Makan Siang

"Tak apa Zivien, sepertinya ia bersikap seperti itu karna masih kesal.wajar ia ingin berhenti dari sini.biarkan saja sikapnya seperti itu.

belum ada pengganti jadi biarkan saja."Zivien menatap steve.

"Apa kamu menyukainya Steve ?"

Steve tetap diam, dan mengubah pembicaraan lain.

Tak lama diluar hal, Esta yang membuka berkas dan mempelajarinya kesal.entah baru hari pertama sudah serumit ini bekerja, aku harus apa ya tuhan.tak lama ia keruangan dirut. untuk meminta tanda tangan nya.

Toook...., tooook....!

ketukan kaca transparan ruangan bos.

Esta pun masuk tanpa menatap.

"Maaf pak, saya membutuhkan tanda tangan ada disini, karna itu saya kemari."ucap Esta. yang kaku tak melirik.

"Ada apa..., kenapa tak melihatku?"

bagaimana apa harus seperti ini kamu bekerja.

ucap Steve.

"Anda harusnya paham,saya sedang mencoba melupakan masalah hal beberapa hari lalu, dengan menatap anda terus saya tak hilang untuk melupakan.jadi saya harus apa?"

"Apa karna itu, bukan karna pria tampan di hadapan ini."Mak- maksud anda ?

haah sudahlah malas juga saya berdebat dengan pria satu ini.sabar.. Esta sabar...

ia melangkah dengan mengusap dada.

Steve pun kembali memanggil dan memberikan laporan apa saja yang harus ia lakukan tiga hari kedepan.Baiklah setelah kamu pelajari tiga hari,

ruanganmu pindah ke sebelah ujung itu !

"Apa di dalam ruangan ini,dan hanya dibatas dinding kaca?" Esta menatap ruangan dan melirik Steve.rupanya kerja kali ini membuatnya sulit.bagaimana tidak wajah dia akan selalu terlihat. huuuft.. Esta meniup rambut di wajahnya dan berbalik arah.

"Baiklah terimakasih pak,atas penjelasan yang sangat - sangat jelas.saya permisi."Esta pun pergi berlalu dengan nada membuat steve terkejut.

Lama esta dimeja kantornya,tak lama seorang pria menyapanya.

"Hai ta, kamu bekerja disini sudah boleh keluar.

nanti jam makan siang kita makan bareng ya!"

ucap Zuma.

Hah anda mengajak saya?Esta tersenyum lebar menatap pria dihadapannya itu.baiklah mas Zuma.ia menatap Zuma yang tak datar, sedikit humoris dan selalu senyum membuatnya nyaman."Tapi aku kenapa, mas Zuma kan baru aku kenal."batin Esta.

Terlihat jam makan siang, Esta dan Zuma memesan di tempat makan tak jauh dari kantor.

Zivien dan Steve yang berusaha akan makan diluar dan bertemu seseorang,dikejutkan dengan Zuma dan Esta.

"Steve apa mereka sedekat itu ? Zuma dan Esta sudah saling mengenal ya,Apa mereka berteman?"tanya zivien.

"Aku tidak tahu, biarlah urusan mereka tidak perlu kita ikut campur!"

Steve berlalu dan Zivien mengekor, meski berbeda meja diujung, tapi Steve melirik wanita itu, tersenyum sedikit.

Zivien mendapati Steve yang tersenyum sendiri menepuk pundaknya setelah kembali memesan coffe."Hai apa sekretaris itu membuat suasana hatimu berubah, wajah flat itu baru saja aku melihat kau tersenyum kecil.

kau menatap dia ya rupanya."

Steve memalingkan wajah dan mengalihkan pembicaraan,tapi Zivien hanya menggelengkan tingkah atasan sekaligus sahabatnya itu,meski didalam kantor formal.tapi jika diluar mereka akrab dan solid.

"Steve, Esta itu sedikit garang tapi cantik juga ya, menurutmu apakah ...?"

"Mari kita lanjut topik lebih penting Zivien !"

Steve menyudahi pertanyaaan Zivien, dan mau tidak mau ia membicarakan pembahasan lain.

pertemuan klien, deadline yang tertunda.

"Mas zuma, kerja dilantai 5. bagian divisi apa atau hrd?"tanya Esta.

"Mmm... apa ya sama lah seperti kamu ta,kenapa memangnya?"balas Zuma

"Aku mau tanya soal perusahaan yang di dipimpin oleh lantai 7 itu menurut mas Zuma dia seperti apa, soalnya aku ngeri."

"Maksudmu ta, pak Steven?"Esta mengangguk.

dan Zuma pun tersedak ketika esta bertanya tentang kakaknya.ia menyembunyikan jika ia adalah adiknya dan diluar dugaan.diujung meja bersebrangan.Steve tersedak juga hingga meminum dua gelas air dibantu Zivien.

"A-aku salah ya berbicara,maaf mas Zuma."

Esta memberikan minum pada Zuma.tak terasa tangan mereka saling bersentuh,ia saling memandang.Zuma terdiam meminum air gelas dari tangan Esta."Wanita yang lucu,entah mengapa aku merasa nyaman."batin Zuma.

Esta pun terkejut,ia melepaskan tangan nya yang di sentuh oleh Zuma."Maaf mas Zuma aku hanya ingin memberikan minum saja,tak bermaksud menyentuh tangan mas Zuma."

Di ujung Steve langsung berdiri,ia langsung pergi meninggalkan Zivien begitu saja.ia tak bisa menatap Wanita itu bersama Zuma.sedikit menaikan dasi dan kerahnya.ia pun berlalu.

"Steve makan siang belum selesai,kau mau kemana?"Toilet Jawabanya.

Esta yang pamit ke toilet, berusaha menenangkan debaran jantung yang berdegub. tak sengaja ia berlalu dari arah dinding berbentuk L.Sementara Steve yang baru saja keluar dari toilet.berpapas dan menabrak Esta.

"Auuw..." tubuh nya saling beradu,dan menatap

dengan diam.Maaf .. ketika esta ingin melangkah ke kanan,Steve pun melangkah ke kanan.Ketika ia kembali melangkah ke kiri Steve pun spontan ke kiri.sehingga mereka berjalan saling beradu dan tak bisa melangkah.

"Silahkan anda jalan lebih dulu!"ucap Esta.

lalu Steve pun berlalu melangkah meninggalkan Esta dengan diam dan datar.

Dasar pria aneh!! dengus Esta menarik nafas dengan kesal,entah mengapa menatap pria atasan itu,selalu membuat ku kesal dan benci.

----- Bersambung ----

Terpopuler

Comments

Fitri Lgs

Fitri Lgs

yang bosnya ziven atau steve. di awal kembaran zuma adalah ziven dan steve sahabat sekaligus asisten siven tp di cerita selanjutnya seolah2 steve yg bos dan ziven yg asisten. buat bingung

2021-05-28

2

Ferly Ina

Ferly Ina

10 Like meluncur

2021-03-18

0

Ellnara

Ellnara

5like di bab tertinggal thorrr

Semangat terus thor, dan jaga kesehatan. Saling mendukung 🙏🙏🙏🙏 salam hangat dari

WANITA PILIHAN CEO DINGIN
MENGEJAR CINTA SEORANG GAY

2021-03-12

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!