Tasya dan Arya menghabiskan waktu di perpustakaan berdua. Membaca dan saling bertanya tentang beberapa hal yang tidak di mengerti satu sama lain.
"Wah nggak kerasa ya kita menghabiskan waktu di sini cukup lama." Ucap Tasya yang meregangkan otot-otot nya yang mulai terasa kaku.
"Iya." Jawab Arya datar.
"Hahaha, kamu tuh datar banget si, aku ngomong panjang kali lebar tapi kamu cuman jawab nggak, iya, hehehe lucu tahu nggak." Ucap Tasya.
"Emang kenapa? Memang jawabannya iya, masa aku jawab yang lain." Jawab Arya.
"Nah gitu dong ngomongnya banyakan dikit, lagian dapet suara gratis ngapain harus irit irit, kita kan cuman perlu bersyukur." Ucap Tasya. "Oh ya nih buat kamu, dateng ya." Sambung Tasya yang memberikan kartu undangan pada Arya.
"Kamu mau ngerayain ulang tahun?." Tanya Arya setelah melihat kartu undangan yang di berikan oleh Tasya.
"Iya, sekalian sama acara pertunangan aku sama pacarku Yohan." Jawab Tasya dengan senangnya, Arya yang mendengar kata pertunangan langsung menengok ke arah Tasya.
"Oh gitu." Ucap Arya yang di angguki oleh Tasya yang disertai senyuman manisnya. "Ok, aku bakal usahain buat datang." Sambung Arya.
"Sip, aku tunggu ya. Oh iya, ini udah sore aku duluan ya bye." Pamit Tasya yang kemudian pergi meninggalkan Arya di perpustakaan.
"*Heh, tunangan, kenapa gue jadi seperti orang yang patah hati ya, padahal bukan urusan gue juga, ah terserah saja lah*." Batin Arya yang merasa tidak senang mendengar kata tunangan dari Tasya.
Setelah Tasya pergi, Arya pun memutuskan untuk pergi ke cafe karena tiba-tiba mood Arya menjadi gak karuan.
Saat menuju cafe yang berada di salah satu mall Arya melihat sebuah kalung yang terpajang di salah satu toko perhiasan, saat melihat kalung itu Arya langsung teringat wajah Tasya yang selalu tersenyum sangat manis, akhirnya Arya pun memutuskan untuk membelinya untuk di jadikan kado ulang tahun Tasya, setelah itu Arya pergi ke cafe.
Arya pun memesan kopi kesukaannya dan menikmatinya di meja paling pojok dekat jendela, Arya menatap kalung yang tadi dia beli. Bagi seorang Arya harga kalung itu mungkin tidak seberapa, tapi yang menjadi lamunan Arya adalah orang yang menjadi alasan Arya membeli kalung itu.
"Entah lah, anggap saja ini sebagai kenang kenangan." Batin Arya.
_
_
Sudah dua hari Tasya tidak masuk ke kampus karena sibuk untuk mempersiapkan acar ulang tahun dan pertunangannya dengan Yohan.
Dan malam ini adalah malam yang sudah di tentukan di mana acar ulang tahun dan pertunangan Tasya dan Yohan di laksanakan, perta pun di adakan di sebuah hotel bintang lima yang terkenal di negara ini.
Arya yang datang lebih awal pun membuka kamar yang memang biasa dia tempati jika Arya dan keluarganya datang ke sini, karena memang hotel ini adalah salah satu aset milik Azahra, yang memang di serahkan pada Arya karena Azahra tengah menangani bisnisnya di Paris selama beberapa tahun ini.
Arya memilih untuk beristirahat terlebih dahulu , untuk menenangkan pikirannya yang beberapa hari ini tidak karuan.
Tepat pada pukul tujuh malam Arya pun terbangun dari tidurnya, karena setengah jam lagi acaranya akan segera di mulai. Arya pun bersiap siap, Arya berpenampilan seperti biasanya hanya saja kali ini Arya memakai pakaian yang pas dengan tubuhnya, agar tidak menjadi pusat perhatian dan mempermalukan Tasya nantinya.
Arya pun keluar kamarnya dan pergi menuju ruangan dia mana pesta Tasya di adakan dan tak butuh waktu lama Arya pun sampai, Arya pun memasuki ruangan di mana sudah banyak orang orang yang sudah berdatangan.
Arya melihat ke sekeliling ruangan sampai mata Arya menemukan sosok wanita cantik yang tengah memakai gaun putih yang sederhana dan terlihat mesra bersama dengan seorang pria.
Tasya yang melihat Arya tengah memperhatikannya, Tasya pun melambaikan tangannya kemudian Tasya berjalan mendekat pada Arya.
"Arya, akhirnya kamu datang juga. Aku pikir kamu tidak akan datang." Ucap Tasya.
"Mana mungkin."Jawab Arya sambil tersenyum pada Tasya.
"Oh ya, sepertinya ada yang berbeda dari kamu malam ini deh." Ucap Tasya yang membolak-balikan badan Arya. "Kenapa kamu tidak dari kemarin saja seperti ini, kamu terlihat lebih tampan." Sambung Tasya.
"Tidak apa apa, aku hanya tidak ingin mempermalukan kamu."Ucap Arya.
"Mana ada kamu mempermalukan aku, ya sudah aku ke sana dulu ya nanti kita ngobrol lagi." Ucap Tasya.
"Oh ya Tasya tunggu sebentar." Panggil Arya saat Tasya akan pergi.
"Ada apa?." Tanya Tasya.
Arya yang akan memberikan hadiahnya untuk Tasya pun langsung memasukkan tangannya ke dalam kantung untuk mengambilnya, namun saat mencarinya Arya tidak menemukan di mana hadiah yang sudah di siapkan untuk Tasya tadi.
"Ada apa Arya?." Tanya Tasya yang bingung melihat Arya tengah sibuk mencari sesuatu.
"Hmm, sepertinya tertinggal di kamar." Ucap Arya.
"Apanya yang tertinggal di kamar?." Tanya Tasya.
"Itu, aku membeli sesuatu untuk mu tapi sepertinya tertinggal di kamar, ya sudah aku ambil dulu sebentar ya." Jawab Arya. Tasya yang masih bingung pun hanya mengangguk.
Arya pun pergi meninggalkan Tasya, saat Arya sudah pergi seorang pelayang menghampiri Tasya dan memberikan minuman pada Tasya karena Tasya yang kebetulan merasa haus pun langsung meminum minuman itu sampai habis tak tersisa.
Tasya pun berjalan mendekat pada orang tuanya yang tengah berbincang, namun tak lama kepala Tasya merasa sedikit pusing. Tasya pun memilih untuk duduk sebentar. Tapi saat Tasya tengah duduk, Tasya melihat Jesika dan Yohan tengah berjalan bersama keluar dari ruangan di mana pesta di adakan, Tasya pun akhirnya mengikuti mereka meski pun saat ini kepala Tasya terasa semakin berat.
Tasya pun sampai di depan sebuah toilet, Tasya sempat berfikir untuk apa Jesika dan Yohan masuk ke dalam toilet berdua, karena rasa penasaran Tasya yang semakin besar akhirnya Tasya pun masuk.
Tasya terpaku saat Tasya melihat sesuatu yang di luar dugaannya, Tasya melihat Jesika dan Yohan berciuman di dalam toilet yang sepi itu.
"Apa yang kamu lakukan Jesika." Ucap Yohan.
"Kak Yohan, aku sangat menyukai Kak Yohan." Jawab Jesika, Jesika pun kembali mencium Yohan dan perlahan lahan membuka jas dan kemeja Yohan secara perlahan-lahan, Yohan yang menikmati permainan Jesika pun mulai memeluk dan membalas ciuman dari Jesika.
Duk
Tasya yang hendak pergi tak sengaja menendang tempat sampah, hingga membuat Jesika dan Yohan terkejut. Yohan yang menyadari bahwa itu adalah Tasya pun langsung mengejarnya, Tasya yang merasakan kepalanya semakin berat pun berusaha untuk bersembunyi agar tak ketahuan oleh Yohan atau pun Jesika.
"Tidak sia sia aku bersusah payah mengajak kak Yohan ke sini, aku bisa menikmati ciuman kak Yohan dan ternyata sasaran malah melihat ke jadian ini di tambah lagi Tasya sekarang sudah ada di luar ruangan pesta dan itu akan mempermudah rencana ku, dan sepertinya Tasya pun sudah mulai terkena efek obat yang aku campurkan dengan minuman yang di berikan padanya." Ucap Jesika yang merasa rencananya berjalan dengan mulus.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Dasar perempuan Jalang,Murahan,Kayak gak ada cowok lain aja..Yohan juga cowok murahan,Ntar saat Tasya udah bahagia dgn Arya dia yg jadi pebinornya,Dia yg selingkuh Seakan dia yg korbannya..biasanya kan gitu..
2024-05-31
0
Katherina Ajawaila
ngk bagus Jesika sifatnya, ngk malu jadi cewek murah banget
2023-04-04
0
Sapu Tangan
adik yang sangat jahat
2022-11-07
0