Adisty tengah tidur di kamarnya, pikirannya saat ini sedang kacau ia memikirkan apa yang tadi Max katakan, masa lalu Raihan.
"Ahhhhhh pusing gue, mending gue mandi daripada gue gila, " teriak Adisty sambil bangun dan pergi ke kamar mandi.
Setelah mandi Adisty langsung mengganti pakaian nya, ia memakai kaos pendek berwarna putih dan rok mini berwarna hitam, ia juga membawa tas selempang untuk uang dan ponsel nya.
Setelah selesai ia langsung turun ke ruangan bawah, ia mengambil kunci mobil dan langsung pergi ke luar menuju mobilnya.
Setelah berada di mobil ia langsung pergi ke rumah Lily untuk menjemputnya, karena hari ini ia akan ke tempat Raihan dan yang lainnya.
Beberapa menit berlalu Adisty sudah bersama Lily di dalam mobil, ia langsung saja menuju tempat yang Max kirimkan.
Hingga sampailah mereka di sebuah rumah yang tidak terlalu besar namun kelihatan banyak orang di sana.
Adisty dan Lily turun sambil memandang ke sekitar tempat di sana, tempat yang lumayan ramai.
Adisty melihat Raihan tengah berbicara dengan salah satu orang yang berada di sana, orang yang terlihat menyeramkan, Raihan melihat Adisty datang lalu langsung menghampiri Adisty dan juga Lily.
"Masuk yuk, " ajak Raihan.
Namun Adisty malah menatapnya kebingungan, " Kok banyak orang sih? "
"Mereka temen gue, gak papa kok, mereka baik kalau kita nya juga baik, " balas Raihan sambil menarik tangan Adisty untuk masuk.
Lily mengikuti mereka dari belakang, Lily dan Adisty sangat ketakutan, saat mereka masuk mereka malah jadi pusat perhatian, namun Raihan tidak menghiraukan tatapan mereka yang menatapnya.
Di sana ada pria dan juga wanita, namun seperti nya wanita yang berada di sana selain Adisty dan Lily adalah wanita penghibur.
Adisty menatap ke arah Raihan tak percaya.
"Jangan berpikir macam-macam, tidak semua orang sama seperti itu, " ucap Raihan, seakan ia tau apa yang Adisty pikirkan.
"Mereka memang temanku, tapi aku tidak sama dengan mereka, " lanjut nya.
"Iya, iya gue percaya, " ucap Adisty sambil duduk.
Mereka berada di ruangan yang berbeda dengan yang tadi Adisty lihat, di ruangan itu hanya ada Adisty, Lily, Raihan, Max, dan Andra yang sedang tidur.
"Kok lu punya ruangan sendiri sih? " tanya Adisty, yang ia tau kalau misalnya di sebuah geng seperti ini yang punya ruangan itu biasanya adalah pemimpin atau teman dari sang pemimpinnya.
"Ya orang dia ketuanya, " balas Max santai sambil meminum air mineral, yang tersedia di meja.
"Demi apa? dia? " ucap Adisty tak percaya sambil menunjuk ke arah Raihan.
"Memangnya kenapa? " tanya Raihan.
"Kenapa gak bilang dari awal sih, kalau bilang kan gue gak bakal ngerjain lu kemarin-kemarin, kalau gue di bunuh sama anak buah lu kan gak lucu, " ucap Adisty.
"Tapi keren juga sih, " sambung Adisty sambil tersenyum ke arah Raihan, namun saat menatap wajah Raihan terlintas kembali di otaknya, tentang pembicaraan tadi dengan Max sepulang sekolah.
"Oh iya lu suka minum alkohol?" tanya Andra yang ternyata sudah bangun karena mendengar suara mereka.
Adisty dan yang lainnya langsung menatap ke arah Andra yang berada di kasur, " Ngapain kalian liatin gue? " Risih Andra yang di tatap aneh oleh teman-temannya.
"Abisnya lu bangun-bangun langsung bilang ke gitu, " balas Max.
"Biarin, gue kan nanyanya sama si Adisty, " ucap Andra yang turun dari kasurnya dan duduk di antara mereka.
"Jangan di tanya lagi dah, " balas Raihan.
"Ah bagus lah kalau suka minum, soalnya banyak tuh stok di kulkas, udah lama gak ada yang minum, si Raihan bilangnya gak mau karena takut ada pemeriksaan OSIS, dia kan ketua OSIS, sekaligus Ketua geng Abstrak, " ucap Andra.
"Kalau si Max mah, dia mah gak kuat, beberapa gelas kecil aja langsung tepar, " lanjut Andra.
"Berisik deh luh, kata mamih gue, gue gak boleh banyak minum nanti sakit, " ucap Max sambil tersenyum dan mengangkat kan satu alisnya ke arah Andra.
"Manja lu, " balas Andra.
"Ya udah mana ambil aja sini! " titah Adisty pada Andra.
"Gak, gak ada yang boleh minum di sini, " ucap Raihan sedikit tegas, membuat mereka menatap aneh ke arah Raihan.
"Lebay lu ah, biasanya juga kita minum di sini," ucap Andra.
"Gue bilang gak boleh, kalau kalian gak mau ikutin keinginan gue, kalian boleh minum di luar, ini tempat gue, udah syukur gue bawa kalian masuk, " balas Raihan datar.
"Gak asik lu ah, " keluh Adisty.
"Tapi gak papa, kita minum di luar aja yuk Dis, gue jagain deh, kalau lu di godain sama orang lain, gue siap jadi tamengnya, " balas Max sambil menarik tangan Adisty.
"Lu mau bawa dia kemana?" Raihan menarik tangan yang satunya membuat Adisty kembali duduk di samping Raihan.
"Katanya di suruh keluar kalau mau minum, mau ke luar malah di tahan, mau lu apa si? " Tanya Max, yang langsung melepaskan tangannya Adisty.
"Iya lu mah aneh, " balas Adisty.
"Biarin, ngapain sih? gak usah minum, gue traktir makan aja di kafe deket sini gimana? " ucap Raihan.
"Kalau itu baru ide bagus, " setuju Andra, Andra langsung menatap ke arah Max sambil tersenyum dan diam-diam memberikan kedipan pada nya, pertanda rencana pertamanya berhasil.
Mereka berjalan keluar dari rumah itu, karena jarak ke kafe itu dekat jadi mereka memutuskan untuk berjalan kaki saja, pasalnya mereka juga malas nyetir mobil.
Ini sudah pukul 3 sore kebetulan juga cuaca saat ini sangat cerah, mereka berjalan kaki sambil mengobrol.
"Dis, " panggil Max.
"Iya apa? " balas Adisty.
"Nanti malam di rumah gak ada siapa-siapa kan?" tanya Max.
"Ada Nyokap sih, emangnya apa? " tanya Adisty.
"Gak tadinya kalau gak ada siapa-siapa gue sama Andra mau main ke sana, " balasnya.
"Ya kalau mau main, ya ke rumah aja lah, gak ada yang larang kok, lagian nyokap gue pasti sibuk, " ucap Adisty.
"Mau ngapain si luh ke rumah Adisty?" tanya Raihan sedikit sinis.
"Kan udah di bilangin mau main, lu napa sih? " balas Max, tak mau kalah.
"Kenapa gak boleh? lu siapanya Adisty larang-larang gue main ke rumahnya? " balas Max nyolot.
"Gak gue gak larang lu kok, silahkan aja kalau mau main mah, gue gak peduli, " balas Raihan datar.
"Ya udah, nanti malam ya Dis," ucap Max, sambil tersenyum manis ke arah Adisty.
"Gak, gue gak ngizinin lo, " bantah Raihan.
"Gak baik main ke rumah cewek malam-malam, " sambung Raihan sinis.
"Bilang aja kalau lu cemburu, " sindir Andra sambil melihat ke arah depan.
"Gak gue gak cemburu kok, emang gak baik tau, " bantah Raihan, yang wajahnya mulai memerah.
"Sejak kapan lu peduli sama orang lain? biasanya juga lu mah acuh, " ledek Max.
"Kenapa mau ngebantah?" ucap Raihan dengan nada sedikit mengancam.
"Iya, gue gak jadi main deh, tapi besok gue jemput yah Dis, " ucap Max.
"Gue yang bakal jemput dia, " baru saja Adisty akan menjawab ucapan Max, ia malah keduluan sama Raihan.
Andra berbisik pada Max, " Si Rey lucu yah kalau lagi cemburu, ke anak kecil, " bisiknya.
"Iya padahal kalau suka mah bilang aja kali, keburu sama orang lain kan nanti, " balas Max, sambil tertawa kecil.
"Ngapain lu ketawa? " tanya Raihan yang melihat Andra dan Max tertawa.
"Gak papa kok, " balas keduanya berbarengan sambil menahan tawanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
IzKa💞
reihan jaim bnget sih jd orang,,,wikwikwik
2020-04-29
4
Rina Cyber
mau tp gengsi, Raihan o Raihan 😅😅😅
2020-04-23
5