Sementara itu, Felicia yang kemarin telah menyeleaaikan skripsinya hari ini mengadakan pesta kelulusan bersama teman - teman dekat dan seluruh karyawannya. Tidak lupa, dia mengundang Sammy dan neneknya untuk ikut merayakan hari bahagia tersebut.
Kerja keras yang selama ini dia lakukan akhirnya membuahkan hasil. Ini adalah kado terindah yang bisa diberikan Felicia kepada almarhum kedua orang tuanya.
Felicia sangat bersyukur dia bisa menjadi lulusan termuda dan mendapatkan predikat coumlode.
Karena prestasinya tersebut, Felicia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan S2 dari kampusnya.
Kebahagiaan Felicia semakin lengkap dengan hadirnya Adrian, teman masa kecilnya dulu.
Adrian sempat meninggalkan Indonesia saat berusia lima belas tahun mengikuti kedua orang tuanya pindah tugas ke negeri kangguru tersebut. Sejak saat itu Felicia kelhilangan kontak dengan Adrian.
Felicia baru kembali berkomunikasi sengan Adrian saat tanpa sengaja bertemu dimedia sosial.
Saat itu Felicia belim menyadari jika Adrian yang selama ink berkomunikasi dengannya didunia maya tersebut adalah teman masa kecilnya, hingga saat Felicia mengunggah fotoasa kecilnya di media sosial dan mendapatkan tanggapan dari Adrian.
Pesta berjalan dengan meriah. Semua orang tampak begitu menikmatinya, begitu juga dengan Sammy dan neneknya yang ikut memeriahkan acara dengan menyumbangkan lagu untuk Felicia.
Meski mereka merupakan tamu yang berbeda usia jika dibandingkan yang lainnya, namun hal tersebut tidak menghalangi keduanya untuk bisa membaur bersama teman - teman Felicia.
Sementara itu disebuah rumah mewah, Alfredo yang baru saja tiba dirumahnya terlihat sedikit panik saat mendapati rumahnya dalam keadaan kosong.
Beberapa kali istri, anak, dan maminya dia panggil tapi tudak ada satupun dari mereka yang menjawab.
Mirna, salah satu pembantunya tampak berjalan tergopoh - gopoh mendengar teriakan dari majikannya tersebut.
" Maaf tuan, saya dan yang lain sedang berada di kamar bu Yani, jadi tidak mengetahui kalau tuan datang. Kami baru membawa bu Yani kekamar setelah jatuh pingsan di dapur ", ucap Mirna ketakutan.
" Lalu bagaimana kondisinya sekarang ", ucap Alfredo datar.
" Alhamdulillah, kondisinya sudah membaik tuan", ucap Mirna masih dengan kepala menunduk.
" Kenapa rumah sepi, dimana semua orang ", tanya Alfredo dengan tatapan tajam.
"Nyonya sudah satu minggu ini tidak berada di rumah. Sedangkan nyonya besar, tuan muda dan bik Ina saat ini pergi menghadiri acara nona Felicia diantar pak Amir tuan ", ucap Mirna dengan nada ketakutan melihat tatapan tajam dari majikannya tersebut.
" Ya sudah, kamu boleh pergi", ucapnya datar.
Mirnapun segera pergi meninggalkan sang majikan yang mulai sibuk dengan ponselnya.
R : Malam bos
A : Ada acara apa di tempat Felicia ?
R : Nona Felicia sedangengadakan pesta kelulusan bersama teman - temannya di cafe nona Felicia yang ada di jalan kaliurang.
A : Apa Sammy dan mami ada disana ?
R : Betul bos
R : Saya sudah mengirim foto kegiatan nona Felicia hari ini.
A : Baik, jaga mereka
A : Jangan sampai lengah
R : Baik bos
Setelah menutup telepon , Alfredo segera membuka pesan di ponselnya. Dia tersenyum saat melihat keakraban anak dan maminya bersama pujaan hatinya tersebut.
Namun senyum Alfredo menghilang saat melihat foto Felicia bersama dengan seorang laki - laki muda dan tampan.
Lelaki dengan kemeja biru laut tersebut terlihat sedang tertawa lepas bersama gadisnya.
Hati Alfredo terasa panas dipenuhi dengan rasa cemburu. Rahangnya mulai mengeras dan kedua tangannya mengepal saat dia menyadari bahwa gaun yang dikenakan Felicia senada dengan kemeja laki-laki tersebut.
Dengan hari panas, Alfredo segera masuk kedalam mobilnya dan memacunya dengan kencang menuju cafe milik Felicia tersebut.
Alfredo mengemudi dengan kecepatan tinggi agar bisa segera sampai ketempat tujuan.
Namun nasib baik tampaknya tidak berpihak pada dirinya. Beberapa jalan tercepat menuju cafe Felicia ditutup oleh polisi karena terjadi kecelakaan lalu - lintas. Sedangkan jalan yang satunya ditutup karena sedanga dilakukan perbaikan jalan.
Dengan sangat terpakas Alfredo harus berjalan memutar untuk bisa sampai ketempat tujuan.
Jalan yang dilewatinya merupakan jaln utama, dimana kondisi lalu lintasnya terbilang cukup padat pada saat jam pulang kerja seperti sekarang.
Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam, akhirnya Alfredo tiba di cafe Felicia.
Saat Alfredo tiba, kondisi sudah sepi. Tampaknya pesta yang berlangsung sudah berakhir dan menyisakan beberapa orang karyawan yang terlihat sedang membereska peralatan dan perlengkapan sisa pesta.
Sayup - sayup Alfredo mendengar suara ana kecil yang tidak asing ditelinganya. Dengan langkah perlahan, dia mulai mendekati sumber suara.
Tidak jauh dari arahnya berdiri terlihat anak kesayangannya tersebut sedang bercanda dengan laki - laki yang wajahnya tidak asing bagi Alfredo.
" Siapa laki - laki itu ? sepertinya aku pernah melihatnya ? tapi dimana ? ", batin Alfredo bertanya - tanya.
Saat Alfredo menerka - nerka siapa sebenarnya sosok laki - laki tersebut, tiba - tiba terlihat Felicia bersama maminya datang membawa nampan berisi aneka kue dan meletakkannya diatas meja.
Mereka berempat tampak menikmati kue tersebut sambil bersenda gurau. Suasana hangat yang tercipta membuat Felicia bahagia. Dia seperti memiliki sebuah keluarga kecil yang sangat dia rindukan.
Rindu akan kehangatan keluarga yangeni ggalkannya sebatang kara. Tak terasa airmatanya menetes saat mengingat keluarga kecilnya dahulu. Ada papa, mama, dan kakak yang selalu menjaga dan menyayanginya.
Felicia yang tidak inggin terlihat sedih segera menghapus air matanya. Saat menghapus air matanya, dia tidak menyadari kalau tangannya terkena krim coklat, sehingga wajahnya sekarang belepotan krim coklat.
Adrian yang berada di depannya spontan mengambil tisu dan membersihakn wajah Felicia yang terkena krim coklat.
Melihat adegan tersebut membuat hati Alfredo kembali memanas. Sambil mengepalkan kedua tangannya, Alfredo berjalan mendekati mereka.
" Papa...", ucap Sammy sambil memeluk Alfredo erat.
"Papa pulang kok tidak memberitahu Sammy ", ucapnya manja.
" Papa rencananya mau memberikan kalian kejutan. Tapi malah papa yang mendapat kejutan ", ucap Alfredo sambil melirik tajam kearah Felicia.
Felicia yang mendapat lirikan tajam dari Alfredo hanya bisa menelan ludah. Untuk menghilangkan kecangungan, Felicia tersenyum lebar dan mempersilahkan Alfrefo untuk duduk.
" Saya tidak mengetahu kalau anda ternyata papanya Sammy prof, kalau tahu, tentunya saya akan mengundang anda untuk datang ", ucap Felicia sambil tersenyum lebar.
" Karena hari ini acaranya sudah berlalu, bagaimana kalau anda mengantinya dengan makan malam dilain waktu, bagaimana nona Felicia ", tanya Alfredo.
"Hanya kita berdua " , ucap Alfredo sambil menekankan perkata ucapannya dengan senyum mengoda.
Felicia hanya tersenyum canggung mendengar kata - kata yang diucapkan oleh Alfredo.
Hal tersebut berbeda dengan reaksi Adrian yang langsung menatap tajam Alfredo.
" Apa - apaan pria ini, berani mengajak Felicia kencan ", batin Adrian dongkol.
Alfredo yang mendapatkan tatapan tajam dari Adrian hanya tersenyum kecil.
" TIDAK.. papa tidak boleh makan berdua dengan kakak cantik", teriak Sammy yang membuat semua orang kaget.
" Karena kakak cantik itu milikku ", ucapnya possesif sambil membentangkan kedua tangannya dihadapan Alfredo.
" Bagaiman kalau kakak cantik jadi mamanya Sammy ?", tanya Alfredo sambil melirik Felicia.
Felicia yang merasa dilihat oleh Alfredo pura -pura cuek sambil membuang pandangan kearah lain.
" Jadi mamanya Sammy..?", tanya Sammy binggung.
"Maksud papa kakak cantik menikah sama papa..?", ucapnya lagi dan dijawab anggukan oleh Alfredo.
" NO!!!...papa tidak pantas untuk kakak cantik karena terlalu tua ", ucap Sammy polos.
Semua orang yang mendengar ucapan polos bocah delapan tahun tersebut hanya bisa tersenyum.
Berbeda dengan Alfredo yang langsung terdiam dengan wajah masam.
" Lalu kakak cantik cocoknya dengan siapa sayang ?", tanya Ajeng yang tiba -tiba datang dan langsung memeluk Sammy dari belakang.
" Kakak cantik cocoknya denga om Adrian ", ucap Sammy sambil menunjuk Adrian.
Adrian yang merasa didukung oleh Sammy tersenyum bahagia. Memang benar, Adrian selama ini sudah memendam rasa terhadap Felicia. Bahkan jarak dan waktu yang memisahkan mereka selama ini tidak juga menghapus perasaan yang ada.
" Benarkah begitu sayang ?", tanya Felicia sambil mencium pipi Sammy.
" Tentu saja...kakak cantik harus bersanding dengan orang yang baik dan tampan seperti om Adrian ", ucap Sammy yakin.
" Jadi menurutmu, papa ini kurang baik dan tampan ?", tanya Alfreo sedikit geram akan penilaian putranya tersebut.
" Papa iti baik dan tampan, tapi sayang sudah tua", ucap Sammy yang langsung diaambut tawa oleh semuanya.
Karena waktu sudah larut, Mia segera mengajak anak dan cucunya tersebut pulang. Felicia mengantar mereka hingga masuk kedalam mobil.
Adrian yang melihat Felicia masih dipinggir jalan menawarkan diri untuk mengantar Felicia pulang yang langsung disetujui oleh Felicia, mengingat dirinya cukup lelah malam ini.
Kejadian saat Felicia masuk kedalam mobil Adrian terlihat dari kaca spion Alfredo yang kebetulan belum terlalu jauh meninggalkan cafe.
Hati Alfredo gelisah melihat kejadian tersebut. Mia yang tanpa sengaja melihat ekspresi Alfredo yang tiba - riba berubah saat melihat kaca spion segera menoleh kearah belakang. Dia hanya tersenyum melihat siapa yang telah membuat anaknya gudah gulana seperti ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
im_ha
10 like untukmu ya Thor. mampir juga di karyaku DOAKU BERBEDA DENGAN DOAMU 💪
2021-05-06
0
im_ha
10 like untukmu ya Thor. mampir juga di karyaku DOAKU BERBEDA DENGAN DOAMU 💪
2021-05-06
0
im_ha
10 like untukmu ya Thor. mampir juga di karyaku DOAKU BERBEDA DENGAN DOAMU 💪
2021-05-06
0