Seorang gadis terus berlarian di sepanjang koridor sampai akhirnya dia tidak sengaja menabrak seseorang yang mengakibatkan mereka terjatuh bersamaan.
"Siapa dia?Sepertinya aku baru melihat dia di sini?." Batin gadis itu yang bernama Tasya wirawan. Gadis cantik dan manis dengan mata yang indah, hidung mancung, bibir tipis, kulit putih, tinggi dengan bentuk tubuh yang seperti model.
Karena terburu buru Tasya pun langsung pergi setelah meminta maaf dan berkenalan dengan pria yang bernama Arya itu. Tasya berlari sampai parkiran dan langsung menaiki mobilnya dan langsung pergi meninggalkan kampus.
Setelah tiga puluh menit Tasya pun sampai di depan rumah yang cukup besar, Tasya langsung turun dan berlari memasuki rumah itu yang memang kediamannya.
"Papah." Teriak Tasya saat memasuki rumahnya dan melihat pria paruh baya yang tengah duduk di ruang tamu dengan senyum yang terus merekah di wajah.
"Tasya, kamu sudah pulang? Kesini sayang Papah sangat merindukan mu." Ucap Ardi Wirawan. Tasya pun langsung berlari dan memeluk Ardi, Papahnya yang sudah lama iya rindukan karena pekerjaannya yang membuat Ardi sering pergi keluar kota dalam waktu yang cukup lama.
"Bagaimana kuliah kamu Tasya?." Tanya Ardi.
"Ya seperti biasa, sangat lancar."Jawab Tasya. "Bahkan karena sangat lancarnya sampai sampai aku merasa bosan Pah."Sambung Tasya.
"Hahaha kamu ini ada ada saja." Jawab Ardi.
Tasya dan Ardi pun terus berbincang bincang di ruang tamu dengan sangat bahagianya, Tasya bercerita tentang masalah kampus dan hubungannya dengan Yohan Sanjaya, pria yang memang sudah di jodohkan dengan Tasya sejak mereka kecil.
"Papah. Papah sudah pulang?."Ucap seorang wanita paruh baya yang langsung mendekat dan bertanya pada Ardi. "Papah kenapa tidak kasih tahu Mamah dulu si kalau Papah mau pulang hari ini."Sambung Ratna istri dari Ardi yang kemudian langsung duduk di samping Ardi, begitu pun dengan Jesika adik Tasya yang baru saja pulang bersama Ratna.
"Nggak papa Mah, oh ya kamu dari mana?." Tanya Ardi.
"Itu tadi Mamah abis antar Jesika belanja Pah."Jawab Ratna.
"Hmmm." Jawab Ardi yang disertai anggukan.
"Papah bagaimana kabarnya?." Tanya Jesika.
"Seperti yang kamu lihat sekarang, Papah baik baik saja."Jawab Ardi dengan wajah datarnya.
"Pah , boleh gak ..."
"Oh ya Tasya sayang Papah bawa oleh oleh buat kamu."Ucap Ardi yang memotong ucapan Jesika.
"Benarkah itu Pah?."Tanya Tasya memastikan dan Ardi pun langsung mengangguk. Tasya pun kembali memeluk Ardi dan Ardi pun membalas pelukan Tasya.
"Huh, kenapa si Papah selalu saja lebih sayang dan perhatian pada Tasya?Jelas jelas aku ada di sini tapi Papah tidak menganggap aku ada, bahkan Papah tidak pernah perduli pada ku."Batin Jesika yang iri karena Ardi lebih perhatian dan lebih sayang pada Tasya.
"Pah, Mah Jesika mau ke ke kamar dulu masih ada banyak tugas yang belum aku kerjakan." Ucap Jesika yang langsung pergi ke kamarnya.
Sesampainya di kamar, Jesika langsung melempar tas dan belanjaannya ke atas tempat tidur sedangkan Jesika berdiri di depan kaca riasnya.
"Kenapa si Papah lebih sayang sama Tasya? Bahkan Papah menjodohkan Kak Yohan dengan Tasya, sedangkan jelas jelas Papah tahu kalau aku menyukai kak Yohan."Ucap Jesika yang merasa semuanya tidak adil untuk dia.
Tin tin tin.
Sebuah mobil baru saja masuk ke dalam pekarangan rumah Ardi, Jesika yang mendengar itu pun langsung melihat dari jendela kamarnya yang berada di lantai atas. Jesika melihat seorang pria tampan yang keluar dari mobil itu yang kemudian langsung di peluk oleh Tasya yang baru saja keluar dari dalam rumah.
"Kak Yohan, Harusnya yang peluk kamu sekarang itu aku bukan Tasya. Bagaimana pun caranya aku akan memisahkan kalian dan Kak Yohan harus menjadi milik aku."Ucap Jesika yang langsung menutup jendela kamarnya.
Sedangkan di bawah, tepatnya di ruang tamu, Ardi tengah berbincang dengan Yohan anak dari seorang pengusaha kaya teman Ardi sendiri.
"Bagaimana kabarmu Yohan?." Tanya Ardi.
"Baik Om, Om sendiri bagaimana?." Tanya Yohan.
"Baik."Jawab Ardi. "Oh ya bagaimana hubungan kamu dan Tasya?."Sambung Ardi.
"Seperti yang Om liat sendiri kalau hubungan kami baik baik saja." Jawab Yohan.
"Bagus, Om doakan semoga saja hubungan kalian akan langgeng dan sampai akhirnya kalian menikah nanti."Ucap Ardi.
"Semoga saja begitu om."Jawab Yohan yang terus tersenyum.
"Oh ya sebentar lagi adalah ulang tahun kamu kan Tasya? Apa kamu sudah punya rencana untuk merayakannya?."Tanya Ratna.
"Ada si, tapi aku ikut Papah sama Mamah aja mau di buat pesta atau nggak nya." Jawab Tasya sambil tersenyum.
"Baiklah kalau begitu, Papah akan buatkan pesta ulang tahun kamu sekaligus dengan acara pertunangan kamu dan Yohan."Ucap Ardi. "Bagaimana? Apa kalian setuju?." Sambung Ardi yang langsung di iyakan oleh Tasya dan Yohan.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Tunangan dengan Yohan,Nikah dengan Arya..
2024-05-31
0
Qaisaa Nazarudin
Aku paling gak suka kalo alurnya adek bradik sendiri yg jadi pelakor,Adek tiri atau kakak tiri yg jadi pelakornya..
2024-05-31
0
Qaisaa Nazarudin
Ratna pasti inu tiri nya tasya ya..semoga bukan..
2024-05-31
0