Chapter 19

"Apa saya boleh melihat saat kalian melakukan penelitian?" tanya Miranda.

"Tentu saja boleh. mari." jawab Darren dengan keluar.

Mereka semua menuju ke ruang laboratorium dan langsung menuju ke meja masing-masing. Miranda memperhatikan Semua kelompok yang terdiri dari beberapa orang. lantas matanya menangkap sosok gadis yang hanya sendirian saja. ia pun langsung menghampirinya.

"Dimana kelompokmu?" tanya Miranda yang membuat semua orang menoleh.

"Saya sendiri kak." jawab Ayumi dengan tersenyum.

"Oh benarkah?" tanya Miranda yang tak percaya.

"Dia memang selalu sendiri kak. katanya tidak suka merepotkan orang lain." timpal Darren yang membuat semua orang menghela nafas lega.

Ayumi hanya menatap Darren dengan tersenyum kemudian mengangguk pertanda terimakasih.

"Baiklah apa boleh di mulai sekarang?" tanya Miranda.

Merekapun memulai penelitian kali ini yang di pantau langsung oleh ahlinya. mereka nampak bersemangat sekali dalam melakukannya.

"Jika sudah seperti ini sebaiknya kamu gunakan itu saja. nanti kamu akan tahu hasilnya seperti apa." kata Miranda pada salah satu kelompok.

Miranda berkeliling memastikan semua mahasiswa Melakukannya dengan benar.

"Ayo anak-anak semangat." kata Darren memberikan semangat.

Ayumi nampak sangat serius kali ini dia belajar dari kesalahan sebelumnya agar menjadi lebih baik lagi.

"Kamu menyukai wangi lavender?" tanya Miranda yang berada di samping Ayumi.

"Benar kak. saya menyukainya sejak kecil." jawab Ayumi dengan sedikit menoleh.

"Apa yang kamu tahu tentang Bunga lavender?" tanya Miranda yang merasa tertarik dengan cara kerja Ayumi.

"Bunga lavender melambangkan keindahan, kekaguman serta kesendirian seperti yang saya rasakan saat ini. dia juga melambangkan kesucian, entah itu cinta ataupun yang lainnya. saya menyukainya karena setiap saya mencium baunya hati dan pikiran saya merasakan sebuah ketenangan. dan juga dia melambangkan sebuah kesetiaan. Kesetiaan seorang sahabat, kekasih atau yang lainnya." jawab Ayumi yang membuat Miranda bertepuk tangan.

"Saya sungguh kagum padamu. tidak banyak orang yang mengetahui tentang makna yang ada dalam bunga. itu membuktikan bahwa kamu benar-benar tahu dan menyukai tentang bunga. saya suka cara kerja kamu Ayumi. semoga kedepannya kamu bisa lebih baik lagi dan bisa menjadi apa yang kamu mau. Untuk kalian semua, kalian bisa mencontoh Ayumi. hal yang paling pertama adalah mengenal Bunga dan mempelajari maknanya. jika kalian sudah tahu tentang hal itu maka itu akan mempermudah kalian untuk melakukan penelitian ini dan membuat parfum yang jauh lebih baik dari saya." kata Miranda dengan. tersenyum.

Semua orang termasuk Darren mendengarkan dengan saksama percakapan antara Ayumi dan Miranda. mereka sempat terenyuh mendengar penuturan Ayumi.

"Satu pesan dari saya untuk kalian, jangan pernah menilai seseorang hanya dari luarnya saja. mereka yang tidak sempurna bukan berati tidak bisa apa-apa. perlu kalian Ketahui jika orang yang menurut kalian tidak sempurna, tidak bisa bisa apa-apa, mereka menyimpan seribu kelebihan yang tidak kalian tahu bahkan kalian tidak memilikinya. Baiklah saya akan kembali, kalian lanjutkan penelitian kalian. semoga berhasil." kata Miranda kemudian berlalu keluar.

Darren mengantarkan Miranda sampai luar. sementara di dalam semua orang masih mencerna kata-kata yang di ucapan Miranda barusan.

Miranda mengatakan itu bukan sekedar memberikan nasehat. tapi dia tahu kenapa ada satu gadis yang tidak mempunyai kelompok sama sekali dan dia tahu apa penyebabnya karena dia juga pernah mengalaminya.

"Kau mau kemana dim?" tanya Johan bingung.

"Aku keluar dari kelompok kalian." jawab Dimas yang langsung menghampiri Ayumi.

"Apa maksudnya? dia keluar hanya untuk bergabung dengan si buruk rupa itu. apa yang dia pikirkan sebenarnya." kata Johan yang tidak habis pikir dengan Dimas.

"Apa yang kau lakukan disini?' tanya Ayumi bingung.

"Mulai sekarang kita adalah kelompok." jawab Dimas yang membuat Ayumi terkejut.

"A apa... maksudnya bagaimana kau kan sudah punya kelompok sendiri kenapa malah ingin bergabung dengan ku." kata Ayumi

"Itu karena aku kasihan padamu." timpal Dimas dengan senyum jahilnya.

"Buang jauh-jauh rasa kasihanmu padaku karena aku tidak butuh sama sekali. sudah sana pergi." seru Ayumi dengan kesalnya.

"Aku tidak mau. sini biar aku yang kerjakan ini kau kerjakan yang lain saja." kata Dimas dengan merebut gelas kaca itu.

"Hah terserah kau saja lah." ujar Ayumi mengalah.

Bara memperhatikan mereka berdua dengan kesalnya. Tadi dia berinisiatif untuk bergabung juga dengan Ayumi tapi malah keduluan oleh Dimas.

"harusnya aku yang berada di sana. kenapa juga anak itu ikut-ikutan saja. tapi apa yang akan di katakan semua orang kalau aku satu kelompok denganya. ahhhh siall sebenarnya apa yang terjadi denganku." batin bara dengan kesalnya.

Johan menatap Bara dengan datarnya pasalnya tangannya saat ini tengah di remas bara dengan kerasnya.

"Ekhemm...." deheman Johan membuat Bara menoleh.

"Apa? lanjutkan saja tugasmu tidak perlu mengganggu ku." kata Bara dengan dinginnya.

"Sebenarnya kau ada masalah apa bar dengan ku?" tanya Johan dengan menggerakkan tangannya yang di pegang Bara.

Sontak bara langsung melepaskan dan menatap Johan tajam.

"Kenapa kau pegang-pegang tanganku hah. kau pikir aku laki-laki apaan?" tanya Bara dengan sedikit membentak.

"Haduhh kenapa jadi menyalahkan Johan bar. kau sendiri yang memegangnya dan kenapa kau terus melihat ke arah mereka? apa kau juga bermaksud ingin bergabung dengan si buruk rupa itu." timpal kevin yang membuat Bara menoleh.

"Hahaha Apa kau bilang tadi?? cih Sudi sekali aku bergabung denganya. biarkan saja dia di sana. tidak ada dia pun aku bisa menyelesaikannya sendiri bahkan jika tidak ada kalian pun aku bisa." kata Bara

"Biasa aja kali bicaranya bar tidak perlu ngegas begitu." ujar Kevin dengan herannya.

Mereka melanjutkan penelitiannya sampai selesai. Saat ini Ayumi tengah bekerja sama dengan Dimas dan itu cukup membantunya karena Dimas juga ternyata pandai dalam hal ini.

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 52
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Bonus Chapter
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 52
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!