Chapter 11

Ayumi menoleh ketika mendengar seseorang memanggilnya. dia menatap Dimas dengan heran.

"Apa?" tanya Ayumi bingung.

"Tidak ada." jawab Dimas dengan tersenyum manis.

"Lebih baik jangan dekat-dekat denganku. aku tidak mau kau di permalukan gara-gara aku." kata Ayumi tanpa menoleh.

"Aihh jangan dengarkan orang lain tentang diriku." timpal Dimas tidak suka.

"Aku tidak pernah mendengarkan mereka. jadi lebih baik kita tidak berteman saja." kata ayumi yang membuat Dimas berbinar.

Bukan apa-apa. hanya saja dia sangat senang mendengar ucapan Ayumi barusan.

"Itu artinya kau sudah menganggap ku sebagai temanmu?" tanya Dimas dengan girangnya.

Bara yang tak sengaja mendengar perkataan Dimas pun langsung menatap punggung dua orang itu dengan tatapan dinginnya.

"Kau merasa tidak Vin?" tanya Johan yang merasa tengkuknya merinding.

Kevin mengangguk dan mereka berdua menoleh ke arah Bara yang sedang dalam mode dingin.

"Ti tidak siapa bilang kita sudah jadi teman." seru Ayumi

"Hehehe kau tidak bisa berbohong padaku. oke aku sekarang akan menjadi temanmu. dan untuk merayakan pertemanan kita, aku akan mengantarmu pulang." kata-kata Dimas membuat Ayumi berhenti mendadak.

"Aku tidak mau." tolak Ayumi Dengan tegas.

"Kenapa?" tanya Dimas bingung.

"Tidak ada alasan. aku akan naik bis seperti biasanya saja. kau bisa pulang duluan." jawab Ayumi.

"Ayolah sekali ini saja ya." kata Dimas dengan memohon.

"Aku tidak mau." seru Ayumi lagi.

Bara yang sudah sangat kesal pun berjalan dengan cepat kemudian lewat di tengah-tengah mereka dengan mendorong tubuh Dimas dengan kasarnya.

"Ada apa dengan dia?" tanya Dimas dengan bingung.

Kedua temannya pun menyusul bara dengan berlari. mereka berdua menoleh sekilas ke arah Ayumi dan Dimas kemudian langsung melengos begitu saja.

"Sudahlah kau pulang saja dengan mereka." ujar Ayumi dengan berjalan

Dimas tidak mendengarkan apa yang di katakan Ayumi. dia terus mengikuti Ayumi sampai Ayumi berada di halte bus.

"Kenapa kau masih mengikutiku sih." gerutu Ayumi dengan kesalnya.

"Sudah menjadi kewajiban seorang teman untuk memastikan temannya pulang dengan selamat." ujar Dimas dengan tersenyum.

"Hah terserah kau saja lah." ucap Ayumi mengalah.

Tak lama kemudian bis yang Ayumi tunggu pun datang. ia langsung naik dan disusul oleh Dimas.

"Kenapa kau juga ikut naik?" tanya Ayumi dengan kesalnya.

"Terserah aku lah. ini kan bus umum." jawab Dimas dengan mengikuti Ayumi lagi.

Ayumi memilih duduk di pojokan paling belakang begitupun Dimas juga ikut duduk di sebelah Ayumi.

"Jangan berbicara apapun lagi padaku. aku akan mengantarmu sampai depan rumah." kata Dimas yang membuat Ayumi tidak jadi mengeluarkan kata-katanya.

"Kenapa kau harus repot-repot mengantar ku?" tanya Ayumi.

"Entahlah." jawab Dimas cuek.

Ayumi bermain ponselnya untuk menghilangkan kejenuhan selama di dalam bis. sampai di ketiduran dan kepalanya menempel di bahu Dimas.

Dimas menoleh dan mendapati Ayumi yang sudah tertidur di bahunya. dia membenarkan posisi Ayumi kemudian tersenyum simpul. entah apa yang sedang Dimas rasakan saat ini. Tak sengaja matanya terfokus pada ponsel Ayumi.

"For my feet..." gumam Dimas kemudian membaca isinya dan meletakkan kembali di tangan Ayumi.

Dimas berfikir untuk membantu Ayumi diam-diam agar dia bisa secepatnya berjalan seperti dulu lagi. tentu ayumi akan menolak dengan keras jika dia mengatakan langsung pada ayumi.

"Ayumi..." panggil Dimas ketika bus sudah berhenti.

"Hmm...sudah sampai ya." gumam ayume dengan mengucek matanya.

Mereka turun dan duduk sebentar di halte itu. Dimas yang bermaksud untuk merapikan rambut ayumi pun langsung di tepis olehnya.

"Maaf." ucap Dimas merasa tidak enak.

"Terimakasih sudah mengantar ku dim. aku duluan ya." kata Ayumi dengan berdiri .

"Tapi ini belum sampai depan rumahmu." ujar Dimas.

"Hehehe tidak masalah kok. lagian rumahku sudah dekat. bye." kata Ayumi.

Setelah memastikan Ayumi benar-benar hilang dari pandangannya Dimas pun pergi. tak jauh dari tempat Dimas berdiri tadi, ada seorang laki-laki yang sudah memperhatikan mereka sejak mereka berdua keluar dari kampus. siapa lagi kalau bukan Bara.

"Sebenarnya ada apa dengan diriku. kenapa juga aku bisa sampai mengikuti mereka sampai sini. hah dasar gila." maki Bara pada dirinya sendiri.

"Lagi apa Ki?" tanya Ayumi yang melihat Zaki sedang di luar rumah.

"Oh kau sudah pulang. aku lagi??... tidak tahu. bingung hahaha." jawab Zaki dengan terkekeh pelan.

"Hih yang benar saja. lebih kau masuk sekarang" kata Ayumi dengan masuk kedalam rumahnya.

"Sudah pulang yu?" tanya Milka yang sedang berada di dapur.

"Iya tan. aku bersih-bersih dulu ya." jawab Ayumi.

"Oke setelah itu turun kita makan." ujar Milka yang di angguki oleh Ayumi.

Sampai di kamarnya Ayumi langsung merebahkan tubuhnya di kasur. dia harus secepatnya bisa mengumpulkan sisa uang untuk operasi kakinya.

"Bagaimana caranya aku bisa mendapatkan siaa uang itu dalam waktu cepat ya." gumam Ayumi dengan berfikir.

"Pasti tidak akan ada yang menerimaku untuk bekerja dengan keadaanku yang seperti ini."

Ceklek...

"Kak bantu aku ya." kata Zaki dengan memohon.

"Apa? kakak sedang pusing saat ini. minta saja pada Tante Milka pasti dia bisa membantumu." timpal Ayumi dengan menutup wajahnya.

"Aihh tidak bisa. dia mempunyai suara yang sangat jelek." kata zaki dengan merengek.

"Memangnya apa yang bisa kakak bantu." ujar Ayumi.

"Kakak hanya perlu bernyanyi saja dan aku yang akan bermain gitarnya bagaimana?" timpal Zaki.

"Buat apa sih. lagian kan kau bisa bernyanyi kenapa tidak buat sendiri saja." seru Ayumi dengan malasnya.

"Kakak tidak mau dapat uang?" tanya Zaki yang langsung membuat Ayumi bangun dari tidurnya.

"Kau bilang apa tadi?" tanya Ayumi memastikan.

"Jika kau mau bekerjasama denganku kau juga akan mendapatkan uang." jawab Zaki dengan santainya.

"Hahaha kalau itu sih kakak mau banget ki. siapa yang tidak mau dengan uang." timpal Ayumi dengan tertawa senang.

"Tapi kakak harus bernyanyi denganku dulu." kata zaki.

"Oke. tapi apa kau yakin seperti itu akan mendapatkan uang?" tanya Ayumi dengan ragu.

"Menurutmu selama ini aku selalu dapat uang dari mana?' tanya Zaki balik.

Ayumi berfikir sejenak dan dia menganggukkan kepalanya pertanda setuju. memang benar Zaki selalu memiliki uang dan itu sangat menguntungkan bagi ayumi karena bisa meminjam uang pada adiknya.

"Tapi bagaimana caranya?" tanya Ayumi lagi.

"Buka yucub terus cari akun yang bernama Zakisan cetarmembahana." jawab Zaki dengan keluar kamar.

Sontak Ayumi pun langsung membuka dan menuliskan nama itu. muncul banyak video adiknya di situ. Ayumi melongo tidak percaya ketika melihat layar ponselnya.

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 52
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Bonus Chapter
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 52
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!