ELDIRGA YANG GALAK

Mereka berjalan menuju angkringan,

posisi El bersama Bima berada di belakang Diska dan Airin,

Diska mengobrol sambil jalan dengan Airin,

diam-diam El menyimak percakapan Diska bersama Airin.

"Jadi lo gak Mau nerima Mario Dis?" Tanya Airin.

"Engga Rin, gue gak suka Mario." Jawab Diska,

"Terus lo sukanya yang gimana?" Tanya Airin,

"Lo susah banget sih Dis pacaran" Ucap Airin lagi.

"Kalo hati gue gak mau gimana dong Rin?" Tanya Diska balik.

"Iya juga sih, tapi apa gak di coba dulu, kali lo sama Mario cocok" Bujuk Airin.

Diska tertawa,

"Buat gue, hati bukan buat coba-coba Rin, walopun masih cinta monyet, sayang aja gue kasih hati gue ke orang yang gak tepat." Jawab Diska,

"Terus, lo masih seneng aja Jomblo?" Tanya Airin mendalam,

"Santai aja Rin, hati gak akan kemana, gue pengen kasih hati gue ke orang yang tepat." Jawab Diska dengan tersenyum.

Airin merangkul Diska sambil berjalan,

"Gue bangga banget punya sahabat kaya lo Dis."

"Lo gak bilang nyokap pulang telat? Tanya Airin.

"Oh iya, untung lo ngingetin." Jawab Diska sambil mengeluarkan ponselnya dari tas nya, dan Airin melepas rangkulannya.

Diska berjalan sambil mengirim pesan untuk ibunya dan memberi kabar karna pulang terlambat.

Saat ingin menyebrang jalan, tiba tiba ada motor muncul dari tikungan dengan kecepatan yang kencang, El  dengan sigap menarik tangan Diska,

Diska tampak terkejut dan menjatuhkan ponselnya, kemudian mata Diska menatap mata El, pandangan itu bertemu, ada rasa yang tidak dimengrti oleh El.

Untuk pertama kalinya El menatap Mata Diska.

"Bisa gak sih lo lihat-lihat kalo jalan." Kata El dengan nada tinggi seperti memarahi Diska karna menyebrang jalan sambil memainkan ponsel.

Diska terdiam karna kaget,

Ryan mengambil ponsel Diska yang terjatuh.

"Lo gak apa apa Dis?" Tanya Airin dengan wajah cemas,

Diska menatap wajah Airin.

El memberikan botol minum Air mineral yang sedang El genggam.

"Minum nih." Kata El masih dengan nada galaknya.

Diska menatap El dan mengambil Air Minum yang diberikan El, tangannya begitu bergemetar.

Airin mengusap bahu Diska, sementara El tampak cuek kembali.

Setelah Diska terlihat tenang dan baik-baik saja, mereka memutuskan berjalan kembali menuju angkringan,

Saat akan menyebrang jalan kembali, El meraih tangan Diska dan menggandengnya sampai di tepi Jalan, Diska terus menatap El dari belakang.

Di angkringan,

Ryan memberikan ponsel Diska "Coba cek Hp lu, masih bisa hidup gak Dis?"

Diska mencoba menyalakan ponselnya namun tak bisa menyala.

"Rusak kayanya Yan." Jawab Diska pelan dan masih dengan gemetaran seperti masih trauma.

"Pake Hp gue dulu telpon nyokap lo nya Dis." Kata Airin sambil menyodorkan ponselnya.

Diska menggelengkan kepalanya, "Gue gak hapal nomer Ibu."

"Kalo kak Dhika gimana?" Tanya Airin yang menanyakan nomer Hp kak Dhika, kakanya Diska.

Diska meraih Hp milik Airin dan menelpon Dhika,

Diska : "Halo kak, ini gue, Diska"

Kak Dhika : "iya Dis, koq lo belom balik, ibu cemas"

Diska : "Hp gue Jatoh, rusak, gak bisa nyala, ini pake Hp Airin, kakak bisa jemput gue gak di komplek ruko depan."

Kak Dhika : "Oke kirim aja alamat detailnya, 15 menit lagi gue kesana."

Diska mematikan telponnya dan mengirim alamat detailnya ke kakanya.

El beranjak dari kursi dan keluar dari tenda angkringan.

"Belom pernah El begitu sama cewek." Kata Bima sambil berbisik.

"Iya, gue juga heran, pertama nih El begini sama cewek." Sahut Rizki

"Ada rasa kali sama Diska." Celetuk Ryan dengan berbisik supaya tidak terdengar El yang sedang berada diluar tenda.

Diska terdiam, pikirannya mencoba mencerna sesuatu.

"Lu gak nyamperin El Dis? Bilang makasih gitu." Tanya Airin.

"El galak, gue takut sama dia." Jawab Diska pelan.

"Galak jadi cinta." Kata Rizki lagi masih dengan berbisik, lali mereka tertawa pelan.

"Samperin gih Dis." Kata Ryan ke Diska.

Setelah berfikir, akhirnya Diska memutuskan untuk menghampiri El.

"El.." Diska memanggilnya dengan ragu dan pelan.

El dengan sikap cueknya tidak merespon dan masih terus melihat kedepan, entah apa yang El lihat.

"Nyebelin banget nih cowok." Gumam Diska dalam hatinya.

"Makasih ya El." Ucap Diska pelan.

El masih cuek dan tidak merespon.

Diska terlihat kesal karna El tidak menghargai itikad baiknya, "Lo bisa gak sih, hargain orang yang lagi ngomong sama Lo."

El menatap wajah Diska, "Siapa Lo?" Tanya El dengan nada tidak mengenakan,

"Gue Diska, gue temen sekelas lo." Jawab Diska tegas.

El memalingkan mukanya dari Diska,

Diska menghela nafas, "Susah juga ngomong sama orang yang gak punya hati kaya lo." Ucap Diska,

"Gue gak nyuruh lo ngomong sama gue." Kata El dengan pandangan kedepan.

"Terserah lo aja El, gue cuma mau bilang makasih sama lo." Ucap Diska sambil berbalik arah,

Tak lama, Dhika datang menjemput Diska.

"Diskaa!!" Panggil Dhika dan menghampiri Diska dan El.

El melihat kearah Dhika yang masih berpakaian seragam SMA dan langsung masuk ke dalam tenda angkringan.

"Ayo pulang Dis, gue mau langsung pergi lagi." Ajak Dhika.

"Bentar gue ambil tas dulu." Jawab Diska dan masuk kedalam angkringan untuk mengambil tas nya dan berpamitan ke teman-temannya.

Diska Melirik Kearah El sekilas.

Dhika yang tidak sabar menyusul Diska ke dalam tenda angkringan,

"Udah?" Tanya Dhika lembut.

"Bentar Kak." Jawab Diska sambil memasukan ponselnya ke dalam tas nya,

"Ponsel lo kenapa?" Tanya Dhika sambil meraih ponsel dari tangan Diska,

"Jatuh Kak." Bukan Diska yang menjawab, melainkan Airin yang menjawabnya.

"Kok bisa Rin?" Tanya Dhika ke Airin.

"Iya jatoh tadi pas turun dari Angkot." Sahut Diska lalu mengedipkan satu matanya kearah Airin.

"Ya udah yuk balik, sini tas lo gue yang bawa." kata Dhika sambil menggendong tas Diska di punggungnya.

"Diska balik duluan ya Rin." Ucap Dhika dengan senyum dan menggandeng tangan Diska keluar dari tenda angkringan.

Setelah berpamitan, Diska pergi, naik ke motor Dhika dan meninggalkan teman-temannya yang masih berada di dalam angkringan.

"Itu kakaknya Diska?" Tanya Ryan ke Airin,

"Iya itu kakaknya Diska." Jawab Airin,

"Kelihatan kayak sama pacar ya, koq lo akrab? pacarnya Diska kali?" Tanya Bima penuh selidik.

"Itu kakaknya, gue akrab karna waktu kelas satu sering main dirumah Diska, sering ketemu Kak Dhika juga, si Diska mah belum pernah pacaran." Jawab Airin menjelaskan.

"Serius kakaknya? Anak SMA kelas berapa??" Tanya Rizki,

"Kelas satu SMA." jawab Airin lagi.

Diam-diam El menyimak percakapan Airin soal Diska.

"Serius belum pernah pacaran? Kan banyak yang deketin Diska di sekolah." Tanya Ryan.

"Serius gue, tiap ada yang deketin, dia menghindar terus, lo tau Mario? Itu lagi gencar-gencarnya deketin Diska." Jawab Airin.

"Mario 3A?" Tanya Rizki seolah tak percaya.

"Iyaa, Mario 3A, susah si Diska deket sama cowok, dia slalu bilang gak mau pacaran sama orang yang gak tepat, dia orangnya cuek, kalo gak suka ya gak suka, bilang terus terang." Jawab Airin.

"Dari kelas satu banyak yang deketin Diska, temen kakak nya di SMA aja banyak yang deketin Diska, tapi Diska tolak." sambung Airin Lagi.

"Tantangan banget tuh cewek begitu, wajar aja banyak yang deketin, Diska cantik, pinter juga kan dia, baik juga sama orang. Gue deketin Aja kali ya" Ucap Rizki iseng.

"Jangan!!" Kata El yang tiba-tiba masuk kedalam obrolan Airin dengan yang lainnya,

Ryan terus memperhatikan El.

"Kenapa jangan El?" Tanya Rizki curiga.

"Lo udah punya banyak cewek, masih aja mau deketin cewek lagi" Jawab El dengan nada menyindir.

Bima melihat El yang aneh itu dan mencoba menggertak El,

"Lo aja Yan deketin Diska, lo kan susah dapet yang klik terus, kali sama Diska lo klik." Kata Bima ke Ryan dengan melirik kearah El.

El tampak tidak bisa berkutik,

sementara Ryan Tertawa.

"Gue gak tepat buat Diska, pasti di tolak Diska duluan sebelum gue nembak doi." Jawab Ryan sambil melirik ke arah El dan memberikan kode ke Bima dan Rizki.

"Lo gak mau deketin Diska, El?" Tanya Rizki.

El diam tidak menjawab,

"El, jangan galak-galak napa sama si Diska." Sahut Airin.

El diam tak merespon omongan Airin.

Dalam pikiran El, terus mengingat kejadian saat menarik Diska, menatap matanya dan menggandeng tangan Diska saat menyebrang jalan.

"Kenapa gue jadi mikirin Diska ya?" Gumam El dalam hati sambil memakan sosis bakar yang berada didepannya.

Menjelang sore mereka pulang,

Saat menaiki angkot dan melewati jalan permata, El memperhatikan nama papan jalan itu.

"Disini ternyata rumah Diska." Batin El.

Eldirga Pratama Yusuf yang biasa di panggil El adalah anak broken home.

Orang tua nya bercerai dan masing-masing telah berkeluarga.

Sementara El dititipkan bersama Nenek dan Kakenya. Sudah berapa kali Ayahnya mengajaknya untuk tinggal bersama, namun El enggan ikut bersama Ayah dan Ibu tirinya itu.

sedangkan Mama kandungnya telah menikah juga dan memiliki anak lagi, dan tak pernah memperhatikan El.

El lebih senang tinggal bersama Kakek dan Neneknya.

El bersifat galak karna memang dari kecil lebih sering melihat orang tuanya bertengkar dan tak mendapatkan kasih sayang dari keluarganya.

Sementara Diska Alya Sabrina atau Diska adalah anak manja yang ceria juga pintar, ayah nya adalah seorang Polisi dan ibunya seorang Ibu rumah tangga yang sangat baik dan lembut, Diska mempunyai kakak laki-laki bernama Andhika atau yang biasa dipanggil Dhika.

Terpopuler

Comments

Puteri Mawineywell

Puteri Mawineywell

orang pendiam dan menutup diri kebanyakan memang adalah orang yg banyak menyimpan luka.

2024-12-11

0

@bimaraZ

@bimaraZ

berarti diska smp ya...awal tadi aq pikir cerita anak sma....lanjut baca

2024-04-29

2

Sweet Girl

Sweet Girl

Bwahahahaha betul Dis ingetin El, kayak e El Amnesia.

2024-04-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!