Bab 7
Happy reading guys....☺️☺️☺️
****
Akibat tinjuan yang bertubi-tubi dari tangan kekar dan berotot milik jojo, anjani pun seketika langsung meregang nyawanya di dalam angkot tersebut. melihat anjani yang tergeletak dan sudah tidak bernyawa, devin pun mulai geram dan marah besar. sambil ia melayangkan bogem mentahnya ke arah wajah jojo, yang saat itu masih saja terdiam dan mematung di hadapan jenazah anjani yang terbaring.
BUUGGGGG....BUUGGGGG
"Brengsek lu, Jo..!! "hardik devin sambil melayangkan bogem mentahnya.
(Jojo pemuda gondrong, dengan tubuh tangan dan kaki yang kekar. ya, karena profesi dia itu sebagai tukang becak, yang selalu mangkal di terminal bayangan. makanya otot-otot badan dia gede-gede, karena hasil mengayuh becak setiap hari. jojo juga yang terakhir kalinya melecehkan anjani, bahkan sampai membuat anjani meninggal dunia akibat tinjuan tangan kekarnya yang bertubi-tubi).
Jojo yang tak terima atas perlakuan devin tadi pun langsung membalasnya, untungnya saja mereka secepatnya segera dipisahkan. kalau tidak, pasti salah satu dari mereka ada yang celaka juga, karena saling adu jotos terbawa suasana amarah dan kesal.
"Stop...! udah dong, kalian jangan pada ribut begitu ngapa! bukannya di fikiran jenazah ini cewek harus kita apain, ini malah kalian pada ribut dan berantem lagi."teriak feri mencoba melerai sambil merentangkan tangannya.
(Feri, sosok pria tinggi, yang mengenakan kaos berlapis kemeja, dengan ikat kepala berwarna merah. dia yang pertama kalinya melecehkan anjani, dia juga bekerja sebagai supir angkot yang selalu mangkal di terminal bayangan).
Feri mencoba memisahkan perkelahian antara jojo dan devin. dua teman lainnya memegangi badan jojo yang besar dan kekar, sedangkan si feri mencoba memegangi badan devin.
"Terus mayat ini cewek mau kita apain, Fer? kalau kita taruh disini aja, takutnya ada orang yang nemuin. bisa bahaya kita, gue gak mau ya ditangkap polisi."ujar damar pemuda berambut cepak, menampakan raut wajah paniknya.
(Damar, pemuda berambut cepak, mengenakan kaos hitam bergambar tengkorak di depan dadanya. dia yang pertama kalinya menggoda anjani dan mengajak teman-temannya untuk melecehkan anjani juga. karena pada saat itu damar sedang dalam keadaan mabuk berat, damar sehari harinya berprofesi sebagai supir angkot sama dengan temannya feri ).
"Kita bawa ke rumah sakit lah, biar dia cepat dapet pertolongan medis!"sahut devin sambil melepaskan tubuhnya dari tangan feri.
(Devin, sosok pemuda berkulit putih, tinggi dan lumayan tampan. dia yang dari awal sudah melarang teman-temannya, untuk melecehkan gadis desa naas itu. tapi ucapannya malah tak di dengar oleh ke empat teman-teman-nya, devin juga adalah anak seorang pemilik pabrik dan perkebunan teh terbesar di daerah desa tempat orangtuanya tinggal).
"Hello....Lu udah gila ya dev..!! Loe mau bawa mayat ini cewek ke rumah sakit? Lihat dengan mata kepala Loe, dia dah mati bro..!! "cetus si peyot dengan ketus, sembari mengibaskan tangan kurusnya di depan wajah devin.
(Peyot, pria bertubuh kurus dan berkulit sawo matang. saat itu dia memakai kaos oblong dan celana pendek sport. profesi dia sebagai seorang tukang becak juga, yang mangkal di terminal bayangan sama dengan jojo).
"Tau nih si devin, suka ngaco deh jadi orang. kalau mayat ini cewek dibawa ke rumah sakit, pasti mereka curiga lah. terus di otopsi, pasti kita semua bakalan dipenjara. karena bakal ketahuan kalau kitalah yang udah melecehkan dan membunuh gadis ini."timpal jojo kesal sambil menunjuk ke mayat anjani.
"Itu loe yang bunuh setan, bukan gue! jadi gue gak ada sangkut pautnya sama sekali."sahut devin kesal dan melotot tajam.
"Pokonya mayat ini cewek harus segera kita beresin, atau kita kubur aja di bawah pohon beringin itu. soalnya waktu udah mau pagi bro, nanti keburu banyak orang lewat. gimana bro, setuju gak sama usul gue tadi."ucap feri memberikan usul kepada ke empat temannya.
"Ya udah, gue setuju banget sama apa yang dibilang feri tadi."timpal jojo mengiyakan yang di ucapkan feri barusan.
"Iya udah gue setuju juga deh! soalnya biar cepet kelar urusannya, badan gue juga udah pada capek banget nih."kata damar sambil menggerakkan dan memutar pundaknya, sehingga menyuarakan gemrutuk tulangnya.
"Hayu deh gua setuju juga, lagian gua juga udah ngantuk berat nih. buruan yu kita kerjain, dari pada berdebat begitu buang-buang waktu aja."sahut si peyot mengiyakan dengan tegas ucapan ketiga sahabatnya itu.
"Gak...!! gue yang gak setuju sama usul kalian semua. loe semua pada gak punya rasa kasian sedikit apa? Lu..lu..lu..dan Lu fer. kalian semua udah ngelecehin gadis itu, terus loe udah bunuh dia juga."tunjuk devin ke wajah jojo.
"Nah sekarang, loe semua pada mau buang dan nguburin jenazah dia gitu aja. benar-benar tega dan gak punya hati nurani loe semuanya"oceh devin sambil mencoba menggendong jenazah anjani yang mulai membiru, kaku dan sudah terasa dingin seperti sebongkah es.
"Udah sih diem aja lu, dev! gak usah banyak bacot deh, taro lagi gak mayat cewe itu."cegah feri sambil melirik ke yang lain.
Karena dirasa devin sudah mulai mengganggu aksi dan rencana mereka, lantas ke empat teman-nya itu langsung membekap mulut devin dengan pengikat kepala yang feri kenakan. lalu mengikat tangan dan kakinya juga dengan tali rafia yang ditemukan di dalam angkot, semua bertujuan agar devin tidak bisa menghalangi proses penguburan mayat anjani nantinya.
Kini tubuh anjani yang sudah membiru dan tidak bernyawa lagi, langsung digotong oleh mereka berempat. mereka masuk ke dalam semak-semak belukar, yang di dalam semak belukar itu ada sebuah pohon beringin yang cukup besar. lalu mayat anjani pun mereka masukan kedalam liang yang sudah mereka gali, tepat dibawah pohon beringin besar itu.
Bukan sampai di situ saja aksi kejahatan yang mereka lakukan. uang tabungan pemberian dari ibu anjani, untuk bekal anjani selama dia tinggal dikota pun tak luput mereka ambil juga.
"Lumayan, buat kita happy-happy besok, ya kan brow!" ujar si peyot sambil melemparkan dompet anjani ke dalam liang kuburan persis jatuh di wajah anjani.
"Yoi dong...!!! ha..ha...ha.."ucap mereka bebarengan sambil tertawa.
"Wiihh, ini kayanya foto keluarga cewek itu brow. "ujar si damar menunjukan sebuah foto anjani beserta keluarganya.
"Ah gak guna, buat apa sih perduli amat sama orang mati."balas jojo lalu melemparkan foto itu tepat di wajah jenazah anjani juga.
"Sorry ya cantik, loe jadi harus bernasib kaya begini. coba aja kalau tadi lu nurut sama kita kita orang dan loe gak terus ngelawan, pasti gak akan nasib lu berakhir tragis kaya gini." gumam feri sambil memandangi mayat anjani.
"Tapi, gue juga makasih banget sih sama loe. karena malam ini loe udah buat gue berasa di syurga dunia, merasakan nikmat yang tiada tara."gumam feri kembali sambil menyeringai.
"Minggir lu fer, ah..!! alay banget sih lu, masa mayat di ajak ngobrol."kata jojo sambil mencangkuli tanah untuk menutup liang yang ada jenazah anjani di bawah sana.
Mereka semua pun langsung segera menutup liang kuburan anjani. setelah mereka semua selesai menguburkan jenazah anjani, kemudian mereka semua pun langsung membubarkan diri untuk kembali pulang ke rumah mereka masing-masing. dikarenakan saat itu ayam jantan juga sudah mulai berkokok, menandakan kalau waktu sudah mulai memasuki pagi.
Atas kejadian malam itu, devin pun merasa sangat bersalah dan selalu saja dihantui bayang-bayang tentang anjani. akhirnya devin memutuskan untuk pergi keluar kota, dia ingin mencoba menenangkan dirinya disana. dengan tinggal disebuah desa terpencil yang indah dan sangat menyejukan dan menentramkan hati.
Kebetulan ayahnya juga menyuruhnya pergi kesana, untuk mengelola usaha ayahnya. yaitu sebuah perkebunan luas dan sebuah pabrik teh yang berada di desa tersebut.
****
Bersambung lagi........
Salam Penasaran Selalu....🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Baiq Dwi Yunita Ratmawa
ngeri sekali byk kejadian nyata yg seperti ini😢😢😢
2021-04-23
2