"Gak mungkin,ini pasti mimpi kan.Danzi jangan tinggalkan aku,!"teriaknya.
Esta menangis, ia telah sadar selama dua hari. sudah berada dirumah sakit,dengan perban mengelilingi kepalanya.Luka berat tapi tak seberat Danzi dan Mom Tasya yang sedang kritis.bagai tersayat hatinya ia menatap penuh kebingungan,"Tuhan aku harus apa,?"
"Sus, apa aku boleh mengunjungi ruang kekasih ku Danzi,?"
Suster pun mencoba menurunkan Esta diroda, dan ia menuju kamar di mana ibu nya berada, terlihat Ayah yang marah diam menatap anaknya.ia pun mencoba pergi ke ruang dimana Danzi.
Sungguh menyayat hati menatap
Danzi,acaranya kini berakhir dan gagal.
"Harusnya aku tak mengabari Danzi saat itu,aku bodoh,kamu bodoh ta."ucap nya.
Esta pun mencoba menguatkan dan menggenggam tangan Danzi agar sadar,selama satu jam Esta menangis dan bercerita, ia pun memanggil dokter.terlihat tante Kayro menemani Esta dan menguatkan,mereka saling menguatkan dan berpeluk.
Selama satu jam Danzi pun sadar dan menatap semua orang tersayang.terutama Esta Caroline Bastian.
"Jangan menangis, !" ucap Danzi.pada Esta.
tapi ia merasa bersalah dan ia menyesal.
berkali kali jika Danzi bicara, ini adalah takdir, bukan kesalahannya.tapi Esta masih saja menyalahkan nya.
"Sayang, apapun itu tetaplah bahagia.
apapun yang terjadi aku selalu ada dihati dan disisimu,!" ucap Danzi pada Esta, namun ia tak menyukainya, seolah ia akan benar ditinggalkan pergi oleh kekasihnya selamanya.
"Kamu ga boleh bicara itu danzi, tetaplah bertahan."Esta mencoba mengulang,namun Danzi hanya tersenyum.
"Mah, berjanjilah jika danzi tak selamat, berikan organ danzi pada yang membutuhkan apapun itu."mama Kayro pun bersedih akan permintaan terakhirnya, tangis pecah oleh Esta sejadi jadinya.
"Tapi kenapa Danzi, kamu tetap hidup pasti untuk ku dan keluarga kita, mama dan papa kamu mengharapkan kamu kuat dan sembuh."
ucap Esta.
"Maafkan aku ta, aku tak bisa menepati janji untuk menjalani keluarga bersama." Esta pun menangis sejadi jadinya.mama kayro pun sama.
"Mah berjanjilah pada aku, agar permintaan akhir itu mama tepati."ucap Danzi.pada mama.
Tak lama terlihat monitor berubah, garis yang melengkung ke atas bawah menjadi lurus.
Esta memencet tombol agar dokter segera tiba.
Namun setengah jam pengecekan ia pun harus menerima pil pahit,Danzi telah tiada tak bisa di selamatkan.
"Aaaaaakh....tidak bagaimana semua ini aku hadapi. Danzi kembalilah.!!
Esta terbaring lemas dan tak berdaya, berkali kali ia pingsan, dan kini hatinya amat rapuh,sunyi, sepi.
Hari - hari selalu ia bayangkan bersama Danzi, tapi sekarang hanya sebatas impian dan angin yang lewat,bagai wanita yang di hempaskan.
tak ada raga meski ada jiwa.
Hingga berminggu, bulan dan tepat satu tahun Esta mengurung diri dari kejadian nahas itu.
hingga di tahun kedua ia ikut bersama bibi dan paman.karna Ayah selalu menyalahkan.
Mama Tasya kini selalu di kursi roda tak bisa berjalan, dan harus dalam terapi sehingga mereka harus keluar negri dan meninggalkan Esta.Sungguh ironis Ayah selalu menyayangi adik tiriku, di banding aku yang juga membutuhkan kasih sayang mereka."Kenapa Harus aku tuhan,?"
"Semoga semua cepat berlalu,Esta yang sabar ya." aku harap kamu mengetahui nya.lebih awal,siapakah dirimu ? tanya esta.ia melangkah
dan lemah berjalan ingin terjatuh.
Pluuugh.
ia jatuh dalam pelukan seseorang menyangga nya.
🌹 **Happy Reading** 🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Icha II (Ig:Ujincha)
4 like, terbang thor.. salam hangat author Icha
2021-03-03
1
anotherbyl
Esta😭😭😭😭
Sedih juga Ini....
Mangatsss kak!!
ELEGI NADA NADIA hadir lagi
2021-03-03
1
Ellnara
Author semangat terus ya dan jaga kesehatan. Saling mendukung 🙏🙏🙏🙏 salam hangat dari
BALAS DENDAM
2021-03-02
1