Adisty tadi pingsan karena mungkin ini efek dari ia belum makan, sementara kini ia sedang berada di UKS bersama dengan Lily.
"Lu sih, udah tau tuh anak cewek lemah, masih aja lu suruh lari, " kesal teman Raihan pada Raihan, yang saat ini sedang berada di kantin.
"Ya gue gak tau, " balas Raihan.
"Kalau tu anak mati gimana? " ucap Andra yang juga sahabat Raihan.
"Ih lu kalau ngomong gak bisa di jaga banget," ucap Max yang mendengar ucapan asal dari Andra.
"Ya kan bisa aja, " ucap Andra tanpa dosa.
"Lu ngomong apa sih? " risih Raihan yang terus di sindir oleh kedua temannya.
"Udah tau ngomong Indonesia masih nanya, ngeledek lu? gue kan cuman bisa bahasa Indonesia bambang, " ucap Andra.
"Eh ****, maksudnya dia itu bukan gitu, " ucap Max sambil menoyor kepala Andra.
"Terus apa dong? " memang di antara mereka bertiga yang oon itu Andra.
"Au ah, " Max malas menjelaskan ucapan Raihan pada Andra.
"Lu bawain makan sono! " titah Raihan pada Max.
"Siap bos, bubur kan? " tanya Max.
"Terus mau di kasih pizza, " datar Raihan.
Sementara Andra yang tidak mengerti dengan ucapan mereka memilih untuk diam, karena tidak mau kena semprotan dari Max.
"Lu bilang cuman tanda minta maaf, " ucap Raihan.
"Iya beres deh, " balas Max sambil berjalan menuju penjaga kantin untuk membeli makan.
Sementara di ruang UKS Adisty sudah sadar.
"Lu kenapa pingsan? " tanya Lily.
"Lu pikir aja sendiri, " kesal Adisty, masa ia baru bangun pingsan di tanya kaya gitu, harusnya kan di tanya, lu baik-baik aja apa enggak, ini mah nanya kayak gitu, aneh punya temen.
"Lu bangun pingsan galak amat, " ucap Lily.
"Permisi, " ucap seseorang di balik pintu UKS,
"Masuk! " balas Lily.
orang itu pun masuk dengan membawa nampan berisi bubur dan air putih.
"Nih dari orang yang tadi buat lu pingsan, " ucap Max sambil menaruh nampan nya di meja samping ranjang.
"Gue ini cuman kecapean, bukan sakit keras, jadi gue gak mau bubur, gue maunya jus sama nasi goreng, " tawar Adisty.
"Kalau lu mau sih, kalau gak mau juga gue beli sendiri juga bisa kok, " sambung Adisty.
"Ya udah, lu tunggu di sini gue bawain lagi makanan nya, yang ini buat lu aja lah(tunjuk Max pada Lily), sayang kalau gak di makan, " balas Max sambil berjalan ke luar.
Adisty pun tersenyum kemenangan, "Ternyata pingsan ku membawa berkah, uang jajan gue kan jadi gak terkuras, " ucap Adisty.
Sementara Lily temannya hanya bisa menggeleng kan kepalanya, bagaimana bisa ia berteman dengan mahkluk seperti Adisty ini.
Max berjalan kembali menuju tempat Raihan untuk meminta uang lagi karena uang yang tadi Raihan berikan sudah habis untuk membeli bubur.
"Minta uang, " ucap Max sambil menyodorkan tangannya ke depan Raihan.
"Apa lagi? " bingung Raihan.
"Cewek yang udah lu buat pingsan itu nawar, katanya gak mau bubur dia mintanya nasi goreng sama jus, " jelas Max.
"Repot banget, " kesal Raihan sambil mengeluarkan uang dari saku celana nya yang ia berikan pada Max.
Max yang sudah mendapatkan uang pun bergegas pergi membeli kembali makanan yang gadis tadi inginkan.
Setelah selesai membeli nya ia kembali ke ruang UKS untuk memberikan makanan itu.
"Nih, " ucap Max sambil menyodorkan nya pada Adisty.
Saat melihat makanan mata Adisty berbinar-binar, sudah sedari tadi ia menahan rasa laparnya.
"Liat makanan aja ke orang sehat, " ledek Lily yang melihat sahabatnya berbinar menatap makanan.
"Nama lu siapa sih? " ternyata Max juga penasaran dengan nama gadis itu.
"Nama gue Adisty, tapi lu jangan bilang-bilang sama anak OSIS yah, kan belum selesai MOS nya, " pinta Adisty pada Max, dengan keadaan mulut yang masih mengunyah makanan.
"Iya Adisty, terus kalau ketemu gue panggil apa dong? " ucap Max.
"Panggil aja kepo, kan nama di nametag gue kepo, " balas Adisty dengan mata yang tetap fokus menatap ke arah nasi goreng.
"Lucu juga lu kalau lagi makan, " Max seperti nya terpesona dengan kecantikan dan keimutan dari Adisty.
"Gue lucu udah dari lahir, " balas Adisty.
"Ya udah ah gue pergi dulu yah, " ucap Max sebelum akhirnya pergi meninggalkan Adisty dan Lily di sana.
Setelah beberapa jam berlalu Adisty malas mengikuti acara MOS jadi ia tetap berdiam di UKS bersama Lily, walaupun sebenarnya badan Adisty sudah membaik.
Sudah waktunya pulang, Adisty dan Lily pun keluar dari ruang UKS untuk pergi ke parkiran, namun saat mereka akan ke parkir mereka berpapasan dengan Raihan yang menatap sekilas ke arah mereka.
"Ih dia pikir dia keren gitu, " ucap Adisty sambil tersenyum kecut melihat kepergian Raihan bersama teman-teman nya ke ruang OSIS.
"Ya kalau menurut gue sih, dia emang keren banget, " ucap Lily dengan mata yang terus menatap ke arah Raihan yang sudah jauh dari mereka.
"Ih mata lu kelilipan apa sih?" heran Adisty sambil menarik Lily agar menghadap ke arah depan lagi.
"Lah apaan sih? gue lagi menatap suami masa depan gue, " kesal Lily yang di tarik oleh Adisty.
"Ngayal lu ketinggian mba, " ledek Adisty.
"Yeh kan siapa tau aja kali, " kekeh Lily sambil tersenyum dan membayangkan kalau nanti ia akan menjadi suami dari Raihan.
"Gue kalau bayangin kalian suami istri, gue malah kasian sama lu tau gak, tiap hari lu bakal di cuekin abis-abisan ama dia, " ledek Adisty sambil tertawa puas.
Sementara Lily menatap Adisty tajam, ia tidak Terima di katai seperti itu oleh Adisty.
Mereka sudah sampai di parkiran, Adisty pun berpamitan pulang karena supir pribadi nya sudah menunggu di parkiran.
"Gue duluan, " ucap Adisty sambil berlari menuju mobilnya.
Setelah berada dalam mobil Adisty meminta supir pribadi nya untuk tidak mengantar dirinya pulang, ia meminta untuk pergi ke sebuah warung nasi yang tak jauh dari sekolahnya.
"Pak, aku mau beli nasi bungkus dulu, " pinta Adisty pada pak Harto, yaitu nama dari supir nya.
Pak harto pun menghentikan mobilnya, Adisty langsung saja turun dan memesan nasi bungkus, namun ia tidak hanya memesan satu melainkan banyak.
Setelah selesai Adisty masuk kembali ke dalam mobilnya dengan banyak kantung kresek di tangannya.
"Udah pak jalan lagi, tapi aku mau ke tempat ini dulu yah, " titah Adisty sambil memperlihatkan arah tujuan nya.
"Siap neng, " pak Harto pun kembali menyalakan mobilnya dan pergi ke tempat yang di tuju Adisty.
"Ngomong-ngomong mau ngapain neng ke sana? Terus itu makanan buat apa banyak Banget, padahal kalau mau makan mah kan gampang tinggal bilang sama bi Ayu? " tanya pak Harto, bi Ayu adalah pembantu di rumah Adisty.
"Pak, ini itu buat anak jalanan, kebetulan uang aku tadi masih sisa banyak, soalnya ada orang baik yang jajanin aku, jadi uangnya aku beliin makanan deh buat mereka, " balas Adisty.
"Wah, ternyata baik juga yah, semoga rejeki neng tambah banyak deh, akang do'ain. "
"Makasih Pak, " balas Adisty.
"Kalau nanti neng punya pacar, pasti pacar neng beruntung banget dapetin cewek yang baik kaya neng. "
"Semoga aja. "
hay jangan lupa like nya yah, kalau kalian suka, maaf juga kalau masih banyak typo nya,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Endang Purwati
hehehe...sekarang anak sya sudah 3...tpi baca cerita ini..jadi keinget waktu nge mos adek tingkat. kebetukan sya wakl ketua OSIS...dan beneran ada yg naksir saya...hahahaha...adek tingkat lagi..satu ekskul di marching band....ya Alloh...klo inget...hahaha....
2020-06-10
4
Emyy Luphluph
kocak abizzzzz
2020-06-01
3
Summiiaa
seru ni
2020-04-29
4