Kini Arya dan Tasya pun sudah resmi menjadi suami istri, setelah itu beberapa orang pergi dan hanya tinggal keluarga inti Wirawan dan keluarga inti Sanjaya yang masih ada di sana, begitu pun Arya.
"Sekarang sebaiknya kamu bereskan barang-barang mu yang harus kamu bawa, tapi ingat kamu hanya boleh membawa baju baju mu dan barang yang lainnya milikmu. Jangan sedikit pun kamu membawa fasilitas yang saya berikan pada mu dan jangan bawa harta benda yang ada di rumah ini." Ucap Ardi.
"Pah." Ucap Tasya lirih.
"Dan ingat jangan panggil saya dengan sebutan Papah lagi! Dan jangan pernah kamu panggil nyonya Wirawan dengan sebutan Mamah. Bahkan kamu jangan pernah menganggap kamu adalah kakak dari Jesika, karena mulai dari sekarang keluarga Wirawan hanya memiliki satu Nona muda yaitu Jesika." Ucap Ardi. Tasya pun menitikkan air matanya yang tak dapat di bendung lagi.
Arya yang melihat itu pun mengusap air mata Tasya yang mulai terjatuh.
"Tasya ambil beberapa helai baju mu saja, jangan kamu bawa apa pun dari rumah ini !" Titah Arya pada Tasya, Tasya pun menatap wajah Arya dan Tasya pun mengangguk.
Tasya berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya, walau pun berat namun Tasya berusaha untuk ikhlas. Setidaknya Tasya tahu bahwa kasih sayang yang Tasya dapat dari orang tuanya hanya karena menginginkan sesuatu dari Tasya, terlebih lagi karena hubungan Tasya dengan Yohan sebelumnya.
"Kak Tasya." Panggil Jesika yang sudah di ambang pintu kamar Tasya. "Uupss salah maksudnya,Tasya." Sambung Jesika dengan nada mengejek. Jesika pun mendekat pada Tasya yang tengah memasukan beberapa helai bajunya di tas gendong miliknya sesuai perintah suami nya Arya.
"Bagaimana rasanya Tasya, di buang oleh orang tua sendiri? Rasanya di benci oleh orang yang kita cintai?." Tanya Jesika pada Tasya. Tasya yang mendengar ucapan Jesika langsung menengok ke arah Jesika.
"Maksudnya kamu ngomong seperti itu apa?." Tanya Tasya yang tak mengerti apa yang di maksud Jesika.
"Hahaha, aku kasih tahu kamu ya Tasya kalau semua kejadian ini itu adalah rencana ku. aku yang merencanakan semuanya, semuanya." Ucap Jesika yang membuat Tasya terkejut.
"Apa? Jadi semua ini adalah rencana kamu?." Ucap Tasya.
"iya." Jawab Jesika. Jesika pun berdiri dan memegang tangan Tasya, setelah itu Jesika menjatuhkan dirinya sendiri. " Aaaaa, Kak. Kakak kenapa dorong aku?." Sambung Jesika.
"Jesika." Panggil Yohan yang kini tengah di ambang pintu kamar Tasya.
"Aku tidak pernah mendorongmu, kamu sendiri yang menjatuhkan diri." Ucap Tasya.
"Cukup Tasya! Aku melihat sendiri kalau kamu mendorong Jesika." Ucap Yohan yang kini tengah membantu Jesika bangkit.
"Heh, percuma aku ngomong sama orang busuk seperti kalian." Ucap Tasya yang langsung pergi meninggalkan Jesika dan Yohan.
Tasya menuruni anak tangga dengan pakaian yang berbeda dan membawa tas gendong yang tak terlalu besar, Tasya berjalan menuju meja ruang tamu lalu Tasya pun meletakan beberapa barang.
"Ini kunci mobil, handphone, kartu kredit, kartu debit, dan lihat isi dompet hanya ada KTP dan beberapa lembar uang milik saya." Ucap Tasya. Arya pun mendekat dan menggandeng tangan Tasya dan langsung membawa Tasya pergi keluar dari rumah itu.
"Ingat kau tidak boleh menginjakan kaki mu di rumah ini dan tanpa seizin ku pun tidak ada yang boleh membantu Tasya, terutama masalah ekonominya." Ucap Ardi.
"Dan aku haramkan kamu Tasya menginjakan kaki kamu di rumah ini dan mulai saat ini tidak ada kata Wirawan lagi di belakang namamu. karena nama belakang mu akan bermarga seperti aku dan keluarga ku." Ucap Arya.
"Marga? Memang laki laki miskin seperti kamu memiliki marga apa?." Tanya Yohan yang merendahkan Arya.
Arya yang memang memiliki sifat dingin pun langsung berlalu pergi tanpa memperdulikan perkataan Yohan dan yang lainnya yang memandang rendah dirinya.
Arya membawa Tasya pergi dari kediaman Wirawan dan membawa Tasya ke kontrakan nya. Sebenernya Arya ingin membawa Tasya langsung ke kediaman utamanya, namun entah mengapa Arya ingin tahu apa Tasya akan menerima Arya jika Arya hanya orang biasa bukan orang yang berada.
"Tasya, ini adalah rumah kontrakan ku ayo masuk." Ajak Arya.
"Iya." Jawab Tasya yang mengikuti langkah Arya untuk memasuki rumah kontrakan Arya yang memang kecil dan sempit.
"Maaf ya Tasya aku tidak bisa memberikan kehidupan yang mewah untuk mu." Ucap Arya yang terdengar lirih.
"Tidak apa apa Arya, walau pun hidup sederhana aku tidak masalah. Yang penting aku bisa hidup bahagia dengan orang yang mau menerima ku dan orang yang perduli dengan harga diriku." Jawab Tasya yang langsung memeluk Arya dari belakang.
"Terimakasih Tasya, aku berjanji suatu saat nanti kamu akan mendapatkan semua yang kamu mau dan aku tidak akan tinggal diam jika ada orang yang menyakiti mu." Ucap Arya yang sudah membalikan badannya sehingga kini Arya dan Tasya saling berhadapan. Tasya yang mendengar itu pun meneteskan air mata nya.
"Terimakasih Arya, aku merasa beruntung bisa memiliki mu dan aku harap kamu tidak akan meninggalkan aku." Ucap Tasya yang kembali memeluk Arya.
Arya pun membalas pelukan Tasya, Arya mengerti perasaan Tasya saat ini. Rasa sakit yang teramat sangat yang kini Tasya rasakan karena keluarga yang dia sayangi malah membuangnya di saat mereka merasa Tasya tidak berguna lagi untuk mereka, sejak saat itu Arya bertekad untuk menjaga dan membuat Tasya bahagia.
"Mah Arya sudah mengambil keputusan. Arya sudah menikahi Tasya, Arya akan menjaga dan membahagiakannya"
Tulis Arya di handphonenya dan mengirimnya pada Azahra.
Arya yakin Azahra tidak akan keberatan dengan keputusan yang sudah di ambil oleh nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Zidan Zidan
gak pernah bosen baca novel ini biarpun udah berkali" bacanya
2024-09-17
1
Qaisaa Nazarudin
Bagus..Aku lebih suka Tasya sama Arya aja,Dari sama Yohan,
2024-05-31
0
Hazel Luvena arabella Putri
wah yohan ngeremehin Arya belum tau aja siapa Arya sebenarnya
2024-02-11
0