Aku kaget hingga terbelalak ...
Tak Kusangka pria itu akan datang menemuiku di tempat yang dingin, raut wajah dinginnya seakan acuh.
Iya pun mulai menjentikan jarinya seperti biasa hingga berbunyi "Click!" itulah isyarat untuk melajukan mobilnya.
jari belum diam, ia pun mulai menjentikannya kembali sebanyak dua kali. Setelah isyarat kedua dilaksanakan sang supir. Tiba-tiba mobil tersebut melaju sangat cepat. Mobil pun meliuk-liuk dengan kecepatan tinggi. beberapa rem mendadak terjadi, bahkan nampak disengaja. hingga tubuhku terpontang panting dan merasa ngilu di setiap bagian. Santainya Mileas karena ia memasang Sean bealnya didada.
akupun berusaha mengatur napasku, akupun Sigap dan segera duduk di sampingnya, sesegera mungkin ku ambil seam Beal dan ku belit kan ditubuhku.
"Mi-Mileas !! kau gila! Ternyata semua ini adalah ulahmu! Jangan kau sakiti laki-laki itu, dia tidak bersakah!" Panjang lebar aku jelaskan padanya.namun dia hanya terdiam dan tetap mengarahkan wajahnya ke depan, dia seperti jijik meski hanya untuk menatapku sedikit saja.
"Mileas! Akh !! jeritku. Mileas melajukan mobilnya kencang hingga kami pun mulai sampai di kota Daejong.
Ciiit !!!mobil mewah itu pun berhenti tiba-tiba. Saat aku menyimak kami sudah berada di depan kediaman mileas, rasa takut mulai melingkupi hatiku.
Mileas menjentikkan jarinya kembali,
Sial, lagi-lagi suara sihir itu! Gumamku.
Kemudian pintu mobil pun terbuka, datanglah dua pengawal yang tinggi besar dan kekar. Mereka menyeret kedua tanganku dan memaksaku keluar dari mobil tersebut.
"Mileas!! badjingan! berengsek! keparat! lepaskan aku! apa yang akan kamu lakukan!"teriaku meracau Seraya meronta. Sekuat apapun tenagaku, Aku tidak bisa meloloskan diri dengan mudah dari cengkraman 2 pengawal itu.
Click! jentikan jemarinya terdengar lagi. Sigap kedua pengawal itupun melemparku ke lantai. Akupun jatuh tengkurap dengan rambut ambyar.
"Akh!! Sial!"pekikku Seraya membereskan rambut yang berserakan tak menentu.
GREP!!
" Akh!"
Seseorang menjambak Rambutku hingga kepalaku mendongkrak ke belakang. Sakit rasanya.
Saat Aku berusaha melepaskan diri, Mileas mulai duduk dihadapanku. ia menggulung tangannya di dada Seraya memasang wajah datarnya...
Jambakan itu terasa menyakitkan hingga aku pun menarik seseorang yang telah menjambakku itu sekuat tenagaku hingga ia terlempar ke depan. tubuhnya terjungkal di kursi tempat duduk Mileas.
Tenagaku besar juga rupanya . Batinku .
BUAK!!
Kerasnya lemparan tersebut membuat sang pengawal takbsadarkan diri.
Sesaat setelah terjadi baku hantam otomatis seluruh pengawal yang ada di rumah itu mengerumuni ku, tangan mereka memegang pistol serentak mulut pistol itu diarahkan di kepalaku.
Deg!!
" Berengsek!" pekikku.
Plok! Plok! Plok! tepukan tangan seorang laki-laki yang terduduk di hadapanku terdengar jelas.
Meski tanpa ekspresi wajahnya dan terlihat datar ia sungguh sangat menyeramkan.
bagaimana bisa aku menjadi seorang istri dari laki-laki gila seperti dia, Bahkan dia saat ini terlihat seperti seorang iblis.
Click! jentikan jemari pria angkuh itu berhasil mengundang beberapa anak buah barunya. aku masih bersimpuh di lantai dingin itu dan belum bergeming sedikitpun.
kelima pria berjas hitam yang baru datang atas kehendak Mileas itu mulai berjalan menghampiriku. pengawal lainnya yang sedari tadi menyodorkan pistol ke arahku mulai mundur.
Click! jentikan jari Mileas terdengar lagi. seketika itu, kelima pria berjas hitam itu membuka pakaian mereka dihadapanku dengan mata yang terlihat kehausan.
Aku merasa, Laki laki yang jadi suamiku ini... Bisu? pikirku.
Aku berpikir logis, namun pikiran itu berhasil membuatku terbelalak dan segera berdiri. kusaksikan pemandangan yang tak biasa.
Anak buah Mileas? Mereka? Apakah mereka akan menggagahi ku? Berengsek! Mileas idiot!
" apa-apaan ini!! jangan sampai macam-macam denganku!!"tak digubris teriakan tersebut.
"Mileas? Apa yang kau lakukan"
Mileas, tak menggubris teriakanku itu. Iya Malah tersenyum mengangkat sedikit bibirnya. mungkin ya nampak senang karena harus melihatku sedikit tersiksa.
kelima pria itupun mendekat. aku segera berdiri dan mundur. kulirik ke arah suamiku, namun ia seakan puas bahkan ekspresinya melukiskan kesan tidak biasa.
Aku pun memasang kuda-kuda, tanganku mengepal erat erat. saat kelima pria itu mendekat satu persatu. Aku hanya bisa melawannya dengan beberapa tinjuku. Bahkan aku tak pernah membayangkan , bahwa karate ku akan berguna di rumah ini.
Mata Mileas membulat dalam dalam. Iya tak pernah menyangka jika wanita yang jadi istrinya itu sangat mahir dalam ilmu beladiri. kesigapan tangan dan kakinya juga kencangnya pukulan membuat beberapa anak buahnya terkapar bersimbah darah.
* * *
Mileas kesal, ia mengepalkan tangan erat.
Mileas yang tak puas segera mengerahkan beberapa anak buahnya untuk menahan tubuh istrinya yang malang itu.
namun lagi-lagi ia dapati beberapa anak buahnya yang habis terkena pukulan ganas wanita yang jadi istrinya itu. hingga mileas Tak habis pikir dengan tingkah laku istrinya itu. Ia pun mulai mengangkat telapak tangannya ke atas kepala tanpa bersuara ( Isyaratkan mundur). dan beberapa anak buahnya mulai mundur ke belakang hingga menjauhi tubuh istrinya yang terlihat lelah.
" Berengsek! kali ini apalagi permainan!!"bentakku dengan suara terengah-engah, dan nafasku yang berat.
Mileas pun mengarahkan telunjuknya ke kamar utama? Aku menoleh kearah tersebut dan aku pun terbelalak.
Oh. tidak!! kali ini apa lagi yang ia rencanakan! Bagaimana bisa, baru saja pindah ke rumah ini beberapa hari. dia sudah Berencana untuk membunuh ku! batinku.
Tiba-tiba, dua pengawal setianya yaitu pengawal Kim dan song mulai menyeretku ke ke lantai 2 kamar utama itu. mereka menyeret ku dengan sangat kasar, Bahkan mereka memperlakukanku tidak seperti manusia.
sampailah di kamar tersebut, aku diseret paksa kemudian dilempar ke atas matras secara kasar hingga aku terjungkal.
BUAK!! jidatku terbentur besi kamar tersebut. akupun segera bangun dan merapikan rambutku untuk segera menyimak agar aku Waspada.
Akupun, terduduk secepatnya. kulihat Mileas telah berdiri di hadapanku bersama beberapa orang pengawal dibelakangnya
Tangan kanan Mileas bergerak seakan berkata pergi. kedua pengawal itu pun menundukkan kepalanya dan mulai mundur kemudian menutup pintu.
BLAM! tinggallah kami berdua di kamar utama tersebut.
Deg!
Rasanya, Aku mulai takut pada suasana itu.
Apalagi, aku tahu bahwa laki-laki didepan ku ini adalah seorang suami berdarah dingin.
Bulu kudukku mulai berdiri hingga kamar tersebut mulai terasa dingin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Jupilin Kaitang
kesian baik juga pandai beladiri,
2022-04-11
0
tatik mufidah
mileas,, tunggu pembalasanku 😠😠
2021-11-22
0
Yanti Natalia
mileas beraninya keroyakan
2021-06-20
0