Tiba di rumah El, terlihat ada seorang pria yang sudah berumur, dia adalah kakeknya El yang sedang mengajak bicara burung piaraannya di halaman rumahnya.
"Assalamualaikum." Ucap Ryan saat memasuki gerbang rumah Kakek.
"Waalaikum Salam." Jawab Kakek yang sambil menoleh kearah Ryan dan Diska.
Ryan mencium punggung tangan Kakek,
"Dari mana Yan?" Tanya Kakek,
"Abis olah raga di stadion, Kek." Jawab Ryan,
"Ini siapa?" Tanya Kakek seperti heran saat melihat Diska berdiri di belakang Ryan.
"Temen sekolah Kek, temen Eldirga juga." Jawab Ryan,
"Diska, Kek." Jawab Diska memperkenalkan diri sambil mencium punggung tangan Kakek.
"Nenek mana Kek?" Tanya Ryan.
"Nenek ke pasar, nyari bubur buat El, tiap makan muntah terus." Jawab Kakek.
"El dimana sekarang?" Tanya Ryan.
"Di kamar, masuk aja." Kata Kakek menyuruh Ryan dan Diska masuk ke dalam rumahnya.
Diska Dan Ryan masuk ke rumah Kakek menuju kamar El,
"Yan, gue pulang aja deh ya." Kata Diska seolah takut dengan El yang slalu berbicara dengan nada tinggi.
"Lah udah disini, gak apa apa Dis, ada Gue." Kata Ryan meyakinkan Diska.
Ryan membuka pintu kamar El, dan masuk ke dalam kamar El, terlihat El yang sedang tertidur pulas.
Diska menatap El dengan perasaan yang entah seperti apa, Diska pun tak tau perasaanya seperti apa.
"El tidur" Kata Ryan setengah berbisik.
Diska mengangguk, tatapan matanya tidak lepas dari El.
Diska mendekat ke tempat tidur El dan menyentuh kening El seolah mengukur suhu tubuh El.
"Panas Yan." Kata Diska pelan.
Ryan memegang kening El, "Iya Panas." Jawab Ryan.
"Ada kompresan gak Yan?" Tanya Diska ke Ryan.
"Ada, bentar gue ambil dulu, lo tunggu disini dulu." Kata Ryan sambil meninggalkan kamar El.
Diska duduk di tepi tempat tidur El dan menatapnya, Diska membuka topi yang Diska pakai dan menaruhnya di meja sebelah tempat tidur El.
"Gegara lo pinjemin Hoodie lo ke gue, lo jadi sakit." Gumam Diska dalam hatinya.
Ryan datang membawa mangkuk berisi air dan handuk kecil untuk mengompres El.
Diska mengompres El sambil terus memperhatikan wajah El yang sedang tertidur.
"Hati lo pasti kesepian." Gumam Diska dalam hatinya.
Ryan memperhatikan Diska yang begitu baik pada El meski El sering galak pada Diska.
Ponsel Diska berdering, Diska keluar dari kamar El untuk mengangkatnya.
Ryan menyusul Diska,
"Siapa Dis?" Tanya Ryan.
"Gue balik ya Yan, gue lupa mau ikut nyokap ke kondangan." Jawab Diska,
"Yah Dis, kok balik sih? El belom bangun, kalian Blbelom ketemu kan?" Kata Ryan lagi,
"Gak usah bilang El kalo gue kesini ya Yan." Pinta Diska sambil tersenyum,
Ryan hanya bisa pasrah, "Gue anter lo sampe naik angkot." Kata Ryan yang diangguki oleh Diska.
Sebelum pulang, Diska melihat El sebentar, "Semoga lo cepet sembuh." Gumam Diska dalam hatinya.
Diska pulang setelah berpamitan pada Kakek, Ryan mengantar diska, mereka jalan menuju ujung jalan untuk memberhentikan angkot.
"Lo suka kan sama El?" Tanya Ryan to the point.
"Gue gak tau Yan, gue gak yakin sama perasaan gue." Jawab Diska,
"Belom pernah El perduli ama cewek kayak ke lo Dis." Terang Ryan.
"Tapi gue gak yakin juga sama perasaan si El, dia galak juga sama gue, bikin gue mau nangis kalo denger dia ngomong tinggi ama gue." Kata Diska.
Mereka saling diam, tenggelam dalam pikirannya masing masing.
"Lo tau gak Yan?" Tanya Diska,
"Apa? Tau Apa?" Tanya Ryan balik,
Diska diam seolah ragu untuk berbicara.
"Kenapa Dis?" Tanya Ryan penasaran.
"Tapi lo jangan bilang sama yang lain ya." Kata Diska memastikan.
"Iya, gampang itu, lo bisa percaya sama gue. Kenapa?" Tanya Ryan Balik.
"Kemaren si El nungguin gue pas pulang dari rumah Airin, gue kaget El udah ada diujung jalan, udah gitu dia marah marah, bilang ke gue katanya gue lama banget di rumah Airin." Kata Diska Mulai Bercerita.
"Terus terus." Ryan semakin penasaran.
"Iya, terus dia nyebrangin gue ke halte, nah terus hujan kan, si El lepas Hoodienya buat dipake sama gue, terus ada angkot dan gue di suruh naik angkot sama dia, udah gue masuk angkot, El balik nyebrang lagi sambil hujan-hujanan berentiin angkot di sebrang." Kata Diska lagi.
"Tuh kan, gue sih yakin, El suka sama lo, Dis." Ucap Ryan,
"Tapi si El galak banget sama gue, jadi gue gak tau juga perasaan dia, takutnya cuma gue yang GR." Kata Diska.
"Si El emang begitu Dis, ketus sama cewek." Jawab Ryan.
Tak terasa mereka tiba di halte,
Diska memberhentikan angkot dan naik ke dalam angkot menuju rumahnya.
Ryan kembali ke rumah kakek dan masuk ke dalam kamar El, terlihat El yang baru saja membuka matanya.
"Hujan hujanan sih lo, jadi sakit." Kata Ryan saat melihat El sudah bangun.
"Tau dari mana lo?" Tanya El penuh curiga.
Ryan tampak gugup dan mulai mencari jawaban.
"Kata Kakek lo pulang basah kuyup." Jawab Ryan berbohong.
"Siapa yang ngompres gue, bukannya Nenek ke pasar ya?" Tanya El saat meraih kompresan di keningnya. Matanya tertuju pada meja disebelah tempat tidurnya, "Topi siapa nih?" Tanya El lagi sambil mengambil sebuah topi berwarna biru muda yang tergeletak di samping meja tempat tidurnya.
El Melihat ke arah Ryan dan menatapnya tajam.
Ryan menghela nafas dan akhirnya tidak bisa berbohong lagi. "Topi Diska, tadi Diska kesini, jenguk lo, Diska juga yang ngompres lo."
"Diska?" Tanya El dengan ekspresi tak percaya.
"Lo gak bangunin gue." Kata El lagi sambil melempar bantal ke arah Ryan dan Ryan berhasil menangkapnya.
"Kenapa? Lo malu di llihat Diska lagi tidur?" Tanya Ryan meledek.
"Si Diska yang kompres lo, kayaknya topi dia ketinggalan, kan tadi abis olah raga langsung gue ajak kesini." Jawab Ryan.
"Yang Lain?" Tanya El.
"Yang lain kaga ada yang Tau." Jawab Ryan singkat.
"Lo suka gak sih sama si Diska?" Tanya Ryan menyelidik.
El diam tidak menjawab pertanyaan Ryan.
"Lo gak pede?" Tanya Ryan lagi.
El masih terdiam menatap topi Diska ditangannya.
"Gue Gak yakin." Jawab El pelan.
Ryan menghela nafas, "Lo gak yakin, Diska gak yakin, rumit ya kalian berdua." Kata Ryan,
"Gue balik dulu deh, lo cepet sehat, besok sekolah, gak pengen apa lo ketemu Diska? gue rasa sih Diska pengen banget ketemu lo." Kata Ryan sambil beranjak dan meninggalkan kamar El.
El terdiam masih dengan memegang dan menatap topi Diska,
El Beranjak dari tempat tidurnya dan membuka jendela kamarnya.
"Diska" Gumam El pelan sambil memakai topi Diska di kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Sweet Girl
semoga bisa jadi obat
2024-04-28
2
Sweet Girl
Lhaaa Dis... kamu ninggalin Topi, dan minta Ryan Ndak kasih tau El klo kamu jenguk, menurut mu...???
2024-04-28
1
Qaisaa Nazarudin
Kasian El,Kurang kasih sayang,anak broken home biasanya akan takut utk memulai sesuatu hubungan,Takut berakhir kayak Ortu nya,Bercerai dan di tinggalkan..🥲🥲😌😌
2024-03-31
2