PENGAKUAN

Keesokan harinya El masuk sekolah.

El dengan gaya coolnya berjalan masuk ke dalam kelas.

Diska yang sudah datang duluan melihat ke arah El yang sedang berjalan menuju bangkunya dengan memakai topi milik Diska.

El langsung duduk di bangkunya tanpa melihat Diska, membuat Diska sedikit kecewa.

"Dah sembuh nih?" Tanya Rizki.

"Iyalah." Jawab El singkat.

Sementara dibangku yang di duduki oleh Diska dan Airin,

"El udah masuk Dis." Kata Airin ke Diska,

"Iya Rin." Jawab Diska dengan singkat dan menjadi tak bersemangat.

Jam istirahat.

"Jadi nanti pulang sekolah langsung latihan?" Tanya Bima bersemangat.

"Iya jadi" Jawab El.

"Latihan, nanti lo sama Diska ikut kan Rin?" Tanya Ryan,

"Gue sih ikut, tapi Diska gak tau, belum bilang sih dia." Jawab Airin,

"Ada yang gak semangat nih kalo Diska gak ikut." Sahut Rizki sambil melirik ke arah El,

"Topi baru El? Kayak pernah lihat." Tanya Airin dengan polos.

El melirik ke arah Diska, tapi Diska terus menunduk di mejanya dengan kening berbantalkan lengannya.

"Diska kenapa?" Tanya Ryan ke Airin,

"Kurang enak badan dia, dari tadi diem terus." Jawab Airin,

"Kantin yuk." Ajak Ryan.

"Ayolah." Jawab Rizki,

"Dis, kantin yuk." Kata Airin,

Diska mengangkat kepalanya,

"Lo aja deh Rin sama yang lain, gue di kelas aja." Jawab Diska,

"Lo belom makan Dis, minimal di kantin lo bisa makan sesuatu." Ucap Airin,

"Muka lo pucet Dis." Ucap Ryan.

Diska hanya tersenyum, enggan menjawab,

"Ya udah, yuk." Jawab Diska,

El terus memperhatikan Diska yang terlihat pucat dan tidak bersemangat.

Mereka berenam pergi menuju kantin dan duduk dipojokan kantin.

Di kantin.

Diska terlihat tidak bersemangat, wajahnya pucat dan tidak banyak bicara.

"Lo gak apa apa Dis?" Tanya Airin yang duduk di sebelah Diska,

"Gak apa apa." Jawab Diska dengan tersenyum tipis,

El yang duduk di depan Diska terus memperhatikan Diska,

"Lo mau makan apa Dis?" Tanya Airin,

"Apa ya Rin? Gue gak ada rasa pengen makan." Jawab Diska,

"Kan lo belum makan dari pagi, Dis." Ucap Airin,

"Lo pesen duluan deh, gue nanti nyusul." Jawab Diska sambil menundukan kepalanya di meja kantin.

"Kak El.." Sapa seorang, yang ternyata adik kelas bernama Tiara,

El melihat dengan malas ke arah Tiara.

"Ada apa?" Tanya El dengan nada judes,

"Mau kasih coklat buat Kak El." Kata Tiara.

El tampak cuek tak menganggap adik kelas itu dan malah menatap Diska yang sedang tertunduk di meja kantin,

"Gue gak suka coklat, alergi" Jawab El dengan nada tinggi.

Adik kelas terlihat kecewa, pergi dan meninggalkan meja El bersama yang lainnya.

Diska merasa pusing, berdiri dari kursi kantin dan beranjak pergi,

"Mau kemana Dis?" Tanya Airin.

"Kelas " Jawab Diska singkat,

"Gak jadi makan Dis?" Tanya Airin lagi.

"Kepala gue pusing, gue balik ke kelas Rin." Jawab Diska sambil melangkah meninggalkan meja teman temannya.

El melihat Diska pergi meninggalkan kantin.

"Diska kaya cemburu." Kata Bima.

"Cemburu sama siapa?" Tanya Airin polos.

"Sama El." Jawab Bima lagi.

"El, lo suka gak sih sama Diska?" Tanya Airin.

El berdiri dari kursi kantin, berjalan menuju meja kasir kantin dan mengambil sebuah roti juga susu kotak coklat siap minum.

"Lo mau kemana El?" Tanya Ryan.

"Kelas." Jawab El sambil meninggalkan kantin.

El menuju kelas, El melihat Diska menundukan kepalanya di meja dengan berbantalkan lengannya sendiri.

El menghampiri Diska, mengetuk meja Diska dua kali,

Diska mendongakan wajahnya dan menatap El,

"Apa sih?" Tanya Diska dengan nada pelan menahan sakitnya.

El memberikan roti dan susu kotak ke Diska.

"Ini apa?" Tanya Diska lagi,

"Katanya lo belom makan dari pagi, ya makan ini." Jawab El.

"Lo beliin buat gue?" Tanya Diska lagi.

"Lo mau terima gak?" Tanya El dengan nada tinggi,

"Gak usah, makasih" Jawab Diska,

"Lo bisa gak, jangan marah marah sama gue dulu?" Ucap Diska kemudian menundukan kepalanya lagi di meja.

"Dis, gue.. Bukan maksud gue mau marah marah sama Lo." Kata El,

Diska mengangkat kepalanya,

"El please, gue lagi gak bisa buat debat sama lo." Jawab Diska dengan pelan seperti menahan pusingnya,

"Gue cuma mau lo makan ini." Kata El sambil memberikan rotinya,

"Gak usah El, makasih." Jawab Diska,

"Kenapa lo nolak?" Tanya El,

"Gini ya El, gue gak tau perasaan lo kayak gimana, lo kadang baik sama gue, lo kadang galak juga sama gue, gue gak mau terlalu GR sama lo, mending lo biasa lagi aja sama gue, anggep gak kenal gue juga gak apa apa, atau lo mau galak terus sama gue juga gak apa apa, asal lo jangan baik sama gue aja." Jawab Diska,

El terkejut dengan segala apa yang Diska ungkapkan, entah mengapa hatinya merasa tercubit, "Dis, gue...." Belum selesai El berbicara, mario datang ke kelas Diska,

"Diss." Sapa Mario menghampiri Diska dan El.

Diska berdiri dari duduknya, meskipun kepalanya terasa sangat berat.

"Ada apa?" Tanya Diska.

"Gue Mau ngomong sama lo." Jawab Mario.

"Rio please deh jangan ganggu gue terus." Kata Diska kesal.

"Gue cuma mau minta satu kesempatan sama lo." Terang Mario.

"Gue gak bisa Rio, gue gak ada perasaan sama lo." Kata Diska masih dengan nada kesal.

Airin, Bima, Ryan dan Rizki masuk ke dalam kelas dan menghampiri Diska.

"Kasih gue alasan kenapa lo gak bisa terima gue." Kata Mario ke Diska,

"Eh Rio, lo ngotot amat sih, si Diska gak suka sama lo, udah sih lo terima aja kalo udah di tolak Diska." Sahut Airin.

"Gue butuh alasan." Kata Mario dengan keras kepala.

"Diska udah punya cowok." Sahut El dan menatap tajam Mario.

Diska, Airin, Ryan, Bima, Rizki dan Mario menatap El.

"Siapa cowoknya?" Tanya Mario dengan menantang El.

"Gue Cowoknya Diska, mau apa lo?" Kata El dengan tegas dan balik menantang Mario.

Diska menatap El, jantungnya berdegup sangat kencang.

Diska semakin merasa pusing, hidungnya mengeluarkan darah, Diska mimisan,

"Diska, hidung lo berdarah." Pekik Airin karna kaget,

Diska merasa lemas dan duduk di kursinya,

El dengan sigap membuka tas Diska dan mencari tissue di tasnya Diska,

"Lo gak apa apa Dis?" Tanya El dengan wajah cemasnya, "Lo demam juga Dis." Kata El sambil membersihkan darah di hidung Diska,

"Biar gue sendiri El." Kata Diska sambil mengambil tissue di tangan El,

El menatap Diska yang berusaha menghindari dirinya,

"Lo ngapain masih disini?" tanya Ryan ke Mario,

Mario pergi meninggalkan kelas Diska tanpa kata.

"Bawa Diska ke UKS aja." Sahut Bima,

El terlihat mencemaskan Diska,

Airin membawa Diska ke UKS,

Bel masuk berbunyi, tanda jam istirahat telah selesai.

"Lo serius udah jadian sama Diska?" Tanya Ryan.

"Menurut lo?" El Balik bertanya.

Bima menepuk pundak El dari bangku belakang,

"Serius lo El?" Tanya Bima penasaran,

"Kapan jadiannya?" Sahut Rizki yang tak kalah penasarannya.

El hanya diam enggan menjawab.

Di UKS.

"Dis lo gak apa apa?" Tanya Airin.

"Gak apa apa, kepala gue cuma pusing aja." Jawab Diska.

"Mungkin karna lo belom makan dari pagi." Kata Airin lagi.

Petugas di UKS menghampiri Diska,

"Diska, tensi kamu rendah, kamu pulang aja ya, bisa telpon keluargamu untuk menjemput?" Kata petugas di UKS.

Diska Menelpon Ayahnya,

Diska :

"Ayah, Diska sakit, bisa Ayah jemput Diska di sekolah?"

Ayah Diska :

"Ayah akan segera kesekolahmu, tunggu Ya nak."

Diska Menutup Ponselnya.

"Dis, emang lo sama El udah pacaran?" Tanya Airin yang masih penasaran dengan pernyataan El.

"Kepala gue masih pusing banget Rin, jangan bahas dulu ya." Kata Diska menghindar.

Tak lama Ayahnya Diska datang menjemput,

Diska ikut pulang dengan Ayahnya,

Airin kembali ke kelas seorang diri.

El terlihat memperhatikan Airin yang masuk ke kelas tanpa Diska.

"Diska Mana?" Tanya Bima ke Airin.

"Di jemput bokapnya" Jawab Airin.

"Tasnya ketinggalan." Kata Bima lagi.

"Nanti gue yang bawa" Jawab El dengan cool.

El yang galak terlihat gentel dan romantis membawa tas Diska yang berwarna biru muda itu, ya Diska sangat menyukai warna biru.

malam hari, El mencoba menelpon Diska, tapi ponsel Diska tidak aktif, mungkin batrainya habis dan Diska lupa untuk mengisi dayanya.

Ryan masuk ke dalam kamar El,

"Gue nginep disini." Kata Ryan ke El,

El terlihat Diam menatap tas Diska.

"Jadi ceritanya gimana sih?" Tanya Ryan Penasaran.

El masih terdiam.

"Besok kerumah Diska." Ajak El.

"Cerita dulu." Jawab Ryan memaksa.

"Cerita apa?" Tanya El.

"Lo udah jadian sama Diska?" Tanya Ryan balik.

El menunduk, meraih topi milik Diska.

"Gue yang suka sama Diska, gak tau Diska ke gue gimana." Jawab El dengan tidak percaya diri.

"Diska suka sama Lo, tapi Diska gak suka lo marah marah mulu sama dia." Kata Ryan.

El terdiam.

"Diska khawatir banget sama lo pas lo sakit, sampe dia ngompresin lo." Kata Ryan lagi.

"Tapi Diska sering banget nolak cowok, gue takut di tolak juga, gue gak pede terlebih latar belakang keluarga gue yang berantakan." Jawab El tidak bersemangat.

Terpopuler

Comments

@bimaraZ

@bimaraZ

meskipun aq selalu bilang ke anaku yg smp g boleh pacaran...
tapi tetap aq baca novelmu thor...

2024-04-29

2

Sweet Girl

Sweet Girl

Mending selesaikan sekolah dulu deh El...
masih kecil, jangan mikirin pacaran.

2024-04-29

1

Sweet Girl

Sweet Girl

Masih kecil jangan bicara pacar pacaran dulu...

2024-04-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!