HILANGNYA FELICIA

Pagi itu, Felicia sudah bersiap untuk pergi keluar kota bersama profesor Willy. Mereka mendapatkan undangan untuk hadir diacara yang akan diadakan di jogja selama tiga hari.

meskipun sempat berdebat dengan Alfredo mengenai rencana kepergiannya, dengan berat hati akhirnya Alfredopun mengijinkan gadisnya tersebut pergi dengan syarat dia harus membawa supir sekaligus pengawal pribadi yang telah disiapkan oleh laki - laki tersebut.

Setelah gagal mencelakai Ajeng dan Felicia beberapa kali, Vera sudah tidak terlihat menunjukkan pergerakannya.

Mungkin hal itu disebabkan oleh penetapan dirinya sebagai tersangka dalam kasus kematian Irene dan Bramasty, membuatnya sedikit melupakan keberadaan Felicia dan Ajeng.

Meski begitu,Alfredo tetap harus waspada untuk menjaga gadisnya. Dia takut saat dirinya lengah, kesempatan tersebut akan dimanfaatkan oleh istrinya untuk melukai gadis yang dicintainya.

Ditambah lagi, proses perceraiannya sudah memasuki babak final, dimana sebentar lagi putusan pengadilan tentang gugatan perceraiannya akan terkabul.

Hal tersebut tentunya akan membuat Vera gelap mata dan berusaha untuk menyakiti siapa saja yang dekat dengan Alfredo guna melampiaskan amarahnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, mami dan anak semata wayangnya juga telah diamankan ketempat lain oleh Alfredo.

Lokasi dimana Vera tidak bisa menjangkaunya, sehingga tidak bisa menyakiti mereka lagi.

Vera yang merasa telah dikhianati oleh Alfredo terlihat sangat murka. Saat ini dengan statusnya sebagai tersangka menyebabkan dirinya harus mendekam dibalik jeruji. Dan harapan Vera satu - satunya adalah Setyo.

Setyo melihat wanita yang dicintainya berada dibalik jeruji sangat marah. Dia berusaha mencari cara untuk menyerang Alfredo dan membebaskan Vera dari dalam penjara.

" Akhirnya kesempatan ini datang juga ", ucap Setyo licik.

Ya....kepergian Felicia ke jogja merupakan salah satu strateginya untuk menjauhkan gadis tersebut dari Alfredo.

Dengan bantuan koleganya, Setyo berhasil membujuk profesor Willy untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.

Setyo juga membuat profesor Willy sibuk menyiapkan berbagai macam materi yang akan dipresentasikan dalam acara tersebut sehingga membuatnya harus membawa serta asistennya, Felicia untuk ikut hadir dalam acara yang membawa nama baik kampusnya itu.

Rencana licik Setyo berhasil, pagi ini Felicia dan profesor Willy sudah meluncur kekota Yogyakarta.

Dalam perjalanan, satu mobil yang mengawal Felicia telah berhasil dilumpuhkan oleh anak buah Setyo.

Tapi dia tidak menyadari kalau Alfredo telah memberikan Felicia keamanan yang berlapis.

Saat anak buah Setyo merasa telah berhasil menyingkirkan semua orang yang melindungi Felicia, maka dia mulai aksinya untuk menculik gadis itu.

Tapi sebelum aksinya tersebut terealisasi, dua mobil lain yang ditugaskan untuk mengawal Felicia telah berhasil melumpuhkan komplotan yang dikirim oleh Setyo tersebut.

Di tempat lain, Setyo terlihat sangat murka saat mendengar anak buahnya telah gagal menjalankan tugasnya.

" Ternyat dia lebih cerdik dari yang kuduga ", batin Setyo geram.

" Aku harus segera menjalankan plan B sekarang. Kali ini kamu tidak akan bisa lolos lagi gadis kecil ", gumannya sambil tersenyum licik.

Felicia yang tidak mengetahui akan bahaya yang sedang mengintainya segera membersihkan tubuhnya setelah tiba dipenginapan yang telah disediakan oleh panitia.

Setelah tubuhnya bersih, Felicia segera merebahkan diri diatas ranjang yang tidak terlalu besar tersebut.

Akibat kelelahan selama perjalanan, Felicia mulai memejamkan kedua matanya.

Tiba - tiba dia terbangun disuatu tempat yang cukup asing, gelap dan dingin, itulah hal pertama yang dia rasakan.

Dalam ruangan gelap tersebut tercium bau kayu lapuk dan terdengar suara air menetes.

Berbekal senter dari ponselnya, Felicia mulai melangkah pelan untuk mencari pintu yang bisa membawanya keluar.

Saat tangannya hendak memutar handle pintu, tiba - tiba muncul seorang pria dengan wajah yang menakutkan berjalan mendekatinya.

Felicia yang ketakutan segera berteriak sekuat tenaga dan berusaha melepaskan tangan yang mencekik lehernya.

Profesor Willy yang mendengar teriakan Felicia segera berlari kearah kamar dan berusaha membangunkan gadis tersebut.

Butuh waktu yang cukup lama bagi profesor Willy untuk membangunkan Felicia dari mimpi buruknya.

Byurrr....Profesor Willy menyiram Felicia dengan air yang berada dalam gelas diatas nakas.

" Maaf...aku sudah mencoba membangunkanmu dari tadi tapi tidak berhasil ", ucap profesor Willy merasa bersalah.

Felicia yang merasa terkejut atas apa yang dialaminya barusan hanya bisa diam terpaku.

Mimpi yang baru saja dia alami terasa begitu nyata. Bahkan saat dia meraba lehernya masih terasa sakit akibat cekikan pria mengerikan tersebut.

" Felicia....apa kamu tidak apa - apa ", tanya profesor Willy sambil mengerakkan telapak tangannya didepan wajah Felicia.

Felicia yang melihat gerakan tangan profesor Willy segera tersadar dari lamunannya. Kemudian dia tersenyum agar dosennya tersebut tidak merasa khawatir.

" Saya lapar prof....", cicit Felicia.

" Bagaimana kalau kita cari makan sekarang ", ajaknya.

Profesor Willy yang mendengar ajakan Felicia segera bangkit dari ranjang dan keluar kamar untuk memberikan Felicia waktu menganti pakaiannnya yang basah akibat siraman air yang dilakukannya tadi.

Mereka berdua memutuskan untuk mencari makan disekitar penginapan dengan berjalan kaki.

" Ternyata disini cukup ramai ya kalau malam", ucap Felicia memecah kecanggungan yang ada.

" kamu ingin makan apa? ", tanya profesor Willy.

" Bagaimana kalau disana...", ucap Felicia sambil menunjuk tenda pecel lele khas lamongan.

Mereka pun segera memesan dua porsi makanan. Karena perut yang lapar, sajian yang ada diatas meja dalam waktu yang singkat telah habis tak tersisa.

Setelah selesai makan merekapun segera kembali kepenginapan untuk mempersiapkan bahan presentasi esok pagi.

Sebelum tidur Felicia menyempatkan diri untuk menghubungi sang pujaan hati. Alfredo yang sedang bersama Sammy sangat senang gadisnya tersebut menghubunginya.

" Kakak cantik kapan balik ?... Sammy sudah kangen banget..." ucap Sammy manja

" Kamis besok kakak pulang. Sammy mau dibawakan oleh - oleh apa dari Jogja ? ", tanya Felicia sambil tersenyum manis.

" Apa aja...asal kakak yang beli Sammy pasti suka ", ucapnya sambil tersenyum.

" Kakak cantik jaga diri baik - baik disana ya. Sebab Sammy sempat mimpi buruk semalam. Sammy bermimpi kakak cantik hilang di hutan ", ucapnya sedih.

" Itu hanya bunga tidur sayang. Sammy jangan sedih lagi ya. Seperti yang Sammy lihat, kakak baik - baik saja kan...", ucap Felicia menenangkan Sammy.

" Jangan lupa sebelum tidur Sammy berdoa dulu ya sayang. Supaya tidak bermimpi buruk lagi ", ucapnya lagi.

" Baik kak...Sammy pergi tidur dulu ya kak, sudah ngantuk...", ucap Sammy sambil menguap beberapa kali.

Felicia yang melihat hal tersebut hanya tersenyum. Sekarang ponsel yang tadi dipegang oleh Sammy telah berpindah tangan ke papanya.

Laki - laki tampan itu terlihat sangat bahagia melihat gadis pujaan hatinya tersebut dalam keadaan baik - baik saja.

Setelah dirinya mendengar kabar tentang penyerangan terhadap anak buahnya dan rencana penculikan Felicia, Alfredo langsung memperketat penjagaan terhadap gadisnya tersebut.

Tidak terasa waktu tiga hari telah terlewati begitu saja. Padatnya acara yang dilalui oleh Felicia membuatnya tidak sempat pergi kemana - mana.

Maka dari itu, pada hari terakhir acara, disela - sela jam istirahat dia menyempatkan diri untuk membeli oleh - oleh.

Agar tidak memakan banyak waktu, Felicia membeli oleh -noleh ditoko yang berada didepan hotel tempat dia melangsungkan acara.

Saat hendak menyeberang jalan, tiba - tiba ada sebuah mobil yang hampir menabraknya. Karena kaget, Feliciapun terjatuh.

Saat Felicia hendak bangun, tiba - tiba dari arah belakang ada seseorang yang menyekapnya dengan saputangan yang telah diberi obat bius. Felicia yang pingsan segera diangkat kedalam mobil.

Para pengawal Felicia yang melihat kejadian tersebut segera melakukan pengejaran.

Aksi kejar - kejaran berlangsung cukup lama. Karena kondisi lalu lintas yang cukup padat membuat anak buah Alfredo kehilangan jejak pelaku.

Alfredo yang dihubungi oleh anak buahnya segera melacak keberadaan Felicia melalui ponselnya.

Alfredo sangat geram bagaimana anak buahnya bisa lengah seperti itu.

Sementara itu, Felicia yang berada didalam mobil sudah sadarkan diri.

Kepalanya terasa sangat berat akibat efek obat bius yang diterimanya. Untuk itu dia masih memejamkan mata sampai rasa sakit dikepalanya reda.

Dalam diam, Felicia mulai mencerna apa yang sedang terjadi pada dirinya. Didengarnya semua percakapan yang terjadi didalan mobil tersebut sambil memulihkan keadaan tubuhnya.

Pelan - pelan dia membuka matanya sedikit. Dilihatnya ada empat orang dalam mobil tersebut.

Jika saat ini dia berusaha untuk kabur hal tersebut sangatlah tidak mungkin. Mengingat tangan dan kakinya diikat.

Tenaga yang dimilikinya pun tidak sebanding dengan empat lelaki yang menculiknya.

Setelah masuk kedalam hutan, disebuah gudang tua para penculik segera mengangkat tubuh Felicia dan meletakkannya begitu saja didalam.

Felicia masih tetap pura - pura pingsan hingga orang - orang tersebut keluar gudang.

Bau kayu lapuk dan suara iar menetes mengingatkannya pada mimpinya. Rasa takut yang mulai hadir berusaha untuk ditepisnya.

Diedarkannya pandangan keseluruh area gudang yang tidak terlalu besar. Pandangannya tertuju pada sebuah batang besi yang tertancap disebuah tiang kayu.

Felicia berusaha untuk mengapai besi tersebut dengan cara merangkak. Tangan dan kakinya sakit akibat bergesekan dengan lantai tidak dia hiraukan.

Dengan sekuat tenaga dia terus bergerak maju. Saat tiba di dekat kayu tersebut, Felicia berusaha bangun dan mulai mengesekkan tali yang mengikat kedu tangannya kearah ujung besi yang lancip.

Setelah beberapa kali bergesekan, akhirnya tali yang mengikat kedua tangannya terlepas.

Selanjutnya Felicia mulai melepas kain yang menyumpal mulutnya dan melepas tali yang mengikat kakinya.

Setelah semua tali terlepas, dia mulai mencari jendela, celah, atau apapun yang bisa membantunya keluar dari tempat yang lembab ini.

" Ahhh...akhirnya aku menemukannya. Jendela itu terlalu tinggi, bagaimana aku bisa memanjatnya ", batin Felicia sedih.

Tapi Felicia tidak menyerah begitu saja. Dia mencari cara supaya bisa mengapai jendela yang cukup tinggi itu.

Dilihatnya sebuah kotak besar tak jauh dari tempatnya berdiri. Segera diangkatnya kotak tersebut, tapi tidak berhasil.

" Ini terlalu berat. Tapi tidak ada cara lagi yang bisa kugunakan untuk memanjat ", batin Felicia sedih.

Dengan sekuat tenaga, Felicia berusaha untuk mendorong kotak tersebut tanpa menimbulkan suara yang dapat memancing para penculik masuk.

Setelah kotak tersebut berada tepat dibawah jendela, Feliciapun mulai memanjat dan Happ....dia berhasil melompat keluar.

Ditatapnya sekeliling untuk memastikan tidak ada yang mendengarnya keluar.

" Sebelum gelap aku harus bisa melewati hutan jati ini agar sampai ke jalan raya dan meminta pertolongan ", batinku.

Dengan mengendap - endap Felicia meninggalkan gudang tua itu. Setelah diras kondisi aman dan dirinya sudah cukup jauh dari gudang, Feliciapun mulai berlari kencang menerjang semak - semak liar yang tumbuh disepanjang hutan jati.

Langkah Felicia terhenti saat dirinya mendengar suara tembakan.

DUARRR....DUARRR.....

Setelah suara tembakan, terdengar derap langkah berlari mendekat kearahnya. Dengan rasa ketakutan Felicia bersembunyi di balik semak - semak yang cukup tinggi.

"Kemana dia ?", tanya pria bernadan kekar dan bertato kepada temannya.

" Dia pasti bersembunyi disekitar sini, ayo kita cari ", ucap temannya menimpali.

Kemudia kedua pria yang mengejar Felicia mulai menyisir semak - semak sambil mengayunkan parang yang dibawanya.

Saat melihat ada pergerakan di semak - semak mereka langsung melepaskan tembakan

DUARR...

Peluruh tersebut lewat disampingku dan mengenai batang pohon yang berada dibelakangku.

Felicia yang cukup terkejut dengan kejadian itu langsung membekap mulutnya rapat - rapat dengan kedua tangannya agar tidak mengeluarkan suara.

" Ternyata hanya seekor katak ", ucap salah satu penculik.

Felicia berusaha untuk menormalkan detak jantungnya yang terdengar cukup keras. Dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis, agar tidak menimbulan suara apapun.

Cukup lama Felicia bersbunyi dibalik semak - semak itu. Saat kondisi sudah aman dan langkah kaki para penculik sudah tidak terdengar, Felicia mulai keluar dari persembunyian dan berlari kencang.

Dalam kondisi kelelahan dan rasa haus yang sangat membuat pandangan mata Felicia kabur. Dan tanpa disadarinya, dia pingsan didalam hutan.

Episodes
1 HATI YANG HAMPA
2 PENDERITAAN SAMUEL
3 PERTEMUAN
4 KEGALAUAN HATI
5 MENCARIMU
6 SIAPA ITU VERA
7 AKHIRNYA KU MENEMUKANMU
8 MENGHINDAR
9 KEBAHAGIAAN SAMMY
10 KEBENARAN TERUNGKAP
11 RIVAL
12 TERULANG KEMBALI
13 SAKIT
14 KEMARAHAN VERA
15 PENYELIDIKAN
16 HILANGNYA FELICIA
17 PENCARIAN
18 KESEDIHAN DAN KEBAHAGIAAN
19 PERSIDANGAN PART 1
20 PERSIDANGAN PART 2
21 KABUR
22 RENCANA
23 TABRAK LARI
24 KRITIS
25 WASPADA
26 CEMBURU
27 TERTANGKAP
28 TAKUT
29 PERTENGKARAN PART 1
30 PERTENGKARAN PART 2
31 LEONARDO GANENDRA PUTRA
32 RESAH DAN GELISAH
33 PENJELASAN
34 USAHA
35 DURI DALAM HUBUNGAN
36 BAIKAN
37 UJIAN
38 BERHASIL
39 LAMARAN
40 AKHIRNYA SAH
41 ULTAH SAMMY
42 PANTI ASUHAN
43 BULAN MADU
44 PANIK
45 DEBARAN HATI
46 KECELAKAAN
47 SAMMY DAN ALIKA MENGHILANG
48 YASMIN VS AJENG
49 BERBUNGA - BUNGA
50 KONDISI MIA
51 HASIL
52 TEMAN LAMA
53 SIAPA DIA...
54 PERANGKAP
55 HAMIL
56 KECEWA
57 KETAHUAN
58 KEPERGIAN SAMMY DAN MIA
59 NGIDAM
60 MINTA MAAF
61 RUMOR
62 LEMAH
63 PERJUANGAN
64 ALAM BAWAH SADAR
65 RAFAEL FAPTRA BRAMASTY
66 ISTRI PENGERTIAN
67 KANGEN....
68 MASA LALU
69 PREPARE
70 KEKACAUAN PART 1
71 KEKACAUAN PART 2
72 VIRAL
73 TEROR
74 AMARAH RAKA
75 TERTANGKAPNYA YASMIN
76 HARI BAHAGIA
77 KEMUNCULAN SETYO
78 RENCANA
79 ROLAND
80 PENYERGAPAN
81 HONEYMOON
82 RUMAH BARU
83 KEJUTAN
84 SUDAH JATUH TERTIMPA TANGGA PULA
85 BERITA BAHAGIA
86 EXTRA CHAPTER 1
Episodes

Updated 86 Episodes

1
HATI YANG HAMPA
2
PENDERITAAN SAMUEL
3
PERTEMUAN
4
KEGALAUAN HATI
5
MENCARIMU
6
SIAPA ITU VERA
7
AKHIRNYA KU MENEMUKANMU
8
MENGHINDAR
9
KEBAHAGIAAN SAMMY
10
KEBENARAN TERUNGKAP
11
RIVAL
12
TERULANG KEMBALI
13
SAKIT
14
KEMARAHAN VERA
15
PENYELIDIKAN
16
HILANGNYA FELICIA
17
PENCARIAN
18
KESEDIHAN DAN KEBAHAGIAAN
19
PERSIDANGAN PART 1
20
PERSIDANGAN PART 2
21
KABUR
22
RENCANA
23
TABRAK LARI
24
KRITIS
25
WASPADA
26
CEMBURU
27
TERTANGKAP
28
TAKUT
29
PERTENGKARAN PART 1
30
PERTENGKARAN PART 2
31
LEONARDO GANENDRA PUTRA
32
RESAH DAN GELISAH
33
PENJELASAN
34
USAHA
35
DURI DALAM HUBUNGAN
36
BAIKAN
37
UJIAN
38
BERHASIL
39
LAMARAN
40
AKHIRNYA SAH
41
ULTAH SAMMY
42
PANTI ASUHAN
43
BULAN MADU
44
PANIK
45
DEBARAN HATI
46
KECELAKAAN
47
SAMMY DAN ALIKA MENGHILANG
48
YASMIN VS AJENG
49
BERBUNGA - BUNGA
50
KONDISI MIA
51
HASIL
52
TEMAN LAMA
53
SIAPA DIA...
54
PERANGKAP
55
HAMIL
56
KECEWA
57
KETAHUAN
58
KEPERGIAN SAMMY DAN MIA
59
NGIDAM
60
MINTA MAAF
61
RUMOR
62
LEMAH
63
PERJUANGAN
64
ALAM BAWAH SADAR
65
RAFAEL FAPTRA BRAMASTY
66
ISTRI PENGERTIAN
67
KANGEN....
68
MASA LALU
69
PREPARE
70
KEKACAUAN PART 1
71
KEKACAUAN PART 2
72
VIRAL
73
TEROR
74
AMARAH RAKA
75
TERTANGKAPNYA YASMIN
76
HARI BAHAGIA
77
KEMUNCULAN SETYO
78
RENCANA
79
ROLAND
80
PENYERGAPAN
81
HONEYMOON
82
RUMAH BARU
83
KEJUTAN
84
SUDAH JATUH TERTIMPA TANGGA PULA
85
BERITA BAHAGIA
86
EXTRA CHAPTER 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!