Bangun pagi, Mona masih menjalankan kewajiban nya sebelum ia berangkat kerja. Secangkir teh hangat yang tak pernah di minum oleh Agra. Mona menatap lantai dua tempat di mana kamar suami nya.
"Jika hal itu terjadi, aku sendiri yang akan mundur dari hidup mu." lirih Mona kemudian berangkat kerja.
Meski akhir pekan, tak ada waktu libur yang di berikan oleh tempat kerja nya. Pukul delapan pagi Agra baru saja bangun. Tenggorokan nya yang kering memaksa pria itu untuk turun. Agra melihat meja makan yang berisi namun ia tidak tertarik untuk menyentuh nya. Pria itu lebih memilih air dingin yang berada di dalam kulkas.
Kembali ke Mona, wanita itu cukup sibuk hari ini. Bahkan kedatangan Adit pun sudah tidak ia hiraukan. Adit hanya duduk sambil mengawasi pekerjaan Mona. Pria itu merasa kasihan kepada istri sahabat nya itu.
"Kau menyia-nyiakan sebuah permata hanya demi kerikil jalanan." ucap Adit pelan.
Untung saja hari ini Mona masuk shif pagi, jadi dia bisa berleha-leha di sore hari hingga malam. Ketika Mona hendak mengeluarkan motor nya dari parkiran tiba-tiba Adit menghampiri nya.
"Adit...! kau belum pulang?" tanya Mona.
"Aku sengaja menunggu mu." ujar Adit membuat Mona mengerutkan ke dua alis nya.
"Ada apa?" tanya nya singkat.
"Apa kau tahu jika malam ini suami mu akan melangsungkan pertunangan nya?" tanya Adit.
Sejenak Mona terdiam, sungguh ia lupa akan hari ini. "Aku lupa." lirih nya.
"Kau harus membuat keputusan Mona. Jika kau ingin hadir aku akan menjemput mu." ujar Adit.
"Untuk apa aku hadir? itu sungguh menyakitkan!" ucap nya.
"Biar hati mu tahu, mana yang harus di perjuangkan mana yang harus di tinggalkan." ujar Adit. Bolehkah lelaki di depan Mona ini sedikit egois? mencintai istri sahabat sendiri memang berdosa tapi apa salah nya jika Adit ingin membahagiakan wanita ini?
Mona menarik nafas dalam, "Baiklah." ucap nya tegar.
"Pesan ku, bersikap lah biasa saja agar suami mu bisa melihat kau adalah sosok wanita yang kuat." ujar Adit.
Adit kemudian pamit pulang, mungkin pria ini sangat egois ketika ia mengajak Mona ke pesta pertunangan Agra. Namun apa daya, masalah ini harus segera di selesaikan karena Adit sudah tidak tega melihat Mona yang terus makan hati.
Jam masih menunjukan pukul tiga sore, Mona mengendarai motor nya tidak jelas. Wanita itu masih mengharapkan sedikit saja keajaiban untuk menyelamatkan rumah tangga nya. Namun apa lah daya, dengan alasan cinta semua nya menjadi kalah.
Mona menepikan motor nya di taman yang berada tak jauh dari komplek perumahan suami nya. Wanita itu menyadarkan tubuh nya di bangku taman yang agak jauh dari pengunjung lain nya.
Wanita itu menatap langit sendu, air mata yang sejak tadi ia tahan sudah tumpah ruah membasahi pipi. Nasib seperti apa ini? Mona tidak pernah meminta di lahirkan seperti ini. Di besarkan tanpa orang tua, ketika menikah malah mendapatkan suami yang tidak pernah mencintai diri nya terlebih lagi pernikahan mereka hanya karena sebuah kesalahan.
Ingin rasa nya Mona menyerah, namun hati nya berkata tetaplah kuat. Wanita itu memejamkan mata nya, menikmati setiap hembusan angin yang menerpa diri nya. Setelah cukup kuat untuk melihat kenyataan malam ini, Mona bergegas pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Kar Genjreng
Adit...mau jadi pembinor ya dari sahabatnya...tapi Ak dukung toh tujuannya menolong Mona 🌹🌹🌹🤭🤭👍👍
2022-10-16
0
Ibelmizzel
bodoh masih mau bertahan,emosi aku😡😡😡
2022-07-24
0
Lili Adelia
Mona tuh bukanx gugat cerai goblokkn
2022-05-19
0