Chapter 10

Ayumi pergi menuju perpustakaan untuk mengembalikan buku yang tadi dia baca. di tengah-tengah perjalanan dia berpapasan dengan Bara dan kedua temannya. seperti biasanya dia hanya menunduk saja.

Bara juga menatap Ayumi dengan tajamnya. dia masih merasa sangat kesal dengan Ayumi yang nampak akrab dengan Dimas. apalagi sekarang Ayumi tidak menatap dirinya sedikitpun.

"Heh kau jangan menghalangi jalanku. minggir sana." kata seorang mahasiswa pada Ayumi.

"Ma maaf." ucap Ayumi dengan menunduk kemudian melanjutkan langkahnya.

"Awww... kau tidak punya mata hah." bentak Aurel yang tak sengaja di tabrak Ayumi.

"A aku mi minta maaf. aku tidak sengaja." kata Ayumi dengan gemetaran

"Minta maaf kau bilang. kau tidak lihat bajuku basah gara-gara kau." bentaknya lagi.

Aurel menjambak rambut Ayumi dan menghempaskan dengan kasar yang membuat Ayumi langsung jatuh tersungkur. Dia mengambil minuman yang ada di tangan Hana kemudian menuangkannya di kepala Ayumi.

"Huh itu belum seberapa dasar buruk rupa. lain kali kalau jalan kau gunakan matamu jika kakimu tidak bisa berjalan." kata Aurel kemudian pergi di susul dengan teman-temannya.

"Hahaha dasar tidak berguna. kau selalu saja membuat orang berada di dekatmu terkena sial." seru Kevin dengan sinisnya.

"Kau tidak papa?" tanya diam dengan membantu Ayumi berdiri.

"Aku tidak papa." jawab Ayumi dengan menunduk.

"Sudah aku bilang jangan menunduk kepadaku." seru Dimas yang membuat Ayumi langsung mendongak menatapnya.

"Ehh lihat itu kan kak Dimas. kenapa dia menolong si buruk rupa itu." bisik salah satu mahasiswa.

"Apa itu, bahkan mereka bertatapan mata seperti itu." timpal yang lainnya.

Mahasiswa yang melihat tindakan Dimas langsung berbisik-bisik. apalagi saat Dimas memakaikan jaketnya pada Ayumi. semua perempuan yang ada di sana melongo tidak percaya.

"Lihatlah itu dia juga memakaikan jaketnya pada si buruk rupa itu. akhhh aku juga mau tau.." timpal salah satu mahasiswa.

"Apa ini nyata? barusan pangeran ku memakaikan jaket padanya?"

"Apa-apaan dia. apa mungkin kak Dimas menyukai gadis buruk rupa itu. huh cantikan juga aku kemana-mana."

Mereka semua nampak masih berbisik-bisik membicarakan tindakan Dimas Barusan. Disisi lain, Bara tengah mengepalkan tangannya melihat mereka berdua. dengan kasarnya dia langsung pergi begitu saja.

"Hei bar tungguin napa." kata Johan dengan sedikit berteriak.

Dimas mengajak Ayumi menuju toilet. Ayumi yang memang sudah basah kuyup pun hanya menurut.

"Aku bisa berjalan sendiri. kau bisa kembali." kata Ayumi di tengah-tengah perjalanannya.

"Diamlah." seru Dimas dengan dinginnya.

Dimas berhenti di depan pintu kamar mandi dan meminta Ayumi untuk menganti bajunya dengan jaket yang ia berikan tadi.

"Aku tidak apa-apa dengan pakaian seperti ini. terimakasih sudah menolongku tadi." ucap Ayumi dengan memberikan jaketnya kembali.

"Hah apa kau gila. sana masuk." seru Dimas dengan mendorong tubuh Ayumi masuk kedalam toilet.

"Apa dia sudah tidak waras. disini banyak laki-laki dan dia ingin membiarkan tubuhnya di lihat semua orang begitu." gerutu Dimas dengan kesalnya.

"Aaaa Astaga..." teriak Ayumi ketika melihat jelas bagian atas tubuhnya.

"Berarti tadi...akhhhh bagaimana ini pasti dia melihatnya. bagaimana ini. pakai tidak ya." ucap Ayumi bingung dan juga malu.

Bagaimana tidak. tadi di luar dengan santainya dia melepas jaket di depan Dimas. bahkan bagian atas tubuhnya sangat transparan sekarang.

"Apa tidak papa jika aku memakai ini?" tanya Ayumi pada diri sendiri.

Setelah lama berfikir akhirnya Ayumi pun memakai jaket yang di berikan Dimas tadi. tentu saja dia tidak mau jika ada yang melihat bagian tubuhnya.

Ceklek...

Dimas menoleh dan melihat Ayumi yang nampak cantik dengan jaket itu. walaupun sangat kebesaran di badan Ayumi yang mungil, tapi itu menambah nilai tersendiri di mata Dimas.

"Ku kira kau pingsan tadi di dalam." ledek Dimas dengan datarnya.

"Apa tidak papa jika aku meminjam jaketmu?" tanya Ayumi dengan pelan.

"Jika kau tidak mau maka lepaskan saja dan biarkan semua orang melihat tubuhmu yang jelek itu." jawab Dimas dengan santai.

"Aduhh...kau sudah berani memukulku?" tanya Dimas dengan dinginnya.

Sontak Ayumi langsung menundukkan kepalanya dengan takut. ia sadar telah berbuat kesalahan saat ini.

"Ma maaf." ucap Ayumi pelan.

"Hahahaha sudah-sudah jangan begitu aku hanya bercanda saja Ayumi kenapa kau masih saja takut denganku." kata Dimas dengan tertawa.

Lantas Ayumi mendongak dan menatap Dimas dengan kesalnya. dia langsung meninggalkan Dimas tanpa berkata apapun.

"Hei tunggu..." kata Dimas dengan mengejar Ayumi.

Ketika Ayumi masuk ke dalam kelas bersama dimas mendadak semua orang menjadi diam dan menatap mereka berdua. Ayumi yang merasa di tatap pun hanya menunduk dan berjalan menuju kursinya.

Bara memperhatikan mereka dengan dinginnya. di dalam hatinya dia sedang merasa kesal dengan Ayumi.

"cihh apa bagusnya jaket itu sih. punyaku juga lebih bagus dan jauh lebih mahal." batin Bara dengan menggerutu.

"Kenapa kau kasih jaketmu padanya dim?" tanya Johan heran.

"Tidak papa aku hanya ingin saja." jawab Dimas dengan menoleh sekilas.

"Jangan bilang kalau kau suka padanya hahaha." ejek Johan dengan tertawa.

"Memang itu urusanmu." timpal Dimas dengan membuka bukunya.

"Hahaha kau jangan membuat teman-teman mu malu dim. aku tahu seleramu tinggi tidak rendahan seperti si buruk rupa itu." kata kevin dengan tertawa.

"Kau benar Vin. heh kau, jangan besar kepala dulu karena dia memberikan dirimu jaket. kau bukan level dia ya nggak dim. hahahaha." kata Johan pada Ayumi.

"Diamlah." bentak Bara yang membuat Johan langsung bungkam.

"Dia ini kenapa sih." gerutu Johan dengan bingung.

"Kau sedang datang bulan Bar? kenapa kau menjadi garang sekali hari ini." kata Kevin yang mendapat pukulan telak dari Bara.

"Jika kau masih saja berbicara maka aku tidak akan mentraktir mu makan selama satu bulan kau mengerti." seru Bara dengan dinginnya.

Ayumi hanya menunduk takut mendengar ucapan Johan barusan.

"dia benar harusnya aku sadar saat itu juga. dia tidak benar-benar tulus ingin menjadi temanku. apa-apaan aku kenapa berfikir sangat jauh. ingatlah Ayumi kau hanya seorang kurcaci yang sedang berangan-angan untuk menjadi tinggi tapi kau lupa untuk sadar diri." batin Ayumi dengan tersenyum kecut.

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 52
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Bonus Chapter
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 52
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!