ADA RASA

Hari senin tiba, Diska dengan semangat berangkat kesekolah diantar oleh Dhika, Kakaknya.

Entah mengapa pagi ini Diska merasa lebih bersemangat dari hari hari sebelumnya.

Saat selesai upacara, Diska masuk ke kelas dan melewati meja El yang belum terisi tas milik El, menandakan sang pemilik bangku belum datang atau mungkin tidak masuk sekolah.

"Duh gue bocor nih Dis, gue ke toilet dulu ya Dis." Kata Airin sambil mengambil sesuatu dari dalam tasnya dan meninggalkan Diska di kelas.

Ryan menghampiri Diska saat melihatnya hanya duduk sendirian tanpa Airin.

"El masih Sakit?" Tanya Diska pelan takut terdengar oleh Rizki dan Bima.

"Masih, tadi gue mampir ke rumah Kakek, gue lihat El masih tidur." Jawab Ryan.

Diska menatap meja kosong El, entah mengapa semangatnya seketika langsung luntur.

Bima menghampiri meja Diska,

"Airin mana, Dis?" Tanya Bima,

"Ke toilet dia, bocor katanya." Jawab Diska santai.

"Pantes dari kemaren marah marah mulu sama gue, PMS ternyata." Kata Bima sambil tertawa.

"Si El juga suka marah marah mulu, PMS juga kali ya." Celetuk Diska sambil ikut tertawa.

"Ciyee ada yang bahas El, kangen ya gak ketemu El dari kemaren." Ledek Bima,

Ryan dan Diska saling menatap.

Bima tidak tau kalo Ryan sudah membawa Diska untuk melihat El, meskipun mereka tidak bertemu.

"Ketempat El yuk." Ajak Ryan spontanitas.

"Ayo." Jawab Bima semangat,

"Oke nanti pulang sekolah ya." Kata Ryan lagi.

"Bisa kan Dis?" Tanya Bima.

"Airin juga kan?" Tanya Diska ragu.

"Iyalah, kan gue sekalian numpang pacaran sama Airin." Jawab Bima cengengesan.

"Huh dasar, dari kemaren pacaran aja di anter anter mulu." Kata Diska lagi.

Jam pulang sekolah.

Mario menunggu Diska di gerbang sekolah.

"Diss." Mario memanggil Diska.

Airin, Bima, Ryan dan Rizki menatap ke arah Diska.

Mario menghampiri Diska,

"Dis, bisa ngomong bentar." Ajak Mario.

"Apa ya? Mau ngomong apa?" Tanya Diska malas.

"Ada urusan apa?" Tanya Ryan dengan wajah judes ke Mario.

"Gue ada urusan sama Diska." Jawab Mario ke Ryan.

Ryan menatap wajah diska,

"Dis lo ada urusan sama Mario?" Tanya Ryan,

"Engga." Jawab Diska singkat dan menggelengkan kepalanya.

"Mau apa ya, Rio?" Tanya Diska,

"Bentar aja ya Dis, gue mau ngomong berdua sama lo." Bujuk Mario.

"Ga bisa, gue lagi buru buru." Kata Diska dan beranjak pergi meninggalkan Mario.

"Gila ya, Mario keras kepala banget ngejar lo, lo gak mau apa nerima Mario? Ganteng begitu, ketua tim basket pula." Kata Airin

"Hmmmm." Suara Bima berdehem yang sepertinya tidak suka Airin memuji Mario dengan berlebihan,

Airin langsung diam saat melihat wajah Bima yang berubah.

"Lo udah nolak Mario?" Tanya Ryan pada Diska.

"Udah dua kali Yan, dia mau gue nolak ke tiga kali mungkin ya." Jawab Diska sambil tertawa kecil,

"Nolak ke tiga kali nanti dapat piring" Sahut Rizki dan mereka semua tertawa.

Tiba di rumah El.

Mereka di sambut oleh Nenek,

"Masuk masuk." Kata Nenek pada Ryan dan teman temannya.

"Nek, kami di kamar El aja ya, boleh gak?" Tanya Ryan ke Nenek,

"Gak boleh atuh Yan, ada perempuannya, pamali masuk kamar laki laki." Jawab Nenek.

"Kan ini mah temen semua, Nek." Kata Ryan membujuk Nenek.

"Bener temen semua?" Tanya Nenek tak percaya.

"Iya temen sekelas semua ini Nek, mau jenguk Eldirga." Jawab Ryan lagi menjelaskan ke Neneknya,

"Ya udah kalo gitu, tapi jangan ada yang pacaran di kamar ya." Ucap Nenek.

Diska, Ryan dan Rizki menatap ke arah Bima dan Airin.

"Dengerin tuh." Kata Diska berbisik ke Airin dan Bima.

Bima hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu, sementara Airin hanya nyengir.

Ryan membuka pintu kamar El, dan membawa mereka semua masuk ke dalam kamar El,

El yang sedang bermain game diponselnya terkejut dengan kedatangan teman temannya, terlebih saat melihat Diska ada bersama diantara mereka.

"Masih sakit El?" Tanya Bima sambil ber tos ria dengan El,

"Kaga, udah sembuh kok, tadi gue mau sekolah tapi udah kesiangan." Jawab El santai.

El melihat kearah Diska, Diska yang merasa diperhatikan oleh El hanya bisa tersenyum.

Diska melihat topinya yang tertinggal, dan sedang dipakai oleh El,

Diska bahkan baru menyadari topinya tertinggal di kamar El.

Neneknya El masuk, membawakan mereka minuman,

Diska dengan refleks membantu Nenek,

"Sini Diska bantu, Nek." Kata Diska sambil mengambil alih nampan berisi cangkir.

"Makasih Neng, aduh si Neng, udah cantik, baik lagi ya." Kata Nenek memuji Diska,

El terus memperhatikan Diska,

"Calon mantu Nek." Celetuk Ryan,

"Mantu??? Anak Nenek mah udah nikah semua, mantu yang mana, Yan?" Tanya Nenek seolah bingung.

"Cucu mantu Nek, yang di maksud Ryan." Sahut Rizky,

"Pacar kamu ini Yan?" Tanya Nenek ke Ryan yang juga cucunya.

"Neng koq mau sama Ryan, jangan mau sama Ryan, Ryan mah males Anaknya, jauh jauh sama Ryan." Kata Nenek sambil menepuk salah satu pundak Diska.

Mereka semua tertawa.

"Kalo sama Eldirga cocok gak Nek?" Tanya Airin iseng.

"Nah mending sama El, El mah rajin, sering bantuin Nenek beberes rumah." Jawab Nenek,

Diska melihat ke arah El,

El tersenyum, Diska pun ikut tersenyum.

"Iya iya El mah kan cucu kesayangan Nenek." Sahut Ryan cemberut.

"Sama semua mah, Nenek mah sayang sama El, sama Ryan sama semuanya juga sayang." Kata Nenek lagi.

"Udah ah Nenek lama lama disini nanti kebawa muda, Nenek masak dulu di dapur." Kata Nenek sambil pergi dari kamar El.

Tapi tak berselang lama Nenek masuk lagi ke dalam kamar El, membuat Ryan menjadi bingung.

"Kenapa Nek, ada yang ketinggalan?" Tanya Ryan.

"Pintu gak boleh di tutup ya." Kata Nenek mewanti wanti.

El tersenyum melihat kelakuan Neneknya, Diska memperhatikan El dan tanpa disadari, ia juga ikut tersenyum.

"Besok sekolah El?" Tanya Bima,

"Sekolah." Jawab El,

"Sekolahlah, ada yang kangen." Kata Rizki sambil melirik kearah Diska.

El tersenyum tipis, melirik ke arah Diska.

"Siniin gitar nya Ki." Kata El meminta Rizki mengambilkan gitar yang berada di dekat Rizki.

"Gue bikin lagu baru buat band kita." Kata El bersemangat.

Diska semakin Menatap El, ia slalu menyukai El saat bermain gitar.

El mulai memainkan gitar dan bernyanyi lagu ciptaannya.

"Lagu dan suaranya El bagus juga." Kata Diska berbisik ke Airin.

"Iya, lagu lagu yang di band mereka rata-rata ciptaan El." Jawab Airin.

"Gue baru denger suara El nyanyi, gue kira dia cuma main gitar doang." Ucap Diska ke Airin,

"Suara El bagus Dis, cuma dia gak pede nyanyi di depan orang, lebih seneng pegang gitar." Jawab Airin,

"Bagus nih" Sahut Bima saat El selesai menyanyikan lagu ciptaannya.

"Iya, besok kita latihan kan?" Tanya Ryan,

"Latihan lah, lagu ini yang kita pake untuk demo ke radio." Jawab Rizki.

"Besok kita coba." Kata El seperti semangat.

Ponsel Diska berdering, panggilan masuk dari Kakanya, Diska berdiri dan keluar dari kamar El.

Diska :

"Halo kak"

Dhika :

"Dimana Dis?"

Diska :

"Lagi nengok temen sakit, gue lupa bilang ibu, bilangin ya Kak."

Diska menutup ponselnya setelah percakapan dengan Dhika selesai.

El menghampiri Diska ke teras rumahnya.

"Dicariin Ya." Tanya El seperti sedang meledek Diska.

"Bisa gak sih kalo ngomong sama gue gak usah cari gara gara." Ucap Diska dengan nada sedikit kesal namun pelan.

El menunduk dan tertawa kecil, seperti lucu melihat Diska.

"Kenapa tertawa?" Tanya Diska.

"Pengen aja." Jawab El santai dan tersenyum.

Diska memegang dadanya,

"Perasaan apa ini?" Gumam Diska dalam hatinya.

Jantungnya semakin berdegup kencang dan Diska mencoba berpaling untuk menghindari El.

"Tunggu Dis." Seru El,

"Ya, kenapa?" Tanya Diska menahan langkahnya.

"Makasih ya." Kata El dengan tatapan lurus ke depan tanpa melihat wajah Diska.

"Makasih kenapa?" Tanya Diska bingung.

El Menengok ke arah Diska dan menatap wajahnya, mata mereka saling bertatapan dan mengunci.

"Topi lo buat gue ya." Kata El memberi isyarat.

Diska merasa gugup dan hanya tersenyum tipis, ia tidak membalas perkataan El,

Diska masuk ke dalam dan duduk di sebelah Airin.

"Apa El tau itu topi gue, dan El tau gue kemarin kesini." Tanya Diska dalam hatinya.

"Lo kenapa?" Tanya Airin curiga.

"Gak apa apa." Jawab Diska sambil memasukan ponselnya ke dalam tasnya,

"Yang telpon lo siapa?" Tanya Airin,

"Kak Dhika, nanyain gue kenapa belom balik." Jawab Diska.

"Emang lo gak bilang nyokap?" Tanya Ryan,

"Gue lupa bilang." Jawab Diska sambil nyengir,

"Saking semangat ketemu El ya Dis?" Tanya Ryan dengan nada meledek.

"Apa sih yan." Jawab Diska dengan cemberut.

El terus memperhatikan Diska sambil memetik senar gitarnya.

Terpopuler

Comments

Yus Warkop

Yus Warkop

aku bacanya sambil mesem" aja ngingetin diri sendiri

2025-02-03

0

@bimaraZ

@bimaraZ

jaman dulu masa smp ma sma mah menyenangkan...jaman "90 an meskipun jadul tapi g ada saing2an..g ada jaim ky anak masa skrng
yg merasa smp th "90an adakah?

2024-04-29

2

Sweet Girl

Sweet Girl

serasa akoh Menengah Pertama

2024-04-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!