Episode 3

Mungkin sekarang, Sandra sudah keluar dari rumah sakit bersama kekasihnya. Karina yang dimintai tolong oleh Sandra pun kini menepati janjinya. gadis berparas cantik tersebut sudah melangkah menuju ruangan 107, dimana di dalam ruangan tersebut terdapat salah satu seorang pasien yang membutuhkan perhatian khusus.

Tak banyak pertanyaan yang Karina lontarkan pada Sandra. cukup Karina mengetahui penyakit yang di derita pasien yang dimaksud maka semuanya selesai. toh ini semua hanya pemeriksaan, tidak ada alasan untuk Karina menolak.

Cleak...

Karina membuka perlahan pintu ruangan, lalu kembali menutupnya. Karina memperdalam langkah, ia mendekati pasien yang terbaring di atas ranjang kemudian berkata. "Selamat siang, Aku Karina sebagai pengganti Dokter Sandra. aku datang untuk memeriksa kondisi Anda."

Karina meraih tangan si pasien, saat pasien tersebut akan memalingkan tubuhnya.

"Astaga," spontan Karina sedikit membuka mulutnya dengan mata yang membulat. "Ka... kau."

Tak kalah terkejutnya, seorang wanita yang terlihat seumuran dengan Karina pun berkata. "Ka... Karina."

Tangan Karina terlepas begitu saja dari pasien yang bernama Helen. Karina sedikit memundurkan langkahnya perlahan tanpa mengalihkan sorot matanya. "Se... sedang apa kau disini?" tanya Karina terbata.

Bibir Helen bergetar, matanya menggenang saat ia menyadari jika Karina seolah terlihat jiji begitu melihatnya.

"Aku... Maaf, aku harus keluar." timpal Karina memutar badan untuk segera pergi dari ruangan.

"Karina tunggu..."

Langkah Karina terhenti, mata dan wajahnya terasa memanas. wanita itupun mengerjap, hingga sukses membuat setetes air matanya mengalir. "Kenapa aku harus bertemu dengan Helen, setelah bertemu dengan Nicko." batin Karina menjerit dengan tangan yang mengepal seolah sedang menahan rasa kesal.

"Ma... maafkan aku," lirih Helen penuh penyesalan.

Karina tak memalingkan tubuhnya, ia terus saja berdiri memunggungi Helen karena merasa enggan untuk menatap wajah wanita tersebut.

"Ini semua salahku, Nicko benar-benar mencintaimu. selama ini ia terus mencarimu. tolong maafkan dia,"

Karina tersenyum getir. sepintas Karina pikir, ialah satu-satunya alasan kenapa Nicko berada dalam satu negara yang sama dengannya setelah bertahun-tahun wanita tersebut melarikan diri.

Karina menyeka air matanya, mengatur emosi agar wanita tersebut terlihat lebih profesional dalam menjalankan status pekerjaanya.

"Baiklah," Karina memutar badan menatap Helen santai. "Katakan apa keluhanmu sekarang?"

"Jangan bahas penyakitku sekarang, kau harus tau. selama kau pergi, selama itu juga Nicko terus mencarimu."

Karina masih menutup mulutnya, ia terus saja menahan semua amarahnya yang kian memuncak.

"Tolong beri Nicko kesempatan," pinta Helen memohon.

"Maaf, aku tak pernah mencampur adukan masalah pribadi dengan pekerjaan." Karina meraih bahu Helen perlahan, lalu membaringkan tubuh wanita tersebut dengan penuh kehati-hatian. "Tidak usah mencampuri urusanku sekarang, pikirkanlah kondisimu, dan caranya untuk sembuh!"

Mendengar pernyataan dingin dari mulut Karina, Helen justru semakin merasa bersalah. ia langsung memecah tangisan dan kembali menggenggam tangan Karina dengan begitu erat sambil berkata. "Aku menyesal, tolong maafkan aku. aku tahu kau adalah seseorang yang baik, ampuni aku, Karina."

Karina terlihat memucat, bukan masalah tentang penyesalan Helen yang membuatnya khawatir, tapi kondisinya. "Baiklah, kau tenang sebelum nafasmu semakin berat."

Tentu tangisan Helen akan berpengaruh besar pada kondisinya sekarang. mengingat jika yang ia derita adalah radang paru-paru. Karina yakin jika hal ini tak kunjung dihentikan, maka kondisi Helen akan semakin memburuk.

"Aku merasa sesak," ucap Helen mengeluh.

Sudah Karina duga. penyesalan Helen hanya akan membawa dirinya kedalam masalah. Karina dengan cepat meraih alat bantu pernafasan dan memasangkannya pada Helen perlahan.

"Kau boleh saja menyesal, tapi jangan seret aku dalam masalah pekerjaan." gerutu Karina kesal.

Helen hanya bisa terdiam, meskipun tidak begitu mengerti mendengar pernyataan Karina.

"Aku disini hanya menggantikan Dokter Sandra. setelah keadaanmu membaik, cepat pulang dan bawa Nicko kembali dari sini." ujar Karina memerintah.

"Nicko? di sini?"

Kembali Karina tersenyum getir, seolah meragukan ketidaktahuan yang terlihat di raut wajah Helen.

"Sungguh, aku tidak tahu apapun tentangnya. bahkan setelah kau pergi, aku juga tak pernah melihatnya. karena setahuku, dia terus saja mengikutimu."

Karina tertegun. bagaimana ia mencerna dan menanggapi ucapan dari seseorang yang pernah mengkhianatinya? rasanya itu semua terdengar sangat tidak mungkin. tapi dilihat dari ekspresi yang Helen berikan, ia terlihat begitu serius.

"Istirahatlah," titah Karina sambil membenarkan posisi selimut untuk menutupi setengah tubuh Helen.

Cukup memakan waktu, Helen terus saja merengek saat Karina hendak meninggalkannya. dengan sangat terpaksa Dokter cantik tersebut mendengarkan semua ocehan dan penjelasan yang Helen katakan. meskipun dalam hal ini, Karina sangat sulit untuk mempercayainya.

"Hah, Astaga!"

Karina tersentak begitu Sandra datang mengagetkannya.

"Aku tamat, Direktur melihatku diluar pada jam makan siang." ucap Sandra menjelaskan.

"Sandra!"

Spontan ketiga wanita yang berada dalam ruangan tersebut melirik kesatu arah yang sama.

"To... tolong jangan salah paham," Sandra melangkah mendekati Karina seolah meminta perlindungan. "Di... dia sendiri yang bersedia menggantikan ku hari ini."

Karina mengerutkan dahinya, dengan tatapan yang menajam heran kearah Sandra.

"Be... benarkan? tolong jelaskan pada Dokter Crish," pinta Sandra memelas.

"Dokter Karina, aku menunggumu di ruanganku sekarang." tegas Crish kesal.

Apa ini? niat ingin membantu, tapi kenapa harus Karina yang menanggungnya? padahal sebelumnya Karina ingin memperhitungkan bantuannya tersebut terhadap Sandra, karena sudah mempertemukan Karina dengan Helen. seorang wanita yang terlibat dalam masa lalu pahitnya.

Karina dengan cepat mengikuti langkah Dokter Crish, untuk memenuhi panggilannya. tak perduli mengenai masa lalunya dengan Helen, karena masalah yang melibatkan Karina sekarang sudah menyangkut dengan masa depannya.

Dokter Crish terus menatap wajah Karina yang memucat lalu berkata, "Kau sadar, jika sekarang adalah hari pertamamu bekerja?"

Karina hanya bisa pasrah lalu menganggukan kelapanya.

"Kau tau siapa Sandra sebenarnya?" Dokter Crish kembali melempar pertanyaan dengan sorot mengintimidasi.

Lagi-lagi Karina mengangguk, lalu memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan yang Crish lontarkan. "Di... dia Dokter spesialis penyakit dalam, dia juga ysng sudah memberi tahukan jika hari ini aku bertugas untuk menggantikan Dokter Tian. itu sebabnya aku bersedia membantunya,"

Crish terkekeh mendengar jawaban yang keluar dari mulut Karina yang erlihat polos. Namun, terdengar begitu menggelikan. bukan tanpa alasan Crish memarahi Sandra karena kecerobohannya. Sandra juga berani berbohong, padahal Dokter Tian yang dimaksud adalah Dokter Crish.

"What!" Karina membulatkan matanya terkejut, setelah mendengar penjelasan Dokter Chris. "Jadi Tian adalah Crishtian?" Karina mengerjap, ia langsung meraih tangan Dokter tersebut dengan penuh sesal. "Maafkan aku, tolong jangan pecat aku. aku sama sekali tidak tahu, tolong jangan hukum aku. kau boleh saja memotong gajiku, tapi tidak untuk bulan berikutnya karena aku..."

"Usttt..."

Karina semakin melebarkan dua bola matanya, saat jari telunjuk Crishtian mendarat tepat di atas bibir tipisnya.

"Aku memaafkanmu, karena ini adalah hari pertamamu." Crishtian menarik kembali tangannya tanpa memudarkan senyuman, "Aku harap tidak ada lain kali, setelah kejadian ini."

Karina menelan salivanya dengan bersusah payah. bibirnya terasa kelu, tenggorokannya tercekat, saat menerima tindakan dari Direktur muda yang cukup tampan tersebut.

"Sandra adalah adikku, kau harus tau itu." imbuh Crishtian memberi tahu.

Terpopuler

Comments

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

spertinya dokter ctistian Suka sm karin..
thorr nmy sm aku .. Helen wkwkwk ..

2021-07-25

0

KomaLia

KomaLia

pasti doter tian atau dokter cris naksir

2021-04-03

2

Reyna Shifa

Reyna Shifa

mnding jng doktor Tian....

2021-03-23

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 83 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!