas menatap lurus, ia berdiri tegak tanpa ekspresi.
Si wajah dinding ini sungguh membuatku benci, meski tampan wajah itu tetap tidak mempesona. Aku bahkan hidup segan mati tak mau! Batinku...
" Hai, Terimakasih karena kau menyuruh kekasihmu untuk melepaskan ku, pilihan mu memang tepat" Ucapku seraya berjalan menabrak lengan kanannya.
_ _ _
Setelah istrinya berlalu Mileas mulai melihat Shanny tergeletak di lantai, Ia kaget dan melebarkan langkahnya secepat mungkin.
" Sayang? Kau baik-baik saja?" Teriaknya panik. Shanny yang sedikit sadar mulai menunjuk pintu kemudian tak sadarkan diri.
" Cepat sediakan mobil, Bawa aku kerumah sakit sekarang juga!" Bentak Mileas, ia meraih tubuh wanita itu menggendongnya sigap dan segera berlari pergi.
* * *
Ruangan Lain...
Aku tengah berjalan menuju pintu keluar, kulihat beberapa pengawal sedang berjaga di depan pintu.
Aku menghampiri mereka dan mulai menerobos pintu untuk bisa kabur dari rumah Mileas.
Saat pintu ku sentuh,,,
Deg!
Dua pengawal itu mulai menghalangiku, kemudian menyeret ku menjauhi pintu.
" Tunggu, apa yang akan kalian lakukan! Aku adalah Nyonya muda rumah ini! Kalian tidak berhak membantahku!" Lantang ku.
" Maaf nona muda, Tapi tuan muda Mileas melarang anda untuk melangkah keluar rumah meski itubsatu inci hentakan kaki sekalipun" Jelas pengawal.
" Tapi! Aku tetap akan pergi!" Balasku ngotot.
" Jika anda bersikeras, kami harus mematahkan kaki anda sekarang" Balas pengawal itu tenang.
" Kalau begitu, aku tidak akan bisa menahan diri lagi untuk menyakiti orang yang akan menghalangi langkah kabur ku!"
Aku mulai melompat, kukibas kakiku serentak dan melompat.
Buak!
Pagi cerah ini menjadi ajang baku hantam ku.
" Menghindar, atau balasanku akan lebih parah dari kematian yang biasa di perbuat Mileas pada anak buahnya!"
Ternyata, dirumah ini, Ada dua pasutri yang psikopat... bathin pengawal Kim.
Aku masih dalam mode siaga. Namun saat aku hendak menghajar dua pengawal setia Mileas, tiba-tiba suara indah menyeru...
" Yuricca Sayang, dimana kamu..." Seru seseorang.
Degh!
Aku menoleh dan mulai menyetabilkan wajahku yang sedari tadi dipenuhi amarah dan kebencian.
" Yuricca Sayang, Kau di sana nak?" Tanya Nya, Shui nian Gong. Ia melangkah pelan dan segera menarikku ke kamar khusus orang tua Mileas.
" Eh, ibu... kapan ibu datang kemari?" Tanyaku senang. Padahal hatiku sedang berkabung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Jupilin Kaitang
sungu menjijikan perebuatan seorang suami. kalau tidak cinta di buang saja
2022-04-11
0
Ika Junaedi
Konflik yg aneh...ribut2 masa pada ga tau.. Hmm
2022-02-20
0
Dewi Soraya
msak y istriny sruh liat dy bercinta m cwek lain biadab bngt si.klo jd yurika pergi sejauh mungkn yg utang jg g yurika ko
2022-01-09
0