Tatapan Steve

Beberapa minggu kemudian, Esta menjalani hari bekerja seperti biasa. kini ia merasa hidupnya memang harus sendiri, entah perasaan apa ingin sekali mempunyai kawan, atau pasangan seperti yang lainnya.tapi semua telah pupus,ketika tragedi Zuma mempunyai riwayat sakit.rasanya tidak sanggup untuk menerima kehilangan dan kembali jatuh cinta.

"Cukup ta, fokus mencari pundi- pundi adalah hal yang terbaik."Esta mengatur nafas panjang dan berkutat dalam laporan di laptop kerjanya.

"Ta, ini laporan terbaru dan berkas untuk meeting nanti."ucap Angel.

"Thanks ngel."Angel pun melirik dan bertanya,

ta kamu kok bisa dekat sama tuan Zuma.

apa kalian?"

"Ngel, aku tidak tau dan hanya kebetulan maaf,kini aku sedang sibuk next nanti kita ngobrol jam makan siang lain waktu ya!"

Esta memotong pembicaraan sehingga angel pun berlalu.

Tak lama bagian kepala divisi hrd.

bu Titha datang.meski namanya hampir sama dengana adik tirinya, bernama tithalia.

"Selamat pagi semuanya terimakasih atas kerja keras kalian, dan nanti malam ada makan malam bersama di gedung sebelah.namun untuk kamu Esta dan Angel aku mengutus kalian untuk pergi menemui klien.Angel pergi kelantai 11 bertemu pak Subagyo yang sudah tertulis.tapi Esta kamu bisa bergabung setelah mengantar dokumen dan mendapat persetujuan.

"Baik bu Titha saya akan pergi sendiri dan jika boleh saya tidak hadir acara makan malam apa bisa,selesai tugas saya ada urusan penting nanti malam?"

"Ya bisa.tapi kamu datang tidak sendirian kamu datang bersama Pak Steven, karna asisten Zivien sedang mengurus klien di singapore."

Esta hanya meremas jari, malas sekali rasanya jika tugas hanya berdua.ia pun menampilkam senyum terpaksa.

"Waaah, ta kesempatan kamu sama pa Steven."ucap Angel.

Esta menatap tajam pada Angel,karna baginya itu bukan keinginan."ngel, kalau kamu mau dan perlu kamu gantikan posisi aku bekerja bertukar tempat bagaimana?"

"Haaah segitunya aku bercanda ta.serius banget."

Menjelang sore, semua karyawan telah kembali pulang, dan membereskan diri untuk pertemuan makan malam yang selalu diadakan saat perusahaan mendapat keuntungan di gedung sebelah.itu adalah hal tradisi dan wajib datang kecuali tidak hadir karna hal penting.

"Huuuft.. sudah jam segini apa keburu ya tapi bagaimana aku batalkan saja lah lain hari."

"Acara apa kamu ingin batalkan, ta?"ucap steve.

"A- aku bukan apa- apa Pa Steve."Esta merasa grogi jika berhadapan, atau berdiri sejajar saat diloby.

"Ayo ikut saya ke parkiran, ikut dimobil saya agar tidak terlambat kita akan menemui klien penting."

"Ta- tapi pak." ucap Esta. namun mata sorot pak Steven tidak menerima penolakan! baiklah bos Steven yang baik,saya akan mengikuti kemana langkah anda berpijak,silahkan lebih dulu.ucap Esta bergeming kesal.dan menjulurkan tangan senyum paksa.

Selama satu jam ia terkejut karna Steve membawanya kebutik,dengan ruangan yang private pastinya.Esta yang sudah menolak namun lelah jika berhadapan dengan bos pemaksaan, ia memakai gaun navy, dan senada dengan jas navy yang dikenakan Steve.

satu jam kemudian, mereka melaju mobil keruang gedung yang akan dituju untuk bertemu klien, sesekali Steve pun melirik esta.

"Makan dulu roti dan coffe hangat agar nanti tidak terganggu oleh perut yang kosong ta."ucap Steve.

"Iy baiklah terimakasih pak Steven."dan saat bersamaan tiba saja mobil berhenti rem dadakan, karna satu motor tiba melintas dari arah berlawanan.

"Aaaaakh.. Esta berteriak dan memegang lengan pundak Steve karna takut.ia masih trauma dan takut akan tragedi itu."Steve menatap Esta yang takut dan panik, ikut memegang lengan Esta dan menenangkan.

sementara Esta spontan memegang bahu pria dihadapannya itu.

"Enggak enggak mungkinkan, semua ini enggak mungkin.pak steven aku taku."

"Ta kamu kenapa, baik baik saja kan.

ada apa?"kita tak menabrak ta, atur posisimu dengan baik ada aku tenanglah."Steve pun memeluk Esta karna ketakutan paniknya,jelas keringat dingin bercucuran di wajah tubuh esta.Steve yakin dan bukan kepura puraan.

Setengah jam berlalu.Ia telah tenang rileks."Kita batalkan saja,klien tidak penting saat ini!"

"Tidak pak Steven,maafkan jika saya tadi lancang.tadi saya hanya kaget dan takut.saya yang salah,saya sudah jauh lebih baik."

Steve ingin membatalkan perjanjian itu,namun

karna Esta memaksa akhirnya mereka kembali bertemu dengan klien,sesekali Steve menatap Esta dengan mencium aroma wangi lily dan memegang kalung bulan di lehernya."Apa ia terlihat tenang ketika,telah memegang kalung dan mencium aroma itu?"batin Steve.dan ia tersenyum.

----bersambung---

Terpopuler

Comments

Dewi Triana

Dewi Triana

next kak

2021-03-13

1

Ayuwidia

Ayuwidia

Dua like

Lanjut Kak, semangat berkarya 🌸🌸🌸

2021-03-13

1

Saki_chan

Saki_chan

keren thor.....suka banget..

mampir juga di novel aku ya

2021-03-13

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!