Pagi seperti biasa esta merapihkan berkas meeting, ia meluapkan kekesalan dengan tak memikirkan perasaan cinta pada siapapun.
ia selalu yakin jika perasaan dengan Danzi akan hilang, namun bertemu dengan Zuma ia semakin sakit takut kehilangan kembali, ia berusaha untuk memendam perasaan jika memang ia benar jatuh cinta kembali.Aku harus berkata jujur untuk tidak jatuh cinta pada Zuma.Tapi mengapa sakit dan juga takut jika Zuma menjauh.sebenarnya aku tuh kenapa ya?
"Sudah selesai berkas nya semua Esta?"
tutur Steve dengan lembut pada Esta saat akan mengadakan pertemuan penting meeting.
Esta menatap bos kriminalmya menjadi berbeda jauh diatas 80º.tumben sekali pria iblis kriminal ini, biasanya wajah seram datar flat dan ketus. ga ada baiknya kalau bicara.apa dia salah minum obat ?batin Esta.
"Sudah selesai semua bahan market kita nanti esta, jangan lupakan setelah ini kita akan tinjau proyek di perusahaan Sport, mereka membutuhkan memperluas jaringan yang semakin tinggi!"
"Ya baik,semua sudah siap."
Lama mereka habiskan jam pekerjaan, selama tiga hari full, Esta yang masih dikantor lembur pun masih setia diruang jam kerjanya,bersama dengan Steve mereka dikantor hanya berdua, terlihat lampu karyawan telah mati disebrang.
namun hanya lampu dan ruangan bos serta sang sekertaris yang masih hidup.
Steve menatap Esta dari kejauhan terlihat mengantuk, jelas terpancar ia beberapa kali menguap.Steve pun melewati Esta yang ketika hampir tertidur dan berusaha meluruskan posisi duduknya saat bekerja.
"Owh...., sepertinya aku harus cuci muka.
sebentar lagi beres dan harus beres malam ini."
esta pun berlalu ke toilet dan segera mencuci wajahnya agar terlihat fresh.
Saat kembali ia mendapati sebuah coffe hangat dengan lembaran kertas pink."Selamat lembur."
Esta pun tersenyum menaikan wajahnya kearah bosnya dan mengirim pesan.
"Terimakasih bos kriminal."
senyum Esta dan Steve pun membalas dengan smile.
Berbeda Esta hanya peduli terimakasih,tapi Steve yang mendapat balasan senyum dari wanita yang ia sukai begitu merah dan merona bahagia.
"Oke selesai juga!" Esta menatap jam sudah pukul sebelas.uuuuukh malam sekali aku kali ini pulang."ia pun segera berlalu dan pergi meninggalkan ruangan, ruangan yang dimana bosnya masih terjaga mengerjakan sesuatu dengan berkutat dengan ponsel klien penting.
Saat berada di luar kantor Esta yang masih menunggu taxsi, tak sadar Steve sudah ada dibelakangnya,ketika ia akan menyebrang suatu lintasan motor melintas cepat, sehingga Esta yang melaju kaki untuk melangkah terhenti mendadak dan ingin terjatuh.dengan cepat Steve merangkul bahu Esta dan memeluknya agar ia tak menatap sinar akan dimana ia teringat kecelakaan.
Saat esta berada dalam pelukan steve dan menatap bosnya kala itu, ia merasa nyaman, karna pelukan itu ia tidak teringat akan kejadian dimana ia pernah mengalami kecelakaan lampu motor dan mobil, sampai kini ia masih takut dan gemetar.
"Sudah membaik ta, kamu tidak apa?"ucap Steve.menatap Esta.
"Ya, terimakasih pak steven maaf tadi sa- ya."
sudahlah tak apa, aku antar sekalian dan panggil nama saja ketika diluar kantor, sama seperti kamu memanggil Zuma juga boleh.
balas Steve.
"Haah...., Maksud anda mas zuma, mas steve?"
esta menggelengkan kepala mana bisa disamakan pak, terkesan aneh geli saya memanggil anda mas steve."ia pun berlalu dan pamit mencari taxsi meninggalkan bosnya itu.
Tiga puluh menit berlalu Esta tak menemukan taxsi, sementara Steve masih terlihat memantau Esta yang masih menunggu, namun terlihat esta yang tiba- tiba saja duduk, lemas dibawah anak tangga, dan terlihat jatuh pingsan.
Esta,Steve segera berlalu dan turun membopong nya kedalam mobil, ia bawa Esta ke apartmen tak jauh dari kantor, bukan kerumahnya.karna tak ingin Zuma tau jika ia membawa Esta.
Satu jam kemudian Esta telah diperiksa dokter, dan memberi resep obat, jika esta kelelahan dan akan segera pulih, ia pun memberi obat untuk alergi dingin.jika cuaca sangat dingin ia akan salesma dan demam.sepulang dokter Steve membersihkan diri, ia mengenakan pakaian t-shirt hitam dan celana pendek dibawah lutut.terlihat sangat formal dan macho, ia pun berusaha mendekati esta.
"Bagaimana denganmu ta, apa seperti ini akan membaik?"Steve memeluk Esta. yang kedinginan dan demam.
Esta menatap dengan samar ia - pun membalas pelukan hangat itu, dan berkata terimakasih Da- danzi kamu ada didekatku.
Steve yang menatap esta tak sadar segera menenangkan Esta dan ia memberikan kehangatan.sudah lama ia menyimpan perasaan dalam pada sang sekretaris sejak kejadian awal pertemuan ia salah menyekap wanita.terlebih seiringnya pertemuan membuat mereka semakin dekat.
Terlihat dering notif ponsel esta berbunyi,Steve pun ragu dan akhirnya membuka pesan esta.
"Ta , jangan lupa besok apa sudah pesan tiket ke paris, temui ayahmu mereka akan menemui mu dengan anak teman bisnis ayah,ini saatnya paman mendesakmu.
untuk kebaikanmu luluhkan hati ayahmu agar kamu diakui,jadilah anak berbakti penurut!"
Steve menatap Esta, apa sebenarnya yang terjadi, ia pun mencatat nomor ponsel paman dan nomor ayah Esta di phone book, ia segera mengirim pada Zivien untuk melacak dan mencari tau."Seberat apa masalahmu,mengapa trauma mu membuatku sakit,tapi dirimu terlihat tegar Esta?"ucap Steve.
Tak lama,pesan Zuma dari ponsel Esta.
"Ta kamu udah pulang ya,aku di depan kantor menjemputmu.maaf aku terlambat!"
Steve yang mulai panas,tak membalas malah menghapusnya.
Nah kan, lagi lagi bos Steven curi sesuatu kesempatan.
----bersambung----
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Ayuwidia
Lanjut, Semangat berkarya 🌸🌸🌸
2021-03-23
0
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
lanjut....
2021-03-23
0
Lala tsu
Like Uda parkir Thor.
Kalau ada waktu mampir ya ke karyaku.
1.oh my la la la la.
2.kodokuna Sekai.
3.Oh my boss.
Arigato salam sukses dan sehat selalu.
2021-03-22
1