Di pagi yang cerah seorang pria yang bernama Arya baru saja terbangun dari tidurnya, setelah nyawanya terkumpul pria itu pun langsung pergi ke kamar mandinya untuk bersiap siap memulai aktivitas nya yang baru hari ini.
Setelah lima belas menit, pria itu pun keluar dari kamar mandinya dalam keadaan yang sudah segar. Arya pun bersiap siap untuk pergi ke kampus, namun sebelum ke kampus Arya mampir ke sebuah bengkel kecil miliknya itu.
"Jang, bagaimana bengkel dalam beberapa hari ini?." Tanya Arya pada salah satu karyawan bengkelnya itu.
"Ya lumayan lah."Jawab Ujang. "Hari ini nggak ke kampus apa lu?."Sambung Ujang yang bertanya pada Arya. Ujang dan Arya sudah saling mengenal lama. Mereka sudah kenal sejak SMP, jadi Ujang pun tahu siapa Arya yang sesungguhnya dan bagaimana mana rupa Arya yang sebenernya.
"Ke kampus dong, cuman gue mampir kesini dulu buat ngecek ngecek aja gimana perkembangannya, ada kemajuan atau nggak, kalau nggak ada kemajuan gue mau tutup aja."Jawab Arya.
"Wah jangan dong Ar, lu kan tahu penghasilan gue dari sini dong, kalau nih bengkel lu tutup gue makannya gimana?." Ucap Ujang.
"Hahaha, ok ok gue nggak akan tutup. Ya hitung hitung gue belajar perbengkelan dari nol bareng sama lu siapa tahu aja nanti bisa berkembang lebih besar lagi." Ucap Arya sambil menepuk pundak Ujang.
"Nah gitu dong, gue kan jadi nggak usah khawatir nggak makan hehehe."Ucap Ujang. "Udah sana lu ke kampus! Di sini biar gue yang handel."Sambung Ujang.
"Ok gue percaya sama lu , ya udah gue cabut dulu ya." Pamit Arya pada Ujang.
"Ok, hati hati li di jalan." Jawab Ujang yang hanya di acungi jempol oleh Arya.
Setelah tiga puluh menit Arya pun sampai di kampus. saat Arya sampai, Arya langsung menuju kelasnya, saat Arya masuk ke dalam kelas banyak mata yang melihat ke arah Arya dengan tatapan mengejek.
"Heh cupu, lu mau ngapain di sini? Kalau pun mau ngampus, emang lu atau keluarga lu sanggup buat bayarnya?."Ucap salah satu mahasiswa yang satu kelas dengan Arya.
"Ya paling dia dapat beasiswa dari kampus, kalau nggak mana mungkin dia sanggup bayar. Secarakan kampus kita itu adalah salah satu kampus ternama di negara ini."Sambung seorang pria yang bernama Didi.
Dan mereka pun tertawa karena merasa puas telah menghina Arya.
"Ya , memang kampus ini salah satu kampus ternama di negara ini, tapi sayangnya kampus ini memiliki banyak sampah sampah yang tidak berguna. Sampah yang hanya bisa menghina dan mengejek orang lain, hanya karena mereka memiliki orang tua yang kaya, namun sayang kekayaan mereka masih tidak ada apa apanya."Ucap Arya yang membuat para mahasiswa yang tengah tertawa itu diam.
"Maksud lu apa? Lu bilang kekayaan orang tua kita gak ada apa apanya? Lu pikir Lu siapa berani ngomong kaya gitu?."Ucap Fani yang kesal karena ucapan Arya.
"Memang benar, kekayaan orang tua kalian itu masih tidak ada apa apanya, karena masih banyak di luar sana yang lebih kaya dari kalian."Jawab Arya yang langsung pergi dari kelasnya karena dosen yang mengajar hari ini tidak dapat hadir.
Akhirnya Arya pun memutuskan untuk pergi ke perpustakaan untuk membaca buku di sana.
Arya mengambil beberapa buku untuk dia baca dan saat Arya hendak mengambil salah satu buku, Arya merasa buku itu susah untuk di ambil, seperti ada orang yang mengambil buku itu juga di arah yang berlawanan dengan Arya. Arya pun mengintip siapa yang akan mengambil buku itu, saat Arya mengintip dari celah celah buku Arya pun melihat seorang wanita cantik yang tengah tersenyum ke arahnya.
"Tasya." Panggil Arya.
"Hai Arya."Sapa Tasya yang langsung pergi entah kemana. Arya bingung kenapa Tasya langsung pergi begitu saja setelah melihat nya, namun Arya tidak mau memikirkannya. Arya pun langsung mengambil buku yang akan dia ambilnya tadi dan langsung pergi mencari tempat duduk.
"Arya."
Brruugg
Panggil seorang wanita yang tiba tiba muncul yang membuat Arya kaget dan akhirnya terjatuh bersama beberapa buku yang Arya bawa.
"Ya ampun, Arya kamu nggak papa kan? Sakit nggak?." Tanya wanita itu yang langsung membantu Arya dan saat Arya menengok tatapan mereka pun bertemu.
Deg
Deg
Deg
Jantung Arya tiba tiba berdetak sangat kencang saat melihat mata wanita itu, wanita yang baru kemarin iya kenal.
"Arya, Arya kamu nggak papa kan? Ada yang sakit nggak?." Tanya Tasya yang mengembalikan kesadaran Arya dari lamunannya.
"Ah iya, aku nggak papa." Jawab Arya.
"Syukurlah, ayo aku bantu berdiri." Ucap Tasya yang membantu Arya untuk berdiri. "Oh iya kamu mau baca buku juga bukan, bagaimana kalau itu baca buku bersama saja, siapa tahu aja kita bisa jadi partner belajar yang baik." Sambung Tasya, yang masih menggandeng tangan Arya karena takut jika Arya masih sakit dan akan terjatuh kembali.
Di sisi lain ada seorang wanita yang tengah memotret mereka, ya wanita itu adalah Jesika. Jesika diam diam tengah memotret Tasya dengan Arya yang terlihat dekat dan mesra menurut Jesika, Jesika tengah membuat rencana untuk memisahkan Tasya dan Yohan.
"Lu liat aja nanti Tasya, gue akan membuat lu ngerasain apa yang gue rasain selama ini. Gue akan buat lu di tinggalkan Kak Yohan dan di benci Mamah sama Papah. Lalu pada akhirnya gue yang akan mereka sayang." Ucap Jesika yang langsung pergi sebelum ketahuan oleh Tasya dan Arya.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
Jecisa jelek amat sifatnya, kalau jodoh ngk akan kemana, slow aja sih jadi org knp harus ngiri sama rejeki, dlm kek pasti ada yg kaya gitu, pasti ada sebab musabab SMP ortu jadi begitu, positif aja jadi org
2023-04-04
0
Ani Yuken
yg baca santai aj 🤭
2022-10-23
0
Nur rahmayana
dasar adik durjannah 😠😠😠😠
2022-10-14
0