Karena terlalu lelah memikirkan masalah yang terjadi malam ini, saat Arya sampai di kamarnya, Arya langsung membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur dan tanpa sadar Arya pun terlelap.
Tak terasa pagi pun tiba, Arya kini membuka matanya dan sesaat Arya teringat kejadian yang menimpanya dan Tasya tadi malam. Arya pun langsung mengambil handphonenya untuk menelpon Azahra atau pun Delon.
"Halo Mah." Ucap Arya saat sambungan telponnya terhubung dengan Azahra.
"Halo sayang, ada apa kok tumben pagi pagi kamu telpon Mamah? Apa ada masalah?." Jawab Azahra yang merasa heran karena tidak bisanya Arya menelpon di pagi hari, jika waktu di Indonesia. Berbeda dengan Azahra yang tengah di Paris, saat ini di sana masih tengah malam ( mungkin ya😁).
Arya pun menceritakan semuanya pada Azahra, Arya menceritakan sedetail detailnya.
"Apa? Kok bisa begitu, lalu apa yang terjadi selanjut Arya?." Ucap Azahra yang merasa kaget dengan ucapan anaknya Arya. "Tunggu sebentar Mamah aktifkan pengeras suaranya dulu, biar Papah dengar juga." Sambung Azahra.
"Ok sayang coba kamu jelasin lagi gimana kelanjutannya?."Ucap Azahra yang menanyakan kelanjutan cerita dari Arya.
"Ya sekarang Tasya di bawa oleh Papahnya Mah. Tapi Arya yakin pasti Tasya nggak dalam keadaan yang baik baik saja, Arya bingung, Arya harus bagaimana sekarang Mah?." Ucap Arya.
"Arya, Mamah mau tanya?." Ucap Azahra.
"Tanya apa Mah?."Ucap Arya yang bertanya balik pada Azahra.
"Apa kamu mencintai Tasya?." Tanya Azahra.
"Arya nggak tahu mah." Jawab Arya.
"Arya, dengarkan Papah baik baik! Memang jebakan itu untuk Tasya bukan untuk kamu, tapi karena kamu jebakan itu berjalan dengan lancar. Bagaimana pun kamu sudah terlibat dan walau pun kamu tidak melakukan apa apa dengan Tasya, tetap saja semua orang yang menyaksikan akan tetap beranggapan kamu dan Tasya telah melakukannya." Ucap Delon.
"Jadi, apa yang harus Arya lakukan Pah?." Tanya Arya.
"Pikirkan lah Arya dengan baik, bagaimana pun keputusanmu Papah dan Mamah akan terus mendukung kamu. Papah dan Mamah yakin kamu bisa mencari jalan keluarnya, ingat Arya laki laki harus berani bertanggung jawab. Ucap Delon.
"Ok Pah, Arya mengerti. Terimakasih udah percaya dan mendukung setiap keputusan yang akan Arya ambil." Ucap Arya. "Ya sudah, Papah dan Mamah istirahat lah, pasti kalian lelah. Arya pun harus memastikan sesuatu dulu." Sambung Arya.
"Baiklah sayang, hati hati di sana. Oh ya kamu bebas memakai fasilitas yang Mamah dan Papah tinggalkan loh, jadi jangan ragu untuk memakainya. Hitung hitung bantu Mamah dan Papah menghabiskannya hahaha. " Ucap Azahra. Arya yang mendengarnya pun ikut tertawa.
"Semua itu tidak akan pernah habis Mah, seberapa banyak pun Arya menggunakannya, seberapa banyak pula Mamah membelanjakannya itu nggak akan pernah abis. Karena setiap hari Mamah dan Papah memiliki pemasukan yang jauh lebih besar dari pengeluaran kita semua." Ucap Arya.
"Hehehe iya juga, ya sudah kamu hati hati di sana bye bye sayang." Ucap Azahra.
"Bye Mah, Love you." Ucap Arya.
" Love you too."Balas Azahra.
Sambungan telpon Arya dan Azahra pun terputus. Setelah itu Arya pun bergegas pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan pikirannya.
Setelah selesai Arya memakai pakaiannya yang memang di sediakan di kamar hotel itu karena memang kamar hotel itu hanya untuk Arya seorang. bahkan satu lantai itu hanya untuk keluarga Arya saja, karena itu segala kebutuhan yang mereka perlukan pasti sudah tersedia.
Arya pergi dari hotel itu menggunakan mobilnya, karena memang tadi malam Arya membawa mobilnya yang biasa Arya simpan di garasi bengkelnya itu.
Arya berpikir untuk pergi ke rumah Tasya, tapi sebelum pergi ke sana Arya menukar mobilnya dengan motor yang semalam iya tinggalkan di bengkel.
Setelah empat puluh lima menit, Arya pun kini sudah sampai di depan sebuah rumah yang lumayan besar. karena pintu gerbang yang tidak di tutup Arya pun langsung memasukinya dengan membawa serta sepeda motornya itu.
Saat Arya masuk ke dalam halaman rumah itu, Arya melihat beberapa mobil yang terparkir di depan rumah sana.
"Aaaaaaa...."
Sebuah teriakan terdengar sangat kencang, yang sontak membuat Arya kaget. Terlebih lagi Arya sangat tahu betul siapa pemilik suara teriakan itu.
Arya pun berlari menuju pintu utama yang memang terbuka, Arya mematung saat melihat adegan yang tengah terjadi di depannya saat ini.
"Pah, Tasya gak mau Pah, Tasya gak mau menikah dengan pria tua itu." Ucap Tasya yang tengah di tarik oleh Ardi.
Pllaaakkk.
Sebuah tamparan dari Ardi yang sangat keras mendarat di pipi Tasya.
"Aaaa... Sakit Pah. Kenapa, kenapa Papah ngelakuin ini sama aku? Aku nggak salah, Alu nggak ngelakuin apa apa Pah."Ucap Tasya di sela tangisnya.
"DIAM KAMU TASYA! Jangan buat Papah malu lagi. Kamu tuh harusnya bersyukur masih ada orang dari kalangan atas yang mau menikah dengan kamu." Bentak Ardi. "Lagi pula, kamu mau menikah dengan siap hah, dengan siapa? Dengan laki laki culun itu? Laki laki yang berasal dari keluarga miskin itu hah?." Bentak Ardi dan Ardi pun bersiap untuk menampar Tasya kembali.
Namun saat Ardi hendak mendaratkan sebuah tamparannya di pipi Tasya , tangan Ardi di tahan oleh Arya.
Suasana pun menjadi menegangkan, semua tatapan mata tertuju pada Ardi, Tasya dan juga Arya.
"Kamu, laki laki brengsek. Mau apa kamu di sini hah?." Ucap Ardi.
"Aku mau membawa Tasya." Jawab Arya dengan penuh keyakinan. Saat ini keputusan Arya sudah bulat, Arya memutuskan untuk membawa Tasya bahkan jika harus menikahi Tasya sekalipun.
"Membawa Tasya? Bisa saja kamu bawa Tasya pergi tapi dengan syarat kamu harus menikahi Tasya saat ini juga! Dan setelah itu silahkan kamu bawa Tasya pergi dari sini. Karena saat itu Tasya bukan lagi anggota keluarga Wirawan lagi, dan kalian tidak akan pernah di izinkan untuk menginjak rumah ini lagi. Dan jangan pernah kamu berpikiran untuk menjadi keluarga Wirawan." Ucap Ardi.
"Baik dengan senang hati." Ucap Arya.
Arya pun menarik tangan Tasya dan berjalan mendekat pada penghulu yang memang sudah ada di rumah Wirawan. Karena awal nya hari ini Tasya akan di nikahkan dengan pria yang seumuran dengan Ardi yang memang sudah mempunyai istri dan anak.
Arya dan Tasya pun duduk di depan penghulu, Arya mengeluarkan sebuah kotak yang berisi sebuah kalung.
"Ini untuk mas kawin nya bisa?." Tanya Arya pada penghulu.
"Bisa." Jawab penghulu.
Setelah itu Arya dan Tasya melakukan ijab qobul dan setelah itu Arya dan Tasya pun kini sudah sah menjadi pasangan suami istri. Arya memasangkan kalung pada Tasya, Tasya pun mencium tangan Arya dan Arya langsung mencium kening Tasya.
"Aneh, kenapa aku jadi begitu yakin untuk menikahi Tasya dan aku pun merasa senang karena sekarang Tasya seutuhnya menjadi milik ku. Tapi akan aku pastikan tidak akan ada orang yang bisa mengambilnya dari ku." Batin Arya .
"Kenapa aku merasa beruntung bertemu dengan Arya dan beruntung karena bisa menikah dengan Arya, aku pun merasa yakin kalau aku akan bahagia jika bersama Arya." Batin Tasya.
"Mungkin ini adalah takdirku dan dialah jodohku, Tasya /Arya." Batin Arya dan Tasya.
Saat ijab kobul satu pun orang yang di sana tidak ada yang sadar, saat Arya memberi tahu namanya dan saat penghulu menyebutkan nama lengkap Arya, mereka hanya fokus pada kalung yang menjadi maskawin Arya untuk Tasya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Indah Alifah
saya suka cerita tipe begini sengsara membawa nikmat jadinya
2023-04-16
0
Fitriyani
dasar ortu yg g ada bijak2 nya,awalnya trllu syng,tp trnyta stlh ada kejadian sprti itu,klo emang Dy seorang ayah yg bnr2 syng sm ank nya,shrznya Dy BS mngambil sikap yg bijak,ini bs lgsg berubah 180 dekat, hmm...🤦
2023-04-11
0
Katherina Ajawaila
selamat berbahagia Tasya sm Arya, biar unjuk kin sm ortu nya Tasya siapa Arya sebenarnya, org ko di liat kessing nya aja dasar maruk
2023-04-04
0