* * *
Nya. Gong berjalan cepat menghampiri aku dan Yul.
" Yul, kau disini?!" Tanya Ny. Gong.
Akupun menoleh kearah Yul yang tengah di tatap sinis oleh Ny Gong.
" Hmmm, selamat malam bibi..." Ucap Yul dengan senyum pahitnya.
Degh! Bibi?
" Kalau begitu nikmati pestanya" Ucap Mertuaku dingin ke arah Yul dan menarikku untuk menjauh darinya. Aku belum membuang mukaku dan terus menatap Yul. Bagai mana bisa bibi Yul bersikap acuh padanya.
Ternyata, ada satu hal lagi yang ku ketahui di keluarga ini... bahwa ternyata Mileas dan Yul adalah sepupu. Inilah alasannya kenapa Yul bilang kami tidak akrab sejak kecil.
" Dah, sampai berjumpa lagi" Saat Yul melambaikan tangannya aku masih bisa menatapnya di kejauhan, aku sungguh merasa kasihan padanya. Ia di abaikan oleh keluarganya sendiri. Yul terus menatap ku hingga aku membuang wajahku.
Wanita itu, kenapa aku merasa dialah wanita yang kucari selama sepuluh tahun lamanya, jika itu benar... ini termasuk keberuntungan besar, Aku sungguh tertarik padanya di awal pesta pernikahan itu. Gumam bathin Yul.
Aku menoleh ke arah mertuaku yang memaksa aku untuk menjauhi Yul.
" Bu, kita mau kemana?" Tanya ku.
" Sayang, sebaiknya jangan terlalu dekat dengan orang itu, dia bukan orang yang baik. Meski wajahnya sedatar itu , tapi hatinya sangat busuk, hati-hati... ingat ucapan ibu ini"
Akupun mengangguk...
" Lihat, itu adalah suamimu, mungkin jika kamu yang membujuk nya, mungkin Mileas akan menjauhi wanita itu" Tunjuk ibuku ke sebrang kolam. Susana Mileas terduduk bersama kekasihnya.
" Tapi Bu..."
" Ayo, sebentar lagi pesta akan di mulai, ibu tak ingin kejadian di acara pernikahan kalian terulang kembali, cukup di hari itu saja ibu merasa takut, jangan ada kejadian yang sama"
" Tapi..." Ibu mertuaku mendorongku hingga aku merasa canggung.
Mileas...
Mereka sungguh terlihat sangat dekat dan bahagia, jika aku datang padanya mungkin saja dia akan menyuruh ku untuk mengambilkan minuman dingin.
Toh, selama ini perlakuannya padaku lebih mirip perlakuan untuk seorang pembantu .bathinku. Aku berjalan pelan di pinggir kolam renang, mungkin area ini yang akan membuatku lebih cepat mendekatinya.
Aku sudah bisa melakukannya, kini aku sungguh dekat dan makin dekat...
Tiba-tiba ada hal yang sangat menggangu...
" Hei, Bukankah kau Yuricca dari kelas bisnis?" Seru seorang wanita, aku merasa kenal pada suara itu dan akupun menoleh.
" Eh, Degh! Sial... kenapa aku bisa bertemu dengan anak-anak yang merepotkan seperti ini.
" Wah benar! Kau adalah Yuricca yang itu, kenapa kau ada di sini?"
itu adalah dua wanita yang selalu membully ku sewaktu kuliah. Namanya Canna dan Soujin. Lebih baik aku abaikan saja.
" Soujin! Bukankan Yuricca sudah bangkrut ya, kenapa dia bisa memakai pakaian semewah ini, pakaiannya adalah rillisan Morgan seo Eun" Tanya Canna pada Soujin. Telingaku membesar saat mereka bicara demikian.
" Mungkin dia mencurinya, aku tahu benar jika Ayah nya telah bangkrut, Jadi mungkin saja dia melakukan tindakan yang tidak terpuji seperti itu" Ocehan Soujin.
Aku yang marahpun menoleh dan mengigit bibirku keras... padahal aku sudah hampir sampai di depan Mileas tapi dua siluman ini seakan membuatku sibuk.
" Hei apa maksudmu!" Bentak ku lantang.
" Apa kau berani!! Bentak Canna, ia mulai mendorong tubuhku kuat kuat, hingga aku mulai terseret dan mulai mundur.
" Menjauh!" Bentak Soujin, aku yang sedari tadi mencari keseimbangan malah menginjak gaunku sendiri hingga aku mulai terpeleset dan tercebur...
BYUUR!!
Suara Ceburan itu terdengar jelas hingga Mileas bergeming, Ia menatap pakaian yang aku kenakan, sigap Mileas berusaha menyelamatkan aku dan teriakan ku yang terdengar gaduh.
GYUUT! Tangan Shanny memegang erat sikut Mileas, Hingga Mileas tersentak.
" Biarkan dia atau Vidio ini menyebar" Balas Shanny.
Degh!
" Tolong!" Suara rintihan itu mulai membuat suasana tegang .
Hirup pikuk yang terdengar riuh itu mulai terdengar semakin semarak... saat suara teriakan tolong membuat siapapun merinding.
" Sayang selamatkan istrimu!" Teriak mertuaku. Mileas mengepal kan tangannya , Ia ingin sekali menolong istrinya tapi nampaknya dia tak bisa melakukan apapun selain menuruti wanita disampingnya.
" Sayang!! cepat lompat!"
Teriakan mertuaku memelas pada setiap orang. Namun saat pergerakan ku hilang, seorang pria berjas hitam dan berdasi biru lainnya mulai melompat masuk ke dalam air yang dingin di malam itu.
Laki-laki itu berusaha menarik gaun dan segera menarik tanganku. Aku lihat ekspresi paniknya dan sebelum kesadaran ku hilang...
Laki-laki tersebut memberikan sisa napasnya untuk ku hirup.
Tanpa sengaja, ia menciumku saat berusaha menarikku dari dalamnya kolam dingin tersebut.
.
.
.
.
TERIMAKASIH....Sudah membiarkan ku hidup...
Kesadaran ku hilang bersama orang yang telah menyelamatkan ku dari maut kedua yang hampir merenggut nyawaku.
TERIMAKASIH...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Jupilin Kaitang
tidak habis2 peranan orang jahat, kesian isterinya
2022-04-11
0
Ekadame Rahayu
katanya psikopat ko lelet
2021-06-29
1
emak ririn
bodoh klu msh mau sm miles
2021-06-25
0