Pergi Dari Rumah

Tak ada ucapan yang keluar dari mulut Adisty dan juga Geri, Geri mengantar Adisty pulang menembus hujan yang lumayan deras, baju mereka sudah sangat basah, entah apa yang sedang ada dipikirkan Adisty saat ini pokoknya semuanya sangat lah kacau.

Sampailah mereka di depan rumah Adisty, ia langsung turun dan memberikan helmnya pada Geri dan pamit untuk masuk, ia juga berterima kasih pada Geri karena sudah mengantarkan nya pulang.

Ia masuk ke rumah dengan keadaan basah, ia pergi menuju kamarnya untuk mengganti pakaian, setelah masuk kamar ia langsung ke kamar mandi, ia merendam tubuhnya di bak mandi selama beberapa menit.

Setelah selesai ia langsung ke kamarnya dan mengganti pakaian, ia berniat malam ini untuk pergi ke klub malam, hanya untuk menenangkan pikirannya yang saat ini kacau. Namun ia tidak pergi saat itu juga ia duduk dulu di kasur nya dan memainkan ponsel.

Di tempat lain Raihan tengah berada di beskem nya, ia belum mengganti pakaian nya, ia masih menggunakan baju seragam sekolah yang basah.

"Rey, ganti baju dulu napa sih, " titah Max yang khawatir pada Raihan, ia tidak mau sahabat nya sakit.

"Males, " dingin Raihan tanpa menatap ke arah Max.

"Lu sakit kita yang repot, lagian bentar lagi ada acara kan di sekolah lu? gak lucu kalau lu sakit, " setuju Andra, mereka memang peduli satu sama lain.

"Bodoamat, " acuh Raihan, ia sama sekali tak bergeming dari tempatnya, bagaikan patung yang hanya bisa bicara dan bernafas.

"Dasar batu, " sindir Max, sambil memutarkan bola matanya kesal.

"Gue pulang yah, soalnya ada urusan mendadak, " pamit Andra, sambil mengambil tasnya, ia dari tadi pulang sekolah belum menginjakan kakinya di rumah, kebiasaan mereka kalau pulang sekolah suka langsung ke sana gak pulang dulu.

"Gue juga mau pulang, " Raihan tiba-tiba berdiri dan berjalan mendahului Andra.

Andra dan Max saling bertatapan, pasalnya jarang sekali Raihan mau pulang ke rumahnya, biasanya kan ia hanya akan pulang kalau memang ingin bertemu ibunya, ia bilang kalau pulang ke rumah selalu sedih. Ibunya Raihan pun memaklumi kalau Raihan tidak mau pulang.

"Ah sudah lah, bisa botak kita kalau mikirin pola pikir si Raihan, " acuh Max, ia juga rupanya mau pulang, yah mungkin ia tidak mau di tinggalkan kedua sahabat nya di sana sendirian.

Mereka bertiga pun pulang, ke rumahnya masing-masing, ya iyalah masa ke rumah orang kan gak lucu kalau di kira maling.

Sampailah Raihan di rumahnya, ia masuk ke rumah dengan tatapan yang kosong, langkah demi langkah kini ia sudah berada di dalam rumah dengan tatapan kosongnya. Langkahnya terhenti, matanya memancarkan kesedihan seperti ada sebuah kenangan yang tak bisa ia lupakan ketika melihat setiap inci tempat itu.

Ibunya Raihan melihat kalau anaknya pulang, ia langsung menghampiri anaknya itu dan memeluk nya, " Sayang akhirnya kamu pulang mamah sudah rindu sekali, " ucap mamahnya Raihan sambil memeluk erat Raihan.

"Raihan juga rindu, " balas Raihan datar ia melepaskan pelukan ibunya perlahan.

"Makan yuk nak, mamah udah masakin kamu makanan, " ajak mamahnya Raihan sambil menampilkan senyumnya.

"Tapi kamu ganti baju dulu yah, baju kamu basah, " sambung mamahnya.

Raihan mengangguk perlahan dan pergi ke kamar, setelah sampai di kamarnya ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, setelah itu ia mengganti pakaian nya. Setelah selesai mengganti pakaian ia langsung turun untuk makan masakan mamahnya, yang sudah sangat ia rindukan, sudah beberapa hari ia tidak pulang ke rumah.

"Makan yang banyak yah sayang! "ucap mamahnya Raihan saat Raihan duduk di sampingnya. Raihan hanya membalasnya dengan senyuman dan kini ia mulai makan.

Di tempat lain Adisty rupanya sudah berada di klub malam, ia duduk di kursi dengan anggunnya, ia di sana sendiri ia memesan meja yang paling mewah. Di meja sudah ada beberapa botol minuman yang belum ia buka karena ia baru datang ke sana.

"Adisty, " seseorang memanggilnya.

Adisty mendongkrak kan kepalanya melihat siapa yang barusan memanggilnya. Dan ternyata itu adalah Geri, "Boleh aku duduk di sini? " tanya Geri.

Adisty mengangguk pada Geri dan Geri pun langsung duduk di samping Adisty, Geri tidak tau kalau Adisty suka datang ke tempat seperti ini juga.

"Ngapain lu di sini?" tanya Geri heran. Ia pikir Adisty adalah wanita yang lembut dan juga anggun, ia tidak berpikir kalau Adisty suka dengan tempat kotor seperti ini.

"Lagi masak, " jawab Adisty datar.

"yeh di tanya juga. "

"Ya lu harusnya udah tau dong, ngapain gue di sini, make nanya lagi, pertanyaan orang bodoh tau gak, " ketus Adisty. Menurutnya Geri tidak usah bertanya lagi sedang apa dirinya di sini.

"Ya basa-basi lah, mengawali pembicaraan, " jawab Geri sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Minum tuh, gue beli banyak biasa tadi gue main beli-beli aja, " ucap Adisty sambil menujuk botol minuman yang berada di meja.

"Boleh juga, " Geri menuangkan wine ke gelas kecil lalu meminumnya hingga tandas, hawa panas menjulur ke seluruh tubuhnya.

"Ah ternyata dunia halusinasi lebih asik, " ucap Geri sambil menyenderkan tubuhnya ke senderan sofa.

"Makannya banyak orang yang rela ngeluarin duit hanya untuk berhalusinasi, " balas Adisty yang juga menyenderkan punggungnya di sofa.

"Iya, kenyataannya dunia itu gak seindah sinetron Korea, tapi serumit sinetron Indonesia, " balas Geri, ia kembali menuangkan minumnya lalu kembali meminum wine.

Begitu juga dengan Adisty, kini mereka sudah mulai larut dalam halusinasi nya, namun mereka masih bisa sadar, karena tidak terlalu banyak yang mereka minum malam ini.

Sudah beberapa jam mereka berada di sana, waktu sudah menunjukkan pukul tiga pagi, sudah beberapa botol yang tadi mereka minum, kini mereka sudah mulai mendapatkan kesadarnnya kembali, setelah tadi mereka sempat mabuk berat.

"Gue pulang dulu yah, makasih buat malam ini, lu mau nemenin gue, mungkin kalau gak ada lu gue bakal ngomong sendiri, " ucap Adisty sambil tertawa kecil ke arah Geri.

Jantung Geri terasa berdetak begitu kencang melihat senyuman Adisty, senyum Adisty mampu membuatnya ingin memiliki senyuman itu seuntuhnya, hanya untuk dirinya lihat di setiap pagi.

"Mau gue anter?" tawar Geri.

"Gak usah, gue bawa mobil, " tolak Adisty karena ia malam ini bawa mobil ke sana.

Setelah berpamitan Adisty langsung ke luar dari klub itu dan pergi ke mobilnya, beberapa menit berlalu sampailah ia di rumah. Saat ia akan masuk ke rumahnya, Tiba-tiba ayahnya sudah berkacak pinggang di depan rumah, ia menatap tajam pada Adisty yang baru pulang padahal ini sudah hampir pagi.

Saat Adisty turun dari mobilnya dan melihat ayahnya sedang berkacak pinggang dan menatapnya, ia hanya berdecak sebal sambil berjalan mendekat.

"Kau ini sudah gila yah? kau tidak lihat ini sudah jam berapa, kau ini anak perempuan, " bentak ayahnya.

Sementara Adisty hanya diam di sana sambil memainkan sepatunya menggunakan kaki.

"Kalau ayah bicara dengarkan dong, " bentar ayahnya kembali.

Adisty tertawa meremehkan ayahnya sendiri, "Kau bilang dengarkan, memangnya pernah kau dengarkan aku, sadar makannya jadi orang, " ucap Adisty sambil tersenyum kecut dan memutar bola matanya malas.

"Kau ini, " ayahnya menampar Adisty dua kali, namun Adisty tidak menangis hanya saja pipinya terasa begitu panas.

"Kenapa kau tidak menangis? biasanya kau akan menangis, " heran ayahnya sambil tersenyum kecut.

"Hatiku udah mati untuk mu, apapun perbuatan mu di mataku akan terasa hambar, bahkan kalau kau mau membunuh ku saat ini aku tidak akan pernah meminta mu berhenti atau memohon pada mu, aku tidak sudi, " ketus Adisty dengan nada suara yang lumayan tinggi.

"Dasar anak kurang aja, " kesal ayahnya.

"Jangan salahkan aku kalau aku kurang ajar, lihat sendiri dirimu, kau sendiri kurang ajar. Kalau kau masih kurang ajar atau penghianat jangan salahkan anaknya dong, karena anaknya itu meniru dirimu sebagai sosok ayah, " ketus Adisty.

"Terserah kau, " pasrah ayahnya.

Adisty masuk ke kamar dan keluar kembali dengan membawa dua koper, lalu pergi dari rumah itu, ayahnya Adisty hanya menatap Adisty saja. Tanpa menghalangi Adisty untuk tidak pergi dari rumahnya, namun mungkin memang itu yang ayahnya inginkan.

"Bilang sama mamah jangan cari aku! aku udah gak mau berurusan lagi dengan kalian. Dengan dua orang yang bermuka dua, aku tidak habis pikir dengan kalian, kalian sudah memiliki pasangan masing-masing tapi tetap mertahankan pernikahan kalian, untuk apa? oh iya aku lupa untuk uang kan?" ucap Adisty kecut setelah itu ia pergi ke mobil dan pergi menuju apartemen yang dulu pernah neneknya belikan untuk dia.

Episodes
1 MOS Sekolah Juandalia
2 Kelaparan Di Sekolah
3 Pembagian kelas
4 Ternyata Dia Bisa Baik Juga
5 Aku Harus Kuat
6 Keributan Di Sekolah Juandalia
7 Hukuman Dari Pak Yadi
8 Pikiran Pun Harus Istirahat
9 Di Sebuah Kafe Malam
10 Sebuah Awal Dari Kepeduliannya
11 Sebuah Kedekatan
12 Perjalan Di Dufan
13 Sebuah Sama Lalu
14 Sang Ketua Geng Abstrak
15 Keputusan Yang Berat
16 Kembali Berubah Seperti Dulu
17 Permainan Baru Akan Di Mulai
18 Sebuah Teka-Teki
19 Pergi Dari Rumah
20 20,Jadian
21 21,Kebenaran
22 22,Masa lalu
23 23,perkelahian
24 24,Kematian
25 25,Tegar
26 26,Mengiklaskan
27 27, Malam yang indah
28 28, Keromantisan
29 29,Latihan Musik
30 30,Malam yang kelabu
31 31,Persiapan
32 32,Mulai berbeda
33 33,Kembali membaik
34 34,Keraguan
35 35,Acara Perpisahan
36 36,Ada apa lagi di antara mereka
37 37,Tanggal Merah
38 38,Tanggung Jawab
39 39,Yang sebenarnya terjadi
40 40,Kelanjutan
41 41,Masing-Masing
42 42,Keributan di kantin Sekolah
43 43,Kembali drop
44 44,Keluar Negeri
45 45,Dipertemukan kembali
46 Visual
47 46,Terbongkar Sudah
48 47,Penjelasan
49 48,Mulai kembali Berubah
50 49,Kehangatan Malam Penuh Cinta
51 50, Pertunangan
52 Pengumuman
53 Kehidupan Andra mulai berubah
54 Operasi Mata
55 Berjalan dengan lancar
56 Alasan Tak Mau Meninggalkan
57 Pertemuan Yang Tidak Di Sangka
58 Rencana Makan Malam
59 Buka Perban
60 Kembali Ke Dunia Nya
61 Salah Paham Kembali
62 Semuanya Berakhir
63 Keberangkatan Ke Amerika
64 Setelah Sekian Lama
65 Pulang Ke Indonesia
66 Bertemu Dengan Sahabat Lama
67 Pertemuan Tak Di sangka
68 Perencanaan Pernikahan Mira Dan Max
69 Ke Kafe Untuk Merencanakan Reuni
70 Pertemuan Yang Indah
71 Ke Mall Bersama Mantan
72 Kepulangan Kelvin Ke Amerika
73 Latihan Musik
74 Kembali Posesif
75 Penjemputan Rossy
76 Berangkat Ke Villa
77 Kesan Pertama Di Villa
78 Malam Pertama Di Villa Menciptakan Kebersamaan
79 Kedatangan Rossy
80 Mulai Cemburu
81 Semuanya Hanya Kenangan
82 Melepaskan Semua Yang Menjadi Beban Selama Ini
83 Acara Perpisahan
84 Pulang Dari Acara Reuni
85 Makan Malam Yang Penting
86 Belanja Untuk Persiapan
87 Antara Melanjutkan Atau Berhenti Sampai Di Sini
88 Ketempat Anak-anak Jalanan
89 Masih Suka Berubah Pikiran
90 Wanita Lain
91 Antara Anakmu Atau Pacarmu
92 Hari Pertunangan
93 Pergi Entah Kemana
94 Pertunangan Raihan
95 Merindukan Masa Lalu
96 Rumah Sakit
97 Tak Punya Rasa Apapun Lagi
98 Pulang Dari Rumah Sakit
99 Kita Adalah Korban
100 Satu Hari Sebelum Pernikahan Mira Dan Max
101 Kebersamaan Malam Hari Ini
102 Beberapa Jam Sebelum Pernikahan Max
103 Pernikahan Mira Dan Max
104 Kembali Bersama
105 Bersama Dia yang Kita Sayang
106 Keputusan Pernikahan Adisty
107 Kebahagiaan Terletak Pada Ia Yang Selalu Bersyukur
108 Makan Malam Bersama Kembali
109 Keberangkatan Ke Bali
110 Sampainya Di Bali
111 Akad Nikahnya Adisty
112 Resepsi Pernikahan (END)
Episodes

Updated 112 Episodes

1
MOS Sekolah Juandalia
2
Kelaparan Di Sekolah
3
Pembagian kelas
4
Ternyata Dia Bisa Baik Juga
5
Aku Harus Kuat
6
Keributan Di Sekolah Juandalia
7
Hukuman Dari Pak Yadi
8
Pikiran Pun Harus Istirahat
9
Di Sebuah Kafe Malam
10
Sebuah Awal Dari Kepeduliannya
11
Sebuah Kedekatan
12
Perjalan Di Dufan
13
Sebuah Sama Lalu
14
Sang Ketua Geng Abstrak
15
Keputusan Yang Berat
16
Kembali Berubah Seperti Dulu
17
Permainan Baru Akan Di Mulai
18
Sebuah Teka-Teki
19
Pergi Dari Rumah
20
20,Jadian
21
21,Kebenaran
22
22,Masa lalu
23
23,perkelahian
24
24,Kematian
25
25,Tegar
26
26,Mengiklaskan
27
27, Malam yang indah
28
28, Keromantisan
29
29,Latihan Musik
30
30,Malam yang kelabu
31
31,Persiapan
32
32,Mulai berbeda
33
33,Kembali membaik
34
34,Keraguan
35
35,Acara Perpisahan
36
36,Ada apa lagi di antara mereka
37
37,Tanggal Merah
38
38,Tanggung Jawab
39
39,Yang sebenarnya terjadi
40
40,Kelanjutan
41
41,Masing-Masing
42
42,Keributan di kantin Sekolah
43
43,Kembali drop
44
44,Keluar Negeri
45
45,Dipertemukan kembali
46
Visual
47
46,Terbongkar Sudah
48
47,Penjelasan
49
48,Mulai kembali Berubah
50
49,Kehangatan Malam Penuh Cinta
51
50, Pertunangan
52
Pengumuman
53
Kehidupan Andra mulai berubah
54
Operasi Mata
55
Berjalan dengan lancar
56
Alasan Tak Mau Meninggalkan
57
Pertemuan Yang Tidak Di Sangka
58
Rencana Makan Malam
59
Buka Perban
60
Kembali Ke Dunia Nya
61
Salah Paham Kembali
62
Semuanya Berakhir
63
Keberangkatan Ke Amerika
64
Setelah Sekian Lama
65
Pulang Ke Indonesia
66
Bertemu Dengan Sahabat Lama
67
Pertemuan Tak Di sangka
68
Perencanaan Pernikahan Mira Dan Max
69
Ke Kafe Untuk Merencanakan Reuni
70
Pertemuan Yang Indah
71
Ke Mall Bersama Mantan
72
Kepulangan Kelvin Ke Amerika
73
Latihan Musik
74
Kembali Posesif
75
Penjemputan Rossy
76
Berangkat Ke Villa
77
Kesan Pertama Di Villa
78
Malam Pertama Di Villa Menciptakan Kebersamaan
79
Kedatangan Rossy
80
Mulai Cemburu
81
Semuanya Hanya Kenangan
82
Melepaskan Semua Yang Menjadi Beban Selama Ini
83
Acara Perpisahan
84
Pulang Dari Acara Reuni
85
Makan Malam Yang Penting
86
Belanja Untuk Persiapan
87
Antara Melanjutkan Atau Berhenti Sampai Di Sini
88
Ketempat Anak-anak Jalanan
89
Masih Suka Berubah Pikiran
90
Wanita Lain
91
Antara Anakmu Atau Pacarmu
92
Hari Pertunangan
93
Pergi Entah Kemana
94
Pertunangan Raihan
95
Merindukan Masa Lalu
96
Rumah Sakit
97
Tak Punya Rasa Apapun Lagi
98
Pulang Dari Rumah Sakit
99
Kita Adalah Korban
100
Satu Hari Sebelum Pernikahan Mira Dan Max
101
Kebersamaan Malam Hari Ini
102
Beberapa Jam Sebelum Pernikahan Max
103
Pernikahan Mira Dan Max
104
Kembali Bersama
105
Bersama Dia yang Kita Sayang
106
Keputusan Pernikahan Adisty
107
Kebahagiaan Terletak Pada Ia Yang Selalu Bersyukur
108
Makan Malam Bersama Kembali
109
Keberangkatan Ke Bali
110
Sampainya Di Bali
111
Akad Nikahnya Adisty
112
Resepsi Pernikahan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!