Bab 19

Bab 19

Saat piyon mau menghantamkan tinjunya kembali, pemuda itu langsung memiting tangannya. hingga posisinya sekarang, piyon berada persis didepan pemuda itu.

Dengan kedua tangan piyon yang berada dibelakang, karena sudah dikunci erat oleh pemuda itu. piyon berusaha terus memberontak, alhasil tangan pemuda itu yang satu lagi mengait leher piyon.

"Apa maksudmu tiba-tiba menyerang dan menghajar ku..?"tanya pemuda itu makin mengeratkan tangannya di leher dan tangan piyon yang berada dibelakang.

Namun piyon tak menjawabnya, ia malah terus memberontak dengan menginjak kaki pemuda itu dengan keras. tapi sayangnya kekuatan tangan pemuda itu begitu kuat, jadi walaupun piyon melakukan itu kaitan dan pegangan tangannya di tangan piyon tak terlepas.

"Cepat jawab pertanyaan ku tadi." kaitan dilehernya makin dieratkan.

"Aku gak suka, kalau kamu membohongi bapak dan ibunya anjani.!! "sahut piyon.

"Apalagi mengatasnamakan anjani yang sudah meninggal."kata piyon mulai melemah disertai Isak tangisnya.

Mendengar penuturan piyon barusan, kaitan di leher dan tangan piyon pun melemah. perlahan devin pun mulai melepaskan tangannya. dia langsung terduduk lesu, dibawah rimbunnya pohon pinus di pinggiran jalan. sedangkan piyon dia masih memegangi tangan dan lehernya yang terasa sakit, akibat terpiting dan tercengkram tangan pemuda tadi.

Sosok pria yang piyon tinju tadi adalah Devin, Ia tidak menyadari kalau sebenarnya devin itu anak dari juragan sobri bosnya. soalnya saat piyon

kembali dari kota waktu itu, dia sudah tidak pernah berangkat lagi untuk bekerja ke pabrik. Ia lebih banyak menghabiskan waktu dan harinya, dengan mengurung diri di dalam kamarnya saja.

"Maksud mu tadi apa..!! pakai acara bilang ke orangtuanya anjani, kalau anjani sedang bekerja di tempatmu."tanya piyon menelisik tajam sembari mendaratkan bokongnya disamping devin.

"Memang dia sedang bekerja ditempat ku ko, lalu apa urusan mu?"sahut devin masih berbohong.

"Anjani itu sudah meninggal, hu..hu.. mana mungkin ia bisa bekerja, apalagi bekerja di rumah mu. "kata piyon sembari terisak menangis dan tertunduk sedih.

"Jadi kau jangan berbohong atau pun mengada-ngada cerita. jujurlah saja, apa maksudmu seperti itu." cetus piyon.

"Kau saja kali yang mengada-ngada..!!Lantas kau tau dari mana kalau anjani meninggal, jangan-jangan kau sudah membunuh seseorang ya."tuduh devin menatap tajam ke arah piyon.

"Enak saja kau kalau ngomong..!! jangan sembarang tau, mana ada tampang orang polos kaya gue, sebagai pembunuh."balas piyon sambil dirinya menerawang ke arah perkebunan teh, lalu mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu.

"Hari itu.......

*****

#Flashback Piyon#

Setelah piyon mengantarkan daun-daun teh ke pabrik PT. Sedia Sentosa, tanpa beristirahat terlebih dahulu. Ia langsung segera melanjutkan perjalanannya lagi, untuk menuju ke alamat dimana anjani bekerja. soalnya piyon ingin memastikan keadaan anjani disana, sebelum ia pulang dan kembali lagi ke desanya.

Tapi ditengah perjalanan saat ia mau menuju ke alamat tersebut, mendadak ada seorang gadis yang menyebrang secara tiba-tiba. sontak saja piyon menancapkan dalam remnya, sampai kepalanya sedikit membentur ke stir mobilnya. piyon yang merasa kesal saat itu, langsung secepatnya menuruni mobilnya, bermaksud ingin memarahi gadis itu agar sadar akan perbuatannya.

Baru saja ia mau memarahi gadis itu, lantas gadis itu langsung menoleh ke arah piyon sembari menangis. wajahnya terlihat pucat pasi, terdapat juga luka memar-memar diseluruh wajahnya. serta terdapat sisa-sisa darah yang sudah mengering, di sekitar hidung dan bibirnya.

"Anjani...!! Kamu kenapa Jan .? "piyon terkejut sembari dia memeriksa seluruh tubuh anjani.

"Aku gak papa, Mas. "balas lembut anjani seraya menyingkirkan tangan piyon.

"Tapi, badanmu dingin semua, Jan ..!! masa iya kamu gak apa-apa sih"tanya piyon masih tetap memeriksa suhu ditubuh anjani dengan menempelkan telapak tangannya di kening anjani.

"Mas, aku menemui kamu disini, karena aku cuma mau meminta tolong. Kali ini saja untuk terakhir kalinya, tolong bantu aku ya, Mas.. "Ratap anjani seraya menggenggam tangan piyon ke dadanya.

"Tolong apa, Jan? sebisa mungkin mas akan berusaha menolongmu. tapi, kamu jangan bicara seperti itu lagi, ya. mas gak suka."Ujar piyon membalas genggaman tangan anjani yang makin teras dingin.

Ternyata anjani meminta tolong kepada piyon, agar piyon mau menuliskan sebuah surat untuk kedua orangtuanya di desa. anjani berpesan, agar isi surat itu menerangkan bahwa dirinya sudah sampai dikota, dan sudah bekerja disana, serta ia dalam keadaan baik-baik saja.

Awalnya piyon menolak atas permintaan anjani, karena ia gak mau membohongi kedua orangtuanya anjani. tapi setelah anjani menceritakan semua kejadian tragis yang ia alami, hingga merenggut nyawanya. akhirnya piyon pun menyetujui permintaan terakhir anjani, walaupun saat itu hatinya hancur dan sangat sakit sekali.

Piyon yang merasa sangat menyesali keputusannya malam itu, yang telah tega meninggalkan anjani seorang diri di terminal bayangan. langsung histeris dan berteriak-teriak, sembari dia mengamuk memukuli dirinya sendiri untuk meluapkan semua rasa bersalahnya.

piyon merasa sangat terpukul sekali, serta harus menerima sebuah kenyataan pahit yang ada. karena gadis yang sangat ia cintai selama ini, bahkan piyon berniat ingin menyuntingnya. ternyata sudah meninggal dunia, pergi untuk selamanya meninggalkan cintanya yang tulus.

*****

#Kembali ke Piyon dan Devin#

"Begitulah ceritanya. anjani memang sudah meninggal dunia, dan aku tak tahu dimana penjahat itu menguburkan jenazah nya."ucap piyon sambil menyeka bulir bening di sudut netranya.

"Tapi aku akan segera mencari tahu, siapa yang sudah membunuh anjani ku. serta aku akan menjebloskan mereka semua ke penjara."ujar piyon menggebu-gebu.

"Terus kenapa kamu membohongi kedua orangtuanya anjani? padahal anjani tidak bekerja di rumah mu kan?"tanya piyon lagi lebih menelisik tajam.

"Aku tidak membohongi mereka, justru anjani memang bekerja di rumah ku. aku juga disuruh olehnya, agar mewujudkan semua permintaannya itu."jawab devin masih berbohong.

"Kamu yakin Jani bilang seperti itu? atau itu hanya karanganmu saja, biar aku mempercayaimu. "Oh.. apa jangan-jangan kau yang sudah membunuh anjani!"tunjuk piyon ke wajah devin dan melayangkan tatapan tajamnya.

"Yakin sekali, lah...!! Jadi, jangan sekali lagi, kau menuduhku seperti itu..!! tapi aku juga bingung, gak tau kenapa tiba-tiba anjani sudah tidak ada di tempatku. apa mungkin itu arwahnya saja yang datang ke rumahku...!! "Ujar Devin berbohong lagi.

"Mungkin...!! Karena dia gak bakalan bisa pulang dengan tenang. kalau jasadnya belum dikuburkan secara layak dan yang membunuhnya tertangkap."Ucap piyon dengan pandangan kosongnya.

****

Disisi Lain..

Terlihat dua orang pemuda, sedang berjalan menyusuri jalanan yang tinggi dan menanjak. gelapnya malam, serta suara-suara binatang liar yang saling bersahutan. serta udara dingin yang menusuk kulit tubuh pun tak mereka hiraukan, karena tekad dan niat mereka sengaja datang ke tempat itu.

Setelah menempuh perjalanan panjang, sampailah mereka berdua di suatu pondok terpencil berdinding kayu. disitu memang tak ada bangunan lain yang berada disekitar nya, selain pondok itu saja. pondok itu juga terletak di atas bukit dan tak ada akses kendaraan sama sekali, sehingga mereka harus berjalan kaki untuk sampai di pondok tersebut.

"TOK...!! TOK...!! TOK...!!

Suara pintu kayu pondok yang diketuk Jojo terdengar nyaring dikesunyian malam yang sepi, tidak berapa lama derap langkah kaki mulai terdengar menghampiri pintu tersebut.

Deepp... Deepp... Deepp...

Krekeeeekk......

Terdengar suara derit pintu kayu yang dibuka oleh pemiliknya dari dalam.

*****

Bersambung....

Salam Penasaran Selalu......🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Wati Simangunsong

Wati Simangunsong

ok lnjutt

2021-07-13

0

{🌼🌸°AnISsA°🌸🌼}

{🌼🌸°AnISsA°🌸🌼}

q tak terima ....aku tak terima.....aku tak terima....aku tak terima.....akuuuuuuu takkkkkkk terimaaaaaaaaaaa*? teriak Anjani sekeras sekeras nya😋😋😋😋😋😋😋

2021-06-06

1

Herna Wati

Herna Wati

dukun beraksi

2021-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab Sinopsis
2 Bab 1
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 PENGUMUMAN
65 Bab 63
66 Bab 64
67 Bab 65
68 Bab 66
69 Bab 67
70 Bab 68
71 Bab 69
72 Bab 70
73 Bab 71
74 Bab 72
75 Bab 73
76 Bab 74
77 Bab 75
78 Bab 76
79 Bab 77
80 Bab 78
81 Bab 79
82 Bab 80
83 Bab 81
84 Bab 82
85 Bab 83
86 Bab 84
87 Bab 85
88 Bab 86
89 Bab 87
90 Bab 88
91 Bab 89
92 Bab 90
93 STOP PLAGIAT...!!!
94 Bab 91
95 Bab 92
96 Bab 93
97 Bab 94
98 Bab 95
99 Bab 96
100 Bab 97
101 Bab 98
102 Bab 99
103 Bab 100
104 Bab 101
105 Bab 102
106 Bab 103
107 Bab 104
108 Bab 105
109 Bab 106
110 Bab 107
111 Bab 108
112 GERD
113 Bab 109
114 Bab 110
115 Bab 111
116 Bab 112
117 Bab 113
118 Bab 114
119 Bab 115
120 Bab 116
121 Bab 117 _ TAMAT
122 Bab 118 _ Kisah Rinjani
123 Bab 119 _ Mayat di Sungai
124 Bab 120 _ Devin Meninggal
125 Bab 121_ Penyebab Kematian Devin
126 Bab 122 _ Makhluk Menyeramkan
127 Bab 123 _ Bangkitnya Iblis Will Wo
128 Bab 124 _ Dua Orang Pria
129 Bab 125_ Pak Anung Tewas
130 Bab 126 - Jagad Lelembut
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab Sinopsis
2
Bab 1
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
PENGUMUMAN
65
Bab 63
66
Bab 64
67
Bab 65
68
Bab 66
69
Bab 67
70
Bab 68
71
Bab 69
72
Bab 70
73
Bab 71
74
Bab 72
75
Bab 73
76
Bab 74
77
Bab 75
78
Bab 76
79
Bab 77
80
Bab 78
81
Bab 79
82
Bab 80
83
Bab 81
84
Bab 82
85
Bab 83
86
Bab 84
87
Bab 85
88
Bab 86
89
Bab 87
90
Bab 88
91
Bab 89
92
Bab 90
93
STOP PLAGIAT...!!!
94
Bab 91
95
Bab 92
96
Bab 93
97
Bab 94
98
Bab 95
99
Bab 96
100
Bab 97
101
Bab 98
102
Bab 99
103
Bab 100
104
Bab 101
105
Bab 102
106
Bab 103
107
Bab 104
108
Bab 105
109
Bab 106
110
Bab 107
111
Bab 108
112
GERD
113
Bab 109
114
Bab 110
115
Bab 111
116
Bab 112
117
Bab 113
118
Bab 114
119
Bab 115
120
Bab 116
121
Bab 117 _ TAMAT
122
Bab 118 _ Kisah Rinjani
123
Bab 119 _ Mayat di Sungai
124
Bab 120 _ Devin Meninggal
125
Bab 121_ Penyebab Kematian Devin
126
Bab 122 _ Makhluk Menyeramkan
127
Bab 123 _ Bangkitnya Iblis Will Wo
128
Bab 124 _ Dua Orang Pria
129
Bab 125_ Pak Anung Tewas
130
Bab 126 - Jagad Lelembut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!