"Apa kau baik-baik saja?" tanya pak Han dengan membantu Ayumi berdiri.
"Saya baik-baik saja pak. terimakasih sudah menolong saya. permisi." jawab Ayumi kemudian pergi.
"Andai aku bisa membantumu dalam hal ini Ayumi. tapi bapak dan para dosen lainya tidak bisa melakukan apapun. kenapa selalu saja orang kaya berlaku semena-mena dengan orang yang lebih rendah darinya." gumam pak Han.
Ya, memang para dosen lainya juga sudah mengetahui tentang kasus pembulian yang di alami Ayumi. namun mereka tidak bisa melakukan apapun karena orang tua mereka merupakan orang yang cukup berpengaruh di kotanya.
"Selamat pagi semua." sapa pak Han pada seluruh mahasiswa.
"Pagi pak." jawab mereka.
Pak Han mengedarkan pandangannya dan tertuju pada Ayumi yang kini tengah menunduk. ia pun memulai pembelajarannya.
"Bara kamu kerjakan ini di depan." kata pak Han.
Sontak bara langsung berdiri dengan malasnya. dia mengerjakannya agak cepat dari biasanya, setelah itu ia pun duduk kembali.
Pak Han memeriksa jawaban yang sudah bara tulis di depan.
"Ini sudah benar tapi caranya terlalu sulit untuk dipahami. Ayumi, bisa kamu kerjakan di depan?" tanya pak Han pada Ayumi.
"Em bisa pak." jawab Ayumi kemudian berdiri.
Ayumi mengerjakan soal seperti biasanya, sangat cepat dan tanpa ada kesalahan apapun.
"Ya ini jawaban yang sangat tepat. caranya pun juga mudah di pahami." ucap pak Han dengan tersenyum.
"Yahh si bara kalah lagi nih sama si buruk rupa hahaha." ejek Johan yang mengundang gelak tawa semua orang.
Bara yang tidak terima pun langsung menghalangi jalan Ayumi dengan kakinya. sontak itu membuat Ayumi tersungkur ke lantai. lagi-lagi gelak tawa di kelas itu kembali terdengar.
"Kalau jalan pake mata bodoh." kata bara dengan kasarnya.
"Hah dasar. rupanya matamu juga bermasalah ya." seru Kevin dengan sinisnya.
"Sudah-sudah, Ayumi kamu tidak apa-apa?" tanya pak Han yang mendapat gelengan kepala dari Ayumi.
Saat bel berbunyi pak Han mengakhiri pembelajarannya kemudian keluar.
"Oh ya jangan lupa besok kalian semua langsung menuju ke ruang laboratorium. kita akan melakukan penelitian tentang apa yang kita bahas tadi. karena senior Darren tidak bisa hadir, jadi saya sendiri yang akan memantau kalian semua." kata pak Han kemudian berlalu keluar
"Yah percuma dong kalau senior Darren tidak hadir. kau tau kan pak Han itu orangnya sangat membosankan." gerutu salah satu mahasiswi.
"Hah kau benar. hampir tiap pembelajarannya aku di Landa mengantuk tingkat dewa tau nggak." timpal yang lainnya.
"Yuk ah kantin lapar." ajak salah satunya dan di anggukan yang lainnya.
Seperti biasa saat istirahat Ayumi selalu pergi ke perpustakaan untuk membaca buku atau hanya sekedar mengalihkan rasa laparnya. dia harus berhemat agar secepatnya dia bisa melakukan operasi pada kakinya.
Tidak banyak yang berada di perpustakaan, hanya ada beberapa orang saja dan itu kebanyakan mahasiswa baru.
"Heh buruk rupa belikan aku makanan sana." kata Aurel yang baru saja datang.
"Cepatlah pergi kau tuli hah." bentak Renata
Ayumi pun menerima uang itu dan pergi menuju kantin.
"Apa yang harus aku beli ya, tadi Aurel tidak mengatakan apa-apa padaku." gumam Ayumi dengan bingung.
Ia pun hanya membeli pop mie dan air mineral saja mengingat uang yang di berikan Aurel hanya dua puluh ribu saja. setelah mendapat pesanannya, Ayumi bergegas kembali dan menyerahkan makanan yang tadi sudah ia beli.
"Apa ini? kau mau meracuniku hah." bentak Aurel ketika melihat apa yang di di bawa Ayumi.
"Tapi uang yang kamu berikan hanya cukup untuk membeli ini saja." jawab Ayumi dengan menunduk.
"Pakai uangmu bodoh. kau pikir aku akan memakan makanan murahan ini hah?" kata Aurel dengan menendang pop mie itu sampai tumpah.
Ingin sekali saat ini Ayumi menangis. disaat dirinya kelaparan, orang di depannya ini malah membuang makanan yang sangat berharga itu.
"maaf teman aku tidak memakanmu saat ini. kita akan bertemu di lain waktu oke. tapi, tunggu aku mempunyai uang yang cukup dulu hehehe." batin Ayumi dengan menatap tumpahan pop mie itu.
Aurel yang geram pun langsung menuangkan minuman itu di kepala Ayumi.
"Hah ini lebih pantas untukmu dasar buruk rupa." kata Aurel kemudian pergi disusul ketiga temannya.
"kenapa aku hanya diam saja setiap kali melihat mereka melakukan tindakan seperti itu padanya. harusnya aku bertindak." batin Dimas yang tak sengaja melihat kejadian itu.
Entah mengapa tiap kali dia melihat Ayumi sedang di buly oleh teman-temannya, hatinya terasa terketuk untuk menolongnya. dia menjadi kasihan pada Ayumi, tapi egonya juga lebih besar dari pada rasa kasihan itu.
"Hahaha lihatlah gadis buruk rupa itu. hei kau habis bermain air bersama teman barumu itu ya." kata bara dengan mengejek.
"Memang siapa teman barunya?" tanya bara.
"Cacing pita hahaha." jawab Johan yang mengundang gelak tawa ketiga sahabatnya.
"Hahaha kau benar Johan. sangat menjijikkan." timpal bara dengan melempari Ayumi dengan bungkus makanan.
Lagi-lagi Ayumi hanya diam saja tanpa membalas ataupun menjawab ucapan mereka. dia pulang dengan pakaian yang sudah basah. dengan langkah kaki yang pelan dia berhenti di halte bus. dia menunggu cukup lama disana sampai bus yang ia tunggu datang.
Disisi lain, sedari tadi ada orang yang selalu memperhatikan Ayumi. dia masih setia di dalam mobilnya dan memastikan Ayumi benar-benar masuk kedalam bus. setelah Ayumi benar-benar masuk, dia pun langsung mengendarai mobilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun
semoga kalian g menyesal telah menghina ayumi
2023-02-20
0
Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun
harusnya bijak g cma hanya memandang status semata
2023-02-20
0
Yani Cuhayanih
Apakah yg mengikuti Ayumi itu adalah dewa penolong nya yg akan membantu oplas wajah Arumi dan juga kakinya.....
2022-12-28
0