Bab 14

Bab 14

Di dalam gambar tanpa figura tersebut, nampak dengan jelas seorang gadis anggun nan cantik. gadis itu sedang memeluk seorang ibu muda dan seorang anak laki-laki, yang sedang duduk persis di hadapannya. ditambah ada sosok pria tinggi tegap dan berkumis tipis, dengan rambut andalan belah tengahnya. pria itu sedang berdiri tepat disamping ibu muda itu, dengan menampakan khas senyuman manisnya.

Mereka semua nampak tersenyum bahagia, dengan background indah pemandangan nuansa sore hamparan luas perkebunan teh.

Pemuda itu sangat mengenali sekali, sosok pria tegap dan berkumis tipis dengan rambut andalan belah tengahnya itu, yang berada di foto tanpa pigura tersebut. pria itu tak lain halnya adalah pak anung, salah seorang pekerja pabrik teh orang kepercayaan ayahnya.

Karena pak anung termasuk orang yang paling jujur dan baik hati, makanya ayahnya devin telah mempercayai pabrik teh dijaga olehnya. saat pak sobri akan pergi keluar kota, untuk menemui rekan bisnisnya yang berada disana.

Sedangkan anak laki-laki kecil yang berada di foto tersebut, itu adalah anak kecil yang tadi pemuda itu temui di pinggiran jalan desa. lalu seorang ibu muda yang sedang tersenyum merekah itu, mungkin dia adalah istrinya pak anung sekaligus ibu dari anak laki-laki yang sedang bersamanya saat ini.

"Tapi gadis ini..."batinnya sambil menunjuk ke arah foto tanpa figura tersebut.

"Itu kakak aku ka, namanya ka anjani! "kata jana sehingga membuat devin langsung terperanjat dari lamunannya.

Ya, sosok pemuda bertubuh tinggi, berkulit putih bersih dan tampan itu adalah devin. anak dari juragan sobri, sekaligus pemilik salah satu pabrik dan perkebunan teh terbesar no 2 yang berada di desa mekarsari.

"Ka anjani itu, kaka yang pa...ling baik. tapi sayangnya, dia lagi gak ada disini, ka.."kata jana sambil tertunduk sedih.

"Memangnya ka anjani mu itu kemana?" tanya devin kepada jana seraya mengusap pucuk kepalanya dan duduk disebelahnya.

"Hhmm, ka anjani ku lagi pergi ke kota besar ka. dia sedang bekerja disana, karena kaka ku itu ingin membahagiakan aku bapak dan juga ibu. "ucap jana menjelaskan.

"Sebelum ka anjani pergi, kakak pernah bilang kepada ku. katanya, kalau kak anjani sudah sukses dan berhasil kerja di kota besar. ka jani ingin membangun rumah ini ka, biar kita bisa tinggal dengan layak dan nyaman."kata jana sambil menerawang ke penjuru rumahnya.

"Tapi bukan itu saja, ka jani juga ingin sekali membelikan sepasang kerbau untuk nanti bapak beternak. serta ingin membuatkan warung nasi liwet untuk ibuku berjualan." imbuhnya sambil bersemangat menceritakan.

"Kalau untuk aku, kata ka jani bilang waktu itu. ka jani mau mengajak aku pergi jalan-jalan ke tempat wisata matahari. lalu menyekolahkan aku sampai ke bangku kuliahan, agar aku bisa menjadi orang yang sukses dan berhasil." jana meragakan dengan bahasa tubuhnya yang terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

Setelah mendengar penuturan dari jana, yang ternyata adik dari gadis nanas itu. devin pun makin tambah menyesali dan merutuk dirinya sendiri, karena sudah tega membiarkan gadis itu kehilangan semua impian dan cita-citanya.

"Bodoh sekali diriku ini..!! Kenapa malam itu aku malah membiarkan mereka melecehkan gadis itu, dia gadis yang baik hati. yang hanya bercita-cita, ingin membahagiakan keluarga tercintanya."rutuk devin pada dirinya sendiri, sembari mengepalkan erat tangannya.

"Ka... Kaka kenapa.?"tanya jana sambil menerawang ke wajah devin.

"Oh... gak papa ko dek, kaka cuma lagi teringat dengan adik kaka saja."kata devin berbohong.

"Oh, memangnya adik kaka itu lagi pergi kemana.? apa lagi kerja juga ya di kota? sama seperti kaka ku, ka anjani."jana bertanya lagi dengan pertanyaan polosnya.

"Engga ko dek! adik kaka itu belum bekerja, dia masih bersekolah dek, tapi di kota bukan di sini sekolahnya. sebenarnya kaka juga dari kota dan tinggal di sana, cuma sekarang ini kaka lagi disuruh oleh ayah kaka. untuk mengurusi dan mengelola pabrik dan perkebunan teh."jelas devin sambil memandang lekat jana.

"Emangnya ayah kaka namanya siapa sih? aku jadi penasaran deh, pengen tau. siapa tau aja aku kenal dengan ayah kaka."kata jana sambil memandang penuh tanya ke arah devin.

"Ayah Kaka itu, namanya Pak Sobri atau biasa disini di panggil juragan sobri."balas devin menjelaskan kepada jana.

"Ooooohhh.... juragan sobri toh." sahut jana sambil memonyongkan bibir kecilnya.

"Huss...!! jangan panjang-panjang oh nya. sekarang kaka mau tanya nama kamu siapa? soalnya dari tadi kita ngobrol panjang lebar dan ngalor ngidul, kaka belom tahu nama kamu siapa. Kalau nama kaka sendiri, Devin. "Ujarnya sambil mencomot mulut Jana.

"Namaku Jana, Ka..!! "ucapnya sambil menjabat tangan devin seolah dia sudah menjadi seorang laki-laki dewasa.

Devin hanya terkekeh melihat kelakuan polos bocah laki-laki itu, tak terasa begitu cukup lama dia mengobrol dan bercanda bersama dengan Jana. sampai terdengar suara adzan Dzuhur mulai berkumandang, akhirnya ibunya jana pun pulang. devin pun izin berpamitan, karena Jana sudah ada yang menemaninya sekarang.

"Dah....ka Devin!! nanti kapan-kapan kita maen lagi ya."ucapnya polos sambil ia melambaikan tangannya, devin pun hanya membalasnya dengan senyuman ala-ala iklan Pepsodent, sambil ia berlalu pergi meninggalkan rumah itu.

*****

Setelah devin meninggalkan rumah jana, ia tidak langsung kembali pulang ke rumah atau kembali lagi ke pabriknya. dia malah berhenti di bawah rimbunya pohon pinus di pinggiran jalan desa, ia mulai teringat kembali tentang kejadian malam itu, malam dimana gadis itu terbunuh.

Penyesalan yang terus saja menghantui dirinya, karena tak bisa menolong gadis desa nanas itu. hingga membuat dia prustasi, karena selalu memikirkan terus menerus rasa bersalahnya. sampai ia putuskan untuk pergi ke desa ini, hanya untuk mencoba menenangkan dirinya. sekaligus membantu menjalankan usaha perkebunan dan pabrik teh milik ayahnya.

Yang paling tak habis di fikirkan, ternyata gadis naas itu berasal dari desa ini juga. sekaligus anak dari seorang pekerja paling baik dan jujur, orang kepercayaan ayahnya yaitu pak anung.

"Agggggrrrrhhhh....!!" teriak devin sambil meninjukan tangannya ke kaca mobilnya.

Alhasil darah segar pun mulai mengalir deras dari kepalan tangannya yang terluka. karena kaca mobilnya kini sudah pecah, akibat dari tinjuan kencang kepalan tangannya devin. tapi anehnya, devin sama sekali tidak merasakan sakit atau pun perduli sama tangannya sendiri. yang saat ini telah banyak mengeluarkan darah. bahkan ia terus-terusan berteriak sambil sesekali terisak, tapi tak ada air mata yang keluar sedikit pun dari kedua netra indahnya.

****

Kembali ke Kota..... 

Nampak seorang pemuda dengan gaya model rambut undercut, ala-ala opah-opah dari korea gitu. karena pemuda itu baru saja mencukur dan mengubah model tatanan gaya rambutnya agar terlihat semaki tampan dan juga keren.

Karena malam ini ia ingin apel bersama cewek barunya, yang baru saja ia kenal di jejaring sosial mencari jodoh seminggu yang lalu.

Saat ini pemuda itu, mengenakan kaos hitam bertuliskan sablon dengan gambar I love you Mitha di depan dadanya. serta celana jeans panjang, yang robek-robek di sekitaran lututnya.

Sosok pemuda itu ternyata adalah damar, salah satu diantara pemuda yang melecehkan anjani. saat ini damar si opah korea kw, sedang berdiri sambil mengipas-ngipaskan beberapa lembar uang ratusan dan puluhan di hadapan wajah kedua temannya, yang kala itu sedang duduk bersantai di sebuah bangku panjang.

"Banyak kan duit gue, soalnya hari ini rejeki gue lagi banyak dan nomplok banget dah."seloroh damar menyombongkan diri.

"Dari tadi pagi sampe sore gue narik, amazing gue dapet penumpang buanyak..!! "cetusnya.

"Alah songong lu kampret...!! baru juga dapet duit segitu gaya lu udeh kaya pejabat tajir aja. "sahut si Jojo dengan ketus.

"Dari pada Lu jo, sue melulu kan hari ini!! udah narik becak dapet emak-emak bawel, mana badanya gembrot kaya buntelan kentut lagi. hahaha."ledek damar sambil terkekeh geli.

"Bodo amat nasib-nasib gue."grutu jojo.

"Fer, Jo. gimana nih, keren gak sih gaya gue malem ini..!! "kata damar sambil berputar dan menari ala-ala mikel Jakson.

"Keren...!! Keren banget mar, mantap jiwa deh pokonya mah."balas feri memuji sambil mengacungkan ibu jarinya.

"Keren dilihat dari mananya, orang penampilan udah mirip banget kaya orang-orangan sawah kaya begitu."timpal jojo meledek.

"Lah sirik aja lu, Jo...!!! "tukas damar langsung melempari jojo yang sedang duduk di becaknya dengan botol bekas minuman.

"Emang sebenernya lu mau kemana sih, Mar? penampilan lu sekarang sampe di rubah kaya begitu."tanya feri menyelidik.

"Gue mau mamingan lah, Fer. sama si Mita cewek baru kenalan gue."Jawab damar sambil mengedipkan-ngedipkan kedua matanya.

"Ya udah, tapi hati-hati aja lu dijalan. tapi Inget, kalau mau mojok di hotel jangan di utan."ejek feri sambil nyengir kuda.

"Jangan sampe loe bernasib kaya si peyot nantinya, abis kikuk-kikuk, doorr..!! malah koid dan wasalam deh. "imbuh feri.

"Enak aja di utan, gak level kali gue mah.."sahut damar sambil mengibaskan telapak tangannya.

"Gaya lu tengil banget sih, pergi lu sonolah..!!! "hardik Jojo menimpuk nya balik dengan botol.

"Idiiihhh.... abang Jojo galau nih kayanya. udah mah boke, kere, terus gak punya cewek lagi. cuciaaan banget deh nasib anda." ledek damar yang langsung menghidupkan motornya.

Jojo pun terlihat sangat marah akibat celotehan damar tadi, tatapannya pun kini terlihat gahar.

"Yu ah Fer, gue mau cabut duluan ya, soalnya ada bayi gorila yang bentar lagi mau ngamuk. Iiiihhh... takuuuuttt!!!"kata damar langsung melajukan motornya dengan kencang.

****

Damar yang saat itu sedang melajukan sepeda motornya, sambil ia bersiul-siul dan bernyani,

seketika saja langsung berhenti dan mengerem mendadak. Karena saat itu ia melihat seorang gadis muda nan cantik, yang sedang berjalan sendirian dibawah terangnya cahaya dari sang rembulan malam dan lampu sorot jalan.

****

Bersambung.....

"Salam Penasaran selalu...🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Nikodemus Yudho Sulistyo

Nikodemus Yudho Sulistyo

lanjut baca..

2021-06-22

0

{🌼🌸°AnISsA°🌸🌼}

{🌼🌸°AnISsA°🌸🌼}

hempaskan semua nya Jani...bunuh satu persatu....

2021-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab Sinopsis
2 Bab 1
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 PENGUMUMAN
65 Bab 63
66 Bab 64
67 Bab 65
68 Bab 66
69 Bab 67
70 Bab 68
71 Bab 69
72 Bab 70
73 Bab 71
74 Bab 72
75 Bab 73
76 Bab 74
77 Bab 75
78 Bab 76
79 Bab 77
80 Bab 78
81 Bab 79
82 Bab 80
83 Bab 81
84 Bab 82
85 Bab 83
86 Bab 84
87 Bab 85
88 Bab 86
89 Bab 87
90 Bab 88
91 Bab 89
92 Bab 90
93 STOP PLAGIAT...!!!
94 Bab 91
95 Bab 92
96 Bab 93
97 Bab 94
98 Bab 95
99 Bab 96
100 Bab 97
101 Bab 98
102 Bab 99
103 Bab 100
104 Bab 101
105 Bab 102
106 Bab 103
107 Bab 104
108 Bab 105
109 Bab 106
110 Bab 107
111 Bab 108
112 GERD
113 Bab 109
114 Bab 110
115 Bab 111
116 Bab 112
117 Bab 113
118 Bab 114
119 Bab 115
120 Bab 116
121 Bab 117 _ TAMAT
122 Bab 118 _ Kisah Rinjani
123 Bab 119 _ Mayat di Sungai
124 Bab 120 _ Devin Meninggal
125 Bab 121_ Penyebab Kematian Devin
126 Bab 122 _ Makhluk Menyeramkan
127 Bab 123 _ Bangkitnya Iblis Will Wo
128 Bab 124 _ Dua Orang Pria
129 Bab 125_ Pak Anung Tewas
130 Bab 126 - Jagad Lelembut
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab Sinopsis
2
Bab 1
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
PENGUMUMAN
65
Bab 63
66
Bab 64
67
Bab 65
68
Bab 66
69
Bab 67
70
Bab 68
71
Bab 69
72
Bab 70
73
Bab 71
74
Bab 72
75
Bab 73
76
Bab 74
77
Bab 75
78
Bab 76
79
Bab 77
80
Bab 78
81
Bab 79
82
Bab 80
83
Bab 81
84
Bab 82
85
Bab 83
86
Bab 84
87
Bab 85
88
Bab 86
89
Bab 87
90
Bab 88
91
Bab 89
92
Bab 90
93
STOP PLAGIAT...!!!
94
Bab 91
95
Bab 92
96
Bab 93
97
Bab 94
98
Bab 95
99
Bab 96
100
Bab 97
101
Bab 98
102
Bab 99
103
Bab 100
104
Bab 101
105
Bab 102
106
Bab 103
107
Bab 104
108
Bab 105
109
Bab 106
110
Bab 107
111
Bab 108
112
GERD
113
Bab 109
114
Bab 110
115
Bab 111
116
Bab 112
117
Bab 113
118
Bab 114
119
Bab 115
120
Bab 116
121
Bab 117 _ TAMAT
122
Bab 118 _ Kisah Rinjani
123
Bab 119 _ Mayat di Sungai
124
Bab 120 _ Devin Meninggal
125
Bab 121_ Penyebab Kematian Devin
126
Bab 122 _ Makhluk Menyeramkan
127
Bab 123 _ Bangkitnya Iblis Will Wo
128
Bab 124 _ Dua Orang Pria
129
Bab 125_ Pak Anung Tewas
130
Bab 126 - Jagad Lelembut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!