Ayumi membuka pintu kamar adiknya dan langsung masuk tanpa permisi. Zaki yang saat ini tengah sibuk dengan laptopnya pun tidak tahu jika Ayumi sudah ada di belakangnya.
"Ki." panggil Ayumi dengan berbisik di telinganya.
"Ya ya...." ucap Zaki yang sudah merinding di bagian tengkuknya dan menoleh dengan pelan.
"Ya toibah ya.... kau kebiasaan sekali membuatku takut kak." seru Zaki yang sudah menoleh dan mendapati Ayumi tengah tersenyum tanpa dosanya.
"Lagi ngapain?" tanya Ayumi.
"Lagi berenang." jawab Zaki datar.
"Hahaha aku sangat senang sekali ketika mengerjaimu." kata Ayumi dengan tertawa dan memukul pundak Zaki dengan kerasnya.
"Kau senang, dan aku yang jantungan. hih aku harus jauh-jauh denganmu jika kau sedang tertawa seperti itu." seru Zaki dengan kesalnya.
"Kau mau ngapain kesini aku sedang sibuk tidak dapat di ganggu." timpal Zaki.
"Heh kau mengusirku ya. aku hanya mau mengajakmu untuk memberikan kejutan pada Tante." ujar Ayumi yang membuat Zaki menoleh.
"Kejutan apa?" tanya Zaki bingung.
"Ulang tahun. besok kan Tante ulang tahun jadi kita harus memberikan kejutan dong. yah seperti pesta kecil-kecilan gitu." jawab ayumi
"Hah ulang tahun? jadi besok Tante ulang tahun?" tanya Zaki dengan terkejut.
"Aihh pelankan suaramu. iya besok ulang tahun Tante dan aku sudah menyiapkan hadiah untuknya." jawab Ayumi.
"Kenapa kau baru bilang sekarang sih. aku belum menyiapkan semuanya." timpal Zaki.
"Masih banyak waktu. kita kasih kejutannya saat malam saja bagaimana?" tanya Ayumi.
"Ya itu lebih baik dari pada harus siang. aku juga belum ada hadiah buat Tante." jawab Zaki.
"Oke sekarang kau tidurlah sudah malam tidak baik perjaka sepertimu bergadang." kata Ayumi.
"Hmm sana keluar." usir Zaki.
Ayumi pun keluar dan kembali menuju kamarnya.
.
.
.
.
.
"Dimana kakakmu Ki?" tanya Milka yang sudah berada di meja makan.
"Sudahlah Tan kita makan duluan saja. jika mau menunggu dia aku akan mati kelaparan." jawab Zaki dengan kesalnya.
Ayumi keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi dan juga wewangian khas dirinya sendiri yaitu lavender.
"Peri datang." kata Zaki dengan sinisnya.
"Hehehe ayo kita makan." ujar Ayumi dengan terkekeh.
Setelah makan Ayumi dan Zaki berangkat dengan mengendarai bus. mereka berpisah setelah sampai di depan kampus.
"Ayumi." panggil Dimas dengan melambaikan tangannya.
Ayumi membalas lambaian tangan dimas tanpa menghampiri Dimas. dia terus berjalan sedangkan Dimas saat ini sedang menggerutu kesal. ia lantas mengejar Ayumi.
"Kenapa kau tidak berhenti dan menghampiri ku?" tanya Dimas.
"Aku lelah kalau harus berjalan jauh." jawab Ayumi.
"Apaan. itu hanya beberapa langkah saja dari sini." seru Dimas.
"Huh sudahlah kita ke kelas sekarang." kata Ayumi.
Darren masuk ke kelas dengan seorang wanita yang cantik. semua orang nampak langsung diam dan memperhatikan mereka berdua.
"Selamat pagi semua." kata Darren dengan tersenyum.
"Pagi senior." jawab semua dengan semangat.
"Kalian pasti belum tau siapa beliau kan?" tanya Darren.
"Belum senior kan belum di beritahu." timpal Johan dengan malasnya.
"Perkenalkan beliau adalah Pembuat parfum terkenal di negara kita, Miranda Kerr." kata Darren dengan tersenyum.
Semua orang bertepuk tangan. mereka tidak menyangka senior mereka akan membawa orang yang sangat di kagumi kalangan muda itu.
"Pagi semua. seperti yang sudah pak..." ucapan Miranda terpotong oleh Darren.
"Senior." potong Darren dengan menoleh ke arah Miranda.
"Seperti yang sudah senior Darren katakan tadi. apa perlu saya memperkenalkan diri saya lagi?" tanya Miranda dengan tersenyum.
"Iya kalau senior Darren yang berbicara tidak akan ada yang paham." timpal salah satu mahasiswa yang mendapat tatapan sinis dari Darren.
"Baiklah. nama saya Miranda Kerr. saya merupakan alumni dari kampus ini. Ya seperti yang sudah kalian ketahui, saya berhasil membuat parfum berkat bimbingan para dosen di kampus ini. dan saya sangat bangga pada diri saya sendiri karena berkat kerja keras saya, saya berhasil menggapai impian saya dari kecil." kata Miranda.
"Beliau ini dulunya merupakan salah satu mahasiswa yang tidak terlalu pandai ya kak." ujar Darren yang mendapat anggukan dari Miranda.
"Benar saya dulunya mahasiswa yang kurang pandai. tapi berkat kegigihan dan kerja keras saya, saya bisa mendapatkan ini semua. dan untuk kalian semua yang ada disini, kalian harus meyakinkan diri kalian sendiri jika kalian mampu kalian bisa untuk meraih cita-cita kalian." kata Miranda dengan tersenyum.
semua orang lantas bertepuk tangan kembali. mereka menjadi semakin bersemangat setelah mendengar ucapan Miranda barusan
"Apa boleh saya bertanya kak?" tanya salah satu mahasiswa.
"Silahkan." jawab Miranda.
"Apa anda sudah menikah?" tanya Renan yang membuat semuanya menoleh ke arahnya.
"Hahaha itu yaa. saya sudah menikah dan saya juga sudah berpisah." jawab Miranda dengan tersenyum.
"Berarti masih ada kesempatan buat saya dong kak." seru renan dengan girangnya.
"Wuuuu modus Mulu kau." cibir Ketrin dan yang lainnya.
"Hahaha masih ada. saya punya sesuatu buat kamu." kata Miranda dengan merogoh saku celananya.
Renan menunggu apa yang akan di berikan oleh wanita cantik itu padanya. ketika Miranda mengeluarkan tangannya dari saku, sontak Renan langsung histeris karena Miranda mengeluarkan hatinya yang ia bentuk dari jari jempol dan telunjuknya.
"Aaaa aku akan pingsan cepat pegangi aku." kata Renan pada temannya.
"Lebay lebay mana mau kak Miranda sama kau." seru teman renan dengan menatapnya malas.
"Hahaha sudah-sudah saya minta maaf karena sudah bercanda. saya akan mulai menerangkan inti dari pembuatan parfum dan juga bahan-bahan yang akan di gunakan..." Kata Miranda dengan menjelaskan semuanya.
Mereka mendengarkan dengan saksama. tentu mereka sangatlah kagum dengan sosok Miranda. Ia bahkan tau hal kecil yang ada pada parfum yang tidak di ketahui oleh mereka semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments